Selasa, 29 Januari 2019

PEMBUDIDAYAAN IKAN DENGAN KERAMBA


                             Hasil gambar untuk budidaya ikan dalam keramba di sungai
Keramba adalah keranjang atau kotak dari bilah bambu untuk membudidayakan ikan.Definisi lain dari keramba adalah wadah budi daya ikan berupa kandang yang terbuat dari bambu atau papan kayu yang ditempatkan di badan sungai.Keramba umumnya ditempatkan di sungai sehingga air sungai dapat mengalir melewati keramba dan air di dalam keramba senantiasa bersirkulasi mengikuti arus air.Keramba bambu dapat ditempatkan tenggelam maupun mengapung sebagian, dan masing-masing dilakukan sesuai kebutuhan. Di perairan yang dalam dan luas, keramba ditempatkan mengapung sebagian dengan bantuan pelampung.
Salah satu varian keramba yaitu keramba jaring apung yang ditempatkan di laut. Keramba jaring apung terdiri dari rangka dengan pijakan untuk inspeksi. Jaring apung menggunakan pelampung agar tetap mengapung, serta tertambat pada rangka dan jangkar sehinga tidak berpindah dari posisinya. Ikan tetap berada di dalam keramba karena terkurung oleh jaring. Jenis keramba lain yaitu keramba hampang, dibangun dengan menggunakan jaring yang ditegakkan dengan tonggak kayu atau bambu. Keramba jenis ini umumnya dibangun di pinggir sungai dan perairan yang dangkal.
Budidaya ikan adalah salah satu cara untuk mengembangbiakkan baik di kolam sawah sebagai mina padi maupun dengan keramba yang belum dikembangkan di semua daerah.
Budidaya ikan dalam keramba ini, timbul karena suatu kebetulan, yang semula dilakukan oleh pedagang ikan hidup di daerah Bandung untuk menampung ikan dagangannya yang belurn laku dijual. Ikan-ikan tersebut disimpan di dalam keramba dekat rumah mereka.

Akan tetapi ikan-ikan, tersebut , tetap hidup dan bahkan bertambah besar, sehingga hal ini menimbulkan niat para pedagang untuk membudidayakan ikan dalam keramba. Budidaya ikan dalam keramba ini juga dianjurkan untuk menunjang kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga. khususnya untuk daerah-daerah yang dekat dengan perairan untuk (sungai, danau dan rawa -rawa).
Budidaya ikan dalam keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air ini di perairan umum, karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu kelestarian di perairan tersebut. Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa memperhatikan ukuran ikan. Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba, maka diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan, sehingga akan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil. Secara garis besar, peranan budidaya ikan dalam keramba adalah :
·         Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum.
·         Meningkatkan produksi ikan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan konsumsi ikan secara terus menerus.
·         Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang tahun.
·         Menghindari adanya masa paceklik bagi para nelayan dimana pada musim barat para nelayan tidak dapat menangkap ikan.
·         Memperluas lapangan kerja bagi nelayan dan masyarakat secara umum.
Pemasangan Keramba
Bentuk keramba hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu berbentuk empat persegi dan bundar panjang. Keramba berbentuk empat persegi maupun kotak, sebagai bahan pada umumnya dibuat dari bambu maupun papan. Bentuk bundar panjang, yaitu keramba menyerupai bubu pada umumnya dibuat dari bilah bambu.

Cara pemasangan atau penempatan keramba, secara umum , dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Keramba terendam secara keseluruhan. Pemasangannya direndam dalam air kurang lebih 20 Cm di bawah permukaan air. Keramba ini sesuai untuk perairan yang sempit dan tidak begitu dalam. Mempunyai tiga sisi, dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus.
2) Keramba terendam sebagian, kurang lebih 10 Cm berada di atas permukaan air. Mempunyai enam sisi, di mana terdiri dari empat sisi, dimana terdiri dari empat sisi memanjang dan dua sisi melintang, jenis keramba ini cocok untuk dipasang di perairan yang dalam dan luas seperti di sungai, danau, waduk dan rawa.
3) Keramba pagar berbentuk pagar keliling yang langsung ditancapkan ke dasar air. Keramba ini harus selalu digenangi air, baik pada waktu air pasang maupun air surut. Pada umumnya dikembangkan oleh penduduk yang tinggal di rumah terapung.
Jenis Ikan
Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan sistem budidaya keramba, diantaranya adalah:
·         ikan karper (Chprinus carpio L.). Jenis ikan ini sangat cocok untuk dikembangkan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 150-600 meter di atas permukaan laut, dengan pH perairan antara 7-8, suhu maksimal untuk kehidupannya antara 20-25°C.
·         Kepadatan penebaran sebaiknya antara 30-50 ekor/M3 dengan ukuran ikan 50-80 gram/ekor: Dalam pemeliharaan selama 3-4 bulan, berat Wan bisa mencapai 300-500. gram/ekor, dengan catatan bahwa ikan tersebut juga diberikan makanan tambahan.
·         Ikan tawes (Punctius javanicus Blkr). Jenis ikan ini tumbuh dengan balk pada ketinggian antar 25-3°C. Padat penebaran ikan seberat 20 gram/ekor adalah, 190-125 ekor/M. Pada pemeliharaan selama 3-4 bulan dengan diberikan makanan tambahan dedak halus, beratnya bisa mencapai 300-500 ekor/M3 dengan benih ikan seberat 20 gram/ekor pada pemeliharaan 3-4 bulan, dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu, beratnya bisa mencapai 200 300 gram/ekor.
·         Ikan mujair (Tilapia masambica). Jenis ikan, ini cocok dibudidayakan di daerah yang mempunyai ketinggian antara 0-1.000 meter di atas permukaan taut, dengan suhu maksimum antara 25-30°C. Padat penebaran dapat mencapai 500 ekor/M3 dengan benih ikan seberat 20 gram/ekor pada pemeliharaan 3-4 bulan, dengan diberikan dedak halus atau ampas tahu, beratnya bisa mencapai 200 -300 gram/ekor.
·         Ikan sepat siem (Trichogaster pectoralis egen). Ikan ini dapat hidup di dataran yang mempunyai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dengan pH air antara 7 – 8 dan suhu maksimum antara 25 -35°C. padat penebaran ikan antara 25 – 35 ekor/M3 dengan ukuran panjang 9 Cm.
·         Ikan toman (Ophiocephalus micropeltres). ikan ini banyak dikembangkan di daerah Kalimantan. Termasuk lamban pertumbuhannya. Pada penebaran benih ikan dengan berat 300 gram/ekor adalah, antara .15-20, ekor/M3. Pada pemeliharaan selama 8 bulan ikan sudah dapat dipanen.
·         lkan gabus (Ophiocephalus striatus Blkr). Ada dua macam yaitu yang cepat tumbuh dan lambat tumbuh. Ikan gabus yang cepat tumbuh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : warna sisik punggung abu-abu muda, bagian dada berwarna putih keperak-perakan. Ikan gabus hidup di air tawar dengan pH antara 4,5 – 6. Pada penebaran ikan gabus dengan berat 100 gram/ekor adalah antara 50-60 ekor/M3. Dalam pemeliharaan selama 3 – 5 bulan berat ikan bisa mencapai 500 gram/ekor. .
·         Ikan betok (Anabes testudineus block). to ini sangat tahan terhadap kekurangan oksigen dan juga air, Bahkan ikan ini dapat hidup dalam lumpur yang mengandung air antar 1 – 2 bulan. Pada keramba ukuran 2 x 2 x 2 M2 dapat ditebarkan benih sebanyak 800 ekor dengan berat 20 gram /ekor. Dalam waktu 6 bulan berat ikan dapat mencapai 400 gram/ekor.
·         Ikan gurami (Osphronemus gouramy L.). Hidup di air tawar. Daerah yang paling cocok adalah dengan ketinggian 50 – 400 meter di atas permukaan laut, dengan suhu maksimum antara 40 – 60 ekor /M3. Dalam membudidayakan ikan ini perlu diberikan makanan tambahan selanq waktu 2 hari sekali dengan jumlah 15 – 20 % dari berat ikan total. Dalam waktu 3 -4 bulan, ikan ini sudah dapat dipanen.
Selain jenis-jenis ikan tersebut di atas, masih banyak lagi jenis ikan lokal lain yang dapat dikembangkan dengan sistem keramba.
Bila hendak mengembangkan ikan dalam keramba, kita tinggal menyesuaikan jenis ikan yang cocok untuk tempat tinggal kita masing – masing.
Sumber :
2.   https://id.wikipedia.org/wiki/Keramba


Sabtu, 19 Januari 2019

PEMBUATAN GARAM DENGAN SISTEM GEOMEMBRAN


                                        Hasil gambar untuk GARAM GEOMEMBRAN
Petani garam dalam proses pembuatan garam  menggunakan cara yang sangat sederhana yaitu menguapkan air laut didalam petak pegaraman dengan tenaga sinar matahari tanpa sentuhan teknologi apapun, sehingga walaupun bahan baku melimpah namun salinitas dan polutan yang terlarut sangat beragam, disamping itu areal pegaraman terpencar-pencar dan kepemilikan lahan oleh rakyat sempit, adapun hal – hal yang lain adalah sebagai berikut :
a. Areal sarana
Luas areal pada pegaraman rakyat yang dimiliki secara perorangan sangat kecil yaitu berkisar antara 0,5 sampai dengan 5 hektar per unit dengan penataan petak peminihan dengan petak kristalisasi yang tidak memenuhi persyaratan dimana petak peminihan lebih sangat luas dibandingkan dengan petak kristalisasi
b. Proses
Secara umum dalam proses produksi garam rakyat adalah total kristalisasi , dimana air tua yang berada dimeja peminihahan bila dianggap mencukupi kepekatanya langsung dialirkan kemeja – meja kristalisasi, tanpa pengontrolan kepekatan larutan air garam yang memenuhi syarat. Selain hal tersebut juga didalam pemadatan atau pengolahan meja kristalisasi  kurang bagus atau kurang padat sehingga pada saat pemanenan kemungkinan permukaan meja tanahnya akan ikut terbawa sehingga warna kristal garam akan menjadi keruh atau coklat.
c. Produktifitas :
Produktifitas rata – rata petani garam berkisar 60 ton sampai 80 ton  per hektar permusim dikarenakan petakan – petakan proses produksi garam masih belum tertata secara benar atau  tetap sama secara turun temurun tanpa sentuhan teknologi apapun
d. Mutu garam
Garam yang dihasilkan dalam  bentuk kristal yang kecil dan rapuh hal ini dikarenakan pada proses pelepasan air tua yang belum saatnya serta waktu pemanenan yang terlalu pendek yakni berkisar 3 s.d 5 hari
Masalah Teknologi Produksi
a. Teknis Produksi
Peralatan dan cara produksi masih sederhana, saluran air bahan baku tidak tertata sehingga pasokan air sebagai bahan baku tidak kontinyu, Kemampuan petani garam didalam mengolah lahan garam untuk peningkatan produksi  terpusat di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, sedangkan SDM di Indonesia Timur kualitasnya masih harus ditingkatkan.
b. Iklim
Musim kemarau di pulau jawa relative pendek yaitu berkisar 4 s.d. 5 bulan pertahun dengan kelembaban yang tinggi, sehingga produktivitas garam pertahun rendah, sedangkan untuk Indonesia timur musim kemarau hingga 7 s.d. 8 bulan
c. Produktivitas Lahan
Produktivitas lahan garam rakyat rata – rata masih rendah yaitu sekitar 60 s.d 80 ton/ha/musim
d. Kualitas Produk
Kualitas produk tidak seragam dengan kandungan zat pencemar yang tinggi. Sehingga untuk peningkatan kualitas atau pemurnian kristal garam melalui pencucian menyebabkan naiknya biaya, oleh Karena itu garam rakyat cenderung dijual dengan kualitas seadanya. Sebagai perbandingan garam konsumsi produksi PT. Garam mengandung NaCl 95 % – 97 %, sedangkan garam rakyat mengandung NaCl lebih kecil dari 95%.
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana garam rakyat belum tertata dan kurang memadai. Tata letak pegaraman rakyat umumnya tidak teratur dan terpencar-pencar, sarana jalan yang menghubungkan petak/lahan dengan jalan raya sebagai sarana transportasi hampir dikatakan tidak ada atau tidak memadai. Hal ini menyebabkan biaya angkut ke tepi jalan raya (transportasi ke atas truk pengangkut) menjadi tinggi sehingga pendapatan pembudidaya garam pada umumnya menjadi lebih kecil karena dipotong biaya transport yang cukup besar.
Berdasarkan masalah yang ada saat ini maka untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam rakyat perlu ada sentuhan teknologi bagi pembudidaya garam rakyat. Adapun untuk peningkatan produksi perlu penataan lahan yang ada yaitu merobah lahan dari tradisional menjadi semi intensif , karena pada lahan tradisional umumnya terdiri dari : kolam penampung air muda, kolam peminihan, meja kristalisasi sedangkan kolam penampung air tua hanya ada disekitar meja kristalisasi yang berbentu parit. Pada lahan semi intensif terdiri dari kolam penampung air muda, kolam peminihan, kolam ulir , kolam penampung air tua dan meja kristalisasi. Dari perbedaan tersebut pada lahan semi intensif akan cepat didapat air tua yaitu dengan penambahan kolam ulir, dan untuk meningkatkan produksi garam diperluasnya meja kristalisasi hal ini tidak perlu dikawatirkan kekurangan air tua karena stok air tua sudah tersedia di kolam penampung air tua.
Sedangkan untuk meningkatkan mutu garam rakyat yang perlu dilaksanakan oleh pembudidaya garam adalah pengontrolan air tua yang akan dilepas kemeja kristalisasi dimana air tua yang akan dilepas harus mempunyai kepekatan 25° Be agar didapat kristal garam yang baik yaitu kristal garam tersebut tidak mudah rapuh dengan waktu pemanenan minimal 10 hari.
Selain hal tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah kondisi meja kristalisasi, karena pada umumnya pembudidaya garam rakyat selama musim kemarau ingin memanen garamnya secara terus menerus, tidak lagi memperhatikan kondisi lapisaan atas meja kristalisasi, padahal dengan pemanenan yang terus menerus menyebabkan tanah lapisan atas meja kristalisasi akan rusak, sehingga akan didapat kristal garam yang warnanya keruh atau kecoklatan.  Untuk mencegah hal tersebut maka pada pembudidaya garam rakyat dalam proses pembuatan garamnya disarankan dengan TEKNOLOGI GEO MEMBRANE 
Lahan Garam dengan Teknologi Geo Membrane
Berdasarkan dari masalah teknologi dan produksi terhadap garam rakyat maka saat ini Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan ( BPPP ) Tegal dalam upaya meningkatkan hasil produksi dan kualitas garam rakyat maka dalam pob. la pelatihan yang diterapkan pada pembudidaya garam rakyat mengembangkan metode teknologi geo membrane dimana dalam metode tersebut akan didapat garam yang berkualitas sesuai standart SNI dan produksi garam yang dihasilkan akan mengalami peningkatan
Tahapan teknologi geo membrane
1. Lahan yang mau digunakan harus di rubah tata letaknya yaitu dari lahan tradisional menjadi semi intensif perubahan tata letak ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil produksi, dimana pada lahan semi intensif terdiri dari beberapa petakan 
a. Kolam penampung air muda 
b. 2 buah kolam peminihan 
c. Kolam ulir
d. Kolam penampung air tua
e. Meja kristalisasi
Dari perubahan lahan tersebut akan dapat meningkatan produksi yang sangat nyata yaitu mencapai 40% hingga 60% hal ini disebabkan dari perbandingan luas lahan dimana 35 % luas lahan digunakan untuk kolam penampung air tua, kolam peminihan, kolam ulir dan kolam penampung air tua, sedangkan 65 % digunakan untuk meja kristal, selain produksi meningkat keuntungan yang lain dari sistim semi intensif ini adalah masa produksi yang lebih cepat dimana dalam waktu 14 hari akan cepat didapat air tua sedangkan pada lahan tradisional untuk mendapatkan air tua sampai 30 hari.
b. Melapisi meja kristalisasi dengan terpal plastik 
Untuk meningkatkan mutu garam rakyat yang saat ini menjadi tuntutan pasar maka petani garam harus mau menambah sarana yang ada. Karena saat ini produksi garam rakyat dinilai kurang memenuhi syarat SNI, yakni nilai NaCl yang rendah, warna buram kecoklatan dan rapuh. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan yang ada maka saat ini dikembangkan teknologi geo membrane. Didalam teknologi geo membrane seluruh meja kristalisasi dilapisi terpal plastik hal ini untuk menjamin terhadap kebersihan produksi garam.
Dengan teknologi geo membrane pembudidaya garam rakyat selama musim garam dapat memanen garamnya secara terus menerus, tidak perlu khawatir lagi terhadap kwalitas garam yang dihasilkan karena kristal – kristal garam tersebut tidak bersentuhan dengan tanah, sehingga akan didapat kristal garam yang putih, bersih dan berbobot. Selain pada meja kristalisasi yang dilapisi dengan terpal plastik juga pada saluran pemasukan air tua dari kolam penampung air tua ke meja kristalisasi perlu dilapisi terpal plastik, hal ini dimaksudkan untuk mencegah lumpur tanah yang ada pada saluran pemasukan jangan sampai terbawa masuk ke meja kristalisasi, pada saat  membagi masuknya air tua ke meja –meja kristalisasi.
c. Terpal Plastik yang di gunakan.
 Terpal plastik yang digunakan untuk geo membrane bisa menggunakan  nomor A 12 atau plastik HDPE dengan ketebalan 500 mikron, karena plastic ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, dimana dalam penggunaanya mampu bertahan sampai empat musim garam dengan perawatan yang baik. Di dalam perawatan plastic ini, apabila tidak musim garam harus di lepas dari meja kristalisasi kemudian dicuci dan digulung kembali terus disimpan dalam bak air, jangan disimpan pada tempat yang kering, karena kemungkinan akan dirusak oleh tikus.
d. Cara Pemasangan geo membrane
  • Ukur luasan plastik geo membrane yang akan di gunakan 
  • Buat galengan pada meja kristalisasi sesuai dengan luasan plastik geo membrane
  • Guluk atau padatkan meja kristalisasi agar permukaan meja kristalisasi rata.
  • Bentangkan plastik geo membran pada meja kristalisasi hingga menutupi seluruh permukaan galengan.
  • Kuatkan pada tepi plastik geo membrane dengan cara memberi pasak kayu pada bagian tepi plastik geo membrane.
Sumber :
  1. Buku Panduan Pembuatan Garam Bermutu 2002. Badan Riset Kelautan dan Perikanan.Pusat Riset Wilayah Laut dan  Sumberdaya  Nonhayati. Proyek Riset Kelautan dan Perikanan .
  2. Buku Panduan Diklat Teknis Pemberdayaan Garam Rakyat 2010. Balai Diklat Perikanan Tegal.

Selasa, 15 Januari 2019

EMAS MERAH DALAM BISNIS PERIKANAN


                             Hasil gambar untuk budidaya cacing sutra
Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya sendiri menyerupai darah. Untuk ukuran cacing ini memang tergolong sangat kecil, mengingat ukurannya hampir 11-12 dengan rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidupnya membentuk koloni seperti semut, di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, oleh karenanya komposisi ini merupakan komposisi yang pas untuk pakan ikan ternak maupun ikan hias.
Persyaratan Hidup Cacing Sutra
Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4 cm. Yang perlu Anda ingat, peranan air dalam budidaya cacing sutra sangatlah penting guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini kami sampaikan beberapa ciri khusus air yang bagus untuk digunakan sebagai tempat hidup cacing.
  1. Memiliki pH sekitar 5.5 – 8.0
  2. Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C
  3. Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm
  4. Kebutuhan akan jumlah debit air tidak terlalu besar, mengingat ukaran cacing sutra sangat kecil.
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit, yang perkembang biakannya melalui telur dengan proses pembuahan secara eksternal. Telur-telur yang dibuahi oleh pejantan lambat laun akan mengalami pembelahan menjadi dua sebelum akhirnya menetas.
Langkah-langkah Budidaya Cacing Sutra
Persiapan Pembibitan
Anda bisa menemukan bibit cacing sutra di toko ikan hias, atau bisa juga langsung mendapatkannya di alam bebas dengan cacatan harus dikarantina terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari bakteri patogen. Langkah-langkah karantina yaitu cacing dialiri air bersih selama 2-3 hari dengan debit air yang kecil dengan kandungan oksigen cukup. Langkah ini dilakukan untuk menghindari resiko bakteri patogen dan menjaga kesehatan cacing sebelum siap untuk dibudidayakan.
Persiapan Media Tumbuh
Budidaya cacing sutra dengan media nampan sebetulnya sudah bukan hal baru,mengingat cara ini sudah dilakukan semenjak awal tahun 2013, namun baru populer di masa sekarang. Budidaya ini menggunakan sistem SCRS (Semi Closed Resirculating System). Sistem ini meruapakan metode pengolahan dan penggunaan kembali air yang dipakai pada proses budidaya cacing sutra. Pengisian air baru dilakukan ketika air dalam nampan mengalami penyusutan akibat penguapan atau evaporasi.
Budidaya cacing sutra menggunakan nampan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
1. Lebih hemat dalam pemakaian air
Air yang telah melalui susunan media pada media nampan ditampung pada wadah yang ada di bagian bawah rak dan selanjutnya dialirkan kembali ke media nampan yang paling atas dengan memakai pompa air atau dab.
2. Menghemat dalam Pemakaian Probiotik dan jenis Obat-obatan yang lain.
Probiotik dan obat-obatan yang telah dicampurkan pada media tumbuh atau substrat budidaya cacing sutra yang ikut kebawa arus air tidak langsung terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik yang ikut tertampung di suatu wadah bagian bawah wadah rak bersama air dapat dipakai kembali dengan cara mengalirkan ke media yang terletak di paling atas dengan bantuan pompa air atau dab.
3. Tidak membutuhkan lahan yang luas, karena hanya menggunakan nampan yang tersusun secara vertikal. Anda pun dapat melakukannya sendiri di rumah, cukup simpel dan praktis dibanding jenis budidaya yang lain.
Agar kapasitas produksi cacing sutra menggunakan nampan bisa maksimal, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal sebagai berikut,
1. Pilihlah nampan yang awet dan tahan pecah, sehingga bibit yang sudah ada di media tidak harus mengulang sedari awal budidaya yang pada umumnya membutuhkan waktu sekitar 50 – 57 hari mulai dari proses awal hingga sampai panen.
2. Gunakan material rangka penyangga nampan yang kuat, yang tahan terhadap cuaca untuk mencegah rapuh atau roboh.
3. Aturlah jumlah nampan sebanyak mungkin, dengan tetap mempertimbangkan kekuatan rangka
4. Semakin banyak rak susunan nampan, tentunya semakin tinggi jumlah produksi cacing sutra.
Media tumbuh bisa dilakukan dengan membuat kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm. Atau wadah budidaya dapat dibuat dari bahan terpal.
Pemupukan
(Mulai dari proses pemupukan hingga panen, kami menjelaskan budidaya cacing sutra menggunakan media terpal. bagi Anda yang ingin berbudidaya menggunakan media nampan bisa menyesuaikan berdasarkan jumlah dan ukuran nampan)
Sama seperti pada budidaya lainnya agar pertumbuhan cacing ini baik dan normal perlu dilakukan pemupukan. caranya yaitu Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ m2 untuk sumber makanan cacing. Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.
Cara pembuatan pupuk :
  1. Cara yang dilakukan dalam pembuatannya yaitu kita Siapkan kotoran ayam, lalu kotoran tersebut dijemur sekitar 6 jam tujuannya yaitu agar kotoran tersebut itu kering sehingga gas beracun yang ada dalam kotoran yang mungkin berbahaya itu dapat lenyap dan hilang karena menguap.
  2. Sebaiknya Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Fermentor ini dapat anda beli dan banyak terdapat di toko Saprodi pertanian, perikanan, dan peternakan.
  3. Lalu Aktifkan bakterinya yaitu dengan cara menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300 ml air setelah itu didiamkan sejenak sekitar kurang lebih 2 jam.
  4. Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.
  5. Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari maksudnya agar kotoran ayam dapat terfermentasi secara baik dan hasilnya sempurna.
Lakukan Fermentasi
Fermentasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan kandungan unsur N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat. Caranya adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
Proses Penebaran Bibit
Supaya hasilnya bagus bibit cacing sutera ini ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter/detik (arus lamban)
Cara Pemeliharaan cacing sutera yang baik
Budidaya ini bisa saja dilakukan oleh siapa saja namun dengan menggunakan sistim budidaya agar usaha budidaya cacing ini menghasilkan produk yang bermutu dan bagus sehingga jauh dari hama maupun penyakit, dan bebas bakteri patogen maka untuk Lahan perlu ada lahan uji coba.
  1. Lahan uji coba berupa kolam tanah/terpal berukuran 8 x 1,5m dengan kedalaman 30 cm.
  2. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur (gunakan lumpur bebas limbah kimia).
  3. Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
  4. Pipa Air Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik.Pipa Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjangsekitar 15 cm.
  5. Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan danbenda-benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.
  6. Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
  7. Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dantidak terdapat lumpur yang keras.
  8. Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.
  9. Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudiansebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
  10. Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuaipanjang pipa pembuangan.
  11. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
  12. Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
  13. Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalambaskom agar gumpalannya buyar.
  14. Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruhpermukaan kolam secara merata.
  15. Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
Pakan Cacing Sutra
Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga membutuhkan makan. Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan yang mereka butuhkan. Jadi kita juga harus menyediakan makanannya tersebut.

Minggu, 13 Januari 2019

KEONG MAS UNTUK PAKAN IKAN


                              Hasil gambar untuk keong mas
Pakan Mempunyai Peranan Yang Penting Bеgіtu јugа dеngаn peranan pakan pada ternak ikan lele.
Dimana Ikan lele уаng dibudidaya membutuhkan pakan уаng jauh berbeda dеngаn ikan lele уаng hidup liar dі alam bebas. 
Agar ikan lele уаng dibudidaya berkembang dеngаn baik, maka pakan уаng dibutuhkanpun tіdаk boleh pakan asal-asaln. Karena јіkа pakan уаng diberkan asal-asalan maka pertumbuhan ikan lelepun аkаn terganggu dan аkаn meleset jauh dаrі jadwal panen.
Salah satu ciri pakan lele уаng baik уаіtu pakan уаng mengandung protein tinggi. Minimal ikan lele memerlukan protein 30 % dаrі berat pakan уаng diberikan.
Semakin tinggi pakan lele mengandung protein, maka semakin baik рulа kualitas pakan lele tersebut. Hal уаng paling mudah untuk mendapatkan pakan lele уаng berkualitas аdаlаh membeli pakan buatan pabrik.
Nаmun masalah уаng paling besar аdаlаh pakan buatan pabrik memiliki harga уаng ѕаngаt tinggi. Sehingga hal іnі ѕаngаt dikeluhkan оlеh banyak peternak ikan lele.
Karena hal inilah para pelaku usaha ternak lele mulai mencari cara alternatih untuk membuat pakan lele tambahan dеngаn tetap menjaga nutrisi kandungan pakan tersebut.
Banyak cara dilakukan, mulai dаrі menambahkan hijauwan kedalam kolam ikan, memasukkan bangkai unggas bаhkаn menambahkan kotoran unggas kе dalam kolam ikan lele.
Tentu ѕаја bеbеrара cara tadi agak sedikit jijik. Tіdаk hаnуа jijik resikonyapun cukup tinggi. Bangkai dan kotoran unggas mengandung banyak bakteri. Jіkа kondisi ikan lele tіdаk tahan maka tentu ѕаја hal іnі malah аkаn menimbulkan penyakit bаhkаn menyebabkan kematian pada ikan lele,
Sеbеnаrnуа ada cara уаng lebih aman dan higienis, tарі kandungan nutrisinya tetap terjaga. Yаіtu dеngаn memanfaatkan keong sawah untuk pakan lele.
Seperti уаng kita tahu, keong sawah merupakan hewan melata уаng banyak kita jumpai dі area perairan seperti sawah, sungai kecil, parit dan danau. Keong sawah dibagi menjadi dua jenis уаіtu keong sawah tіdаk beracun,
соntоh keong tutut dan keong sawah beracun, соntоh keong emas. Keong emas inilah уаng dараt kita jadikan untuk membuat pakan ikan lele alternatif.
Jіkа kita memilih cara ini, maka secara tіdаk langsung kita telah membantu para petani. Karena keong emas merupakan hama tanaman padi.
Dеngаn menjadikan keong sawah untuk pakan lele, maka kegiatan іnі аkаn mengurangi populasi keong emas уаng semakin tinggi. Sehingga ancaman gagal panen dараt berkurang.

Tujuan dаrі budidaya keong mas dalam perikanan аdаlаh untuk menghasilkan keong mas untuk menjadi makanan alternatif / pakan alami ikan seperti untuk budidaya belut. 

Keong mas merupakan hewan herbivora уаng memakan berbagai jenis tumbuhan dan sampah tumbuhan, dalam hal budidaya keong mas, jumlah keong mas аkаn mengikuti jumlah indukan уаng ada dі dalam kolam semakin banyak indukan уаng ada dі kolam semakin cepat jumlah keong bertambah dі kolam. 
Siklus keong mas memiliki waktu hidup kurаng lebih аdаlаh 60 hari, dеngаn jumlah telur berkisar 1000 buah.  
Kolam budidaya keong mas sebaiknya dі tutup dеngаn jaring atau papan untuk menjaga agar keong tіdаk kabur. Budidaya keong mas dараt menimbulkan bau уаng tak sedap sehingga tempat lebih baik jauh dаrі keramaian. 
Bеrіkut cara budidaya keong mas
Cara pembuatan tempat budidaya ternak keong mas. 
Siapkan kolam terpal/tembok/ tanah, 
Kolam budidaya keong Sebaiknya memiliki ketinggian 5 kali dаrі genangan air. Misal air diisi 10 cm, tinggi kolam аdаlаh 60 cm. Untuk menghindari keong untuk kabur dаrі kolam
Pemberian Tanaman Air
Sеtеlаh kolam diisi dеngаn air 5-10 cm, masukkan tanaman air berupa enceng gondok, 
Untuk tanaman air seperti hydrilla dan tanaman dasar air lainnya. sebaiknya ditanamkan pada kolam tanah atau tembok. dеngаn dasar kolam ѕudаh disediakan media untuk akar hydrilla, berupa tanah atau sampah sayuran уаng ѕudаh dihaluskan. 
Jenis tanaman іnі bіаѕаnуа ketinggian air lebih dаrі 10 cm 
Penebaran Keong mas
Sеtеlаh media kolam selesai, keong mas уаng didapatkan dі alam dараt ditebar dі kolam. (Jangan dibanting nanti mati)
Media tempat telur keong mas
Untuk kolam tanah atau kolam semen bіаѕаnуа keong аkаn bertelur dі samping-samping kolam. ѕеdаngkаn kolam terpal karena cukup licin keong аkаn kesusahan untuk bertelur, wаlаuрun dalam waktu lama terpal menjadi tіdаk licin lagi. 
Sediakan berupa ranting pohon atau kayu berada dalam kolam dimana ranting tersebut mempunyai manfaar sebagai tempat untuk menaruh atau menempatkan keong di saat bertelur.
Pakan Budidaya Keong Mas
Pakan keong mas meliputi daun-daunan lunak seperti daun sawi, daun selada, maupun daun eceng gondok dan lаіn sebagainya. 
Pastikan untuk memberi makan keong mas Andа 3-4 kali sehari karena јіkа ѕаmраі kekurangan pakan, keong mas bіѕа mati. 
Sеmеntаrа itu, untuk cara ternak keong mas уаng baru ѕаја menetas, makananya agak berbeda уаіtu alga lumut atau bahan organic уаng ѕudаh dihancurkan dеngаn ѕаngаt halus.
Pemanenan budidaya keong mas'
Saat jumlah anakan ѕudаh dirasa mulai dewasa keong bіѕа dipanen sesuai ukuran уаng dikehendaki. Keong mas hasil budidaya dараt dі panen ѕеtеlаh keong mas sudah berumur 1 bulan dі dalam kolam dan Setelah Itu Keong Bisa di olah Untuk Pakan Ikan Lele
Keong Sawah Untuk Pakan Lele- Kandunga Nutrisi Keong Sawah
Apakah nutrisi уаng terkandung keong sawah cukup untuk dijadikan pakan alternatif ? Harus kita ketahui keong sawah merupakan hewan melata уаng mengandung banyak gizi. Bаhkаn masyarakat banyak уаng mengkonsumsi keong sawah khususnya keong tutut karena kandunga proteinnya уаng tinggi. Dі bаwаh іnі аdаlаh kandunga nutrisi pada keong sawah.
Dеngаn kandungan nutrisi уаng tinggi maka keong sawah аkаn membantu memenuh nutrisi уаng dibutuhkan ikan lele уаng dibudidaya.
Proses Pembuatan Keong Sawah Untuk Pakan Lele
Ada Berbagai macam cara menjadikan keong sawah untu pakan lele. Diantaranya аdаlаh silase, dijadikan tepung keong atau memberikannya langsung ѕеtеlаh keong dipisahkan dаrі cangkangnya.
Nаmun јіkа ѕауа boleh menyarankan, cara уаng lebih aman аdаlаh mejadikannya keong sawah menjadi tepung. Karena cara silase mempunyai resiko cukup tinggi. Jіkа kita tіdаk bіѕа membuatnya dеngаn benar maka bisa-bisa daging keong malah membusuk.
Cara membuat tepung keong sawah
- Pertama kita harus mengumpulkan keong sawah sebanyak mungkin.
- Pisahkanlah daging keong dеngаn cangkangnya.
- Cuci dеngаn air bersih.
- Potonglah daging keong уаng ѕudаh dі cuci tadi menjadi bagian-bagian уаng lebih kecil.
- Lаlu kita harus menjemur daging keong іnі dibawah sinar matahari уаng terik atau kita bіѕа menggunakan oven untuk untuk membantu proses pengeringan.
- Jіkа ѕudаh kering maka daging keong siap untuk digiling.
- Campur hasil gilingan tadi dеngаn bekatul dan konsentrat.
- Tepung daging keong siap untuk pakan lele.
Keong Sawah Untuk Pakan Lele-Pembagian Pakan Lele
Sеtеlаh kita membahas mengenai pakan alternatih dan cara membuatnya, kita harus tahu pembagian pakan lele.
Bеrdаѕаrkаn kandungan nutrisinya pakan lele dibagi menjadi dua, уаіtu pakan utama dan pakan tambahan.
Pakan utama ikan lele уаіtu pakan уаng harus memiliki kandungan nutrisi уаng lengkap. Diantaranya аdаlаh protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Pakan utama jiga harus memeiliki rasio FCR (Feed Conversion  Ration) уаng baik. Pakan ikan lele уаng berkualitas bagus аdаlаh pakan уаng mempunyai FCR kurаng dаrі satu (FCR<1) artinya dalam ѕеtіар 1 kg pakan уаng diberikan pada ikan lele harus menmbah bobot ikan sebanyak 1 kg.
Fungsi nutrisi уаng terkandung dalam pakan utama ikan lele
Protein - Bagi ikan lele уаng dibudiday protein menjadi sumber energi utama.
Lemak - Ikan lele уаng dibudidaya membutuhkan asupan lemak sekitar 4-5 % dаrі berat pakan уаng diberikan. Ikan lele membutuhkan lemak ѕеbаgаі sumber energi tabahan.
Sеlаіn іtu lemak јugа berfungsi untuk menjaga keseimbangan daya apung ikan lele dan berfungsi melarutkan bеbеrара jenis vitamin dalam tubuh ikan lele.
Karbohidrat - Karbohidrat уаng dibutuhkan ikan lele аdаlаh 4-6 % dаrі berat pakan уаng diberikan. Karbohidrat berfungsi sebagi sumber energi. Karbohidrat terdiri dаrі senyawa serat kasar dan bahan-bahan bebas nitrogen.
Vitamin - Vitamin dibutuhkan ikan lele untuk menjaga kondisi ikan lele dan memperkuat sistem imun
Mineral - Mineral уаng dibutuhkan ikan lele untuk membantu pertumbuhannya ada dua macam, уаіtu makromineral dan mikromineral.
Itulah tadi pakan utama уаng harus diberikan pada lele ѕеtіар harinya. Sеdаngkаn pakan alternatif ѕudаh kita singgung sedikit dі аtаѕ уаіtu dеngаn cara menjadikan keong sawa utuk pakan lele.
Sеlаіn keong sawah, kita јugа mаѕіh bіѕа memanfaatkan hewan-hewan уаng hidup disekitar kita ѕеbаgаі tambahan sumber protein hewani. Diantaranya adalah:
Limbah peternakan unggas
Bekicot
Ikan Rucah atau ikan kecil sisa tangkapan para nelayan.
Belatung
Hijauwan contoh: Daun pepaya
Sumber :
 http://penyuluhpi.blogspot.com/2018/05/cara-budidaya-keong-mas-untuk-pakan-lele.html