Minggu, 08 September 2019

KEONG MACAN KOMODITAS EKSPOR YANG MENARIK


                       Hasil gambar untuk keong macan  Hasil gambar untuk keong macan

Keong macan merupakan komoditas ekspor yang penting dan memiliki tingkat pemasaran yang tinggi dengan negara tujuan utama adalah negara-negara di Asia seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Spesies ini hidup pada wilayah littoral dengan dasar pasir berlumpur pada kedalaman 5 sampai dengan 15 m. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap keong macan di dasar adalah jodang yang memiliki diameter 60 cm dengan ukuran mata jaring 1,5 cm. Semula nelayan Indonesia memandang keong macan sebagai hasil laut seperti siput-siput laut lain. Pengolahan keong ini hanya dilakukan secara sederhana. Daging direbus, dijemur, dan disetor kepada para pengepul dengan harga yang relatif murah (Rp. 5.000,- per kg). Salah satu jenis moluska dari kelas Gastropoda laut yang potensial untuk dikembangkan dan merupakan komoditas penting adalah keong macan (Babylonia spirata). Spesies ini telah menjadi sumber makanan (seafood) di wilayah Indo-Pasifik selama bertahun-tahun. Keong macan merupakan komoditas ekspor yang penting dan memiliki tingkat pemasaran yang tinggi dengan negara tujuan utama adalah negara-negara di Asia seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia . Keong macan ini merupakan salah satu jenis gastropoda karnivor yang menggunakan probosis sebagai alat bantu untuk mencari makanan dan radula pada bagian ujung probossis digunakan untuk memotong-motong daging makanan. Habitat yang disukai keong macan adalah dasar laut berpasir atau berlumpur pada kedalaman 5 sampai dengan 20 m. Secara geografis, penyebaran keong macan melimpah dan merata di beberapa pantai Indo-Pasifik, termasuk di beberapa pantai di Indonesia.

                                                    Hasil gambar untuk keong macan

Klasifikasi Keong Macan

Filum: Moluska
Kelas: Gastropoda
Sub kelas: Prosobranchia
Ordo: Neogastropoda
Super famili: Muricoidea
Famili: Buccinidae
Sub famili: Buccininae
Genus: Babylonia
Spesies: Babylonia spirata, L

MORFOLOGI
Tubuh keong macan terdiri atas 4 bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut, dan mantel. Pada kepala terdapat 2 mata, 2 tentakel, 1 mulut, dan 1 siphon. Mantel merupakan arsistek pembentuk struktur cangkang dan pada pola warna. Kepala memiliki radula. Kaki berukuran besar dan berbentuk pipih yang berfungsi untuk menyerapdan melekat. Mengalami torsi yaitu peristiwa di mana cangkang beserta tubuh di belakang kepala yang terdiri atas massa viskeral, mantel, dan rongga mantel memutar 180° yang berlawanan dengan arah jarum jam. Peristiwa ini dimulai pada waktu stadia veliger sampai dengan kepala dan kaki kembali lagi pada posisi semula .Cangkang keong berbentuk oval dan tebal, dan berat; sebagian besar struktur cangkang terbuat dari kalsium karbonat, yaitu kira-kira 88 sampai dengan 89% dan sebagian lain terdiri atas 1 sampai dengan 2% phospat, bahan organik conchiolin, dan air. Lapisan struktur cangkang yang terbentuk agak kasar di bagian luar disebut prismatik. Lapisan nacreous yang mengkilat mengandung jauh lebih banyak conchiolin dibandingkan dengan lapisan prismatik; spire bertingkat, sebuah apex pada ujung; suture melebar dan dalam; cangkang berwarna putih dengan bintikbintik coklat-orange yang tidak teratur; suture semakin besar pada bagian bawah cangkang; umbilikus terletak pada tepi yang tebal; ukuran 3,5 sampai dengan 4,5 cm, pada umumnya terdapat pada wilayah Indo-Pasifik. Ukuran keong macan (Babylonia aerolata, L) dewasa yang ada di Thailand berkisar antara 40 sampai dengan 60 mm , sedangkan ukuran keong macan (Babylonia spirata, L) yang ada di India berkisar antara 49,3 sampai dengan 60 mm.

Makanan dan Cara Makan
Prosobranchia (termasuk Babylonia spirata, L) merupakan hewan karnivor dan pemakan daging dan bangkai yang cukup selektif. Keong macan lebih menyukai daging segar sebagai makanan dan menggunakan radula sebagai alat bantu makan. Radula pada keong macan mengalami berbagai modifikasi bentuk menjadi alat memotong, mencabik, dan memegang mangsa. Pola adaptasi yang dijumpai pada prosobranchia karnivor adalah probosis yang panjang, yang digunakan untuk meraih dan menembus bagian tubuh mangsa yang mudah diserang. Habitat Pemilihan habitat dari gastropoda tergantung dari ketersediaan makanan yang berupa detritus dan makroalga serta kondisi lingkungan yang terlindung dari massa air.Spesies ini juga hidup pada wilayah littoral dengan dasar pasir berlumpur pada kedalaman 5 sampai dengan 15 m. Beberapa pantai di Indonesia yang telah diketahui sebagai habitat keong macan adalah Pelabuhanratu, Pangandaran, Cilacap, Indramayu, Cirebon, dan Karangantu . Babylonia spirata yang ditemukan di Teluk Pelabuhanratu hidup pada dasar perairan yang berpasir dengan kedalaman 15 sampai dengan 20 m . Komunitas makrozoobenthos termasuk di dalam keong macan dapat dipergunakan sebagai indikator biologi karena hidup relatif menetap dan mobilitas yang relatif lambat sehingga secara langsung dipengaruhi oleh bahan-bahan yang masuk ke lingkungan tersebut. Selain itu, sebagai organisme benthik keong macan mempunyai kemampuan mendaur ulang bahan organik, komponen penting dalam mata rantai ke-2 dan ke-3 dalam rantai makanan komunitas aquatik .Gastropoda termasuk organisme fakultatif yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran perubahan kondisi lingkungan yang lebih besar. Organisme ini dapat bertahan hidup pada perairan yang banyak mengandung bahan organik. Meskipun demikian hewan tidak dapat mentolerir tekanan lingkungan dan cukup peka terhadap penurunan lingkungan. Alat Tangkap Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap keong macan di dasar adalah jodang yang memiliki diameter 60 cm dengan ukuran mata jaring 1,5 cm . Jodang dioperasikan di dasar perairan dengan kedalaman berkisar 5 sampai dengan 15 m Gambar 2. Alat tangkap keong macan (jodang). dan nelayan menurunkan jodang 20 sampai dengan 50 buah. Jodang diturunkan satu per satu ke dasar perairan sambil perahu bergerak perlahan dan didiamkan selama 1 sampai dengan 2 jam. Sebelum diturunkan, jodang diberi umpan. Umpan yang digunakan adalah ikan tembang, petek, cucut, pari, atau layur. Setelah jodang itu berisi hasil tangkapan kemudian ditarik ke dalam perahu. Pengoperasian alat dari penurunan sampai dengan penarikan kembali kurang lebih memakan waktu 1,5 jam. Jodang ini banyak digunakan oleh nelayan di daerah Teluk Pelabuhanratu dan Ujung Genteng. Namun, keong macan dapat tertangkap juga oleh jaring ikan, seperti hal yang digunakan oleh nelayan di Tambakloro, Kelurahan Tanjungmas Semarang . dan nelayan di Manggar, Balikpapan Timur (. Musim Musim sangat berpengaruh terhadap pola pergerakan gelombang. Pada perairan dangkal (5 sampai dengan 20 m) interaksi gelombang, arus, dan Keong Macan (Babylonia spirata, L) sebagai Primadona Baru bagi Nelayan di Indonesia 141 upwelling akan menimbulkan turbulensi. Keong macan hidup pada perairan dangkal tersebut sehingga hidup akan dipengaruhi gerakan ombak. Pada musim barat, gelombang besar akan berpengaruh terhadap stabilitas substrat dan berpengaruh terhadap keong macan yang hidup di dalam sehingga keong macan banyak tertangkap pada musim ini. Nilai Ekonomis Keong macan adalah komoditas yang diminati pasar luar negeri, terutama Taiwan, Cina, dan Hongkong. Masyarakat di negara-negara tersebut menggemari seafood yang berasal dari daging keong macan. Kandungan protein tinggi, rasa enak, kandungan lendir yang rendah, dan mudah dalam proses pengolahan menjadikan keong macan ini disukai oleh konsumen. Semula nelayan Indonesia memandang keong macan sebagai hasil laut seperti siput-siput laut lain. Pengolahan keong ini hanya dilakukan secara sederhana. dijemur dan disetor kepada para pengepul dengan harga yang relatif murah (Rp.5.000,- per kg). Seperti hal nelayan di Teluk Pelabuhanratu, Manggar . Balikpapan Timur, Tambakloro (Semarang), dan nelayan di Kabupaten Gunung Kidul (Yogyakarta). Namun, setelah banyak permintaan dari negaranegara luar terhadap keong macan, siput ini sudah menjadi mutiara bagi para nelayan. Setiap hari nelayan dapat menangkap 20 sampai dengan 70 kg keong macan. Keong macan segar di daerah Gunung Kidul dan Tambakloro berkisar Rp.6.000,- sampai dengan 7.000,- per kg (Suara MerdekaSemarang.htm, 2004). Di kawasan Manggar Balikpapan Timur harga keong macan dapat mencapai Rp.15.000,- sampai dengan 18.000,- per kg (Balikpapan Cybernews-Patrolinet, 2004). Sementara itu, harga jual keong macan ditingkat agen sudah mencapai Rp.30.000 per kg. Rata-rata per hari produksi keong macan yang dikirim ke para agen berkisar antara 1,5 sampai dengan 2 ton. Pemanfaatan Keong Macan Hasil tangkapan nelayan disetor ke pengepul atau agen. Untuk menghasilkan keong macan hidup, keong macan ditampung dalam bak berukuran 1x2 m dan ketinggian 30 cm. Air laut dalam bak penampungan dipantau terus dan jika air sudah berbusa harus diganti dengan yang baru. Selain itu, kebersihan cangkang juga selalu diperhatikan. Keong yang baru disetorkan nelayan kotor oleh lumpur. Untuk itu, perlu dibersihkan dengan air laut. Untuk pengiriman, keong macan dimasukkan ke dalam kotak atau kardus kemudian diberi es. Selain dimanfaatan sebagai makanan, cangkang, dan operkulum keong macan juga dapat dimanfaatkan untuk industri rumah tangga yaitu perhiasan, obatobatan, dan parfum.

Sumber :