sumber photo : http://www.fckreality.com/?p=290
Pembuatan dekorasi akuarium dimulai dengan menaburkan sepetiga bagian
dari total tinggi pasir yang akan dimasukkan kemudian ditaburkan pupuk
diatasnya dan dicampur. Diatas pupuk tersebut ditutupi lagi dengan 2/3 bagian
dari total tinggi pasir yang akan dimasukkan. Ornamen batu dan kayu yang
sebelumnya telah dicuci, dipasang sesuai dengan desain yang ingin dibuat.
Setelah itu melakukan pengisian air sampai setengah bagian dari volume air di
akuarium yang diinginkan. Teknik pengisian air ini biasanya menggunakan selang
yang ditadah dengan piring supaya air yang masuk ke akuarium tidak mengaduk
substrat pasir di dasar akuarium dan merusak dekorasi yang telah dibuat
sebelumnya. Langkah selanjutnya ialah menanam tanaman air yang telah dirsiapkan
sesuai dengan desain yang diinginkan dan setelah selesai, air yang keruh
kemudian dibuang dan diisi kembali dengan air yang bersih (Yulianto, 2001).
Langkah – langkah setup aquascape adalah sebagai berikut :
Substrat dicampur dengan pupuk dasar. Campuran ini sebagai lapisan
dasar aquascape kira-kira setebal 3 cm. Para aquascaper biasanya
menggunakan lapisan tanah merah sebagai lapisan pertama dengan catatan tanah
merah yang dipakai harus murni dan bebas pupuk, pestisida dan bahan – bahan
kimia lainnya.
Lapisan pertama ditutup dengan substrat setinggi 3 – 7 cm. Bagian
belakang bisa dibuat kontur yang agak meninggi.
Aksesoris kayu atau batu bila ada dipasang, untuk memulai rancangan
kasar.
Aquarium diisi dengan air 1/3 bagian dari volume air yang diinginkan
kemudian mulai menanam dari tanaman background, midground dan foreground.
Untuk setup pertama kali usahakan menanam sepadat mungkin agar
perkembangan algae terhambat oleh pertumbuhan tanaman. Kemudian setelah
beberapa minggu kepadatan tamanan bisa dikurangi jika diinginkan.
Aksesoris Filter, lampu dan CO2 set dipasang dan disesuaikan
dengan bentukan dekorasi akuarium yang dibuat.
Aquascape akan terlihat stabil apabila mulai terlihatnya
pertumbuhan tanaman. penggunaan pupuk cair sudah dapat dilakukan sesuai dosis
volume akuarium .
sumber photo : http://www.aquascapingworld.com/threads/aquascape-of-the-month-september-2008-pinheiro-manso.1182/
1. Mengganti air yang menguap
Penguapan air akuarium sangat bergantung pada suhu dan tipe akuarium.
Suhu yang tinggi mengakibatkan banyak terjadi penguapan. Tipe akuarium yang
banyak mendapatkan sinar akan menguapkan air lebih banyak dibandingkan akuarium
yang lebih sedikit menerima sinar.
Penguapan menyebabkan konsentrasi berbagai bahan seperti garam,
kalsium, bahan kimia dan polutan hasil metabolisme ikan menjadi lebih pekat,
sehingga perlu segera ditambahkan air yang baru. Penambahan air untuk mengganti
air yang menguap ini bisa dilakukan setiap hari atau setiap minggu, tergantung
banyaknya air yang menguap.
2. Membersihkan kaca akuarium dan mengganti air
Pencahayaan yang cukup tinggi dalam aquascaping mampu memicu
pertumbuhan lumut di dinding kaca akuarium. Banyak cara untuk menghambat pertumbuhan
lumut tersebut. Salah satunya dengan menggunakan hewan pemakan lumut seperti
Ikan Siamese algae eater, otocinclus sp. , malaysian snail, ramshorn, pond
snail, mystery snail dan udang red cherry. Cara lain untuk
membersihkan kaca dan menghambat pertumbuhan lumut adalah dengan menggunakan
obat anti lumut / alga seperti stop algae dan vitriol 5%.
Penggunaan obat anti algae ini harus sesuai dengan petunjuk penggunaan yang
tertera dalam kemasannya karena dosis yang terlalu banyak akan mematikan
tanaman air. Untuk pembersihan kaca akuarium secara manual /sendiri, kita dapat
menggunakan alat seperti magnet pembersih, silet yang tajam, busa resin, atau
dacron.
Tidak ada aturan mengenai frekuensi pergantian air di akuarium. Hal ini
sangat berhubungan dengan kepadatan ikan dan tanaman air. Namun, sebagai
patokan setiap minggu lakukan pergantian 20 – 30 % dari volume air akuarium
atau setiap bulan pergantian sebanyak 50 – 60 % dari volume air akuarium. Air
yang dipakai sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama semalam dan diaerasi
dengan aerator karena dikawatirkan kadar kaporit didalam air yang cukup tinggi
akan berbahaya bagi ikan dan tanaman air apabila air tersebut tidak diendapkan
terlebih dahulu.
3. Pemupukan
Pemupukan dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Penggunaan pupuk sebaiknya dilakukan secara rutin dan kontinu. Ketidakteraturan
penggunaan pupuk mengakibatkan tanaman menguning bahkan mati. Jenis pupuk yang
biasa digunakan yaitu pupuk cair yang takaran penggunaannya telah tertera di kemasannya
dan dapat dengan mudah ditemukan di toko aquascaping.
4. Pengecekan sistem filter
Tugas filter adalah membantu menjaga kualitas air di akuarium
tetap baik secara biologis, mekanis, dan kimiawi. Oleh karena itu kondisi
filter harus tetap baik. Bila terlalu banyak kotoran di filter, aliran air
dalam filter akan terbendung sehingga mengurangi pergerakan air dalam akuarium
dan memberi beban berlebih pada pompa air. Terlalu banyak kotoran di filter
juga akan membuat limbah yang ada di air lebih banyak daripada perombakan
limbah di filter. Pembersihan filter sebaiknya minimal tiap minggu sekali
sehingga kebersihan akuarium tetap terjaga.
5. Pembersihan gravel / substrat
Pembersihan gravel perlu dilakukan karena gravel sering ditutupi lumut,
algae dan kotoran ikan sehingga membuat penampilan akuarium kurang baik. Fungsi
pembersihan lainnya yaitu mencegah dekomposisi kotoran ikan yang nantinya akan
bersifat toksik bagi ikan. Pembersihan gravel biasanya dilakukan pada permukaan
gravel bagian atas saja dengan cara disifon dengan menggunakan selang. Dalam
hal menyifon perlu diperhatikan ukuran selang yang digunakan karena akan
berhubungan dengan daya hisap air yang dihasilkan. Semakin besar selang maka
semakin besar daya hisap air ayng dihasilkan. Oleh karena itu kita harus teliti
dalam memilih selang yang digunakan karena dikawatirkan akan mengeruhkan air
serta mencabut perakaran tanaman. Untuk frekuensi pembersihan gravel biasanya
setiap 1 bulan sekali.
6. Perawatan tanaman air
Tanaman air yang ditanam tentu akan mengalami pertumbuhan sehingga
perlu adanya perawatan secara berkala. Perawatan tersebut mencakup pemangkasan
tanaman dan pembersihan tanaman dari daun – daun yang telah mati. Fungsi dari
pemangkasan yaitu untuk mempercantik tanaman, juga merangsang tumbuhnya cabang
– cabang baru. Pemangkasan dapat menggunakan gunting yang tajam. Bagian yang
dipangkas biasanya bagian pucuk atau bagian yang menutupi tanaman lainnya.
7. Pengecekan kualitas air
Kualitas air yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan aquascaping ialah
CO2(karbondioksida) bebas, oksigen terlarut (DO), siklus nitrogen, pH, suhu,
dan kesadahan. Karbondioksida merupakan faktor yang amat penting dalam
pemeliharaan aquascape. Karbondioksida bebas berfungsi untuk membantu
mencegah pertumbuhan lumut karena dapat mengoptimalkan proses fotosintesis
tanaman air, serta menjaga keseimbangan asam basa dalam perairan karena
berperan dalam mempertahankan keberadaan kalsium bikarbonat dalam larutan.
Karbondioksida dalam akuarium didapat dari hasil respirasi organisme air
dan difusi langsung dari atmosfer. Jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan
karbondioksida untuk tanaman dalam akuarium, sehingga perlu dilakukan
penambahan kandungan karbondioksida bebas dalam akuarium untuk mengoptimalkan
fotosintesis tanaman air. Karbondioksida tersebut akan berpengaruh terhadap pH
air, yaitu semakin tinggi karbondioksida bebas, maka pH air akan semakin rendah
(makin asam), begitu pula sebaliknya, karena terjadi pergeseran reaksi dari
bikarbonat ke karbonat dan dari karbonat ke hidroksida. Pada umumnya kisaran 10
– 30 ppm karbondioksida besas sudah sangat baik untuk tanaman air (Effendi,
2003).
Oksigen terlarut (DO) dihasilkan dari proses fotosintesis dan difusi
langsung dari atmosfer. Suhu mempengaruhi kandungan DO dalam perairan, yaitu
semakin tinggi suhu air maka DO akan semakin rendah. DO diperlukan dalam
akuarium untuk respirasi ikan dan proses oksidasi bahan organik dalam perairan,
termasuk nitrifikasi. DO minimum agar ikan dapat tumbuh dengan baik ialah 5
mg/l
Sumber nitrogen yang dapat dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan akuatik
adalah nitrat (NO3) dan ammonium (NH4). Siklus nitrogen yang terjadi pada
akuarium aquascape ialah berasal dari kotoran ikan serta tanaman yang
membusuk yang akan menghasilkan senyawa ammonia (NH3). Senyawa ammonia (NH3)
ini berbahaya bagi ikan jika terdapat dalam jumlah yang melebihi batas. Ammonia
tersebut kemudian dikonsumsi oleh bakteri nitrosomonas dan mengalami
perombakan menjadi nitrit (NO2). Nitrit kemudian diubah menjadi nitrat (NO3)
oleh nitrobacter, dan dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman air sebagai
sumber unsur hara.
Kesadahan merupakan gambaran kation logam divalent (valensi
2). Kesadahan pada dasarnya ditentukan oleh jumlah kalsium dan magnesium, dan
kedua kation divalenttersebut berikatan dengan anion penyusun alkalinitas
yaitu bikarbonat dan karbonat. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan ikan
hias akan baik pada kesadahan 3° – 10° dH, yang berarti kekerasannya berkisar
antara lunak sampai sedang. Kesadahan sangat penting bagi ikan karena berfungsi
sebagai penyangga fluktuasi pH air sehingga ikan dapat hidup dengan baik.
SUMBER :
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya
dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Konemann. 2000. The Complete Aquarium Guide : Fish, Plants, and
Accessories For Your Aquarium. STIE-Turin. Italy.
Lesmana, D.S. 2005. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar
Swadaya. Jakarta.
ARTIKEL LAINNYA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar