Rabu, 31 Januari 2018

PEMBUATAN AQUASCAPE AIR TAWAR




Pembuatan dekorasi akuarium dimulai dengan menaburkan sepetiga bagian dari total tinggi pasir yang akan dimasukkan kemudian ditaburkan pupuk diatasnya dan dicampur. Diatas pupuk tersebut ditutupi lagi dengan 2/3 bagian dari total tinggi pasir yang akan dimasukkan. Ornamen batu dan kayu yang sebelumnya telah dicuci, dipasang sesuai dengan desain yang ingin dibuat. Setelah itu melakukan pengisian air sampai setengah bagian dari volume air di akuarium yang diinginkan. Teknik pengisian air ini biasanya menggunakan selang yang ditadah dengan piring supaya air yang masuk ke akuarium tidak mengaduk substrat pasir di dasar akuarium dan merusak dekorasi yang telah dibuat sebelumnya. Langkah selanjutnya ialah menanam tanaman air yang telah dirsiapkan sesuai dengan desain yang diinginkan dan setelah selesai, air yang keruh kemudian dibuang dan diisi kembali dengan air yang bersih (Yulianto, 2001).
Langkah – langkah setup aquascape adalah sebagai berikut :
Substrat dicampur dengan pupuk dasar. Campuran ini sebagai lapisan dasar aquascape kira-kira setebal 3 cm. Para aquascaper biasanya menggunakan lapisan tanah merah sebagai lapisan pertama dengan catatan tanah merah yang dipakai harus murni dan bebas pupuk, pestisida dan bahan – bahan kimia lainnya.
Lapisan pertama ditutup dengan substrat setinggi 3 – 7 cm. Bagian belakang bisa dibuat kontur yang agak meninggi.
Aksesoris kayu atau batu bila ada dipasang, untuk memulai rancangan kasar.
Aquarium diisi dengan air 1/3 bagian dari volume air yang diinginkan kemudian mulai menanam dari tanaman background, midground dan foreground. Untuk setup pertama kali usahakan menanam sepadat mungkin agar perkembangan algae terhambat oleh pertumbuhan tanaman. Kemudian setelah beberapa minggu kepadatan tamanan bisa dikurangi jika diinginkan.
Aksesoris Filter, lampu dan CO2 set dipasang dan disesuaikan dengan bentukan dekorasi akuarium yang dibuat.
 Aquascape akan terlihat stabil apabila mulai terlihatnya pertumbuhan tanaman. penggunaan pupuk cair sudah dapat dilakukan sesuai dosis volume akuarium .


1. Mengganti air yang menguap
Penguapan air akuarium sangat bergantung pada suhu dan tipe akuarium. Suhu yang tinggi mengakibatkan banyak terjadi penguapan. Tipe akuarium yang banyak mendapatkan sinar akan menguapkan air lebih banyak dibandingkan akuarium yang lebih sedikit menerima sinar.
Penguapan menyebabkan konsentrasi berbagai bahan seperti garam, kalsium, bahan kimia dan polutan hasil metabolisme ikan menjadi lebih pekat, sehingga perlu segera ditambahkan air yang baru. Penambahan air untuk mengganti air yang menguap ini bisa dilakukan setiap hari atau setiap minggu, tergantung banyaknya air yang menguap.

2. Membersihkan kaca akuarium dan mengganti air
Pencahayaan yang cukup tinggi dalam aquascaping mampu memicu pertumbuhan lumut di dinding kaca akuarium. Banyak cara untuk menghambat pertumbuhan lumut tersebut. Salah satunya dengan menggunakan hewan pemakan lumut seperti Ikan Siamese algae eater, otocinclus sp. , malaysian snail, ramshorn, pond snail, mystery snail dan udang red cherry. Cara lain untuk membersihkan kaca dan menghambat pertumbuhan lumut adalah dengan menggunakan obat anti lumut / alga seperti stop algae dan vitriol 5%. Penggunaan obat anti algae ini harus sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera dalam kemasannya karena dosis yang terlalu banyak akan mematikan tanaman air. Untuk pembersihan kaca akuarium secara manual /sendiri, kita dapat menggunakan alat seperti magnet pembersih, silet yang tajam, busa resin, atau dacron.
Tidak ada aturan mengenai frekuensi pergantian air di akuarium. Hal ini sangat berhubungan dengan kepadatan ikan dan tanaman air. Namun, sebagai patokan setiap minggu lakukan pergantian 20 – 30 % dari volume air akuarium atau setiap bulan pergantian sebanyak 50 – 60 % dari volume air akuarium. Air yang dipakai sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama semalam dan diaerasi dengan aerator karena dikawatirkan kadar kaporit didalam air yang cukup tinggi akan berbahaya bagi ikan dan tanaman air apabila air tersebut tidak diendapkan terlebih dahulu.

3. Pemupukan
Pemupukan dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Penggunaan pupuk sebaiknya dilakukan secara rutin dan kontinu. Ketidakteraturan penggunaan pupuk mengakibatkan tanaman menguning bahkan mati. Jenis pupuk yang biasa digunakan yaitu pupuk cair yang takaran penggunaannya telah tertera di kemasannya dan dapat dengan mudah ditemukan di toko aquascaping.

4. Pengecekan sistem filter
Tugas filter adalah membantu menjaga kualitas air  di akuarium tetap baik secara biologis, mekanis, dan kimiawi. Oleh karena itu kondisi filter harus tetap baik. Bila terlalu banyak kotoran di filter, aliran air dalam filter akan terbendung sehingga mengurangi pergerakan air dalam akuarium dan memberi beban berlebih pada pompa air. Terlalu banyak kotoran di filter juga akan membuat limbah yang ada  di air lebih banyak daripada perombakan limbah di filter. Pembersihan filter sebaiknya minimal tiap minggu sekali sehingga kebersihan akuarium tetap terjaga.

5. Pembersihan gravel / substrat
Pembersihan gravel perlu dilakukan karena gravel sering ditutupi lumut, algae dan kotoran ikan sehingga membuat penampilan akuarium kurang baik. Fungsi pembersihan lainnya yaitu mencegah dekomposisi kotoran ikan yang nantinya akan bersifat toksik bagi ikan. Pembersihan gravel biasanya dilakukan pada permukaan gravel bagian atas saja dengan cara disifon dengan menggunakan selang. Dalam hal menyifon perlu diperhatikan ukuran selang yang digunakan karena akan berhubungan dengan daya hisap air yang dihasilkan. Semakin besar selang maka semakin besar daya hisap air ayng dihasilkan. Oleh karena itu kita harus teliti dalam memilih selang yang digunakan karena dikawatirkan akan mengeruhkan air serta mencabut perakaran tanaman. Untuk frekuensi pembersihan gravel biasanya setiap 1 bulan sekali.

6. Perawatan tanaman air
Tanaman air yang ditanam tentu akan mengalami pertumbuhan sehingga perlu adanya perawatan secara berkala. Perawatan tersebut mencakup pemangkasan tanaman dan pembersihan tanaman dari daun – daun yang telah mati. Fungsi dari pemangkasan yaitu untuk mempercantik tanaman, juga merangsang tumbuhnya cabang – cabang baru. Pemangkasan dapat menggunakan gunting yang tajam. Bagian yang dipangkas biasanya bagian pucuk atau bagian yang menutupi tanaman lainnya.

7. Pengecekan kualitas air
Kualitas air yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan aquascaping ialah CO2(karbondioksida) bebas, oksigen terlarut (DO), siklus nitrogen, pH, suhu, dan kesadahan. Karbondioksida merupakan faktor yang amat penting dalam pemeliharaan aquascape. Karbondioksida bebas berfungsi untuk membantu mencegah pertumbuhan lumut karena dapat mengoptimalkan proses fotosintesis tanaman air, serta menjaga keseimbangan asam basa dalam perairan karena berperan dalam mempertahankan keberadaan kalsium bikarbonat dalam larutan. Karbondioksida dalam akuarium didapat dari  hasil respirasi organisme air dan difusi langsung dari atmosfer. Jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan karbondioksida untuk tanaman dalam akuarium, sehingga perlu dilakukan penambahan kandungan karbondioksida bebas dalam akuarium untuk mengoptimalkan fotosintesis tanaman air. Karbondioksida tersebut akan berpengaruh terhadap pH air, yaitu semakin tinggi karbondioksida bebas, maka pH air akan semakin rendah (makin asam), begitu pula sebaliknya, karena terjadi pergeseran reaksi dari bikarbonat ke karbonat dan dari karbonat ke hidroksida. Pada umumnya kisaran 10 – 30 ppm karbondioksida besas sudah sangat baik untuk tanaman air (Effendi, 2003).
Oksigen terlarut (DO) dihasilkan dari proses fotosintesis dan difusi langsung dari atmosfer. Suhu mempengaruhi kandungan DO dalam perairan, yaitu semakin tinggi suhu air maka DO akan semakin rendah. DO diperlukan dalam akuarium untuk respirasi ikan dan proses oksidasi bahan organik dalam perairan, termasuk nitrifikasi. DO minimum agar ikan dapat tumbuh dengan baik ialah 5 mg/l
Sumber nitrogen yang dapat dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan akuatik adalah nitrat (NO3) dan ammonium (NH4). Siklus nitrogen yang terjadi pada akuarium aquascape ialah berasal dari kotoran ikan serta tanaman yang membusuk yang akan menghasilkan senyawa ammonia (NH3). Senyawa ammonia (NH3) ini berbahaya bagi ikan jika terdapat dalam jumlah yang melebihi batas. Ammonia tersebut kemudian dikonsumsi oleh bakteri nitrosomonas dan mengalami perombakan menjadi nitrit (NO2). Nitrit kemudian diubah menjadi nitrat (NO3) oleh nitrobacter, dan dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman air sebagai sumber unsur hara.
Kesadahan merupakan gambaran kation logam divalent (valensi 2). Kesadahan pada dasarnya ditentukan oleh jumlah kalsium dan magnesium, dan kedua kation divalenttersebut berikatan dengan anion penyusun alkalinitas yaitu bikarbonat dan karbonat. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan ikan hias akan baik pada kesadahan 3° – 10° dH, yang berarti kekerasannya berkisar antara lunak sampai sedang. Kesadahan sangat penting bagi ikan karena berfungsi sebagai penyangga fluktuasi pH air sehingga ikan dapat hidup dengan baik.

SUMBER :
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Konemann. 2000. The Complete Aquarium Guide : Fish, Plants, and Accessories For Your Aquarium. STIE-Turin. Italy.
Lesmana, D.S. 2005. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
ARTIKEL LAINNYA:

Sabtu, 13 Januari 2018

MENGENAL BULU BABI



1.    Siapa..Apa..itu Bulu Babi ...????

Tahukah Anda apa yang disebut dengan bulu babi? Jika Anda mengira bulu babi adalah bagian dari tubuh babi, sepenuhnya Anda salah. Sebab bulu babi justru merupakan nama binatang lainnya yang tak hanya hidup di daratan tetapi juga sanggup hidup di lautan. Bulu babi adalah istilah yang sering digunakan masyarakat awam. Sementara itu para ilmuan menyebutnya Echinoidea atau lazim juga disebut landak laut. Binatang ini memiliki bentuk tubuh yang membundar. Dan hampir semua permukaan tubuhnya dipenuhi dengan duri yang bisa bergerak. Terdapat kurang lebih 950 jenis bulu babi yang sudah ditemukan. Habitat hidupnya berada di wilayah pasang surut hingga kedalaman laut maksilmal 5.000 meter.Bulu babi adalah salah satu jenis hewan yang termasuk dalam filum ekhinodermata. Bila menyebut bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan yang berduri mirip landak pada sekujur tubuhnya. Melihat bentuknya tentu ada kesan menakutkan apalagi bulu babi ini berduri panjang dan tajam, namun dibalik durinya yang tajam, hewan ini sangatbbanyak bermanfaat bagi manusia.

Pemanfaatan bulu babi untuk konsumsi sebagai bahan makanan adalah dengan mengambil gonadnya. Gonad bulu babi merupakan komoditas pangan yang dikenal secara luas dan merupakan makanan yang bernilai gizi tinggi. Gonad bulu babi mempunyai sekitar 28 jenis asam amino yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Selain itu gonad bulu babi kaya akan vitamin B kompleks, vitamin A dan mineral. Berdasarkan penelitian gonad bulu babi mengandung 13 jenis asam amino, 18 jenis asam amino essensial (lisin, metionin, treonon, valin, arginin, histidin, triptopan dan fenilalanin) dan 5 asam amino non essesial (serin, sistein, asam aspartat, asam glutamate dan glisin). Dari sekian kandungan asam amino tersebut ada 2 jenis yitu aragin dan histidin yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. Selain itu, bulu babi mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang berkhasiat untuk menurunkan kandungan kolesterol manusia.

Bulu babi juga kaya kandungan vitamin A, vitamin B kompleks dan mineral yang dapat memperlancar fungsi system saraf dan metabolism tubuh manusia.

Sayangnya, meski memiliki potensi gizi yang unggul, bulu babi masih sering dianggap sampah laut dan dicap pengganggu. Para petani biasanya menanamnya di dalam pasir agar tidak menusuk. Bulu babi juga dianggap mengganggu pertumbuhan karang dan menyusahkan para penyelam dengan bulu tajamnya.
Sementara itu, di Negara lain, bulu babi telah menjadi salah satu komoditas laut yang cukup menjanjikan. Di Negara seperti Mediterania, New Zeland, dan Amerika Utara, bulu babi lazim dikonsumsi mentah bersama perasan jeruk lemon. Sementara itu di Jepang, bulu babi populer sebagai pelengkap kuliner sushi juga sashimi. Jika membandingkan dengan potensi laut Indonesia, maka seharusnya bulu babi tak hanya dijadkan sampah melainkan berkah ekonomi bagi masyarakat kita. Terlebih, laut kita merupakan habitat binatang laut yang lengkap termasuk si bulu babi.



2.     Sistematika Bulu Babi

Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh segilima. Mempunyai lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung dan duri memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan yang berhubungan satu sama lain,

Diadema setosum merupakan satu diantara jenis bulu babi yang terdapat di Indonesia yang mempunyai nilai konsumsi. Diadema setosum termasuk dalam kelompok echinoid beraturan (regular echinoid), yaitu echinoid yang mempunyai struktur cangkang seperti bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak pipih pada bagian oral dan aboral. Permukaan cangkang di lengkapi dengan duri panjang yang berbeda-beda tergantung jenisnya, serta dapat digerakkan. Klasifikasi bulu babi spesies Diadema setosum menurut Pratt (1935) adalah :

Filum                : Echinodermata

Kelas               : Echinoidea

Subkelas          : Euchinoidea

Ordo                : Cidaroidea

Famili               : Diadematidae

Genus               : Diadema

Spesies            : Diadema setosum

Hewan yang memiliki nama Internasional sea urchin atau edible sea urchin ini tidak mempunyai lengan. Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri. Durinya amat panjang, lancip seperti jarum dan sangat rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat digerak-gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Penyelam yang tidak menggunakan alas kaki mudah sekali tertusuk durinya sehingga akan sedikit merasakan demam karena bisa pada duri tersebut, racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan asam ringan (jeruk lemon atau cuka).



3.    Habitat dan Penyebaran Bulu Babi

 
 

Bulu babi hidup di ekosistem terumbu karang (zona pertumbuhan alga) dan lamun. Bulu babi ditemui dari daerah intertidal sampai kedalaman 10 m dan merupakan penghuni sejati laut dengan batas toleransi salinitas antara 30-34 ‰ .

 Bulu babi termasuk hewan benthonic, ditemui di semua laut dan lautan dengan batas kedalaman antara 0-8000 m. Karena echinoide memiliki kemampuan beradaptasi dengan air payau lebih rendah dibandingkan invertebrate lain. Kebanyakan bulu babi beraturan hidup pada substrat yang keras, yakni batu-batuan atau terumbu karang dan hanya sebagian kecil yang menghuni substrat pasir dan Lumpur, karena pada kondisi demikian kaki tabung sulit untuk mendapatkan tempat melekat. Golongan tersebut khusus hidup pada teluk yang tenang dan perairan yang lebih dalam, sehingga kecil kemungkinan dipengaruhi ombak.



4.    Pemanfaatan Bulu Babi

 

Dengan komposisi senyawa yang dikandungnya, bulu babi cukup bergizi untuk di konsumsi. Tak hanya itu, binatang ini juga terbukti mampu menyembuhkan beberapa jenis penyakit misalnya mereduksi kolesterol jahat dalam darah, menurunkan tekanan darah, memperbaiki sistem metabolisme, menambah vitalitas, dan maih banyak lagi lainnya. Sementara itu, tak hanya bagian telur yang berguna. Sebab hampir semua bagian tubuh bulu babi memiliki manfaat. Sebut saja cangkangnya, bagian ini bisa diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai paka ternak. Tak hanya itu, bagian cangkang juga bisa dijadikan produk kerajinan berkualitas tinggi. Sementara tu bagian lain seperti usus juga sangat baik diolah menjadi pupuk organik.

Bagian dari bulu babi yang biasa dimanfaatkan adalah gonad atau telurnya, baik gonad jantan maupun gonad betina. Bulu babi beraturan mempunyai lima gonad yang tergantung sepanjang bagian dalam interambulakral pada daerah aboral . Tergantung lingkungan dan faktor genetik, bulu babi muda dapat mencapai kematangan seksual sekitar 1-2 tahun setelah beralih dari fase larva ke fase juvenil. Tripneutes gratilla dari Bali mengalami matang kelamin pertama kali pada umur 2.5 tahun. Setelah itu produksi gonadnya menurun. Hal ini ditemukan juga pada kelas echinoidea lainnya.

Gonad yang matang berukuran sangat besar, mengisi ruang yang kosong diantara untaian usus dan meluas mulai pertengahan aboral hingga mencapai lentera aristotle. Umumnya gonad yang matang bertekstur lunak dan berlendir. Telur seperti ini tidak diinginkan sebagai produk perikanan. Telur atau gonad yang dikehendaki adalah yang bertekstur kompak, dimana kondisi ini terjadi pada saat fase pijah lanjut .

Pemanenan bulu babi sebaiknya dilakukan pada saat indeks kematangan gonad mencapai maksimal atau sebelum musim pemijahan. Secara teoritis hewan yang boleh ditangkap sebaiknya adalah yang pernah memijah minimal satu kali agar hewan dapat berkembang biak sebelum tertangkap,

Di California bulu babi merah (Strongylocentrotus fransciscanus) baru dapat dipanen setelah berumur antara 5-8 tahun. Sedangkan di daerah Shetland pemanenan Echinus esculentus biasanya dilakuka mulai akhir Desember sampai akhir Februari, tepatnya sebelum musim pemijahan. Berat bulu babi biasanya mencapai 25% dari total berat tubuhnya, tergantung kepadatan populasi dan tersedianya cukup makanan di alam. Pemanenan sebaiknya tidak dilakukan jika rata-rata persentase gonad masih dibawah 10%.




Sumber :
http://menjadibijak.blogspot.co.id/2012/12/mengenal-bulu-babi-dan-manfaatnya