Keong macan merupakan komoditas ekspor yang
penting dan memiliki tingkat pemasaran yang tinggi dengan negara tujuan utama
adalah negara-negara di Asia seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia.
Spesies ini hidup pada wilayah littoral dengan dasar pasir berlumpur pada
kedalaman 5 sampai dengan 15 m. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap
keong macan di dasar adalah jodang yang memiliki diameter 60 cm dengan ukuran
mata jaring 1,5 cm. Semula nelayan Indonesia memandang keong macan sebagai
hasil laut seperti siput-siput laut lain. Pengolahan keong ini hanya dilakukan
secara sederhana. Daging direbus, dijemur, dan disetor kepada para pengepul
dengan harga yang relatif murah (Rp. 5.000,- per kg). Salah
satu jenis moluska dari kelas Gastropoda laut yang potensial untuk dikembangkan
dan merupakan komoditas penting adalah keong macan (Babylonia spirata). Spesies
ini telah menjadi sumber makanan (seafood) di wilayah Indo-Pasifik selama
bertahun-tahun. Keong macan merupakan komoditas ekspor yang penting dan
memiliki tingkat pemasaran yang tinggi dengan negara tujuan utama adalah
negara-negara di Asia seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia . Keong
macan ini merupakan salah satu jenis gastropoda karnivor yang menggunakan
probosis sebagai alat bantu untuk mencari makanan dan radula pada bagian ujung
probossis digunakan untuk memotong-motong daging makanan. Habitat yang disukai
keong macan adalah dasar laut berpasir atau berlumpur pada kedalaman 5 sampai
dengan 20 m. Secara geografis, penyebaran keong macan melimpah dan merata di
beberapa pantai Indo-Pasifik, termasuk di beberapa pantai di Indonesia.
Klasifikasi
Keong Macan
Filum:
Moluska
Kelas: Gastropoda
Sub kelas:
Prosobranchia
Ordo: Neogastropoda
Super famili:
Muricoidea
Famili: Buccinidae
Sub famili:
Buccininae
Genus: Babylonia
Spesies: Babylonia
spirata, L
MORFOLOGI
Tubuh
keong macan terdiri atas 4 bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut, dan
mantel. Pada kepala terdapat 2 mata, 2 tentakel, 1 mulut, dan 1 siphon. Mantel
merupakan arsistek pembentuk struktur cangkang dan pada pola warna. Kepala
memiliki radula. Kaki berukuran besar dan berbentuk pipih yang berfungsi untuk
menyerapdan melekat. Mengalami torsi yaitu peristiwa di mana cangkang beserta
tubuh di belakang kepala yang terdiri atas massa viskeral, mantel, dan rongga
mantel memutar 180° yang berlawanan dengan arah jarum jam. Peristiwa ini
dimulai pada waktu stadia veliger sampai dengan kepala dan kaki kembali lagi
pada posisi semula .Cangkang keong berbentuk oval dan tebal, dan berat;
sebagian besar struktur cangkang terbuat dari kalsium karbonat, yaitu kira-kira
88 sampai dengan 89% dan sebagian lain terdiri atas 1 sampai dengan 2% phospat,
bahan organik conchiolin, dan air. Lapisan struktur cangkang yang terbentuk
agak kasar di bagian luar disebut prismatik. Lapisan nacreous yang mengkilat
mengandung jauh lebih banyak conchiolin dibandingkan dengan lapisan prismatik;
spire bertingkat, sebuah apex pada ujung; suture melebar dan dalam; cangkang
berwarna putih dengan bintikbintik coklat-orange yang tidak teratur; suture
semakin besar pada bagian bawah cangkang; umbilikus terletak pada tepi yang
tebal; ukuran 3,5 sampai dengan 4,5 cm, pada umumnya terdapat pada wilayah
Indo-Pasifik. Ukuran keong macan (Babylonia aerolata, L) dewasa yang ada di
Thailand berkisar antara 40 sampai dengan 60 mm , sedangkan ukuran keong macan
(Babylonia spirata, L) yang ada di India berkisar antara 49,3 sampai dengan 60
mm.
Makanan
dan Cara Makan
Prosobranchia
(termasuk Babylonia spirata, L) merupakan hewan karnivor dan pemakan daging dan
bangkai yang cukup selektif. Keong macan lebih menyukai daging segar sebagai
makanan dan menggunakan radula sebagai alat bantu makan. Radula pada keong
macan mengalami berbagai modifikasi bentuk menjadi alat memotong, mencabik, dan
memegang mangsa. Pola adaptasi yang dijumpai pada prosobranchia karnivor adalah
probosis yang panjang, yang digunakan untuk meraih dan menembus bagian tubuh
mangsa yang mudah diserang. Habitat Pemilihan habitat dari gastropoda
tergantung dari ketersediaan makanan yang berupa detritus dan makroalga serta
kondisi lingkungan yang terlindung dari massa air.Spesies ini juga hidup pada
wilayah littoral dengan dasar pasir berlumpur pada kedalaman 5 sampai dengan 15
m. Beberapa pantai di Indonesia yang telah diketahui sebagai habitat keong
macan adalah Pelabuhanratu, Pangandaran, Cilacap, Indramayu, Cirebon, dan
Karangantu . Babylonia spirata yang ditemukan di Teluk Pelabuhanratu hidup pada
dasar perairan yang berpasir dengan kedalaman 15 sampai dengan 20 m . Komunitas
makrozoobenthos termasuk di dalam keong macan dapat dipergunakan sebagai
indikator biologi karena hidup relatif menetap dan mobilitas yang relatif
lambat sehingga secara langsung dipengaruhi oleh bahan-bahan yang masuk ke
lingkungan tersebut. Selain itu, sebagai organisme benthik keong macan
mempunyai kemampuan mendaur ulang bahan organik, komponen penting dalam mata
rantai ke-2 dan ke-3 dalam rantai makanan komunitas aquatik .Gastropoda
termasuk organisme fakultatif yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada
kisaran perubahan kondisi lingkungan yang lebih besar. Organisme ini dapat
bertahan hidup pada perairan yang banyak mengandung bahan organik. Meskipun
demikian hewan tidak dapat mentolerir tekanan lingkungan dan cukup peka
terhadap penurunan lingkungan. Alat Tangkap Alat tangkap yang digunakan untuk
menangkap keong macan di dasar adalah jodang yang memiliki diameter 60 cm
dengan ukuran mata jaring 1,5 cm . Jodang dioperasikan di dasar perairan dengan
kedalaman berkisar 5 sampai dengan 15 m Gambar 2. Alat tangkap keong macan
(jodang). dan nelayan menurunkan jodang 20 sampai dengan 50 buah. Jodang
diturunkan satu per satu ke dasar perairan sambil perahu bergerak perlahan dan
didiamkan selama 1 sampai dengan 2 jam. Sebelum diturunkan, jodang diberi
umpan. Umpan yang digunakan adalah ikan tembang, petek, cucut, pari, atau
layur. Setelah jodang itu berisi hasil tangkapan kemudian ditarik ke dalam
perahu. Pengoperasian alat dari penurunan sampai dengan penarikan kembali
kurang lebih memakan waktu 1,5 jam. Jodang ini banyak digunakan oleh nelayan di
daerah Teluk Pelabuhanratu dan Ujung Genteng. Namun, keong macan dapat
tertangkap juga oleh jaring ikan, seperti hal yang digunakan oleh nelayan di
Tambakloro, Kelurahan Tanjungmas Semarang . dan nelayan di Manggar, Balikpapan
Timur (. Musim Musim sangat berpengaruh terhadap pola pergerakan gelombang.
Pada perairan dangkal (5 sampai dengan 20 m) interaksi gelombang, arus, dan
Keong Macan (Babylonia spirata, L) sebagai Primadona Baru bagi Nelayan di
Indonesia 141 upwelling akan menimbulkan turbulensi. Keong macan hidup pada
perairan dangkal tersebut sehingga hidup akan dipengaruhi gerakan ombak. Pada
musim barat, gelombang besar akan berpengaruh terhadap stabilitas substrat dan
berpengaruh terhadap keong macan yang hidup di dalam sehingga keong macan
banyak tertangkap pada musim ini. Nilai Ekonomis Keong macan adalah komoditas
yang diminati pasar luar negeri, terutama Taiwan, Cina, dan Hongkong.
Masyarakat di negara-negara tersebut menggemari seafood yang berasal dari
daging keong macan. Kandungan protein tinggi, rasa enak, kandungan lendir yang
rendah, dan mudah dalam proses pengolahan menjadikan keong macan ini disukai
oleh konsumen. Semula nelayan Indonesia memandang keong macan sebagai hasil
laut seperti siput-siput laut lain. Pengolahan keong ini hanya dilakukan secara
sederhana. dijemur dan disetor kepada para pengepul dengan harga yang relatif
murah (Rp.5.000,- per kg). Seperti hal nelayan di Teluk Pelabuhanratu, Manggar .
Balikpapan Timur, Tambakloro (Semarang), dan nelayan di Kabupaten Gunung Kidul
(Yogyakarta). Namun, setelah banyak permintaan dari negaranegara luar terhadap
keong macan, siput ini sudah menjadi mutiara bagi para nelayan. Setiap hari
nelayan dapat menangkap 20 sampai dengan 70 kg keong macan. Keong macan segar
di daerah Gunung Kidul dan Tambakloro berkisar Rp.6.000,- sampai dengan 7.000,-
per kg (Suara MerdekaSemarang.htm, 2004). Di kawasan Manggar Balikpapan Timur harga
keong macan dapat mencapai Rp.15.000,- sampai dengan 18.000,- per kg
(Balikpapan Cybernews-Patrolinet, 2004). Sementara itu, harga jual keong macan
ditingkat agen sudah mencapai Rp.30.000 per kg. Rata-rata per hari produksi
keong macan yang dikirim ke para agen berkisar antara 1,5 sampai dengan 2 ton.
Pemanfaatan Keong Macan Hasil tangkapan nelayan disetor ke pengepul atau agen.
Untuk menghasilkan keong macan hidup, keong macan ditampung dalam bak berukuran
1x2 m dan ketinggian 30 cm. Air laut dalam bak penampungan dipantau terus dan
jika air sudah berbusa harus diganti dengan yang baru. Selain itu, kebersihan
cangkang juga selalu diperhatikan. Keong yang baru disetorkan nelayan kotor
oleh lumpur. Untuk itu, perlu dibersihkan dengan air laut. Untuk pengiriman,
keong macan dimasukkan ke dalam kotak atau kardus kemudian diberi es. Selain
dimanfaatan sebagai makanan, cangkang, dan operkulum keong macan juga dapat
dimanfaatkan untuk industri rumah tangga yaitu perhiasan, obatobatan, dan
parfum.
Sumber
: