Selasa, 26 Februari 2019

BAGAIMANA KITA MENGENAL IKAN SEGAR ?


                                  Hasil gambar untuk ciri ikan segar

1.  Ciri-ciri ikan segar
Kesegaran ikan dapat diketahui dengan cara mengamati penampilan fisik, mata, insang, tekstur, dan baunya. Ketika masih segar, ikan tampak cemerlang, mengilap keperakan sesuai jenis. Lendir di permukaan tubuh tidak ada sampai tipis, bening, dan encer. Sisik tertanam kuat dan tidak mudah lepas, perut utuh, dan lubang anus tertutup. Matanya cembung, cerah, putih jernih, pupil hitam, tidak berdarah. Insangnya merah cerah tidak berlendir atau sedikit berlendir. Tekstur dagingnya pejal, lentur, dan jika ditekan cepat pulih. Baunya segar atau agak amis.
Akan tetapi, begitu ikan mati mulai terjadi proses perusakan ikan. Yang pertama terjadi adalah autolisis yang disebabkan oleh aktivitas enzim-enzim yang ada pada ikan. Enzim-enzim ini bekerja tidak terkendali sehingga terjadi perombakan dalam tubuh ikan, terutama proteinnya. Mutu ikan pun mulai turun. Penampilan ikan menjadi lebih suram, tidak cemerlang, sisik mudah lepas, mata kemerahan, cokelat atau buram. Dari proses ini dihasilkan senyawa-senyawa sederhana yang disukai bakteri.

2.  Proses perusakan pada ikan
Proses perusakan akibat aksi enzim ini berlangsung terus sampai bakteri tumbuh dan mengambil alih proses kerusakan. Insang pun menjadi kecokelatan atau kepucatan, berlendir tebal. Daging lembek mudah terurai, jika ditekan sulit pulih kembali bekasnya. Bau makin amis lalu menjadi tidak sedap dan busuk, terutama pada insang dan perut. Ikan pun akhirnya busuk.
Berbeda dengan daging yang masih bagus meskipun sudah 7 - 12 jam setelah hewan dipotong, proses perusakan pada ikan berlangsung jauh lebih cepat. Oleh karena itu, proses penurunan mutu kesegaran ikan ini harus dihambat. Penghambatan ini harus dilakukan sejak awal, yaitu sejak ikan ditangkap, didaratkan, selama transportasi hingga pengolahan. Pengesan merupakan cara paling sederhana untuk menghambat penurunan mutu ikan tanpa banyak menyebabkan perubahan sehingga sifat ikan segar masih ada.
Begitu sampai di tempat pengolahan, ikan harus segera ditangani dengan baik. Ikan disortasi menurut jenis, mutu, dan ukurannya. Ikan yang pecah perut, pecah, atau patah (rusak fisik)  dipisahkan.  Sambil disortasi,  ikan disiangi  dengan cara dipotong kepala dan dibuang isi perutnya.

3.  Penyimpanan ikan segar
Jika Karena sesuatu hal proses pengolahan bakso belum dapat dilakukan, atau ikan digunakan sebagai cadangan, maka ikan terpaksa disimpan dulu sampai tiba saatnya diolah. Untuk penyimpanan jangka panjang, mungkin pembekuan lebih cocok, tetapi untuk penyimpanan jangka pendek cukup dengan dies di dalam peti insulasi. Ikan disortasi, disiangi, dan dicuci bersih kemudian disusun berlapis-lapis berselang-seling antara ikan dan es.
Ke dalam peti insulasi dihamparkan hancuran es 5 - 10 cm lalu ikan disusun berlapis-lapis berselang-seling dengan hancuran es sampai peti insulasi penuh. Di bagian paling atas ditimbun hancuran es agak lebih tebal dan peti ditutup. Perbandingan esrikan sebanyak 1:1 hingga 1:3. Dengan cara seperti ini suhu ikan dapat dipertahankan rendah (sekitar 0°C) dan kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga beberapa hari.
Jika akan digunakan, peti insulasi dibongkar dan ikan dikeluarkan hati-hati. Ikan yang baru dikeluarkan dari peti dibersihkan, dagingnya diarnbil dengan cara difilet.

Untuk membuat bakso dari daging ikan hiu atau ikan pari diperlukan perlakuan khusus untuk mengurangi bau pesingnya. Di Indonesia, kedua jenis ikan ini biasa diasin atau diasap secara tradisional dalam jumlah dan pada lingkungan yang terbatas. Sudah terbukti pula bahwa daging kedua jenis ikan ini dapat diolah menjadi bakso yang lezat.  Sebagai bahan pembuat bakso, penggunaan daging ikan hiu atau ikan pari dapat dicampurkan dengan daging ikan lain (kakap, tenggiri, tawes, atau daging lain) atau tanpa campuran. Dengan penanganan yang baik, rasa maupun bau pesing pada bakso hiu atau bakso pari tidak terasa lagi.

1.   Penyebab bau pesing
Rasa dan bau pesing yang menjadi ciri daging ikan hiu dan pari disebabkan oleh tingginya kandungan senyawa urea di dalam darah. Sebenarnya, adanya urea dalam darah ikan laut bukan hal yang aneh karena semua ikan laut memproduksi urea di dalam darah dan cairan tubuh. Bedanya, ikan laut mampu mengeluarkan urea dari dalam tubuh, tetapi ikan hiu dan pari tidak memiliki kemampuan tersebut. Akibatnya, urea terpaksa ditimbun di dalam darah. Begitu ikan mati, urea dalam darah diubah oleh bakteri menjadi amoniak. Amoniak inilah yang berbau pesing dan bahkan berbahaya bagi kesehatan.
Kandungan urea pada setiap jenis hiu atau pari tidak sama sehingga bau dan rasa pesingnya pun tidak sama. Ada yang sangat pesing dan ada yang kurang pesing. Hiu macan (Galeocerdo cuvier) misalnya, mengandung urea sekitar 1.990 mg %, sedangkan hiu martil (Sphyma zygaena) 2.330 mg %. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghilangkan urea beberapa jenis hiu atau pari memerlukan perlakuan lebih banyak daripada jenis lain.

2.  Cara mengurangi bau pesing pada daging ikan hiu dan ikan pari
Kandungan urea pada daging ikan hiu atau ikan pari memang mustahil dihilangkan. Namun, jika kandungan urea tersebut dikurangi sebanyak mungkin, rasa pesing dan bahayanya lebih kecil.
Pengurangan bau dan rasa pesing juga dapat dilakukan dengan penanganan yang baik dan benar, pengurangan kandungan urea secara efektif, atau penggunaan suhu rendah yang tepat dan cocok. Pembuangan darah dan pencucian daging dalam air tawar atau larutan garam atau larutan asam dapat mereduksi kandungan urea dalam jumlah besar. Kalau kandungan urea dalam daging sudah di bawah 1.200 mg %, bau pesing sudah tidak terasa lagi. Jika digarami, digoreng, atau ditambah bumbu yang mampu mengalahkan bau pesing, ikan dengan kandungan urea 1.400 mg % pun sudah tidak terasa bau pesingnya.


3.  Pembuangan darah dan penanganan di atas kapal
Salah satu cara untuk mengurangi bau pesing pada daging ikan adalah dengan penanganan yang baik dan benar yang diterapkan sejak ikan ditangkap. Penghilangan darah juga banyak mengurangi kandungan urea. Pembuangan darah hendaknya dilakukan selagi ikan masih hidup. Jika darah tidak segera dibuang, selain kandungan ureanya tinggi juga mempengaruhi warna daging. Terlebih jika setelah ditangkap ikan ditangani secara kasar sehingga memar atau terjadi pembekuan darah pada daging.
Cara pembuangan darah akan menentukan banyaknya darah yang dapat dikeluarkan. Jika pisau ditusukkan langsung ke jantung ikan hiu maka darah yang keluar hanya 2 % saja. Kalau yang dipotong saluran darah di dekat tulang pektoral maka darah yang keluar 2 - 2,5 %. Cara yang paling baik adalah dengan memotong pangkal ekor (sirip kaudal). Ketika bagian ini dipotong, jantung hiu masih berdenyut dan darah terpompa ke luar hingga 5 – 6 %. Jika ikan hiu cukup besar, kepala dipotong lalu isi perut diambil dan air dipompakan kuat-kuat melalui saluran darah utama agar darahnya tercuci. Setelah darah dibuang, ikan segera dies (0°C) atau dibekukan (-40°C) sehingga proses pembusukan terhambat. Jangan membiarkan hiu mati terlalu lama dalam air atau tergeletaktanpa terurus. Setelah mati, hiu harus segera dies sehingga kerusakan daging akibat aktivitas bakteri terhambat dan amoniak yang dikandungnya rendah.

4.  Pencucian urea daging
Selain pembuangan darah, urea dalam daging ikan juga dapat dikurangi dengan pencucian, perendaman dalam air, atau dalam larutan garam atau larutan asam. Dengan pemanasan pun urea dapat berkurang, tetapi cara ini biasanya kurang efektif.
Sebelum penghilangan bau pesing, daging diambil lalu dipotong menjadi filet yang lebamya 5 - 10 cm, panjang 10 cm, dan tebal 5 cm, atau lebih kecil lagi. Dengan potongan kecil ini urea akan lebih banyak kontak dengan larutan pencuci sehingga lebih mudah dan lebih banyak urea yang dapat dihilangkan.
Filet direndam air tawar sambil dicuci dan digosok-gosok lalu dibiarkan terendam di dalam air beberapa jam. Secara periodik, air diganti. Demikian seterusnya sampai bau pesing daging tidak terasa. Jika direndam dalam air selama 8 jam, kandungan ureanya turun 40 %. Makin kecil ukuran filet, makinbanyak urea yang dapat dibuang. Filet 50 - 70 g yang direndam selama 1 - 2 jam, kandungan ureanya tinggal 1.000 - 1.200 mg %. Jika dicacah halus, perendaman selama 20 - 25 menit maka urea di dalam daging ikan tinggal 400 - 600 mg %. Jika setelah direndam lalu dipres, urea di dalam daging tinggal 300 - 350 mg %.
Jika menggunakan larutan garam, filet dicuci larutan garam dapur 5% dan direndam beberapa saat. Pencucian dan perendaman ini dilakukan berulang kali sampai bau pesing hilang. Jika digunakan larutan asam, filet direndam dalam larutan asam laktat 1,5% atau asam sitrat 1,5% atau larutan vinegar lalu dicuci bersih dengan air tawar atau larutan qaram.

Sumber :
https://cocoper6-cocoper6.blogspot.com/2011/01/ciri-ciri-ikan-yang-segar.html

Senin, 25 Februari 2019

BURUNG PARUH MERAH : MOMOK BAGI PEMBUDIDAYA IKAN


Hasil gambar untuk burung pemangsa ikan air tawar                                                
Hama adalah organisme yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan budi daya. baik secara langsung maupun tidak langsung. Hama berupa predator (pemangsa). kompetitor (penyaing), dan perusak sarana. Untuk menanggulangi serangan hama, lebih ditekankan pada sistem pengendalian hama terpadu. yaitu pemberantasan hama yang berhasil, tetapi tidak mengakibatkan kerusakan ekosistem. Dengan kata lain, apabila masih ada cara yang dapat dilakukan dan temyata memberikan hasil baik maka tidak perlu menggunakan obat-obatan, apalagi obatobatan buatan pabrik (pestisida anorganik). Pemberian obatobatan sering menimbulkan masalah baru yang merugikan, misalnya lahirnya generasi penyakit yang tahan terhadap obat-obatan yang diberikan.
Jenis burung yang ada di dunia ini bermacam macam. Dari semua jenis burung yang ada di dunia semuanya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
Dari jenis makanannya pun berbeda beda. Ada yang emakan serangga, ada yang memakan buah buahan dan ada juga yang memakan biji bijian.
Dari jenis makanannya itu, menjadikan jenis burung tersebut mempunyai bentuk paruh yang berbeda. Misalnya saja untuk burung pemakan ikan.
Burung pemakan ikan biasanya mempunyai bentuk paruh yang besar dan lebar.
Tindakan pencegahan dengan mempersiapkan kolam pemeliharaan yang optimal berupa pintu yang tidak memungkinkan organisme lolos ke dalam kolam, menutup permukaan kolam. dan memagar daerah sekitar kolam akan memberikan andil yang sangat besar dalam usaha penanggulangan hama. Beberapa hama yang kemungkinan dapat mengganggu ikan di kolam terpal adalah sebagai berikut:
1. Insekta
Kolam terpal mudah diserang insekta. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan insekta. Insekta biasanya ditangkap dengan menggunakan jaring yang mempunyai ukuran mata jaring kecil. Membersihkan rumput dan tumbuhan lain yang ada di sekitar kolam terpal juga mempakan tindakan yang efektif untuk merusak telur dan larva insekta. Penutupan permukaan kolam terpal dengan jaring yang bermata jala kecil cukup efektif dalam mencegah insekta.
2. Katak dan ular
Katak yang kelaparan akan menelan benih ikan. Katak dapat diberantas dengan cara menangkapnya satu per satu dengan menggunakan jaring. Cara lain yang cukup efektif dalam menanggulangi hama katak adalah dengan membuang telurtelurnya yang biasanya mengapung di air. Sementara hama ular yang biasanya menyerang ikan. jarang menyerang ikan pada kolam budi daya yang selalu dikontrol. Serangan ular dapat ditanggulangi dengan cara menangkap ular tersebut. Penangkapan ular dilakukan pada sore atau malam hari dengan menggunakan jaring atau dipukul dengan sebilah bambu atau sepotong kayu.
3. Burung dan mamalia
Burung dan mamalia pemakan ikan dapat dihentikan dengan cara memasang perangkap untuk menangkapnya. Perangkap ini hendaknya diikat dengan kuat ke pohon atau ke patok yang ditanam cukup dalam dan kuat agar tidak dibawa lari oleh burung atau mamalia. Cara lain dalam menanggulangi burung dan mamalia adalah dengan memasang umpan ikan yang telah dibubuhi racun. Penggunaan umpan beracun ini harus hati-hati karena dapat termakan oleh ikan peliharaan. Permukaan kolam terpal yang ditutup dengan menggunakan jaring dapat menghindari serangan burung.
Mungkin selama ini banyak orang awam yang hanya mengenal burung-burung  laut saja yang mengandalkan ikan sebagai pakan utamanya. Anda tentu mengenal burung pinguin, burung pemakan ikan yang tidak bisa terbang tetapi sangat mahir berenang.

Ada salah satu jenis burung pemakan ikan yang memiliki keindahan pada warnanya dan juga mahir menangkap ikan dengan mengandalkan kecepatannya. Inilah burung pemakan ikan yang dikenal dengan nama Raja Udang atau Burung Tengkek Udang.

Burung Raja Udang, Burung Pemakan Ikan Yang Lincah Dengan Warna Bulu Yang Indah
Burung Raja Udang punya warna bulu biru kehijauan yang menjadikan burung ini tampak sangat mempesona. Apabila burung Tengkek Udang ini keadaan menukik pada aliran air maka akan tampak bayangan biru kehijauan dari bulunya.  

Raja-udang adalah nama umum bagi sejenis burung pemakan ikan dari suku Alcedinidae. Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 90 spesies burung raja-udang. Pusat keragamannya adalah di daerah tropis di Afrika, Asia dan Australasia.
Tak hanya warnanya yang cantik, Tengkek Udang ini juga punya suara yang bagus untuk digpakai sebagai burung masteran. 
Burung Tengkek Udang ini termasuk burung pemburu yang cerdik. Hal ini disebabkan dari tempatnya bertengger, burung Tengkek Raja Udang bisa sabar dalam menunggu makanannya. Hal ini terbukti jika burung ini sangat lincah. 

Dari 45 spesies yang keluarga raja udang di Indonesia, beberapa jenis yang paling dikenal antara lain 
  • Raja-udang erasia (Alcedo atthis)
  • Raja-udang punggung-merah (Ceyx rufidorsa)
  • Pekaka emas (Pelargopsis capensis)
  • Cekakak batu (Lacedo pulchella)
  • Cekakak belukar (Halcyon smyrnensis)
  • Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris)
  • Cekakak sungai (Todirhamphus chloris)
  • Cekakak suci (Todirhamphus sanctus)
  • Cekakak-pita biasa (Tanysiptera galatea)
Cekakak jawa banyak ditemukan di daerah pinggiran sungai di hutan-hutan yang ada di Jawa dan Sumatera. Bulunya berwarna biru terang, dengan campuran sedikit warna hitam pada bulu sayap dan kepala. Paruh berwarna kemerahan, membuat burung ini terlihat cantik. Tak hanya itu saja, kelihaian Tengkek Udang ini juga dapat kita saksikan jika ada ikan yang muncul pada permukaan air. Maka dari itu, burung Raja Udang ini akan melesat menggunakan kecepatan yang tinggi. 
Kemudian menukik ke dalam air untuk menyambar ikan itu. Burung Tengkek Udang ini ibaratnya seperti anak panah. Sangat cermat dalam menangkap mangsa dengan begitu tepat. Burung ini biasa hinggap di dahan pohon dengan ketinggian 1-2 meter dari permukaan air, untuk mengawasi mangsanya. Raja udang memiliki penglihatan yang tajam dengan filter polarisasi, untuk memotong refleksi air, sehingga lebih baik dalam melihat mangsanya. Begitu waktunya tepat, dan dengan perhitungan cermat, ia akan menukik untuk menciduk mangsanya dari dalam air. Sewaktu berada di dalam air, matanya akan tertutup membran. Utu berarti ia sama sekali tidak melihat mangsanya, dan hanya mengandalkan naluri dan perhitungan saja.
Setelah berhasil mendapatkan mangsanya, misalnya ikan, dia akan menggigit ekor ikan dan memukulkan badan dan kepala ikan ke batu atau dahan pohon agar mati. Dengan demikian, raja udang bisa memperkecil risiko tersedak akibat mengkonsumsi ikan yang hidup.
Setelah menyantap mangsanya, beberapa menit kemudian, bagian yang tidak dicerna oleh tubuhnya seperti tulang dan diri akan dimuntahkan kembali. Satu satu kebiasaan burung ini adalah berdandan usai makan. Ia akan mengolesi bulu-bulunya dengan minyak yang keluar dari tubuhnya, sehingga bulu-bulu bersifat anti-air, dan bisa mengurangi risiko tenggelam sewaktu berburu ikan di dalam air.
Raja udang termasuk burung penyendiri. Sifatnya sangat teritorial, karena setiap hari harus mengkonsumsi makanan dengan porsi 60% dari bobot badannya. Jika bobot badannya 50 gram, maka saban hari dia harus memperoleh makanan seberat 30 gram! Hal itulah yang membuat burung ini tidak cocok dipelihara dalam sangkar dan mudah mati.

Sumber :
https://ternakdanburung.blogspot.com/2017/12/mengenal-jenis-burung-pemakan-ikan-yang.html


PENYAKIT PADA IKAN GURAMI


                                        Hasil gambar untuk PENYAKIT IKAN GURAME

Ikan gurame itu adalah ikan herbifora , si pemakan tumbuhan. Dari direktur sampai kondektur menyukai daging ikan gurame, selain rendah kolestrol juga daging ikannya itu sedikit durinya . Maka wajarlah segala makanan berbau gurame itu jadi primadona di rumah makan.
Di luar negri ikan gurame dijadikan sebegai ikan hias, secara teori memelihara ikan gurame itu mudah, selain mudah mencari makanannya juga kita bisa menyiapkan makananya disekeliling kolam seperti daun talas, daun kangkung atau daun boled juga daun singkong. Begitu juga tingkat adaptasi ikan gurame terhada air keruh pun gurame masih bisa hidup dengan baik.
Tapi gurame lebihbagus dan lebih sehat hidup di kolam yang kena sinar matahar ilangsung dengan air yang hangat karena sinar matahari.
Saat pertama kali budidaya ikan gurame kadang kita terlalu bernafsu ingin cepat panen ,tapi dalam gurame untuk cepat panen dalam hal pembesaran ini memerlukan waktu yang lumayan panjang , beda dengan budidaya gurame buat pembibitan ini lebih cepat panennya tapi harus meiliki skill yang lumayan dalam perguramian.
Karena terlalu bernafsu membeli kopan/konsentrat yang paling mahal dengan kadar protein terbanyak dan memberikan makanan berlebihan kepada gurae dan ujung-ujungnya guramenya jadi tidak mau makan dan dasar kolam pun kotor . Dan ini adalah salah satu kesalahan pemula budidaya pembesaran gurame.
Ikan gurame mati di kolamnya itu bisa karena beberapa sebab bisa jadi karena curah hujan yang tinggi sehingga ikan gurame menjadi stress , air yang terlalu dingin , PH air yang berubah dan juga karena penyakit yang menyerang gurame akibat airnya kotor, keadaan dasar kolam yang kotor karena banyak sisa kotoran ikan gurame dan juga kotoran sisa sisamakanan khususnya makanan pabrik yang bereaksi menjadi Amoniak yang menyebabkan racun kepada gurame yang ada di dalam kolamnya. Ya sepertisaya diawal dulu terlalu bernafsu agar gurame cepat besar makanya dikasih makanan yang berlebihan eh ujung-ujungnya malah jadi kena penyakit.
Dan yang parah juga adalah ketika gas amoniak banyak di dasar kolam sedangka nplakton-plakton di kolam habis dimakan gurame atau juga mati kerena lingkungan yang sudah tidak mendukung kehidupan plakton maka jelas sudah gurame juga akan kekurangan oksigen dan keracunan amoniak. Dan juga bisa menimbulkan bakteri-bakteri jahat juga kutu air yang menyerang sirip juga ekor ikan yang ujungnya ikan guramej adinya luka dibagian sirip,ekor dan yang parah menyerang ingsang ikan dan jangan kaget dan jangan sakit kepala juga jangan panik kalau ikan-ikan gurame kita temui dikolam itu berenang miring-miring dan ujung-ujungnya mengambang di kolam.
Dalam budidaya ikan gurame tidak terlepas dari hama dan penyakit yang menyerang ikan gurame tersebut. Sehingga para pembudidaya diharapkan dapat lebih tanggap untuk mengatasi hal tersebut.
Beberapa penyakit yang sering menyerang ikan gurami atau hama ikan gurami akan menyebabkan hasil budidaya ikan gurame yang tidak maksimal. Sehingga pembudidaya harus dilakukan pengobatan agar ikan gurame dapat tumbuh dengan maksimal.
Secara umum hama dan penyakit ikan gurame yang sering menyerang dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Penyakit Karena Parasit

Hama dan penyakit yang sering menyerang pada budidaya ikan gurame salah satunya disebabkan karena parasit. Gangguan penyakit karena parasit disebabkan oleh bakteri, jamur, virus dan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit lain. Penyakit ikan gurame yang disebabkan oleh parasit biasanya menyerang pada kulit, insang dan organ dalam pada kulit. Selain itu, parasit juga menyerang bagian-bagian tertentu seperti dada, perut, dan pangkal sirip. Ciri-cirinya berwarna merah, penampilan ikan menjadi pucat dan tubuh berlendir.

Sementara itu penyakit yang menyerang insang memiliki ciri-ciri tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat yang nampak semburat merah dan kelabu

Sedangkan pada organ dalam, penyakit menyerang alat pencernaan pernapasan, hati dan organ dalam lainnya. Terkadang perut ikan tampak membengkak dan ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.

2. Penyakit Non Parasit

Hama dan penyakit gurame yang sering mengganggu pada budidaya ikan gurame lainnya yaitu penyakit yang disebabkan oleh non parasit. Penyakit non parasit bisa berupa pencemaran air, seperti adanya gas beracun berupa asam belerang atau amoniak, kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.

Ikan yang sakit karena penyakit non parasit biasanya kurus dan lambat gerakannya. Jika penyebab penyakit karena gas beracun, biasanya ikan akan lebih sering berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar. Perilaku ikan ini sangat mencolok pada gurami dan Tawes yang sedang terjangkit penyakit non parasit.

Sedangkan penyakit gurame atau hama gurame yang sering menyerang pada budidaya ikan gurame sebagai berikut :

1. Bintik putih

Hama ikan gurame yang satu ini disebabkan oleh parasit protozoa yang memiliki bulu getar. Parasit ini lebih dikenal dengan naman Ichthyophthirius multifillis. Parasit ini biasanya berada di bawah lapisan epidermis kulit.

Jika ikan gurame sudah terjangkit penyakit ini, maka ikan gurame sering terlihat seperti menggosok-gosokkan tubuhnya di pinggiran kolam.

Cara mengobatinya :
Pengendalian ikan gurami yang hama bintik putih dapat diobati dengan cara menaikkan suhu air sampai 20 derajat Celcius. Namun terlebih dahulu ikan dipisahkan dari ikan yang lainnya. Atau bisa juga dengan direndam pada larutan air formalin sebanyak 5ml/m³ air.


2. Myxosporeasis

Penyakit lain yang sering menyerang ikan gurame yaitu myxosporeasis. Penyakit ini juga disebabkan oleh parasit yang sering menyebabkan penyakit myxosporeasis yaitu Henneguya sp. dan Thellohanelus sp.

Penyakit ini adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang bagian insang, sehingga sampai saat ini belum ada pengobatan yang ampuh untuk mengobati penyakit jenis ini. Cara yang biasanya dipakai adalah dengan cara mengeringkan kolam terlebih dahulu sebelum kembali digunakan untuk pembesaran ikan gurame.

3. Cacing Kulit

Salah satu penyakit lain yang juga sering menyerang ikan gurame ketika dibudidayakan yaitu penyakit cacing kulit. Penyakit ini juga merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Dactylogyriasis.

Cara pengobatannya :
Untuk mengobati penyakit cacing kulit pada ikan gurame dapat anda lakukan dengan caramerendamnya dengan air larutan garam dapur sebanyak 300 g/m3 air selama 24 jam. Selain itu, benih juga dapat direndam di dalam larutan formalin 40 ml/m3 air selam 24 jam.

4. Kutu Ikan

Penyakit lain pada ikan gurame yang juga disebabkan oleh parasit yaitu penyakit kutu ikan. Penyakit ini disebabkan oleh kualitas air yang buruk pada kolam, sehingga Argulus sp akan mudah menyerang ikan gurame.

Penyakit ini biasanya menyerang dengan cara menggigit di bagian tubuh ikan gurame. Dengan ciri-ciri luka dan Pendarahan yang terjadi di beberapa bagian tubuh ikan gurame.

Cara pengobatannya :
Cara mengobati penyakit kutu ikan pada ikan gurame yaitu dengan merendam ikan di dalam larutan garam dapur 1,25% selama 15 menit.

5. Bercak Merah

Penyakit bercak merah ini ditandai dengan kulit ikan gurame yang terasa kasar dan kusam karena kekurangan cairan lendir. Salah satu ciri-cirinya yaitu ikan gurame sering muncul ke permukaan air kolam.
karena jika ikan terjangkit penyakit bercak merah, ikan akan mengalami kekurangan oksigen.
Penyakit bercak merah juga disebabkan oleh parasit yaitu Aeromonas punctata dan Aeromonas hydrophylla.

Cara pengobatannya :
Untuk mengobati penyakit bercak merah pada ikan gurame dapat anda lakukan dengan cara merendam ikan gurame tiga kali berturut-turut selama 24 jam. Dengan larutan Oxytetracyclin sebanyak 205 ppm. Selain itu larutkan obat merah dengan 10ml air, lalu oleskan pada luka di bagian tubuh ikan.

6. Columnaris

Salah satu penyakit yang menyerang ikan gurame lainnya yaitu penyakit columnaris. Jenis penyakit ini juga disebabkan oleh parasit yang menempel pada tubuh ikan gurame.
Parasit yang menimbulkan penyakit columnaris yaitu jenis parasit Flexybacter columnaris. Jenis parasit ini menyerang pada bagian sirip dan insang. Jika ikan gurame terjangkit penyakit columnaris biasanya ikan akan lemah karena berkurangnya nafsu makan.

Cara mengobatinya :
Untuk mengobati penyakit ini anda bisa mengobatinya dengan cara merendam ikan dengan larutan Baytril sebanyak 8-10 ppm selama 24 jam. Selain itu untuk pencegahan Anda bisa mengurangi kandungan bahan organik yang ada di dasar kolam.

Itulah beberapa hama atau penyakit ikan gurame yang sering menyerang pada pembudidayaan ikan gurame. Hal yang harus anda lakukan ketika ikan gurame terjangkit penyakit di atas adalah segera untuk mengobatinya.
Karena penyakit tersebut rentan menular terhadap ikan lain jika tidak segera ditangani.

Sumber :
https://www.kompasiana.com


Minggu, 24 Februari 2019

MENGENAL UBUR UBUR SEBAGAI POTENSI PERIKANAN UNGULAN


                                       Hasil gambar untuk UBUR UBUR
Ubur Ubur adalah salah satu hewan laut yang sangat indah sekaligus berbahaya di dunia. Sebab, hewan yang termasuk dalam kelompok Cnidaria ini bisa mencideraimu hanya dengan bersentuhan ringan pada salah satu tentakelnya.
Sebab, di tentakel Ubur Ubur ada Nematocysts yaitu semacam alat khusus yang bisa melepaskan dengan cepat sebuah sengatan atau racun. Biasanya Ubur Ubur mengunakan Nematocysts untuk berburu mangsa sekaligus sebagai perlindungan dari predator lain.
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria, ubur-ubur yang dimaksud disini adalah hewan dari kelas Schypozoa, sehingga sering disebut ubur-ubur sejati agar tidak dibingungkan dengan hewan lain yang juga disebut ubur-ubur seperti: Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cubozoa (ubur-ubur kotak). Sebagai anggota Cnidaria, mereka memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip yang menempel di dasar laut dan medusa yang dapat berenang bebas dan berbentuk cangkir terbalik.
Umumnya mereka berukuran 2 sampai 40 cm, tapi ubur-ubur yang lebih besar bisa mencapai 1-2 meter, misalnya spesies terbesarnya Cyanea capillata atau lebih dikenal dengan Surai singa. Schypozoa dapat ditemukan di lautan di seluruh dunia, dari permukaan sampai laut dalam. Schypozoa tidak ditemukan di air tawar. Schypozoa memakan beragam makanan seperti Krustasea atau Ikan yang mereka buru menggunakan organel nematosista yang terdapat di tentakelnya. Nematosista sendiri adalah ciri khas filum Cnidaria, berupa sel berbentuk jarum yang berfungsi menusuk dan mengirim racun ke mangsanya.

Tercatat ada lebih 700 jenis Ubur Ubur yang tersebar di seluruh penjuru perairan dunia. Lantas, jenis Ubur Ubur apa saja yang tercantik di dunia? berikut ulasannya
1. Aequorea Victoria
Jenis Ubur Ubur
Aequorea Victoria atau kadang juga disebut crystal jellyfish adalah salah satu jenis Ubur Ubur transparan yang mendiami di perairan pantai barat Amerika Utara. Aequorea Victoria mempunyai protein yang disebut GFP yang bisa bersinar dalam gelap.
Protein ini sudah digunakan dalam ilmu pengetahuan dan percobaan ilmiah. Selain itu, protein ini juga berguna dalam mempelajari proses proses jaringan sel dalam mendapatkan solusi masalah kesehatan serius seperti Alzheimer.
2. Australian Box Jellyfish
Jenis Ubur Ubur
Australian Box Jellyfish adalah jenis Ubur Ubur transparan paling berbahaya di dunia. Sebab Ubur Ubur ini memiliki racun yang mematikan di tentakelnya, dimana racun tersebut bisa membunuh puluhan manusia dengan cepat.
Penampilannya juga cukup menyeramkan dengan tubuh transparan dan memiliki beberapa bola mata pada perutnya. Selain itu, gerekannya sangat cepat dan tidak mudah terdeteksi karena tubuhnya sangat transparan.
3. Bathykorus Bouilloni
Jenis Ubur Ubur
Bathykorus Bouilloni adalah jenis Ubur Ubur yang mendiami perairan di Kutub Utara. Tidak banyak informasi yang diketahui tentang Ubur Ubur ini, selain mereka pertama kali menemukannya sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Banyak yang mengatakan bahwa Ubur Ubur mirip dengan karakter Darth Vader, selain itu karaktertistik lainnya yaitu mempunyai empat tentakel skunder dan primer, dimana tiap kuadrannya memiliki tiga kantong manubrial interradial.
4. Costa Rican Jellyfish
Jenis Ubur Ubur
Nama lain dari jenis Ubur Ubur ini adalah Stauromedusae, dimana nama tersebut sesuai dengan penampilannya yang aneh dengan bentuk tubuh seperti terompet dan berwarna merah muda kehitaman.
Costa Rican Jellyfish adalah salah satu Ubur Ubur yang unik, dimana mereka tidak memiliki pergantian “fase polip” dalam siklus hidupnya yang membuat sebagian dari mereka langsung ke bentuk dewasa.
Umumnya, Costa Rican Jellyfish dapat ditemukan diperairan negara Kosta Rika yang cenderung lumayan panas di kedalaman 8000 meter di bawah permukaan laut.
5. Flower Hat Jelly
Jenis Ubur Ubur
Flower Hat Jelly adalah salah satu jenis Ubur Ubur paling langka di dunia. Umumnya ukuran tubuhnya sangat kecil sekitar 6 inci saja dan sangat mencolok dengan warna bernuansa ungu dan orange.
Penampilan Ubur Ubur ini seperti topi bunga yang menyala, hal ini disebabkan, jika tentakelnya tidak digunakan maka akan menempel pada tubuhnya. Tapi dibalik kecantikannya ini, Ubur Ubur mempunyai sengatan yang menyakitkan tapi tidak mematikan.
Sengatan ini digunakannya untuk berburu mangsa seperti ikan kecil dengan cara menyuntikan racun dari sel-sel di tentakelnya. Umumnya, Flower Hat Jelly bisa ditemukan diperairan negara Brasil, Argentina, dan Jepang.
6. Moon Jellyfish
Jenis Ubur Ubur
Moon Jellyfish memiliki beberapa nama lain seperti Aurelia Aurita, Saucer Jelly atau Common Jelly. Hal ini dikarenakan jenis Ubur Ubur ini sangat mencolok dengan keindahan dan kecantikannya yang dimilikinya.
Moon Jellyfish adalah salah satu Ubur Ubur tercantik yang paling terkenal dengan gerakan berdenyutnya. Selain itu, Moon Jellyfish adalah salah satu Ubur Ubur berumur pendek, dimana mereka akan mati setelah beberapa bulan mereproduksi.
7. Nomura’s jellyfish
Jenis Ubur Ubur
Nama lain dari jenis Ubur Ubur ini yaitu Nomuras, dimana nama ini diambil dari nama Kan’ichi Nomura yaitu seorang yang sudah mendedikasikan dirinya dalam melakukan studi mendalam tentang Ubur Ubur ini.
Ukuran Nomura’s jellyfish jauh lebih besar dari ukuran manusia, kira-kira panjang sekitar 100 meter dan diameter sekitar 6 meter dengan berat sekitar 450 kilogram. Biasanya, Ubur-Ubur ini bisa ditemukan diperairan lepas pantai Jepang.
8. Black Sea Nette
Jenis Ubur Ubur
Sesuai dengan namanya, jenis Ubur Ubur ini mempunyai warna hitam pada bagian atas tubuhnya dan umumnya mereka ini bisa ditemukan di perairan Samudera Pasifik dengan ukurannya yang bisa mencapai sekitar 1 meter dan tentakelnya bisa mencapai sekitar 6 meter.
9. Pyllorhiza Punctata
Jenis Ubur Ubur
Pyllorhiza Punctata adalah salah satu jenis Ubur Ubur tercantik dengan warna yang eksotis. Ubur Ubur ini sering ditemukan terapung dipermukaan air di Samudera Pasifik dari semanjung Australia sampai ke negera Jepang.
Ukuran tubuh Ubur Ubur sekitar 50 cm dan sengatan tidak terlalu berbahaya, dimana sengatannya bisa disembuhkan dengan cuka saja.
10. Chrysaosa Colorata
Jenis Ubur Ubur
Nama lain dari jenis Ubur Ubur ini adalah Mauve Stingger, dimana umumnya Ubur Ubur ini banyak ditemukan diperairan laut California, Amerika Serikat, lebih tepatnya di teluk Monterey dan ukurannya sekitar 70 cm.
11. Cannonball Jellyfish
Jenis Ubur Ubur
Cannonball Jellyfish memiliki karakteristik bentuk yang cukup unik yaitu mirip sayur kubis dengan warna belang-belang kombinasi cokelat kehitam-hitaman dan umumnya ukuran tubuhnya hanya sekitar 25 inci.
Cannonball Jellyfish termasuk salah satu Ubur Ubur yang relatif jinak dan sengatannya tidak terlalu berbahaya bagi manusia dan Ubur Ubur ini sering terjebak dijaring nelayan.
12. Jelly Blubber
Jenis Ubur Ubur
Jelly Blubber memiliki warna putih susu dan umumnya bisa ditemukan di perairan bagian timur Australia, dimana tubuhnya bisa tumbuh sekitar 35 cm dengan sengatannya masuk kategori sedang, walaupun belum ada laporan luka fatal terhadap manusia
Nah, itulah beberapa jenis Ubur Ubur tercantik di dunia. Tapi harus tetap hati-hati bila bersentuhan dengan hewan yang satu, walaupun di artikel ini ditulis ada yang tidak berbahaya, tapi tetap saja mereka bisa melukaimu walaupun sedikit.

Sumber :
http://wowasiknya.com/jenis-ubur-ubur/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ubur-ubur