Minggu, 17 Maret 2019

OPTIMALISASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN PEMANFAATANNYA


                                     Hasil gambar untuk pengolahan rumput laut
Persyaratan Lokasi
a.   Dasar tambak pasir sedikit berlumpur
b.   Dekat dengan sumber air tawar atau mudah untuk menurunkan kadar garam air
c.   Bebas dari polusi
d.   Pergantian air mudah dilakukan
e.   Perbedaan pasang surut minimal 30 cm
f.    Kejernihan: air tidak tidak terlalu keruh dan selalu menerima sinar matahari
g.   Kadar garam air antara 15-35 ppt
h.   Suhu air 20-280 C
i.    pH air 6-9
j.    Oksigen terlarut 3-8 ppm

Konstruksi Tambak
-    Tambak ideal, berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar
-    Luas petakan berkisar 0,5-1 hektar
-    Kemiringan dasar petakan melandai, elevasi 5-10 0/00
-    Kedalaman tambak antara 75-100 cm
-    Pematang cukup kuat, tidak bocor dan bersih dari tanaman tahunan
-    Pintu air dua buah sebagai pintu pasok dan pintu buang air

Pengadaan Bibit
·    Benih bercabang banyak, rimbun dan runcing
·    Bibit harus baru, cerah dan masih muda
·    Thallus tidak berlendir dan tidak rusak/patah-patah
·    Tidak ada bercak, tidak terkelupas, tidak berbau busuk
·    Umur bibit 25-35 hari (setelah panen sebelumnya)
·    Pengangkutan bibit harus hati-hati dan tetap terendam air
·    Tidak terkena penyakit ice-ice
 Penanganan Bibit
1.   Terlindung dari sinar matahari dan terpaan air hujan.
2.   Tidak lebih dari 24 jam penyimpanan di tempat kering.
3.   Hindari dari kontaminasi  minyak dan zat kimia lainnya.
4.   Jangan direndam dalam air yang tidak bersirkulasi.
5.   Bibit dari alam, dipilih seperti kriteria bibit di atas.

Teknik
Metoda tebar (broadcast), dimana bibit rumput laut ditebar di seluruh bagian tambak secara merata. Keuntungan metoda ini adalah biaya relatif murah, penanaman lebih cepat dan pengelolaannya sederhana/mudah.
Sebelum penebaran bibit/benih lahan tambak disiapkan secara baik dengan perlakuan:
a). pengangkatan lumpur dasar dan pengeringan selama sebulan;
b). pengisian air sedalam 10 cm;
c). pemberantasan organisma predator dengan saponin, dosis 10-15 ppm;
d). 3-5 hari kemudian air dimasukkan setinggi 50 cm;
e). pemupukan dengan kompos sebanyak 200 kg, urea 50 kg dan SP36 15 kg per hektar.
Setelah tumbuh pakan alami bibit rumput laut ditebar sebanyak 1,5-2 ton/ha. Dua pekan sesudahnya benih ikan Bandeng dan Udang Windu ditebar masing-masing sebanyak 1.000 ekor glondongan dan 10.000 ekor tokolan.
Pemeliharaan media dilakukan melalui monitoring harian kadar garam dan suhu air, serta pergantian air setiap dua pekan. Jika kesuburan media menurun dapat dilakukan pemupukan susulan menggunakan NPK dengan dosis 10 ppm.
Panen
Rumput laut Gracilaria yang dibudidayakan di tambak dapat mulai dipanen pada umur 4 bulan. Panen berikutnya dilakukan setiap 45-55 hari. Jumlah pemanenan optimal dari setiap penebaran sebaiknya tidak melebihi 8 kali.
Panen dilakukan dengan cara mengambil rumput laut dari tambak menggunakan perahu/drum plastik dan dikumpulkan di atas tanggul. Selanjutnya langsung digelar di atas waring untuk penjemuran. Jika cuaca cerah (panas matahari mencukupi) dalam satu hari rumput laut sudah cukup kering, untuk kemudian dimasukkan ke dalam kantong/karung dan dibawa ke gudang. Setelah ditimbang dan dilakukan sortir rumput laut kering dipak untuk dijual ke pedagang pengumpul atau pabrik.

PEMANFAATAN
Rumput laut Indonesia dikenal dengan kualitasnya yang baik dan banyak diminati oleh industri karena mengandung sumber keraginan, agar-agar danalginate yang cukup tinggi dan cocok digunakan sebagai bahan baku industri makanan, pelembut rasa, pencegah kristalisasi es krim dan obat-obatan. Selain itu, rumput laut di Indonesia juga dapat digunakan sebagai bahan baku benang jahit operasi (sea cut-gut), dekorasi porselen (pengikat warna dan plasticizer), industri kain (pengikat warna), industri kertas (lackuer dan penguat serta pelicin kertas), industri fotografi (pengganti gelatin), bahan campuran obat (obat penyakit: gondok/basedow, rheumatic, kanker, bronchitis kronis/emphysema, scrofula, gangguan empedu/kandung kemih, ginjal, tukak lambung/saluran cerna, reduksi kolestrol darah, anti hipertensi, menurunkan berat badan, anti oksidan), bahan bakar bio fuel dan lain sebagainya.
Kualitas baik yang dimiliki oleh rumput laut tersebut, selain pembudidayaannya dilakukan dengan cara yang baik dan benar, iklim dan geografis Indonesia (sinar matahari, arus, tekanan dan kualitas air serta kadar garam) sesuai dengan kebutuhan biologis dan pertumbuhan rumput laut. Sebab, rumput laut mampu menyerap sinar matahari dan nutrisi air laut secara optimal dan menghasilkan rumput laut yang kaya akan poliskarida (agar-agar dan lemak), phaeophyceae (alginat),chlorophyceae (kanji dan lemak).
Jika melihat segi pemasaran, produk added value rumput laut dapat berupa makanan, pupuk, bahan makanan tambahan, pengendalian pencemaran dan bahan kecantikan.

1. Makanan
Rumput laut telah lama dikonsumsi di seluruh dunia sebagai makanan yang populer di Jepang (yang terbaik dikenal sebagai sushi), kebanyakan orang di Barat sering menganggap bahwa hanya Jepang atau Asia yang secara berkesinambungan menggunakan rumput laut dalam diet mereka. Di Eropa, masyarakat di pesisir telah mengkonsumsi rumput laut. Ini termasuk budaya Welsh di Kepulauan Inggris, Irlandia, Skotlandia, budaya Skandinavia seperti Norwegi dan Islandia.

2. Pupuk
Rumput laut dapat digunakan sebagai pupuk tumbuhan di daratan. Masyarakat petani di dekat pantai telah mengumpulkan rumput laut selama berabad-abad. Sebelum munculnya pupuk berbasis kimia, rumput laut telah menyediakan komunitas ini dengan pasokan tersedia pupuk. Di kalangan pertanian organik saat ini, rumput laut dilihat sebagai layak alternatif organik untuk masyarakat petani pesisir. Perkembangan teknologi saat ini telah melihat rumput laut diekstraksi ke dalam pupuk kimia untuk penyimpanan lebih mudah.

3. Bahan Tambahan Makanan
Dengan menggunakan teknologi masa kini, rumput laut dimanfaatkan sebagai aditif makanan. Bahkan, kebanyakan orang saat makan rumput laut tanpa menyadarinya karena rumput laut ditambahkan ke berbagai produk makanan untuk berbagai tujuan. Aditif berbasis rumput laut misalnya, digunakan untuk menyimpan es krim halus dan lembut dengan mencegah kristal es dari pembentukan saat pembekuan. Bahan ini digunakan untuk memperlambat kecepatan mencairnya es krim. Berbahan dasar rumput laut juga digunakan dalam bir untuk membuat busa lebih stabil dan abadi, dan dalam anggur untuk membantu memperjelas warna. Selain itu, rumput laut juga digunakan untuk mengentalkan dan menstabilkan segala sesuatu dari saus, sirup, dan sup untuk mayones, salad dressing, dan yoghurt.

4. Pengendali Pencemaran (Pollution Control)
Pemanfaatan modern lain rumput laut adalah pada bidang pengendalian pencemaran. Rumput laut telah ditemukan untuk dapat membersihkan polutan mineral yang cukup efektif. Mereka dapat mengurangi fosfor dan nitrogen konten (seperti amonium) dari pembuangan limbah perawatan dan pertanian. Nutrisi kimia yang mencemari perairan ini dapat menyebabkan eutrofikasi, kelebihan produksi yang tidak sehat dari sebuah ekosistem, yang oleh rumput laut dapat dibantu untuk dikekang. Rumput laut juga efektif menyerap logam. Dalam temuan terbaru, peneliti Eropa mampu menggunakan rumput laut untuk menghapus hingga 95% dari logam dalam air yang dibuang dari tambang.

5. Bahan Kecantikan
Rumput laut telah digunakan sebagai obat-obatan, kosmetik dan pengobatan lainnya. Pengobatan China dan Jepang telah lama melihat varietas tertentu rumput laut memiliki sifat obat. Penelitian modern telah mulai menyelidiki kualitas gizi rumput laut dan menemukan rumput laut merupakan sumber yang kaya antioksidan, seperti betakaroten, dan vitamin B1 (tiamin, yang menjaga saraf dan otot jaringan sehat ), B2 (riboflavin, yang membantu tubuh untuk menyerap zat besi dan baik untuk anaemics) dan B12. Juga, mengandung elemen, seperti kromium, yang mempengaruhi cara berperilaku insulin dalam tubuh, dan seng, yang membantu penyembuhan. Kosmetik dan terapi sudah umum menggunakan produk berbasis rumput laut.Lotion krim berbasis rumput laut dan ekstrak rumput laut telah dibuat. Salah satu bentuk terapi, yakni mandi rumput laut telah digunakan dan diyakini dapat menyembuhkan penyakit rematik dan radang sendi. Penelitian saat ini bahkan telah menyelidiki kemampuan rumput laut untuk menekan kanker dan menemukan hasil yang menjanjikan. Banyaknya nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk berfungsi dengan baik bagi mereka yang mengkonsumsi rumput laut. Ini dapat dilihat di Jepang, negara dengan konsumsi rumput laut per kapita terbesar di dunia, di mana penyakit kanker yang melanda penduduknya terbilang rendah.

Sumber :
1.    Anonim, 2009. Diseminasi Diversifikasi Produk Olahan Ikan dan Rumput Laut. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan   Perikanan. Jakarta
2.    Sumantri, I., 2013. Budidaya Rumput Laut, Udang dan Bandeng di Tambak. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara
3.    https://kumparan.com/@kumparanfood/5-cara-mudah-mengolah-rumput-laut-yang-renyah-dan-bebas-bau-amis


Sabtu, 16 Maret 2019

BERBAGAI PENYAKIT PADA IKAN KOI



                                        Hasil gambar untuk PENYAKIT IKAN KOI
Yang menjadi sumber utama penyakit pada koi adalah kualitas air. Selain kotoran (faeces) dan sisa makanan, penyebab kotornya air bisa berasal dari mucus atau lendir yang tebal. Fungsi mucus adalah sebagai pelindung bagian luar tubuh koi supaya kotoran tidak kontak langsung dengan kulit ikan. Lendir ini selalu berganti sesuai dengan pertumbuhan koi. Artinya, semakin bertambah umur dan ukuran koi, akan semakin banyak lendirnya.

Jika koi berada di dalam air yang kotor, kondisinya menjadi rawan terhadap gangguan penyakit yang disebabkan oleh parasit dan bakteri. Air yang kotor juga menyebabkan koi menjadi gampang stres, akibatnya daya tahan tubuhnya bisa menurun.

Ternyata, penggunaan filter saja tidak cukup untuk membersihkan air dari ancaman parasit. Karena itu, pembersihan air sebaiknya diikuti dengan penggantian air secara total, minimal dua minggu sekali. Hal ini memang akan merepotkan. Karena itu harus digunakan sistem air mengalir supaya pekerjaan membersihkan kolam menjadi mudah. Koi tetap dibiarkan di dalam kolam, sementara air diganti dengan jumlah yang sepadan dengan jumlah air sebelumnya.

Jangan lupa untuk selalu membersihkan filter bersamaan dengan saat penggantian air kolam.

A. CARA MENGENALI GEJALA PENYAKIT PADA KOI
Cara yang umum dilakukan untuk mengenal gejala penyakit adalah menangkap koi yang sakit yang sakit dari dalam kolam lalu memeriksanya dengan teliti. Koi yang sakit ditandai dengan kelebihan lendir pada tubuhnya. Yang tak kalah penting, periksa juga bagian insangnya, dan pastikan tidak terdapat benjolan, luka, atau busuk. Salah satu gejala awal koi yang sedang sakit adalah enggan menggerakkan sirip-siripnya. Koi tersebut cenderung merapatkan siripnya ke sisi badan. Bagi hobis pemula, cara identifikasi ini agak sulit dilakukan. Setidaknya, dibutuhkan pengalaman atau bantuan orang yang mengerti benar seluk-beluk koi. 
B. JENIS-JENIS PENYAKIT DAN CARA MENGOBATINYA
Koi sakit bisa terjadi karena gangguan parasit dan nonparasit. Jenis-jenis parasit yang sering menyerang koi antara lain : white spot (bintik putih), kutu ikan (udang renik), lernaea (cacing jangkar), dan jamur (kapas putih), yang semuanya merupakan parasit luar. Penyakit nonparasit yang banyak menyerang antara lain penyakit gelembung renang dan balon gas.

1. White Spote, Berbintik-bintik Putih
Penyakit white spot berupa bintik putih yang menyebar pada seluruh permukaan kulit. Awalnya bintik putih muncul di bagian permukaan tubuh dan meluas ke bagian lainnya, bisa ke ke insang, sirip, dan lain-lain. Penyakit ini biasanya menyerang ikan yang dipelihara di akuarium.

Penyebab bintik putih adalah protozoa Ichchyophthirius multifilis. Kuman itu tidak terlihat mata, tapi karena berkumpul dalam jumlah banyak terlihat seperti bintik putih. Ukuran seekor protozoa sangat kecil, berbentuk seperti telur dengan diameter sekitar 0,7 mm.

Koi yang terserang bintik putih seolah-olah tertutup bedak putih. Pada tahap awal kuman hanya menyerap cairan tubuh. Lama kelamaan bisa membuat badan ikan kurus, dan akhirnya si penderita mati.

Koi yang terkena bintik putih diobati dengan menaikan suhu air kolam sampai beberapa derajat dari suhu awal. Air kolam ditambah 0,5 gram Metheline blue per 1 ton air. Cara pengobatan ini efektif untuk menyembuhkan dan membunuh white spote.

2. Jamur Saprolegnia (Si Kapas Putih)
Penyakit jenis ini akan menyerang koi yang terluka atau akan tumbuh pada air kolam yang kotor, karena jamur tumbuh baik pada lingkungan berbahan organik tinggi. Jamur juga tumbuh baik pada jaringan mati seperti pada jaringan tubuh ikan yang luka. Bekas luka parasit seperti luka bekas gigitan kutu ikan.

Koi yang terserang jamur dapat diobati dengan larutan garam dapur (NaCI) dengan konsentrasi 1,5 - 2,5 % melalui pencelupan. Buang bulu-bulu halus jamur dengan mengolesnya pakai kapas yang diberi obat merah. Selanjutnya, ikan sakit dimandikan dalam larutan Monofuracin.

3. Lernaea, Si Cacing Jangkar
Parasit lernaea atau disebut juga dengan cacing jangkar. Cacing jangkar sangat mudah terlihat. Sobat dapat menemukan biasanya letaknya menempel pada bagian luar tubuh ikan atau pada insang.

Lernaea mengisap cairan tubuh, sehingga badan koi menjadi lemah dan tubuhnya kurus, kalau tidak segera diatasi koi akan mati. Cacing parasit ini mudah sekali berkembangbiak, jika seekor koi yang terserang lernaea tidak segera ditangani, dalam waktu singkat seluruh koi di kolam akan terjangkit.

Dalam jumlah sedikit, lernaea pada seekor koi dapat dicabut dengan pinset. Bekas luka yang berdarah diolesi obat merah. Kalau serangan sudah merata, sebaiknya koi diobati dengan larutan formalin atau Dephterex. Pengobatan dengan larutan formalin, gunakan larutan dengan konsentrasi 25 ppm. Ikan dimandikan selama 10 menit dengan pengulangan 2-3 kali setiap 2 hari sekali.

4. Luka Tergores
Luka ini terjadi akibat ulah koi itu sendiri, contohnya akibat gesekan dengan ornamen kolam, cakaran kucing, koi berusaha melompat keluar kolam. Untuk mencegah infeksi, koi yang terluka tersebut segera obati koi dengan cara direndam ke dalam larutan Monafuracin sekitar 4-5 hari.

5. Penyakit Lumpur
Penyakit ini timbul akibat pemberian pakan yang mengandung protein secara berlebihan dan suhu air rendah, sehingga mengakibatkan kulit koi mengalami iritasi dan pembuluh darahnya terinfeksi bakteri. Kondisi ini akan kembali pulih jika air kolam segera diganti dengan yang baru dan bersih.

Untuk mempercepat penyembuhan, lakukan perendaman dengan garam dapur 10 % setiap hari dan biarkan selama satu jam sampai ikan benar-benar sembuh. Alternatif lain, gunakan beberapa tetes Merchurochrome dicampur dengan satu sendok the Aureomycin ke dalam pakan koi. Jika koi sedang menjalani proses penyembuhan, pakan terbaik yang diberikan adalah selada atau kubis. Kedua sayuran tersebut dapat berfungsi untuk mengembalikan kondisi kerja lambung.

6. Batang Insang Berjamur
Gejala koi yang terinfeksi penyakit ini adalah nafsu makan berkurang dan malas menggerakkan insang. Penyebabnya adalah jamur yang tumbuh pada batang insang. Biasanya jamur cepat menyebar jika kondisi kolam terlalu kotor dan suhu kolam sangat tinggi. Penyakit bisa menjadi semakin parah jika pakan diberikan secara berlebihan.

Untuk mengatasinya, rendam koi yang sakit ke dalam campuran 0,1 gram Green F dalam 10 liter air atau masukan satu sendok teh Aureomycin ke dalam 10 liter air bersih. Sesuaikan lama perendaman dengan petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

7. Lumpuh
Koi yang menderita lumpuh biasanya akan berenang kaku atau miring. Jika kondisinya sudah parah, badannya tampak limbung ketika berenang dan ekornya bengkok ke atas jika sedang terdiam. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat gangguan atau keracunan obat-obatan.

8. Punggung Kurus
Sepanjang punggung ikan tampak sangat kurus. Meskipun makan dan berenang seperti biasa, penampilan koi menjadi kurang menarik. Penyebab penyakit adalah terjadinya kerusakan (degenerasi) pada sel-sel lemak. Pemberian wortel, vitamin E, mineral, dan chlorella (sejenis ganggang) dapat membantu mencegah terjadinya penyakit itu.

9. Cacar
Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejalanya berupa bercak putih berlendir yang memancarkan warna putih susu. Lama-kelamaan bercak tersebut akan mengembang dan menjadi merah keabu-abuan. Sebenarnya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi perlu waktu yang lama. Untuk mempercepat proses penyembuhan, berikan desinfektan pada air kolam.

10. Mulut Jamuran
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Fexibactercolumnaris. Jika terinfeksi bakteri ini, mulut koi tampak putih seperti terkena jamur. Supaya tidak menular, pindahkan koi ke dalam kolam yang berisi air bersih, lalu taburi garam sebanyak 10 % dari volume air. Berbagai peralatan yang digunakan harus disterilisasi dengan larutan fenoksietanol atau nifuropirinol.

11. Dropsi
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini menyebabkan sisik mengelupas dan pembengkakan pada jaringan tubuh koi. Akibatnya, koi menjadi sulit berenang dan mengalami sesak napas. Cara paling praktis untuk mengatasinya adalah memberikan larutan anti bakteri atau menaburkan garam dapur. Supaya hasilnya optimal, tambahkan asam oksilin yang dicampur di dalam pakan.

12. Cacing Kulit
Sebangsa cacing dari jenis Gyrodactyius sp. dapat membuat koi selalu merasa gatal sehingga menggosok-gosokkan badannya ke benda-benda keras di dalam kolam. Untuk mengatasinya, rendam koi selama 10 menit yang diberi larutan ke dalam 10 liter air antiparasit, misalnya Malacite Green 2 %.

13. Sirip dan Ekor Busuk
Penyebab utamanya adalah bakteri Aeromonas hydrophyila. Bakteri ini menempel pada tubuh ikan yang terluka. selanjutnya infeksi berkembang dengan cepat. Gejala awal tampak dari sirip koi yang berwarna suram, kemudian membusuk dan meninggalkan bekas luka berdarah. Penyakit ini sering terjadi jika kondisi air kolam buruk. Lakukan pengobatan dengan Fenoksietanol, Nitrofurazon, atau Kloramin. Campurkan obat-obatan tersebut sebanyak 1 gr / kg pakan.

Memelihara koi di kolam taman tidak segampang yang dibayangkan. Hal-hal sepele bisa terjadi apabila tidak diperhatikan dengan baik dan bila tidak ditanggulangi secepatnya akan berdampak serius, sehingga penanggulangannyapun menjadi rumit.


Sumber :
https://www.ikankoi.org


WARNA IKAN KOI


                                                   Hasil gambar untuk penyakit pada ikan koi dan cara mengatasinya
Salah satu kriteria ikan koi yang bagus adalah memiliki warna yang cerah, batas warna yang tegas dan tajam. Untuk menjadikan warna koi cerah, hendaknya perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menentukan warna pada ikan koi:
§ Chromatophores
§ Kualitas air
§ Background color
§ Ganggang koi
§ Suhu

CHROMATOPHORES
Chromatophores adalah pigmen penghasil warna yang terletak pada sel kulit ikan koi, yang terdiri dari pigmen merah (erythrin), hitam (melanin), dan kuning (xanthin).
Warna ikan koi diperoleh dari salah satu pigmen warna atau gabungan diantara tiga pigmen warna tersebut. Misalnya jika koi berwarna orange, maka sebenarnya adalah gabungan dari pigmen warna merah dan pigmen warna kuning. Misalnya lagi, koi warna coklat, itu adalah gabungan pigmen warna hitam dan pigmen warna kuning.
Jika di dalam sel kulit koi tidak mengandung chromatophores, maka ikan koi akan berwarna albino, yaitu berwarna putih.
Ketajaman warna pada ikan koi tergantung pada letak chromatophores, juga tergantung kepadatannya di dalam sel kulit. Semakin dekat di permukaan kulit, warna koi akan semakin cerah dan terang. Demikian juga jika semakin tinggi kepadatan chromatophores, warna ikan koi akan semakin cerah dan jelas.
Pigmen warna tidak disintetis sendiri oleh ikan koi, tetapi diperoleh dari konsumsi pigmen warna dari makanan. Nah, inilah yang digunakan oleh para breeder untuk dapat mengatur pola ketajaman dan kecerahan warna pada ikan koi. Nutrisi makanan sangat penting untuk mencerahkan warna ikan koi.
Jadi cara pertama untuk membuat warna ikan koi lebih cerah adalah,
PEMBERIAN PAKAN COLOR ENHANCHER UNTUK MENINGKATKAN KEPADATAN PIGMEN WARNA PADA KOI
Ikan koi yang tidak diberi pakan untuk meningkatkan kepadatan pigmen warna, maka ikan akan menjadi lebih pucat dan kurang indah. Koi yang semula memiliki kualitas bagus, bisa menurun kualitasnya jika pakan yang diberikan tidak menambahkan unsur penguat pigmen warna.
Di alam bebas, ikan koi mendapatkan pigmen warna dari makanan seperti ganggang, udang, siput, dan makanan yang lainnya.
Di kolam breeder, penambahan pigmen warna ikan koi diberikan pada makanan yang disebut makanan color enhancher.
Hanya saja, perlu juga diperhatikan, jangan terlalu berlebihan memberiakan pakan yang mengandung color enhancher ini. Misalnya pada ikan koi jenis kohaku. Pemberian makanan yang mengandung color enhancher berlebihan membuat pigmen erythrin menjadi terlalu kuat, sehingga warna putih kohaku berubah menjadi warna merah muda. Justru ini tidak baik menurut standar koi kohaku.
Jika demikian, yaitu saat ikan koi kelebihan pakan yang mengandung color enhancher, maka pemberian pakan dapat dihentikan sampai warna koi pulih seperti semula.
Jumlah chromathophores pada ikan koi cenderung konstan di sepanjang hidupnya, sehingga saat koi semakin besar, kepadatan pigmen warna ini dalam tubuhnya menjadi semakin berkurang akibat luas penampang tubuh ikan koi yang semakin besar. Hal ini menjadi wajar mengapa ikan koi yang sudah tua dan berukuran besar menjadi sedikit memudar ketajaman warnanya.
Telah kita jelaskan pada artikel terdahulu, mengenai jenis ikan koi, bahwa jenis sanke dan showa dapat mengalami perubahan warna seiring usianya. Hal ini juga terkait dengan jumlah chromatophores yang terdapat dalam sel kulitnya.
Sel chromatophores adalah sel bercabang. Sehingga pigmen warna dapat berpindah dan menyebar. Hal ini menyebabkan warna di pusat sel menjadi memudar dan pucat.
Itulah faktor utama yang menjadi penentu warna pada ikan koi. Chromatophores sendiri di pengaruhi oleh pakan, kualitas air, background color, ganggang koi, dan suhu.
Pakan ikan koi yang bertujuan mencerahkan dan mencemerlangkan warna ikan koi adalah pakan yang banyak mengandung zat karoten.
Pakan yang mengandung karoten adalah wortel, alga, ganggang spirulina, chlorella, semangga, sawi, kubis, cabai hijau, kepiting, udang-udangan, krill, trout, salmon, kutu air, jentik nyamuk, cacing rambut, cacing darah, dan lain-lain. Pakan tersebut dapat ditambahkan ke dalam pakan ikan koi selain untuk meningkatkan nutrisi protein ikan koi, juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pigmen warna kulitnya.
Cara membuat pakan untuk mencerahkan warna ikan koi dengan kerapas kepiting dan udang
1.      Pelet ikan koi direndam dalam air hangat selama kurang lebih 15 menit.
2.      Giling kulit udang dan karapas kepiting sampai halus.
3.      Pelet yang sudah lunak dicampur dengan kulit udang dan kerapas kepiting.
4.      Perbandingan pelet, kulit udang, dan karapas kepiting adalah 8:1:1.
Kulit udang dan karapas kepiting dapat juga dibuat pasta dengan cara mencampur gilingan halus tersebut dengan air dan kanji. Campuran bahan ini dapat dikukus dan disimpan untuk diberikan sebagai pakan ikan koi.
Pemberian pakan ini dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Dengan dosis 1/40 dari berat koi. Ini sesuai dengan dosis dari dinas perikanan. Sebagai contoh, ikan koi dengan panjang 30 cm dapat diberikan 2 butir pasta seukuran biji kelereng setiap kali pemberian pakan.
Tidak hanya dalam bentuk pakan, pemberian nutrisi pencerah pigmen warna ikan koi dapat juga dilakukan dengan menambahkan obat-obatan dalam pakan ikan. Obat-obatan yang sering ditambahkan dalam pakan ikan diantaranya adalah:
§  serbuk cr-5
§  serbuk cr-6
§  astaxantine
§  spirulina powder
Dosis dan cara pakainya biasanya telah dijelaskan dalam petunjukkan produknya. Biasanya obat dilarutkan dalam air lalu dicampurkan dalam pelet pakan ikan koi, sesuai dosis/takaran yang diberikan.

KUALITAS AIR
Kualitas air yang bagus dapat meningkatkan kecerahan warna ikan koi. Air kolam ikan koi yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak mengandung kotoran, amonia, nitrit, atau nitrat dapat menyebabkan warna ikan koi memudar sekaligus juga dapat menimbulkan penyakit ikan koi. Jadi langkah selanjutnya dalam upaya untuk mencerahkan ikan koi adalah,
MENJAGA KUALITAS AIR DALAM KOLAM IKAN KOI
Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga PH air dan water hardness pada kolam ikan koi. Pigmen warna merah cenderung tersebar pada soft water dan air yang lebih asam. Sedangkan warna hitam dapat menyebar pada hard water air kolam dan air dengan kandungan alkali.
BACKGROUND COLOR
Yaitu warna dasar dari ikan koi itu sendiri. Pemberian zat tambahan pada kolam ikan, misalnya pemberian garam pada kolam ikan koi saat perawatan dan pengobatan ikan koi, dapat menyebabkan sel kulit ikan koi berkonsentrasi untuk menghasilkan pigmen warna secara lebih sedikit.
Hal lainnya misalnya pemberian antibiotik dalam perawatan ikan koi. Biasanya ditambahkan dalam kolam ikan atau disuntikkan. Hal ini juga dapat mempengaruhi kecerahan warna pada ikan koi.
Sehingga menjadi penting sekali menjaga kesehatan kolam ikan koi agar upaya-upaya perawatan dari serangan penyakit dapat dikurangi frekwensinya karena hal itu dapat menurunkan kecerahan warna pada ikan koi.
GANGGANG KOI
Kolam ikan yang kaya akan ganggang hijau, sebenarnya bagus sekali untuk menjaga pigmen warna ikan koi. Makanan ini secara alami dapat memenuhi nutrisi yang bagus untuk menjaga pigmen warna koi. Sehingga, ini juga dapat anda perhatikan untuk mencerahkan warna ikan koi, yaitu:
KOLAM KAYA GANGGANG HIJAU DAPAT MENCERAHKAN WARNA IKAN KOI
Hanya saja, dari segi estetis, kolam yang kaya ganggang hijau menjadi berwarna hijau airnya. Sehingg ini tidak sedap dilihat dari atas.
Dengan demikian dapat dicari solusi alternatif, yaitu dengan mencukupi kebutuhan ganggang pada ikan koi dengan pemberian pakan alternatif pengganti ganggang.
SUHU
Pada suhu tinggi, misalnya pada musim panas, warna ikan koi cenderung memudar sehingga nampak kurang bagus, sehingga pada musim dingin, warna koi berada pada kondisi terbaiknya. Simak juga kaitan antara suhu udara dengan pola pemberikan pakan ikan koi dalam artikelnya disini.
Dengan demikian, hal ini dapat menjadi pertimbangan kapan saat terbaik untuk memperolah kecerahan warna terbaik pada ikan koi. Jadi, langkah untuk mencerahkan warna kulit pada ikan koi berikutnya adalah dengan,
MENGATUR SUHU AIR KOLAM TETAP PADA SUHU TERBAIKNYA
Di samping itu, salah satu faktor penting yang mempengaruhi warna ikan koi adalah cahaya matahari. Cahaya matahari yang cukup dapat membuat warna ikan koi menjadi tajam. Tetapi, terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari juga dapat meningkatkan suhu air kolam, sehingga dapat memudarkan warna ikan koi kita.
Jadi dirasa penting sebagai upaya untuk mencerahkan warna ikan koi agar menjadi tegas dan tajam adalah,
MENGATUR PENCAHAYAAN MATAHARI SECARA OPTIMAL
Itulah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membuat warna ikan koi menjadi cerah, tajam, dan tegas. Secara lebih ringkas dan singkat, cara mencerahkan warna koi tersebut adalah:
1.      Pemberian pakan color enhancher untuk meningkatkan kepadatan pigmen warna pada koi
2.      Menjaga kualitas air dalam kolam ikan koi
3.      Kolam kaya ganggang hijau dapat mencerahkan warna ikan koi
4.      Mengatur suhu air kolam tetap pada suhu terbaiknya
5.      Mengatur pencahayaan matahari secara optimal

Bagaimana? Apakah anda memiliki cara lain yang bisa dilakukan selain apa yang telah kita utarakan di atas? Jika ada, dengan senang hati kami akan menambahkan pada artikel ini semoga dapat menjadikan manfaat pada orang lain yang juga membutuhkan informasinya. Silahkan meninggalkan informasi pada kolom komentar di bawah ini. Dan sebelumnya, kami mengucapkan banyak terima kasih untuk itu.
Sumber :
https://www.ikankoi.org

Kamis, 28 Februari 2019

KEMATIAN BUDIDAYA IKAN AKIBAT UP WELLING


                                   Hasil gambar untuk AKIBAT UP WELLING
Danau merupakan suatu ekosistem yang kompleks. Banyak fenomena-fenomena fisika yang mempengaruhi kestabilan suatu ekosistem danau, salah satunya adalah upwelling. Upwellingmerupakan fenomena yang biasa terjadi di suatu wilayah perairan seperti danau/waduk dan lautan/samudra yang dipengaruhi olehwind-driven motion (angin bergerak) yang kuat, dingin yang biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan laut. Sebaliknya, downwelling ditandai dengan bertemunya arus dan intrusi air hangat .  Selain itu upwelling juga dapat diartikan sebagai  fenomena naiknya massa air danau. Gerakan naiknya massa air ini juga diakibatkan karena adanya stratifikasi seperti lapisan yang memiliki perbedaan densitas pada setiap lapisannya karena dengan bertambahnya kedalaman perairan maka suhunya akan semakin turun dan densitas meningkat hal ini menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara vertikal. Fenomena upwelling salah satunya dipengaruhi oleh angin dan adanya proses divergensi ekman. Angin yang mendorong lapisan air permukaan menyebabkan kekosongan di bagian atas, sehingga air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena itu suhu air yang dari dasar perairan belum terkena atmosfer sehingga suhu dan oksigennya masih rendah. Di daerah upwelling biasanya banyak terdapat ikan karena arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat, sehingga cenderung banyak mengandung fitoplankton sebagai pakan alami ikan.
Fenomena arus balik atau upwelling, pada lingkungan perairan, baik itu di laut maupun perairan tawar, bahkan payau merupakan peristiwa alam yang terjadi  secara alamiah. Upwelling atau arus balik massa air terjadi ketika ada perbedaan suhu dalam perairan, antara suhu air di permukaan (bagian atas) dengan suhu air yang berada di dasar danau. Ketika terjadi penurunan suhu udara, misalnya ketika peralihan musim dari musim kemarau ke penghujan, suhu udara turun. Kondisi ini juga terjadi ketika cuaca dalam kondisi mendung dan tanpa matahari. Akibatnya, suhu permukaan air turun.
 Akibat dari perbedaan suhu air ini, terjadi arus air dari dasar laut ke permukaan. Fenomena ini tidaklah mengherankan, mengingat air yang bersuhu yang lebih rendah memiliki densitas yang lebih tinggi daripada air yang bersuhu hangat. Sehingga air dingin akan tenggelam, sebaliknya air yang lebih hangat akan terapung ke arah permukaan.
 Di perairan laut, fenomena upwelling menciptakan kondisi permukaan air yang kaya akan nutrient bagi ikan. sehingga, di tempat-tempat tersebut, banyak terdapat fitoplankton yang tumbuh subur. Makanan alami pun melimpah sehingga di daerah ini akan ditemui banyak ikan.
 Upwelling memberikan dampak negatif pada perairan danau, waduk dan tambak karena dapat mematikan kultivan yang ada di dalamnya. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya biota yang dibudidayakan di Keramba Jaring Apung (KJA) sehingga  terjadi residu penumpukan sisa pakan buatan/pelet. Selain itu hasil metabolisme dari kultivan seperti urine dan feses. Terakumulasinya bahan-bahan organik tersebut menyebabkan turunnya kadar oksigen dan meningkatnya kadar NH3, NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan. Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan, selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar
Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin, khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahari sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air. Pada kondisi hujan terus-menerus, suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danau/waduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan. Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air, bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan. Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di berbagai perairan yang memiliki kawasan pengembangan KJA. Banyak kasus kematian ikan massal di danau/waduk di Indonesia dintaranya: 1). Waduk Cirata-Jawa Barat pada Oktober hingga Desember 2009 dilaporkan sekitar 50 ton ikan mati, 2). Danau Maninjau-Sumbar dilaporkan 13.000 ton ikan mati pada tahun 2009, sekitar 2.000 ton ikan mati di Danau Maninjau pada November 201, 3). Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3.500 ton ikan mati pada bulan Februari 2006, 4). Danau Tondano-Sulawesi Utara dilaporkan 300 ton ikan mati pada bulan November 2010, 5). Waduk Dharma - Jawa Barat dilaporkan 41,7 ton ikan mati pada bulan Oktober 2010.
            Usaha untuk menanggulangi dampak upwelling yang sangat merugikan ini salah satunya dengan cara adanya penataan ruang perairan, pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi, teknik budidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan perairan.

Kematian massal ikan yang dibudidayakan di kantong mengambang (Jakapung) akibat upwelling sering terjadi di berbagai perairan danau dan waduk. Beberapa waktu lalu, ratusan ton ikan di Danau Maninjau di Sumatera Barat meninggal menyebabkan hilangnya uang hingga ratusan juta rupiah. Kasus kematian ikan yang cukup umum juga sering terjadi di Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali dan di beberapa daerah lain. Jadi, bagaimana mengatasi masalah?

Fenomena upwelling yang kerap terjadi pada awal musim hujan, saat mendung atau saat hujan. Upwelling atau umbalan adalah peristiwa air yang naik di dasar danau karena suhu air di permukaan lebih dingin dari suhu di bawahnya. Dalam kondisi curah hujan terus menerus, suhu permukaan air rendah sehingga massa air di bagian bawah danau lebih hangat menghasilkan massa air (baik padat maupun gas) di bawahnya naik ke atas yang membawa senyawa beracun (NH3 dan H2S) sehingga Ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigen minimal yang mengakibatkan kematian masal pada ikan.
Untuk mengatasi kematian massal ikan, yang bisa dilakukan dengan memanen ikan lebih awal. Untuk bisa memanen ikan tadi, peternak ikan harus rajin memantau kondisi kualitas air setiap hari. Entah menggunakan peralatan khusus atau secara alami dengan memperhatikan karakteristik awal upwelling. Bila kualitas air mendadak turun, ikan harus segera dipanen. Panen ikan dikumpulkan dalam wadah di luar waduk / danau yang dilengkapi dengan aerator / blower untuk suplai oksigen tambahan.
 Tip lainnya adalah menggunakan kantong jaring ganda di jakapung. Cara ini untuk mengurangi toksisitas di bagian bawah danau yang disebabkan oleh sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh ikan yang ditanam di kantong bersih pertama. Pada prinsipnya jakapung ganda ganda ini lebih menghemat tempat/lokasi pemeliharaan dibanding jakapung tunggal. Jaring pertama yang ukurannya lebih kecil untuk memeilhara ikan karper. Sedangkan lapisan kedua yang lebih besar untuk wadah pemeliharaan nila. Dengan cara ini pakan ikan mas yang terbuang bisa lebih ditekan karena dimanfaatkan oleh nila.
 Selain itu, trik lain yang bisa digunakan adalah memindahkan lokasi jakapung bila akan terjadi umbalan ke lokasi perairan yang lebih dalam. Memindahkan lokasi jakapung ke lokasi yang lebih dalam dapat mengurangi risiko terjadinya umbalan (holomictic), karena cenderung lebih stabil atau sulit untuk diaduk.
 Tip lain yang bisa dilakukan adalah menyediakan bak fiberglass yang dilengkapi dengan blower / aerator di lokasi budidaya jakapung. Ikan yang mulai terlihat lelah (berenang terengah-engah di permukaan air) bisa ditangkap dan ditampung dalam bak penampung. Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengganti jenis ikan yang dibudidayakan dengan jenis ikan yang bisa hidup di perairan dengan konsentrasi oksigen rendah (DO), seperti ikan patin  dan lele.

Sumber :
http://fifiazulti86.blogspot.com/
https://www.isw.co.id/