Selasa, 21 November 2017

PEMANFAATAN DAN BUDIDAYA AZOLLA

PEMANFAATAN DAN BUDIDAYA AZOLLA




Azolla merupakan genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini, salahsatu spesiesnya adalah Azollamicrophylla.  Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara..
Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah.

MANFAAT AZOLLA
1.  PenggantiPupuk Kimia
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dariberat keringnya dalam bentuk kompos (azollakering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5%, Phosphor (P) 0,5 - 0,9% dan Kalium (K) 2 - 4,5K. Sedangkan garam mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1%, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau   sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan kedalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untukmengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastic atau langsung digunakan sebagai media tanam.
2. Pakan ternak dan ikan
Azolla juga bias dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivore dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan.K andungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen kedalam ransum ini bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.

BUDIDAYA AZOLLA

Meski sudah popular sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azollamicrophylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bias untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan.
Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani antas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bias menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Azolla yang kadang disebut dengan “ganggeng”, “mata lele”, “mata air” sangat mudah ditemukan disawah pada saat bulan pertama penanaman padi Dijelaskan lebih lanjut bahwa kini Azolla telah tersebar di penjuru bumi. Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa. Azolla mempunyai beberapa spesies, antara lain: Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.
Azolla (Azolla pinata) yang tumbuh pesat di ember

Azolla dapat tumbuh dengan baik pada temperatur rata-rata 15-30 OC. Temperatur optimum kira-kira 25 OC untuk Azolla filiculoides, A rubra dan A japonica. Sedangkan emperature di bawah 10 OC pertumbuhan Azolla kurang baik Azolla dapat beradaptasi di atas emperature –5 OC.

Sinar matahari sama halnya dengan tumbuhan hijau lainnya, Azolla juga butuh sinar matahari sebagai fotosintesis dan nitrogenase. Dimana Azolla yang tumbuh di daerah yang kekurangan sinar matahari akan kurang baik pertumbuhannya. Sedangkan apabila mendapat sinar matahari yang kuat juga kurang baik Azolla akan menjadi warna merah dan warna merah kecoklatan atau mati. Sedangkan pada musim panas dan dingin Azolla akan menjadi warna merah atau merah kecoklatan. Untuk menghindari hal tersebut diatas kita harus menggunakan naungan agar tumbuhan Azolla dapat tumbuh dengan subur sehingga Azolla akan menjadi hijau. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada keadaan air atau tanah sedikit asam dengan pH 4. Sedangkan pada kebutuhan mineral Azolla dapat menyerap nutrisi dari air pada saat Azolla mengapung di air. Sebab phospor yang ditebar dari tanah terurai secara perlahan-lahan oleh air. Tapi populasi azolla yang mengapung di atas air kurang baik menyerap atau mengambil phospor tersebut. Penerapan pupuk phospor akan lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan apabila di semprotkan di atas pertumbuhan Azolla.


Tempat budidaya Azolla cukup menggunakan wadah kotak plastik, box kayu, atau kolam terpal buatan sendiri, yang penting tidak mudah lapuk,
Jika punya lahan, budidaya Azolla bisa menggunakan kolam tanah. Bagi yang menggunakan kolam non-tanah, sebaiknya dibuatkan water level untuk kontrol air. Hal ini sangat berguna ketika musim hujan karena air di dalam kolam akan penuh. Dengan adanya kontrol air, air akan keluar secara otomatis jika melewati batas level ketinggian. Caranya cukup buat saja lubang dua atau tiga buah di dinding kolam.
Media dapat menggunakan bak plastik, kolam, terpal, dan tempat lain yang tidak ada ikan berukuran besar, jika ada ikan kecil (guppy,cere) tidak begitu bermasalah, justru bermanfaat agar tidak menjadi perkembang biakan jentik nyamuk. Lakukan penyemprotan stok setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per 1 liter air). Sebaiknya Sp-36 ditumbuk halus agar mudah larut dalam air. indukan ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lahan yang lebih besar. Bisa juga dilakukan dengan kurasan air kolam ikan yang tercampur kotoran ikan.


PERSIAPAN TEMPAT BUDIDAYA AZOLLA 

Perlakuan pertama saat barang tiba(dari paketan,jika membelinya dari jarak yang jauh dari tempat budidaya)) letakkan azolla microphylla ditempat teduh(dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari atau kolam
Tempat terbaik untuk budidaya adalah KOLAM TANAH, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur),campurkan tanah dengan pupuk kandang(kotoran kambing, kotoran ayam, atau yang lainnya) kedalam kolam, baik menggunakan kolam terpal ataupun kolam tanah.
langkah selanjutnya , isi kolam dengan air minimal 5 cm (dari permukaan media pupuk) maksimal 20 cm, jangan terlalu tinggi air dalam kolam akan lebih baik jika akar azolla dapat menjangkau media. dan yang tak kalah penting adalah SINAR MATAHARI, semakin lama mendapat sinar matahari semakin baik
Sebagai habitat asli tanaman rawa atau sawah, budidaya Azolla Microphylla tidak sulit. Kunci utama mengembangkan tanaman ini adalah membuat media tanam menyerupai habitat aslinya.
tanaman ini bisa dikembangkan di kolam terpal yang diberi lumpur ataupun kolam tanah.Untuk menghasilkan Azolla yang maksimal, baiknya tanah yang akan dimasukkan dalam kolam dicampur dengan pupuk kandang kering. Komposisi campurannya, 70% tanah dan 30% pupuk kandang.
Selanjutnya, campuran tanah dan pupuk kandang dimasukkan ke dalam kolam secara merata dengan ketebalan sekitar 5 centimeter (cm). Setelah itu isi kolam dengan air secukupnya. Setelah kolam siap baru dilakukan penebaran bibit.
Saat penggunaan pupuk kandang pada media, PERHATIKAN BAU AIR. apabila air menjadi BAU, berarti pupUk belum terfermentasi sempurna, JANGAN DIPAKAI !!

PENEBARAN BIBIT AZOLLA
Untuk kolam berukuran 2 x 3 meter, bisa diisi bibit sebanyak 1 kilogram. Biasanya bibit ini bersifat basah, sehingga harus segera ditebar. Supaya Azolla bisa tumbuh maksimal, perhatikan ketinggian air di dalam kolam. Ketinggian air di dalam kolam cukup antara 10 cm – 15 cm dari lumpur.
Semakin dekat jarak air dengan lumpur akan semakin baik karena akan mempercepat perkembangan tanaman. Yang harus diperhatikan juga adalah posisi kolam. Sebaiknya jangan tempatkan kolam di bawah sinar matahari langsung karena akan merusak warna daun,warnanya bisa kecoklatan, sebaiknya diberi paranet .
Namun demikian, kolam juga tidak bisa dibuat di ruang tertutup karena azolla membutuhkan nitrogen dan berfotosintesis.tanaman ini dapat dipanen bila sudah memenuhi seluruh kolam dengan membentuk tiga lapis tanaman.
Setiap hari tanaman ini dapat tumbuh 30% dari jumlah bibit yang disebar. Sehingga dalam waktu lima sampai tujuh hari Azolla sudah dapat dipanen. Untuk memanen tanaman ini baiknya dalam satu kolam diambil secukupnya dan sesuai kebutuhan.Tujuannya, agar petani tidak perlu membeli bibit baru dan tanaman dapat terus berkembang. Untuk pemeliharaan, dapat menambahkan pupuk kandang kering atau pupuk kompos bila pertumbuhan Azolla sudah kurang maksimal dan lambat.

PEMANENAN



Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg.

HAL HAL TERPENTING DALAM DUDIDAYA AZOLLA
  1. Usahakan media kompos dan pupuk kandangnya setinggi minimal 5 cm, bisa ditambah pakai tanah.
  2. Usahakan tinggi airnya minimal 20 cm atau tidak lebih dari 30 cm dari media
  3. Menggunakan air kolam ikan hasilnya lebih efektif dibandingkan air biasa karena sudah kaya dengan nutrisi, tapi air biasa juga tidak masalah selama asupan nutrisi cukup
  4. Diletakkan di tempat yang kena cahaya matahari langsung lebih efektif, tapi jangan terlalu panas
  5. Penambahan nutrisi secara berkala akan membuat penyebarannya lebih banyak dan bertumpuk
  6. Jika ada, tambahkan lumpur hijau dari dasar kolam saat kita menguras kolam ikan kita
  7. Penambahan pupuk P juga lebih bagus lagi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Azolla microphyllaadalah sebagai berikut:

  1. Azolla microphylla membutuhkan cahaya matahari penuh, jadi sebaiknya tempat budidaya tidak berada di tempat yang teduh.
  2. Ketinggian air jangan terlalu tinggi, buatlah dangkal saja karena unsur hara terpenting bagi Azolla microphylla adalah unsur P (hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air tapi terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya seperti disebut diatas, pakai pupuk p (sp-36).
  3. Jangan menggunakan Pupuk Urea (apabila kolam sudah terisi Azolla Microphylla, sebaba Azolla akan MATI !!! Pupuk urea hanya boleh di gunakan saat tahap awal pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. Setelah pemupukan dengan urea, kolam dibiarkan dulu selama sekitar 2 minggu atau sampai kolam tidak berbau amonia, baru bisa diisi azolla.
  4. Apabila menggunakan pupuk kandang pada media, perhatikan bau air. apabila air menjadi bau, berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, jangan dipakai !! sebab Azolla bisa MATI.
  5. Tempat terbaik untuk budidaya Azolla adalah kolam tanah, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan media tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang. Ketebalan media (-+) 5cm.
  6. Perlakuan awal saat bibit Azolla tiba dari pengiriman ekspedisi adalah letakkan Azolla microphylla ditempat teduh (dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari langsung.
Sumber :
-  http://satriausaha.blogspot.co.id
-  http://bibitazolla.com
-  http://dkwek.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar