Jumat, 09 Februari 2018

PEMBESARAN LELE DUMBO DI PEKARANGAN

                                              



PENDAHULUAN



 Sebagai ikan konsumsi , lele dumbo ( Clarias glariepinus ), memiliki banyak keunggulan. Diantaranya rasanya yang sangat enak, sehingga kita dapat memasaknya untuk berbagai menu yang nkita inginkan. Juga daya pertumbuhannya yang sangat cepat dibandingkan dengan ikan konsumsi yang lain. Tidak hanya itu saja lele dumbo sangat mudah untuk kita pelihara, bahkan pada tempat dimana ikan lainnya tidak bisa untuk hidup. Dari segala macam keunggulan tersebut tentu sangat menarik bagi pembudidaya ikan.Oleh sebab itu tidaklah salah jika kemudian lele dumbo menjadi komoditas unggulan demi meraup keuntungan dibidang budidaya.  

Pembudidaya diberbagai daerah di indonesia sangat bergairah dalam membudidayakannya. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya kedai makan yang menyajikan menu dari ikan lele tersebut, sehingga permintaan akan lele dumbo terus meningkat.

Lele dumbo sangatlah mudah untuk kita budidayakan, baik itu dikolam tanah, kolam permanen, sawah, empang atau yang sekarang sedang ngetren dengan media terpal..

Dibalik keunggulannya, tentunya lele dumbo memiliki kelemahan. Sebagai hewan lele dumbo harus dijaga kesehatannya. Jika mungkin dapat dipacu pertumbuhannya. Untuk itu perlu kita ketahui sifat,kebiasaan hidup dan syarat hidupnya. Demikian pula dengan penyakit yang sering menyerangnya. Juga teknik budidayapun harus kita kuasai pula baik itu pembesaran ataupun pembenihannya.



Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan, kita perlu mengetahui dengan tepat jenis, sifat, dan kebiasaan hidup/habitat dari lele dumbo tersebut. Dengan mengetahui secara lengkap teknik budidaya lele dumbo dengan lengkap, maka keberhasilan pemeliharaan akan lebih tinggi/baik.

     
A.    Aspek Biologis dan Morfologis



        Lele dumbo ( Clarias gleriepinus) adalah ikan yang termasuk dalam famili Claridae. Dengan demikian lele dumbo merupakan saudara lele lokal yang selama ini kita kenal. Di Indonesia terdapat banyak jenis ikan lele, seperti Clarias Batracus, Clarias melanoderma,Clarias Nieubofi, atau Clarias trysmanni. Sedang nama lele lokal tersebut pun beraneka ragam seperti ikan kalang, lele kembang, wais, wiru, atau ikan penang.

Klarifikasi lele dumbo sebagai berikut  :

Phylum            :Chordata( binatang bertulang belakang)

.Kelas              :Pises

Subkelas          :Telestai

Ordo                :Oscariophyci

Subordo          :Silarnidae

Famili              :Claridae



            Lele dumbo adalah ikan yang memiliki cirri tubuh yang sangat khas. Dengan ciri tersebut membuat lele dumbo mudah dibedakan dengan jenis ikan lainnya. Ikan ini dijuluki Cat fish kerana kumisnya mirip dengan kumis kucing.

            Lele dumbu bersifat Nocturnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari. Untuk menunjang aktifitasnya maka lele dumbo memiliki alat Olfaktori yang yang terletak dekat sungut hidung. Dengan alat tersebut lele dumbo dapat mengenali mangsanya atau makanannya. Selain itu lele dumbo punya pengelihatan yang kurang berfungsi baik. Dengan demikian lele dumbo banyak berdiam diri pada waktu siang hari. Untuk itu diperlukan lubang-lubang untuk tempat persembunyiannya di dasar kolam.



 B.      Perilaku dan Kebiasaan Hidup



          Pada mulanya lele dumbo hidup liar di sungai, rawa-rawa dan hamper disemua habitat air tawar. Setelah diternakkan dan dibudidayakan secara intensif, ternyata lele dumbo dapat tumbuh dengan sangat cepat. Sungai, Keramba, drum, bak, terpal atau media lainnya adalah tempat yang sangat cocok untuk memelihara atau pembesaran.

            Meskipun dapat kita pelihara di aneka tempat, lele dumbo sebaiknya tidak dipelihara diair yang mengandung detergen, pestisida, karbol atau bahan kimia lainnya.Walaupun lele dumbo punya kemampuan adaptasi yang luar biasa, jika batas kemampuannya terlewati lele dumbo akan lemas dan mati.

            Lele dumbo dapat hidup normal dilingkungan yang memiliki kandungan oksigen terlarut 4 mg/l. Dan jika persediaan oksigen dibawah 20 % dari kebutuhan normal lele dumbo akan lemas dan mati. Sedang pH 6,5-9 dan suhu 25 – 300 C.



C.      Kelemahan dan Keunggulan Lele Dumbo



         Ada 4 keunggulan lele dumbo disbanding dengan lele lokal antara lain Pertumbuhannya sangat cepat, dapat mencapai ukuran yang lebih besar, lebih banyak kandungan telurnya serta pemeliharaannya dan pemberian makanan lebih mudah.

1.        Pertumbuhan lele dumbo sangat cepat dan     pesat, ini membuat daya tarik bagi pembudidaya ikan konsumsi.

2.        Kandungan telur lele dumbo jauh lebih banyak dibanding dengan lele lokal

3.        Pemeliharaan lele dumbo dan pemberian pakan lele dumbo sangat mudah. Selain pellet lele dumbo dapat kita beri makan dengan makanan lainnya yang mudah kita dapatkan


PEMBESARAN LELE DUMBO



A.  Pemeliharaan

  1. Penebaran Benih

            Kita pilih benih lele dumbo yang mempunyai    kwalitas yang baik.Benih lele dumbo memiliki warna lebih muda dengan perut berwarna putih.Ukuran benih sebaiknya sekitar 8 cm dengan kepadatan 30-50 ekor/m2.



      2.   Pengaturan Air.

           Untuk mengetahui besarnya debit air pada proses pengeluaran atau pemasukan antara lain :

a. Saluran  pembuangan air dibuka dan air yang          mengalir ditakar dalam kaleng yang berukuran satu liter

b.   Dihitung waktu air memenuhi kaleng tersebut.

c.   Besarnya debit air adalah volume dibagi waktu

                                                   volume  

                debit            =    -----------------------

                                               waktu

Contohnya ukuran kaleng 1 liter, waktu yang diperlukan 10 detik, maka debit air adalah 1/10 detik



      3.   Pemberian Pakan

            Untuk pemberian makanan pada lele dumbo secara tepat dan efektif adalah  :

Ambil 10 ekor lele kemudian ditimbang lalu berat totalnya dibagi 10. Angka berat inilah yang dipakai patokan berat rata-rata seekor lele.

Contoh  :

            Berat lele dumbo rata-rata      :  40 gram

            Jumlah lele yang dipelihara     :  150  ekor

            Berat total lele                         :  40 gram x 150

                                                            :  6  kg.

                                   3 - 5

Berat pakan     =    ----------------  x  6  kg   

                                    100

                        =    0,18 – 0,3 kg / hari 

B    .Penyakit dan Penanggulangannya

Ada beberapa penyakit yang sering menyerang lele dumbo antara lain ;

1.   Bakteri Aeromonas dan Pseudomonas

2.   Penyakit Bintik Putih

3.   Penyakit yang disebabkan jamur

4.   Penyakit Bintik pada Pangkal Sirip Dada

5.   Penyakit Bintik Putih Pada Insang

6.   Penyakit non Parasiter.

      Biasanya lele yang terkena penyakit tersebut Nafsu makan berkurang,sering mengapung, Gerakannya lemah selaput lender berkurang ada pendarahan dibagian tubuh,kulit tampak melepuh dan berborok, sirip pecah-pecah dan insang rusak serta menggaruk-garukan badannya ke benda lain, Tumbuh serabut-serabut putih ditubuh yang luka, juga  pada kulit dan insang.

Penanganannya  :

    Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan dalam pengobatan antara lain : PK (kalium permanganat),

Malachite Green, Methylene Blue, Tetracyclin, Formalin Dan Garam Dapur, dengan dosis 0,2-0,5mg/l. Meskipun demikian dosis tergantung dari jenis obat dan penyakit..

1.  Pisahkan lele yang sehat dengan yang terserang penyakit

2.  Lele yang terserang penyakit direndam dalam larutan PK 1 gr/100, selama 60 -90 menit

3. Lele yang sudah parah sebaiknya dibakar, bila yang terserang telah cukup banyak dapat dilakukan didalam kolam caranya : Beri larutan PK 3 gr./m3 selama 24 jam. Perlakuan ini diulang hingga 3 -4 kali sampai lele sehat kembali. Pengobatan dengan antibiotic seperti Tetracyclin, Kemicitin, Stretomicin dapat dilakukan dengan mencampurkannya pada pakan. Dosis yang digunakan adalah 10/kg bobot lele/hari.

4. Pergantian air kolam yang terserang penyakit dengan air yang bersih dan sehat.

Sumber : 
                   1. budidayausaha.blogspot.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar