Arapaima Gigas (Pirarucu) atau ikan Gabus Amazon, adalah jenis ikan raksasa yang berasal
dari Sungai Amazon, Amerika
Selatan. Di sungai Amazon, yang kaya akan aneka jenis ikan, Arapaima gigas, yang bentuknya
mirip dengan ikan Gabus ini,
merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan keluarga Arwana ini, pada saat dewasa bisa
mencapai panjang hingga 3 meter, dengan berat 200 kg.
Ikan Arapaima yang
dikenal dengan nama pirarucu di Brazil dan paiche di Perumerupakan salah satu
jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang masih hidup. Ikan raksasa ini
merupakan hewan warisan jaman purba yang tidak mengalami evolusi dan belum
punah. Arapaima memang satu keluarga (famili)dengan ikan arwana yaitu
famili Osteoglossidae atau
ikan berlidah tulang. Meskipun masih satu keluarga dengan arwana di
habitat aslinya anak-anak arwana justru menjadi santapan favoritnya. Spesies
ini ukurannya sangat istimewa, panjangnya mencapai 1,50 - 4,47 sehingga ikan
ini banyak dijuluki giant arapaima (arapaima raksasa).
Arapaima termasuk hewan langka yang dilindungi CITIS, IUCN dan dilindungi di undang-undang guyana. arapaima merupakan sumber makanan bagi penduduk setempat, sampai bulan desember 2001 pupulasi mereka di perkirakan kurang dari 800 ekor di wilayah hutan lwokara pada sistem lahan basah rumpununi.
Kecenderungan arapaima untuk berada dekat permukaan air membuatnya rentan terhadap predator manusia, yang dengan mudah dapat membidiknya dengan tombak. Beberapa komunitas penduduk setempat mengkonsumsi daging dan lidah arapaima dan mengumpulkan sisiknya, yang dibentuk menjadi perhiasan unik dan barang-barang lainnya.
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Osteoglossiformes
Famili
: Osteoglossidae
Subfamili
: Heterotidinae
Genus
: Arapaima
Spesies
: Araipaima gigas
Jika
diperhatikan, kepala arwana arapaima
mirip dengan kepala ikan gabus, yakni bulat lonjong seperti torpedo. Betuk
tubuhnya gepeng di bagian depan, lonjong di bagian tengah, dan ekornya
pipih (compresed).
Sisiknya tampak lebar-lebar dan tebal menyerupai lempengan logam yang berkilau.
Warna sisik ikan ini ada yang keemasan, kecokelatan, atau hijau perunggu dengan
totol-totol merah tua di pinggir ekornya.
Ketika masih kecil warnanya kuning kehitam-hitaman. Arapaima sangat menyenangi daerah perairan yang gelap. Ikan ini mampu bertahan hidup diperairan yang berkadar oksigen rendah. Pasalnya, ikan ini memiliki gelembung udara yang berguna untuk membantu proses pernapasan. Karenanya, ikan ini harus muncul ke permukaan air setiap 5 – 20 menit sekali untuk menghirup udara, tergantung pada ukurannya.
Ikan arapaima muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 15 – 20 menit sekali. Habitat aslinya, Ikan arapaima berasal dari lembah sungai Amazon dan danau-danau serta rawa-rawa di dekatnya di Amerika Selatan. Terbatasnya distribusi ikan ini karena adanya jeram besar atau air terjun yang tidak bisa dilewatinya.
Ketika masih kecil warnanya kuning kehitam-hitaman. Arapaima sangat menyenangi daerah perairan yang gelap. Ikan ini mampu bertahan hidup diperairan yang berkadar oksigen rendah. Pasalnya, ikan ini memiliki gelembung udara yang berguna untuk membantu proses pernapasan. Karenanya, ikan ini harus muncul ke permukaan air setiap 5 – 20 menit sekali untuk menghirup udara, tergantung pada ukurannya.
Ikan arapaima muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 15 – 20 menit sekali. Habitat aslinya, Ikan arapaima berasal dari lembah sungai Amazon dan danau-danau serta rawa-rawa di dekatnya di Amerika Selatan. Terbatasnya distribusi ikan ini karena adanya jeram besar atau air terjun yang tidak bisa dilewatinya.
Arapaima
juga tidak mengerami telurnya di dalam mulutnya. Arwana ini akan menggali dasar
sungai yang berarus tenang sebagai tempat penyimpan telur. Sebelum memijah,
lubang digali oleh induk jantan. Kemudian, setelah memijah kedua induk
bergantian menjaga telur-telur hingga menetas. Telur arapaima akan menetas
sekitar 3 bulan. Setelah menetas, tugas menjaga anak hanya dilakukan oleh induk
jantan agar larva yang baru menetas tidak tersesat dan dimangsa ikan
lainnya.
Ikan
muda biasanya akan berkerumun di sekitar kepala induk jantan. Hal ini terjadi
karena ada sejenis cairan substansi yang keluar dari kelenjar di bagian kepala
induk jantan yang menarik ikan muda. Arapaima adalah predator yang berada di
puncak rantai makanan di habitatnya. Sifat makannya adalah karnivora. Ikan ini
memakan ikan-ikan kecil, krustasea (seperti udang, kepiting, lobster), dan
hewan-hewan darat di sekitar sungai yang bisa diburu terutama burung.
Saat
ini, sudah jarang terdapat ikan Arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter,
karena ikan ini sudah sering ditangkapi, untuk dikonsumsi penduduk atau
diekspor ke negara lain.
Catatan
fosil menunjukkan bahwa iakan Arapaima telah mendiami sungai Amazon,
sejak zaman Jurasic. Ikan
purba ini juga menjadi bagian legenda dari masyarakat Amazon.
Alkisah
ada seoranga anak kepala suku yang sombong dan kejam bernama Picarucu. Kemudian oleh dewa dia
ditenggelamkan ke dalam sungai dan berubah menjadi ikan Arapaima. Sampai sekarang, masyarakat Amazon
menyebutnya ikan Picarucu. Ikan ini memiliki lidah yang bertulang dengan
barisan gigi-gigi. Masyarakat lokal menggunakannya sebagai pahat.
Ketika
masih kecil Arapaima gigas, memiliki warna kehitaman. Namun semakin besar,
warna di bagian ekor yang tadinya hitam berubah menjadi merah. Bila di kolam,
makanannya baik ikan mas hidup maupun ikan mas mati Mereka termasuk dalam
daftar satwa langka yang dilindungi oleh CITES, IUCN dan dilindungi juga oleh Undang-undang di Guyana.
Ikan
yang tergolong sebagai salah satu ikan purba yang masih hidup saat ini, juga
mau makan daging.Ikan langka yang bersisik tebal ini, bahkan dapat mencapai
ukuran lima meter dan dapat hidup di lingkungan yang kering dengan kadar
oksigen yang sedikit. Lidah ikan ini oleh penduduk setempat sering dijadikan
ampelas atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu. Keunikan lainnya apabila
air di lingkungannya kering, ia akan menggulung menjadi bola dan membenamkan
diri ke lubang sampai air kembali datang.
Mereka
termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer
(obligate air breather). Ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20
menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul
dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20
menit sekali.
Beruntunglah,
meskipun ikan Arapaima berukuran raksasa, namun ikan ini tidak berbahya bagi
manusia. Justru Arapaima banyak menjadi korban penangkapan manusia, baik untuk
dimakan maupun untuk dikoleksi sebagai ikan penghias aquarium.
Arapaima
dapat ditemui di sungai Amazon, wilayah Brazil, sistem sungai Essquito, dan
juga di wilayah Asia, di sekitar Thailand dan Vietnam, seperti di sungai
Mekong. Mereka biasanya hidup di perairan yang dangkal dan agak berlumpur.
Betinanya
menyimpan telurnya di dalam mulutnya, hingga menetas menjadi larva ikan kecil.
Setelah menetas, Arapaima membutuhkan waktu seminggu untuk dilepas dan berenang
bebas. Mereka akan mencapai dewasa penuh saat berusia 5 tahun. Arapaima dapat
hidup hingga 30 tahun. Arapaima tergolong dalam predator, mereka hidup dari
memangsa ikan-ikan yang lebih kecil.
Reproduksi
Karena rentang geografis
arapaima menghuni, siklus hidup hewan sangat dipengaruhi oleh banjir musiman.
Arapaima meletakkan telur-telurnya selama bulan-bulan ketika tingkat air rendah
atau mulai meningkat. Mereka membangun sarang sekitar 50 cm dan lebar 15 cm,
biasanya di daerah berlumpur-rangkap.
Ketika air naik, telur
menetas dan keturunannya memiliki musim banjir untuk makmur, selama bulan Mei
hingga Agustus.Oleh karena itu, pemijahan tahunan diatur musiman. arapaima
laki-laki seharusnya mouthbrooder, seperti saudaranya, Osteoglossum, yang
berarti kaum muda dilindungi dalam mulutnya sampai mereka lebih tua. arapaima
perempuan membantu melindungi laki-laki dan kaum muda dengan melingkari mereka
dan menangkis predator potensial.
Dalam bukunya The
Whispering Land, naturalis Gerald Durrell melaporkan mendengar kisah di
Argentina yang arapaima perempuan telah terlihat mengeluarkan zat putih dari
kelenjar di kepala dan bahwa anak-anak mereka telah dicatat tampaknya makan
pada substansi.
Konservasi
Status populasi arapaima
di Amazon River Basin tidak diketahui, karena itu tercantum pada daftar merah
IUCN sebagai Data Kurang. Sulit untuk melakukan sensus penduduk di suatu daerah
begitu besar, dan juga bermasalah untuk memantau tangkapan dalam perdagangan
yang sebagian besar ilegal.
Namun, sebuah studi 2014
menemukan bahwa ikan itu habis atau dieksploitasi secara berlebihan pada 93%
dari situs diperiksa dan dikelola dengan baik atau unfished hanya 7%; ikan
tampaknya punah di 19% dari situs-situs tersebut. Arapaima sangat rentan
terhadap penangkapan ikan yang berlebihan karena ukuran mereka dan karena
mereka harus muncul secara berkala karena obligat sifat bernapas mereka
Sumber :
http://www.dunia-perairan.com/2012/09/Ikan-arwana-raksasa-sungai-amazon.html