Biosecurity didefinisikan sebagai
suatu perangkat aturan, perlengkapan atau peralatan yang sangat penting untuk
melakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit infeksi
yang bisa menyebabkan kerugian besar secara ekonomi.
Biosecurity didefinisikan sebagai
suatu kemampuan untuk mencegah kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit
melalui pemberantasan patogen penyebab penyakit beserta carriernya.
Biosecurity dihubungkan
dengan kegiatan untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi patogen dan berikut
penyebarannya. Beberapa kegiatan ditujukan untuk mengeluarkan patogen.
Dua kondisi yang memungkinkan pengeluaran patogen dapat berjalan. Pertama,
tingkat serangan kebanyakan patogen terhadap udang ( budidaya ataupun liar)
tidak 100 %, yaitu keberadaan udang yang bebas dari spesifik patogen . Kedua,
patogen dipindahkan dari satu tempat ketempat lain, jadi secara prinsip patogen
dalam kodisi bebas dapat di jaga. Untuk bergunanya pandangan ini perlu metoda
yang dapat dipercaya untuk mendeteksi patogen dan pengetahuan yang cukup dari
biologi patogen untuk keberhasilan penghilangannya. Sebab dua kondisi
diatas dapat dilak,ukan biosecurity dapat dilakukan untuk manajemen penyakit
termasuk pengeluaran. Kenyataannya, dibanyka lokasi biosecurity tidak hanya
mungkin tetapi harus dalaksnakan unutk keberhasilan budidaya udang.
Pentingnya menerapkan
Biosecurity pada kegiatan perikanan adalah :
·
Adanya
bakteri patogen dan bakteri yang merugikan di lingkungan/perairan
·
Kondisi
lingkungan terus berubah
·
Food
Safety bagi konsumen
·
Mencegah
kerugian secara ekonomi akibat kegagalan panen
Patogen dapat masuk ke
areal pertambakan atau ke kolam dapat melalui udara, air maupun tanah.
Kemungkinan masuknya patogen ke areal pertambakan antara lain; (1). Inang yang terinfeksi, dimana patogen
berkembang dudalam tubuhnya,(2). Carrier biologis yang bukan inang, termasuk
disini adalah predator yang memakan udang terinfeksi atau membawanya tapi ianya
tidak menadi inang dari patogen yang menginfeksi udang, contohnya adalah burung
camar dan serangga dan (3). Sesuatu objek yang terkontaminasi patogen, meliputi
air, kendaraan , keranjang dan pakaian.
Virus Taura
diketahui dapat bertahan dalam saluran pencernaan burung camar .
Penyebaran melalui kotoran ini menghasilkan penyebaran yang lebih luas
dibandingkan dengan penyebaran udang terinfeksi dengan mulut. Hal ini karena
burung dapat bermigrasi ratusan mile dalam beberapa hari dan menyimpan virus
didalam ususnya. Ini menjadi peringatan bagi petambak yang mempunyai kolam
terbuka untuk dapat menghidari kontaminasi dari udara. Diantaranya sebisa
mungkin memilih lokasi tambak yang jauh dari pertambakan lain.
Penghalang secara fisik
dari jalur kontaminasi ini meliputi menutup seluruh permukaan kolam atau
memelihara udang di tempat tertutup (Indoor system). Ini akan mahal dan mungkin
tidak dapat diimplementasikan dalam industri budidaya udang. Bagaimanapun,
dalam beberapa kasus kerugian dari penyakit udang bisa berarti kecuali kalau
implementasi penutupan peemukaan kolan tidak menguntungkan. Beberapa negara
sangat ketat dalam mengimpor produk udang yang mengandung agen terinfeksi dan
tanpa skala keamanan untuk mencegah kontaminasi pasar dimana harga
menjadi turun meski udang terinfeksi dapat dipanen. Disain biosekuriti ideal
untuk fasilitas budidaya adalah menutup fasilitas budidaya dan menggunakan
kembali air budidaya. Sistem ini telah digunakan pada tingkat komersial
pematangan dan reproduksi Litopenaeus vannamei .
Walaupun pematangan komersial dan pemeliharaan larva tidak sepenuhnya
mengadopsi system resirkulasi, umumnya tertutup dan beberapa mensirkulasi
sampai 75 % per hari.
Mungkin yang paling
penting jalur kontaminasi patogen adalah masuknya air baru. Patogen dapat
berada di air karena adanya inang alami atau dari sumber terkontaminasi. Untuk
mengurangi kemungkinan kontaminasi karena masuknya air baru meliputi seleksi
lokasi, mengurangi penggunaan air dan men-treatmen air.Untuk mengurangi
kontaminasi di sumber air buangan dari kupasan atau kepala udang terinfeksi
harus di treat dengan bahan kimia atau di-disinfeksi secara fisik atau lebih
baik kalau tidak dibuang ke perairan terbuka. Dianjurkan untuk merebus atau
menguburnya,. Pembakaran juga efektif untuk memusnahkan sumber kontaminasi
patogen..
Sebagai proteksi dari
pertambakan lain, idealnya, buangan dari pertambakan terinfeksi harusnya di
treat terlebih dahulu sebelum dilepaskan ke perairan. Pada area dimana patogen
ada secara alami, peringatan harus diindahkan sebelum membuang air dari kolam
terinfeksi. Kandungan patogen di dalam air dari kolam terinfeksi bisa sangat
tinggi karena di kolam terdapat udang dengan densitas tinggi daripada dialam
dan bagaimanapun di kolam berpotensi untuk meningkatkan patogen.
Kemungkinan masuknya
patogen ke pertambakan dimana sumber airnya terkontaminasi dapat dikurangi
dengan mengurangi air yang digunakan untuk pergantian. Kenyataannya, ini tidak
bisa berlangsung lama sebelum sisten tidak ganti air menjadi layak, terutama di
kolam . Sistem budidaya tidak ganti air akan memecahkan dua masalah
penyakit yang besar dalam budidaya, kontaminasi pertambakan dari masuknya air
baru dan kontaminasi sumber air dari buangan pertambakan terinfeksi. Disini
diperlukan lebih banyak penelitian dan perhatian.
Untuk mengurangi kemungkinan masuknya hewan
carrier dari masuknya air baru, dapat dilakukan dengan pemasangan filter,
saringan, perlakuan kimia atau dipanaskan . Penggunaan air tanah atau memompa
air yang dibawah permukaan dapat juga dilakukan untuk tujuan ini. Selain itu
semua perlu diperhatikan waktu untuk pergantian air tehadap siklus alami
populasi patogen atau menjadwal waktu pergantian air disesuaikan dengan
pertambakan sebelah. Jangan mengganti air bila tambak sebelah yang terinfeksi
sedangn membuang air.
Apabila kita mengabaikan
penerapan Biosecurity maka berbagai penyakit akan muncul, sebagai contoh :
1. Virus IHHNV ((Infectious
Hypodermal and Haematopoietic Necrosis Virus)
Udang yang terkena Virus IHHNV |
2. Taura Syndrome Virus
3. White Spot Syndrome
Virus (WSSV)
Udang yang terkena WSSV
|
4. Infectious
Myonecrosis Virus (IMNV)
5. White Fesces
Kotoran udang menjadi putih akibat penyakit
White Fesces
|
Penular penyakit ini dapat
melalui udara, darat dan air. adapun yang berpotensi menyebarkan penyakit pada
kegiatan perikanan diantaranya Manusia, Hewan, Peralatan, Kondisi Alam, dan
Sistem.
A. Manusia
Mobilitas manusia sangat
tinggi, bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Manusia merupakan carrier
penyakit yang paling berbahaya. Oleh karena itu, semua yang terlibat dalam
kegiatan budidaya baik langsung maupun tidak langsung, harus memperoleh
informasi yang lengkap dan jelas mengenai biosecurity.
Penerapan Biosecurity pada
manusia :
1. Alas kaki dilepas dan
diganti dengan perlengkapan khusus ketika memasuki daerah sensitif.
2. Menggunakan pakaian
khusus bila memasuki fasilitas sensitif
3. Peralatan tidak steril
tidak boleh berada di tambak
B. Hewan
Hewan bisa masuk ke kawasan
budidaya melalui :
·
Darat
: kepiting, kodok, ular, ayam, kambing, bebek, angsa, unggas liar dan hewan
liar lainnya.
·
Air
: ikan liar, udang liar, crustaceae kecil, kepiting, ular, serangga air.
·
Udara
: Burung, serangga, mikroorganisme yang terbawa angin atau aerosol.
Penerapan Biosecurity untuk
mencegah hewan liar masuk lahan budidaya:
1. Multiple Screening
2. Crab Protecting Wall
3. Bird Scaring Line
C. Peralatan
Setiap selesai menggunakan
peralatan di tambak/lahan perikanan, peralatan tersebut harus dicuci dan
dikeringkan.
D. Kondisi Alam
1. Lokasi pertambakan di
bawah garis pasang surut, sehingga air pasang bisa masuk ke tambak dan ada
potensi terjadi kontaminasi.
2. Lokasi tambak berpasir,
porous, sehingga bisa terjadi kontaminasi silang antar tambak atau antara
tambak dengan kanal distribusi.
E. Sistem
Sistem budidaya terbuka
(Open System) lebih besar kemungkinan terjadi kontaminasi, baik secara
mikrobiologis maupun kimiawi. Carrier bisa masuk ke dalam sistem melalui
air.
Upaya Pencegahan
kontaminasi penyakit :
1. Bak pencuci
2. Foot Bath dan
Disinfectant
Sumber :
2.
http://ismailfishery.blogspot.co.id/2015/11/biosecurity-udang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar