Senin, 30 April 2018

MENGENAL IKAN ARAPAIMA




                                Hasil gambar untuk budidaya ikan arapaima

  Arapaima Gigas (Pirarucu) atau ikan Gabus Amazon, adalah jenis ikan raksasa yang berasal dari Sungai Amazon, Amerika Selatan. Di sungai Amazon, yang kaya akan aneka jenis ikan, Arapaima gigas, yang bentuknya mirip dengan ikan Gabus ini, merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan keluarga Arwana ini, pada saat dewasa bisa mencapai panjang hingga 3 meter, dengan berat 200 kg.

Ikan Arapaima yang dikenal dengan nama pirarucu di Brazil dan paiche di Perumerupakan salah satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang masih hidup. Ikan raksasa ini merupakan hewan warisan jaman purba yang tidak mengalami evolusi dan belum punah. Arapaima memang satu keluarga (famili)dengan ikan arwana yaitu famili Osteoglossidae atau ikan berlidah tulang. Meskipun masih satu keluarga dengan arwana di habitat aslinya anak-anak arwana justru menjadi santapan favoritnya. Spesies ini ukurannya sangat istimewa, panjangnya mencapai 1,50 - 4,47 sehingga ikan ini banyak dijuluki giant arapaima (arapaima raksasa). 


Arapaima termasuk hewan langka yang dilindungi CITIS, IUCN dan dilindungi di undang-undang guyana. arapaima merupakan sumber makanan bagi penduduk setempat, sampai bulan desember 2001 pupulasi mereka di perkirakan kurang dari 800 ekor di wilayah hutan lwokara pada sistem lahan basah rumpununi. 


Kecenderungan arapaima untuk berada dekat permukaan air membuatnya rentan terhadap predator manusia, yang dengan mudah dapat membidiknya dengan tombak. Beberapa komunitas penduduk setempat mengkonsumsi daging dan lidah arapaima dan mengumpulkan sisiknya, yang dibentuk menjadi perhiasan unik dan barang-barang lainnya. 

 Hasil gambar untuk budidaya ikan arapaima

Klasifikasi Ilmiah :


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Osteoglossiformes
Famili : Osteoglossidae
Subfamili : Heterotidinae
Genus : Arapaima
Spesies : Araipaima gigas


Jika diperhatikan, kepala arwana arapaima mirip dengan kepala ikan gabus, yakni bulat lonjong seperti torpedo. Betuk tubuhnya gepeng di bagian depan, lonjong di bagian tengah, dan ekornya pipih (compresed). Sisiknya tampak lebar-lebar dan tebal menyerupai lempengan logam yang berkilau. Warna sisik ikan ini ada yang keemasan, kecokelatan, atau hijau perunggu dengan totol-totol merah tua di pinggir ekornya.

Ketika masih kecil warnanya kuning kehitam-hitaman. Arapaima sangat menyenangi daerah perairan yang gelap. Ikan ini mampu bertahan hidup diperairan yang berkadar oksigen rendah. Pasalnya, ikan ini memiliki gelembung udara yang berguna untuk membantu proses pernapasan. Karenanya, ikan ini harus muncul ke permukaan air setiap 5 – 20 menit sekali untuk menghirup udara, tergantung pada ukurannya.


Ikan arapaima muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 15 – 20 menit sekali. Habitat aslinya, Ikan arapaima berasal dari lembah sungai Amazon dan danau-danau serta rawa-rawa di dekatnya di Amerika Selatan. Terbatasnya distribusi ikan ini karena adanya jeram besar atau air terjun yang tidak bisa dilewatinya.



Arapaima juga tidak mengerami telurnya di dalam mulutnya. Arwana ini akan menggali dasar sungai yang berarus tenang sebagai tempat penyimpan telur. Sebelum memijah, lubang digali oleh induk jantan. Kemudian, setelah memijah kedua induk bergantian menjaga telur-telur hingga menetas. Telur arapaima akan menetas sekitar 3 bulan. Setelah menetas, tugas menjaga anak hanya dilakukan oleh induk jantan agar larva yang baru menetas tidak tersesat dan dimangsa ikan lainnya. 


Ikan muda biasanya akan berkerumun di sekitar kepala induk jantan. Hal ini terjadi karena ada sejenis cairan substansi yang keluar dari kelenjar di bagian kepala induk jantan yang menarik ikan muda. Arapaima adalah predator yang berada di puncak rantai makanan di habitatnya. Sifat makannya adalah karnivora. Ikan ini memakan ikan-ikan kecil, krustasea (seperti udang, kepiting, lobster), dan hewan-hewan darat di sekitar sungai yang bisa diburu terutama burung.

Saat ini, sudah jarang terdapat ikan Arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter, karena ikan ini sudah sering ditangkapi, untuk dikonsumsi penduduk atau diekspor ke negara lain. 


Catatan fosil menunjukkan bahwa iakan Arapaima telah mendiami sungai Amazon, sejak zaman Jurasic. Ikan purba ini juga menjadi bagian legenda dari masyarakat Amazon. 

Alkisah ada seoranga anak kepala suku yang sombong dan kejam bernama Picarucu. Kemudian oleh dewa dia ditenggelamkan ke dalam sungai dan berubah menjadi ikan Arapaima. Sampai sekarang, masyarakat Amazon menyebutnya ikan Picarucu. Ikan ini memiliki lidah yang bertulang dengan barisan gigi-gigi. Masyarakat lokal menggunakannya sebagai pahat.

Ketika masih kecil Arapaima gigas, memiliki warna kehitaman. Namun semakin besar, warna di bagian ekor yang tadinya hitam berubah menjadi merah. Bila di kolam, makanannya baik ikan mas hidup maupun ikan mas mati Mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi oleh CITES, IUCN dan dilindungi juga oleh Undang-undang di Guyana.

Ikan yang tergolong sebagai salah satu ikan purba yang masih hidup saat ini, juga mau makan daging.Ikan langka yang bersisik tebal ini, bahkan dapat mencapai ukuran lima meter dan dapat hidup di lingkungan yang kering dengan kadar oksigen yang sedikit. Lidah ikan ini oleh penduduk setempat sering dijadikan ampelas atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu. Keunikan lainnya apabila air di lingkungannya kering, ia akan menggulung menjadi bola dan membenamkan diri ke lubang sampai air kembali datang.

Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather).  Ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali,  tergantung pada ukurannya.  Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali.

Beruntunglah, meskipun ikan Arapaima berukuran raksasa, namun ikan ini tidak berbahya bagi manusia. Justru Arapaima banyak menjadi korban penangkapan manusia, baik untuk dimakan maupun untuk dikoleksi sebagai ikan penghias aquarium.
Arapaima dapat ditemui di sungai Amazon, wilayah Brazil, sistem sungai Essquito, dan juga di wilayah Asia, di sekitar Thailand dan Vietnam, seperti di sungai Mekong. Mereka biasanya hidup di perairan yang dangkal dan agak berlumpur.


Betinanya menyimpan telurnya di dalam mulutnya, hingga menetas menjadi larva ikan kecil. Setelah menetas, Arapaima membutuhkan waktu seminggu untuk dilepas dan berenang bebas. Mereka akan mencapai dewasa penuh saat berusia 5 tahun. Arapaima dapat hidup hingga 30 tahun. Arapaima tergolong dalam predator, mereka hidup dari memangsa ikan-ikan yang lebih kecil.

Reproduksi
Karena rentang geografis arapaima menghuni, siklus hidup hewan sangat dipengaruhi oleh banjir musiman. Arapaima meletakkan telur-telurnya selama bulan-bulan ketika tingkat air rendah atau mulai meningkat. Mereka membangun sarang sekitar 50 cm dan lebar 15 cm, biasanya di daerah berlumpur-rangkap.
Ketika air naik, telur menetas dan keturunannya memiliki musim banjir untuk makmur, selama bulan Mei hingga Agustus.Oleh karena itu, pemijahan tahunan diatur musiman. arapaima laki-laki seharusnya mouthbrooder, seperti saudaranya, Osteoglossum, yang berarti kaum muda dilindungi dalam mulutnya sampai mereka lebih tua. arapaima perempuan membantu melindungi laki-laki dan kaum muda dengan melingkari mereka dan menangkis predator potensial.
Dalam bukunya The Whispering Land, naturalis Gerald Durrell melaporkan mendengar kisah di Argentina yang arapaima perempuan telah terlihat mengeluarkan zat putih dari kelenjar di kepala dan bahwa anak-anak mereka telah dicatat tampaknya makan pada substansi.
Konservasi 
Status populasi arapaima di Amazon River Basin tidak diketahui, karena itu tercantum pada daftar merah IUCN sebagai Data Kurang. Sulit untuk melakukan sensus penduduk di suatu daerah begitu besar, dan juga bermasalah untuk memantau tangkapan dalam perdagangan yang sebagian besar ilegal.
Namun, sebuah studi 2014 menemukan bahwa ikan itu habis atau dieksploitasi secara berlebihan pada 93% dari situs diperiksa dan dikelola dengan baik atau unfished hanya 7%; ikan tampaknya punah di 19% dari situs-situs tersebut. Arapaima sangat rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan karena ukuran mereka dan karena mereka harus muncul secara berkala karena obligat sifat bernapas mereka


Sumber :
http://www.dunia-perairan.com/2012/09/Ikan-arwana-raksasa-sungai-amazon.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar