Jumat, 02 Juni 2017




BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

budidaya udang vaname


Udang Vaname (Lithopenaeus vannamei) adalah jenis udang introduksi dari Amerika Selatan yang mulai dibudidayakan di Indonesia sejak akhir dekade 90-an untuk mengga0. ntikan udang windu (Penaeus monodon) yang sudah sulit dibudidayakan karena serangan virus White spot.
Bila dibandingkan dengan jenis udang lainnya, udang vaname memiliki keunggulan yaitu :
  • responsif terhadap pakan dengan kadar protein 25 - 30%  (lebih rendah dari udang windu)
  • kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan suhu rendah, 
  • adaptasi terhadap perubahan salinitas (khususnya pada salinitas tinggi)
  • laju pertumbuhan yang relatif cepat pada bulan I dan II 
  • angka kehidupan (survival rate/SR)  hidup tinggi. 
  • dapat ditebar dengan kepadatan tinggi karena hidupnya mengisi kolom air bukan di dasar saja.
  • serapan pasar luas, mulai dari ukuran 10 hingga 25 gram per ekor.
Udang vaname dengan keunggulan yang dimiliki tersebut, sangat potensi dan prospektif pengembangannya.  Udang vaname saat ini banyak dibudidayakan di Sumater Utara, Lampung, Bengkulu, Banten, Pantai Utara Jawa Barat, Pantai utara dan selatan Jawa Timur, Pantai Utara dan selatan Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur.  
Jenis tambak yang digunakan juga bervariasi, ada yang masih berupa tanah, kolam semen dan kolam bak dan tambak ditutup dengan mulsa. 
Harga udang vaname saat ini cukup stabil, khususnya jika sudah mencapai size (jumlah udang per kg) di bawah 60. Harga di Indonesia sangat dipengaruhi kondisi global karena udang vaname hasil pertambakan Indonesia lebih banyak yang dieksport.

TAHAP-TAHAP PENGOLAHAN TANAH DASAR TAMBAK

Dalam Teknis Budidaya Udang Vaname dengan dasar tambak berupa tanah (tidak ditutup plastik), pengolahan dasar tambak memegang peranan penting dalam keberhasilannya. Karena faktor penentu panen udang adalah keadaan tanah dasar tambak dan kualitas air tambak. Tanah dan air akan baik bila dasar tambak dipersiapkan dengan baik pula.

Masalah yang timbul dalam budidaya udang memang tidak sedikit. Kerugian yang cukup besar diantaranya karena munculnya penyakit udang. Menurut hasil penelitian Puslitbang Perikanan, timbulnya penyakit udang disebabkan menurunnya kondisi lingkungan, akibat pengelolaan yang kurang baik. Kunci keberhasilan budidaya udang secara intensif adalah melakukan persiapan dasar tambak dengan baik.


Tahap-tahap dalam mempersiapkan dasar tambah adalah sebagai berikut:



PENGERINGAN

Setelah udang dipanen, semua air dalam tambak dikeluarkan, lalu dikeringkan/dijemur selama satu minggu. Bila sudah kelihatan tanda-tanda tanah dasar tambak mulai retak-retak, maka endapan lumpur hitam (black mud) dikupas dan dibuang. Sekaligus dikerjakan reklamasi tambak, seperti perbaikan konstruksi tambak, pematang, pintu air dan sebagainya.

harga udang vaname


Dasar tambak kembali dijemur selama 2 atau 3 hari. Lalu dibajak untuk membongkar tanah dasar tambak agar udara masuk ketanah dan terjadi proses oksidasi. Sisa-sisa akar yang ada dibuang untuk menghindari terjadinya pembusukan yang mengeluarkan gas-gas beracun dan berbahaya untuk udang. Setelah dibajak tanah dibiarkan beberapa hari agar bakteri anaerob yang sifatnya patogen dan bibit penyakit mati, serta gas-gas bercun menguap.


PENGAPURAN


Dalam Teknis Budidaya Udang Vaname yang baik,  pengapuran adalah upaya yang wajib dilakukan khususnya untuk menaikkan pH tanah dasar tambak, menjadi 6,5 - 7 (pH normal). Sebab bila pH-nya dibawah normal, kurang baik untuk kehidupan dan pertumbuhan udang. Kapur ditabur ke permukaan tanah dasar tambak, lalu dibajak agar tercampur dengan tanah. Pengapuran ini lebih baik dilakukan dua kali. Dosis kapur yang digunakan sesuai tingkat kemasaman tanah. Pertama, dengan menggunakan setengah dosis kapur yang direncanakan. Setelah dicampur dan dibiarkan beberapa hari, barulah setengah dosis sisanya ditaburkan. Lalu dibajak lagi dan dibiarkan beberapa hari lagi. Selanjutnya dilakukan tes pH. Kalau pH sudah sesuai, masukkan air kira-kira sedalam 30 cm dan biarkan semalam. Tujuan perendaman ini adalah agar sisa-sisa reaksi pada dasar tambak larut dalam air. Kemudian air dibuang, dan dasar tambak diratakan.


DIBERI PUPUK ORGANIK


Dalam keadaan basah atau ada air sedikit (maksimum 1 cm) pupuk organik ditabur secara merata. Pupuk organic langsung menyatu dengan tanah sehingga kelihatan lagi perbedanannya. Biarkan selama satu minggu, dan dasar tambak dijaga tetap lembab. Tujuan penggunaan pupuk organic ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah di permukaan dasar tambak, sehingga tanah menjadi suatu koloid yang lebih stabil. Di dalam aktivitasnya pupuk organic akan menciptakan keseimbangan unsur hara (mineral balance). Bakteri-bakteri yang terkandung didalam organic akan menguraikan sisa-sisa bahan organik mentah yang masih tertinggal di dasar tambak., dan sementara itu juga akan berlangsung proses mineralisasi. Selama satu minggu diharapkan tanah dasar tambak menjadi mantap sehingga makanan alami berupa plankton yang disukai udang mudah tumbuh.

Pupuk organik yang diberikan lebih baik sudah dalam bentuk teknologi pupuk organik sehingga pemakaiannya akan lebih efisien dan tidak meninggalkan residu berupa sampah organic kasar (sisa kotoran hewan). Teknologi pupuk organik yang baik untuk digunakan adalah dengan menggunakan pupuk TON (Tambak Organik Nusantara) dengan aplikasi sesuai petunjuk.


AIR DIMASUKKAN


Setelah satu minggu diberi pupuk, air dimasukkan, langsung dengan kedalaman minimal 60 cm. Setelah pemberian TON ini air jangan dibuang dan dilakukan pembasmian ikan-ikan liar dengan saponin. Beberapa hari kemudian plankton akan muncul. Bila cuaca baik, dalam waktu 5 hari plankton akan naik, air sudah stambil untuk beberapa minggu.

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan, setelah air masuk dan plankton sudah jadi adalah kecerahan air yang diukur dengan secchi disk. 



MANAJEMEN KUALITAS AIR TAMBAK

teknis budidaya udang vaname


Dalam Budidaya Udang Vaname, menjaga  kualitas air yang baik merupakan sarat mutlak kesuksesan budidaya. Dilihat dari segi fisika, kimia dan biologi, air tambak mempunyai beberapa fungsi dalam menunjang kehidupan udang serta pakan alaminya  Parameter kualitas air adalah beberapa ukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas air.

Secara kimiawi, kualitas air untuk Budidaya Udang Vaname ditentukan oleh ;  
  • Salinitas,yaitu jumlah total garam terlarut yang terukur dalam sampel air dalam satuan ppt (part per thausand). Salinitas yang baik untuk budidaya udang Vaname  adalah 15-22 ppt. 
  • DO (Dissolved Oxygen), yaitu jumlah oksigen yang terikat dengan partikel air. Udang Vaname memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi untuk beraktivitas, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain.. Besarnya DO optimal untuk budidaya adalah 4 – 7,5  ppm. DO dihasilkan dari aktivitas fotosintesa phytoplankton pada siang hari dan dari penggunaan kincir air.
  • Derajat Keasaman (pH) yaitu tingkat keasaman air yang dinyatakan dalam pH air. Besarnya pH air yang optimal untuk kehidupan udang adalah 6,5 – 8 (netral), karena pada kisaran tersebut menunjukkan imbangan yang optimal antara oksigen dan karbondioksida serta berbagai mikrooranisme yang merugikan sulit berkembang.  
  • Alkalinitas, yaitu kapasitas air untuk menetralkan setiap penambahan asam tanpa menurunkan pH, alkalinitas merupakan buffer (penahan) terhadap pengaruh pengasaman.
Secara fisik, kualitas air untuk Budidaya Udang Vaname ditentukan oleh ; 
  • Kecerahan (transparansi) air, kecerahan pada hakekatnya menunjukkan populasi plankton dan kandungan material terlarut dalam air. Kecerahan diukur dengan secci disc, yaitu alat berupa stik yang ujungnya ada piringan dicat hitam dan putih, kecerahan ditentukan jika batas antara hitam dan putih pada piringan tersebut mulai tidak jelas. 
  • Suhu, Suhu air juga sangat penting bagi kehidupan ikan atau udang karena suhu air sangat berpengaruh terhadap kehidupan jasad renik (mikroorganisme), sehingga dapat mempengaruhi kehidupan ikan dan udang. Suhu ideal untuk budidaya adalah 25 – 310 C ;     
  • Kedalaman air. untuk kolam budidaya, kedalaman air yang ideal yaitu 70 – 120 cm. Air yang terlalu dangkal menyebabkan perubahan suhu terlalu besar. Jika air terlalu dalam mengakibatkan perbedaan suhu yang menyolok
Jika kita berhasil menciptakan kualitas air yang baik dan bisa mempertahankannya selama proses Budidaya Udang Vaname, maka peluang untuk berhasil sangat tinggi. Untuk itu penggunaan teknologi Organik sangat diperlukan khususnya teknologi yang berfungsi menciptakan berbagai parameter kimia khususnya dalam kondisi ideal untuk Budidaya Udang Vaname.           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar