Sabtu, 03 Juni 2017


PENGEMBANGAN IKAN GABUS ( Channa striata Bloch )






Ikan gabus (Channa striata Bloch) merupakan salah satu jenis komoditas perairan tawar yang hidup di perairan sungai utama, sungai mati, danau, rawa banjiran, yang merupakan rawa hutan,rawang dan lebung atau cekungan di daerah rawa, dan   tersebar di Indonesia, seperti Sungai Musi Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Papua, Jawa Timur dan maupun dibeberapa daerah lainnya di Indonesia.

          Daerah rawa banjiran merupakan salah satu tipe ekosistem yng produktif bagi perikanan air tawar (welcomme, 1985). Pada perairan rawa banjiran tinggi air (volume air) sangat bervariasi sepanjang tahun, karena dipengaruhi oleh musim hujan. Pada saat musim kemarau volume air kecil hanya tinggal di sungai utama, cekungan-cekungan tanah (lebung) dan danau. Pada saat musim penghujan air meluap menutupi permukaan tanah dapat mencapai 3-4 meter. Keadaan ini akan mempengaruhi sifat biologi dan ekologi pada daerah tersebut. Pada musim kemarauikan tinggal di cekungan-cekungan tanah (lebung), danau dan sungai utama, sedangkan pada saat air banjir ikan menyebar keseluruh penjuru perairan. Fungsi vegetasi di perairan rawa pada saat air besar sebagai tempat mencari makanan bagi ikan dan sebagai tempat asuhan serta sebagai tempat untuk melekatkan telur bagi ikan-ikan yang sedang memijah, puncak musim pemijahan umumnya terjadi pada awal musim penghujan



Morfologi
Berdasarkan Kottelat et al. (1993), ikan gabus di kelompok ke dalam ordo Pleuronecti formes dan famili Channidae mempunyai ciri-ciri seluruh tubuh dan kepala ditutupi sisik sikloid dan stenoid. Bentuk badan hampir undar di bagian depan dan piph tegak ke arah belakang sehingga disebut ikan berkepala ular (snakedhead). Ikan ini mampu menghirup udara dari sungai atmosfer karena memiliki organ napas tambahan pada bagian atas insangnya. Hal ini juga yang memuat ikan tersebut mampu bergerak dalam jarak jauh pada musim kemarau untuk mencari sumber air.

Ukuran dan Habitat
Di alam panjang ikan gabus dapat mencapai 1 meter dengan ukuran rata-rata mencapai antara 60-75 cm. Panjang larva sekitar 3,5 mm, pasacalarva setelah 4 minggu dengan panjang antara 10-20 mm, setelah 6 minggu ikan mempunyai ukuran 4-5 cm.
Ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar yang dapat hidup di sungai, danau, kolam, bendungan, rawa, banjiran, sawah bahkan parit dan air payau. Ikan gabus juga sangat toleran terhadap kondisi anaerobik, karena mereka mempunyai sistim pernapasan tambahan pada bagian atas insangnya. Ikan gabus dapat hidup dengan kondisi perairan yang mempunyai : pH 6,2-7,8 dan temperatur 26,5-31,5 0C.
ikan gabus mempunyai distribusi yang luas dari China hingga India dan Srilangka, kemudian India Timur dan Philipina, juga Nepal, Burma, Pakistan, Banglades, Singapura, Malaysia dan dan Jawa). Indonesia (Sumatera, Kalimantan).

Penangkapan
Alat tangkap yang dipergunakan oleh nelayan di perairan umum sangat beraneka ragam, cara pengoperasiannya ada yang pasif dan ada yang aktif. di DAS musi, penangkapan ikan di daerah rawa atau lebak lebung kebanyakan menggunakan alat tangkap yang bersifat pasif, sedangkan di sungai adalah alat tangkap yang bersifat aktif. Alat tangkap yang tergolong pasif adalah empang (barrier and trap), corong (Filtering device), bingkai bila (bamboo pot trap), dan rawai (hooks and line). Alat tangkap yang bersifat aktif adalah jala (cast net), jaring (gillnet) dan langgian (scoop net).

Makanan
Ikan gabus merupakan ikan karnivora dengan makanan utamanya adalah udang, katak, cacing, serangga dan semua jenis ikan. Pada masa larva ikan gabus memakan zooplankton dan pada ukuran fingeling, makanannya berupa seraangga, udang dan ikan kecil. Sementara itu pada fase pascalarva ikan gabus memakan makanan yang mempunyai kuantitas yang lebih besar seperti Daphnia dan Cyclops, sedangkan ikan dewasa akan memakan udang, serangga, katak, cacing dan ikan. makanan ikan gabus dengan kisaran panjang total antara 5,78-13,4 cm adalah serangga air, potongan hewan air, udang dan detritus.
Reproduksi
Ikan gabus membuat sarang di sekitar tumbuhan air atau pingiran perairan yang dangkal. Sarang ikan gabus membentuk busa di antara tanaman air di periran yang berarus lemah.  ikan gabus di alam memijah beberapa kali dalam setahun, bahkan ikan gabus dapat memijah setiap bulan. ikan gabus dapat memijah pada umur 9 bulan dengan panjang total sekitar 21 cm. Musim pemijahan ikan gabus di antara bulan mei sampai oktober, dengan puncaknya pada bulan juli sampai september. ikan gabus yang matang kelamin lebih dahulu adalah ikan gabus betina. ikan gabus betina mulai matang kelamin pada ukuran panjang total 16,5 cm.
Umumnya telur-telur yang telah dibuahi akan menetas dalam waktu 24 jam (pada kondisi alami) sedangkan pada kondisi laboratorium atau budidaya telur akan menetas setelah 48 jam. Umumnya induk jantan akan menjaga sarang dan telur selama periode inkubasi paling lama 3 hari. Benih ikan akan bergerombol dan salah satu dari induknya akan menjaga mereka sepanjang waktu.

Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam pembuatan kolam pemeliharaan ikan gabus sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan. Bentuk dan ukuran kolam pemeliharaan bervariasi, tergantung dari selera pemilik dan lokasinya. Tetapi sebaiknya bagian dasar dan dinding kolam dibuat permanen.

Pada minggu ke I samapi ke VI air harus dalam keadaan jernih, kolam bebas dari pencemaran meupun fitoplankton. Ikan gabus pada umur 7 – 9 minggu kejernihan airnya harus dipertahankan. Pada minggu ke 10 air dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan menunjukan kadar bahan padat yang melayang dalam air (plankton). Alat untuk mengukur kekeruhan air disebut secchi disk.

Prakiraan kekeruhan air berdasarkan usia ikan gabus (minggu) sesuai dengan angka secchi :
-          Usia 10 – 15 minggu, angka secchi = 30 - 50
-          Usia 16 – 19 minggu, angka secchi = 30 – 40
-          Usia 20 – 24 minggu, angka secchi = 30


Ikan gabus juga menykai pakan busuk yang berprotein serta kotorang yang berasal dari kakus. Makanan tambahan dapat diberikan sisa-sia makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.  cara pemberian pakan pellet mulai dikenalkan pada benih ikan gabus pada umur 6 minggu dan diberikan 10 – 15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung. Pada minggu ke 7 dan seterusnya sudah dapat diberikan pakan berpa pellet. Hindarhan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu suhu tinggi dapat mengurangi nfsu makan ikan gabus.

Referensi: www.komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar