Selasa, 27 Maret 2018

BUDIDAYA IKAN MANFISH



                                       

Manfish atau angelfish adalah ikan dari suku (Chiclidae) yang sudah melegenda di dunia ikan hias. ikan ini menjadi lambang ikan hias air tawar karena namanya sudah mendunia. ikan yang berasal dari sungai amazone dan aliran anak sungainya yang tersebar luas di beberapa negara di amerika selatan ini terbagi dalam 3 jenis, yaitu pterophylum scalare, Pterophyllum altum, dan pterophyllum leopoldi. dari ketiga jenis tersebut kemudian berkembang menjadi beberapa varian sebagai hasil dari kawin silang atau mutasi. sangat sulit mencari ikan yang asli dari tangan peternak ikan karena bentuknya yang sangat mirip.
bentuk tubuh ikan manfish seperti segitiga dan busur anak panah. gaya berenangnya yang elegan membuatnya dikenal dengan sebutan angelfish. karakter ikan yang gemar bergerak zig-zag ini cukup tenang, bahkan saat gugup karena belum beradaptasi di akuarium. ikan ini dapat dicampur dengan ikan apapun asalkan bukan tipe predator atau suka mengejar ikan lain.

Manfish dikenal sebagai induk yang baik bagi anak-anaknya. mereka akan menjaga dan merawat anak-anaknya hingga mampu hidup mandiri. namun untuk alasan bisnis, sebaiknya penetasan telur dan pembesaran benih dilakukan sendiri dalam bak khusus, tidak di campur dengan induknya. dengan demikian induk bisa bereproduksi lagi dalam waktu yang relatif singkat.
ikan ini mulai terlihat agresif terhadap sesamanya setelah berumur 8-12 bulan denngan saling menggigit mulut (jaw-locking) seperti dilakukan kebanyakan ikan siklid. gigitan tersebut tidak mematikan seperti ikan siklid lain yang berukuran raksasa. bekas-bekas luka akan sembuh dengan sendirinnya.


Secara umum, seperti kebanyakan ikan dari suku Cichlidae, ukuran tubuh ikan jantan lebih besar dibanding ikan betina pada umur yang sama.

untuk peternak pemula dapat memelihara beberapa ekor ikan manfish muda dalam satu akuarium. setelah beberapa waktu akan terlihat ikan yang berpasangan dan memisahkan diri dari kelompoknya. sepasang ikan tersebut kemungkinan besar adalah jantan dan betina yang sudah jodoh sehingga dapat diambil sebagai indukan untuk dimasukan dalam akuarium tersendiri.

Peternak ikan hias yang sudah berpengalaman biasa membedakan jantan dan betina berdasarkan bentuk kepala. ikan jantan lebih nonong dibanding ikan betina. ikan dewasa atau siap memijah berumur lebih dari 1 tahun atau berukuran sekitar 7-8 cm.

papila (lubang pengeluaran telur pada betina dan lubang pengeluaran sperma pada jantan) terlihat berbeda. ikan jantan mempunyai papila yang runcing, sedangkan ikan betina mempunyai papila yang membulat untuk mengeluarkan telur. papila hanya keluar atau terlihat jelas pada ikan dewasa menjelang memijah.

Dari segi perilaku juga terdapat perbedaan yang khas. ikan jantan lebih agresif mempertahankan teritorialnya, biasanya di sudut aquarium atau kolam. pejantan yang dominan akan mempertahankan wilayahnya dan mengusir ikan jantan lain yang mencoba mendekatinya.


Persiapan Induk

Membeli sepasang indukan langsung dari peternak ikan memang bisa dilakukan untuk menyingkat waktu, tetapi biasanya harganya sangat mahal. bagi peternak pemula, bnisa dicoba dengan membeli sekitar 20 ekor manfish muda (panjang 4-5cm) dan memeliharanya dalam satu aquarium. untuk strain bisa apa saja karena mereka bisa dikawinkan walau berbeda warna. terdapat beberapa varietas diantaranya gelap, putih, keemasan, dan campuran warna. jangan sekali sekali membeli ikan dewasa dalam satu kelompok karena yang dijual biasanya pejantan semua, ikan betina sudah diketahui dan biasanya tidak dijual karena digunakan sebagai indukan.

sebagai peternak, kita harus tahu bahwa inbreeding hasilnya akan mengecewakan dibanding out-crossing pada beberapa hasil perkawinan generasi berikutnya. inbreeding atau perkawinan sedarah atau satu indukan sebaiknya dihindari. untuk mengantisipasinya, belilah ikan dari beberapa tempat sehingga setelah jantan dan betina diketahui, dapat langsung dipijahkan dengan kemungkinan inbreeding sangat kecil.

Persiapan wadah

tidak ada kata standar dalam budi daya, tetapi setidaknya gunakan aquarium ukuran 60x50x50cm untuk sepasang indukan ikan manfish. tinggi air aquarium sebaiknya di atas 40cm karena ikan ini lebih suka air yang dalam dibanding air yang luas. sebaiknya manfish dipelihara disituasi yang gelap (redup) dan suasana tenang tidak gaduh, tidak banyak lalu lalang orang, apalagi anak-anak karena akan membuatnya stress dan tidak mau memijah.

untuk memijahkan manfish, siapkan akuarium, lalu masukan sepasang indukan dalam aquarium tersebut. selama dipelihara di aquarium pemijahan, berikan pakan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing darah, maupun cacing sutera. akan lebih baik lagi jika diberi pakan beripa artemia.
jangan lupa untuk memasukan potongan paralon atau pot keramik untuk tempat menempel telur ikan manfish. dapat pula memakai potongan keramik lantai yang direkatkan dengan lem kaca. ikan manfish biasanya suka menempelkan telur pada objek yang ada di akuarium.
setelah telur menempel di alat penempel telur dan selesai dibuahi, posisikan mendatar. sebelum diletakan di akuarium pemijahan, peletak telur harus disterilkan dengan direndam dalam cairan methlyne blue, malachet green, atau cairan ynag mengandung kedua bahan tersebut setidaknya selama lima menit.

Kualitas Air

Air yang digunakan bisa air dari sumber apa pun, tetapi harus sesuai dengan kebutuhan ikan. untuk air PDAM atau air ledeng harus diendapkan terlebih dahulu selama satu hari atau diaerasi (diberi pompa oksigen selama 1-2 jam biasanya sudah berhasil mengeluarkan klorin atau kaporit dari air) sebelum digunakan. demikian pula semua air yang berasal dari berbagai sumber, idealnya didiamkan dulu seharian (12-24 jam) untuk menghilangkan berbagai gas yang terjebak dalam bentuk cair.

Manfish tidak memerlukan kualitas air yang sempurna, seperti penggunaan berbagai filter seperti UV filter, carbon filter, dan sebagainya. ikan ini hanya butuh air segar (air baru) tiap beberapa periode. ikan ini toleran pada pH 6-8,5, namun perubahan kualitas air yang drastis bisa membuatnya stres.

Pergantian air setiap 10-20% setiap hari berdasarkan air lama yang terbuang selama penyiponan untuk membuang sisa pakan atau kotoran. penggantian dengan air baru harus dilakukan dengan air yang sudah diendapkan dan diberi aerasi.

Ikan manfish hidup dengan baik pada suhu 27-29 derajat celcius. pada suhu yang lebih rendah dari 25 derajat celcius, ikan rentan terhadap berbagai penyakit, seperti white spot dan berbagai penyakit sekunder yang lebih berbahaya. jika ikan stress, suhu air dapat dinaikan pada kisaran 32-35 derajat celcius, sedangkan pada suhu 34-36 derajat celcius, berbagai parasit, white spot, ich dan lain-lain akan mati. untuk menaikan suhu, digunakan heater sehingga suhu akan stabil sesuai angka yang telah ditetapkan.

Pakan Induk

pemberian pakan untuk induk dilakukan 2-3 kali sehari dengan jumlah kira-kira habis dimakan dalam waktu 5 menit. setelah itu dilakukan penyiponan untuk membuang sisa pakan dan kotoran sehingga kualiutas air tetap terjaga. untuk jenis pakan yang digunakan dapat berupa pelet atau cacing sutera yang sudah direndam metil biru, kutu air, dan cacing darah.

eknik Pemijahan

Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm3 dengan tinggi air ± 30 cm. Ke dalam akuarium tersebut diberikan aerasi untuk menyuplai oksigen.
Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan. Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastik yang berwarna gelap.

Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500-1000 butir. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia.


Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva

Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke akuarium penmetasan telur (berukuran 60x50x40 cm3) untuk ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknya ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water heater) yang dipasang pada suhu 27-28oC.

Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat penetasan telur berkisar 70-90%. Selanjutnya paralon tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur ± 2 minggu.

Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut berupa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. Pakan tersebut diberikan 2 kali sehari ( pagi dan sore ) hingga larva berumur ± 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex.

Pendederan dan Pembesaran


Setelah berumur ± 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakukan pendederan sampai ikan berumur satu bulan.

Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran. Dalam hal ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang tersedia. Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit. Padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m2. Pakan yang diberikan berupa cacing Tubifex atau pellet sampai benih berumur ± 2 bulan. Ukuran yang dicapai biasanya berkisar 3 - 5 cm. Jika pakan dan kualitas air mendukung, sintasan pada masa pembesaran dapat mencapai 70-90%. Selanjutnya benih manfish dapat dibesarkan lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk dengan padat penebaran yang lebih kecil.


Penyakit dan Penanggulangannya
Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik dengan menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain adalah : Trichodina sp., Chillodonella sp. dan Epystilys sp. Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas hydrophilla.

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain : Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5 - 10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.

Sumber :
http://ikanangelfish.blogspot.co.id/search/label/Pakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar