Jumat, 23 Maret 2018

Ragam Teknik Aerasi Kolam dan Tambak




                                       Related image

Tak hanya untuk bernapas, keberadaan oksigen terlarut dalam air menciptakan lingkungan kolam atau tambak yang nyaman bagi ikan dan udang. Beragam teknik aerasi pun dilakukan untuk menjaga kandungan oksigen terlarut dalam air.
Aerasi merupakan upaya penambahan oksigen ke dalam air sehingga kadar oksigen terlarut di dalam air menjadi semakin tinggi. Aerasi termasuk pengolahan kualitas air secara fisika, yang lebih mengutamakan unsur mekanisasi dibandingkan unsur biologi. Secara prinsip, aerasi membuat luas kontak antara air dan oksigen semakin besar. Untuk kepentingan ini, beragam teknologi telah diterapkan para ahli, mulai dari teknik yang sederhana sampai teknik yang paling canggih.

Pada dasarnya, penambahan oksigen ke dalam air melalui beberapa tahap antara lain:
(1) transfer oksigen ke gas liquid interface, di mana udara menyentuh lapisan permukaaan air; (2)  gas atau oksigen memotong permukaan film atau lapisan air; dan (3) gas atau oksigen masuk ke dalam badan air.
Pada semua jenis aerator, tahapan penambahan oksigen ke dalam badan air ini berlaku karena secara prinsip aerator berfungsi untuk menghasilkan aerasi, yaitu penambahan oksigen atau udara ke dalam badan air melalui difusi udara.

Ragam jenis aerasi
Beberapa macam teknik aerasi yang ada di antaranya  :
1.        1.  teknik gravity,
2.      2.  permukaan, 
3.      3.  diffuser, dan
4.      4.  turbin.

Gravity, merupakan teknik aerasi dengan menggunakan aerator gravitasi berupa penambahan oksigen terlarut dalam air dengan memanfaatkan energi pada saat air turun melalui ketinggian tempat terhadap permukaan air. Jenis aerator ini banyak digunakan, khususnya untuk pembesaran ikan, karena konstruksinya sederhana dan biayanya murah.

Permukaan, berupa aerasi permukaan menggunakan luas permukaan untuk mempercepat laju difusi udara khususnya oksigen ke dalam badan air. Pada aerasi permukaan terjadi perusakan lapisan film yang dapat mempercepat difusi oksigen.

Difuser aerator, teknik aerasi ini memasukkan udara atau oksigen ke dalam badan air dalam bentuk gelembung. Selanjutnya, oksigen ditransfer dari gelembung ke dalam air. Efektifitas laju transfer oksigen ini dipengaruhi ukuran gelembung dan lama waktu gelembung dalam air.

Turbinprinsip kerjanya memanfaatkan turbin agar terjadi difusi oksigen dari udara ke dalam badan air.

Dalam budidaya ikan, keberadaan oksigen terlarut dalam air kolam menduduki posisi sangat penting. Kekurangan oksigen terlarut tidak hanya menyebabkan ikan mati lemas karena gangguan pernapasan, tetapi juga meningkatkan kadar toksisitas perairan akibat proses nitrifikasi meningkat.
Tidak hanya untuk ikan, keberadaan oksigen juga dibutuhkan mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang, misalnya fitoplankton dan zooplankton. Begitu pula pada bakteri aerob, yang berperan mengurai bahan organik. Kekurangan oksigen menyebabkan bahan organik terurai secara anaerob dan menghasilkan gas-gas beracun.
Untuk mengatasi masalah kurangnya oksigen terlarut, berbagai cara pun dilakukan untuk memasukkan oksigen ke dalam perairan. Proses ini lazim dikenal dengan istilah aerasi.
Pada wadah perairan skala luas, seperti tambak, aerasi dengan penggunaan kincir air lazim dilakukan. Sementara pada kolam atau budidaya yang relatif sempit atau akuarium, suplai oksigen terlarut dilakukan dengan aerasi menggunakan aerator.
Kemajuan teknologi mendorong pembuatan aerator dengan daya dorong yang lebih kuat, yaitu blower. Dengan adanya blower, udara yang disalurkan berkapasitas lebih besar. Dengan instalasi yang baik, jangkauan aerasi bisa memenuhi kebutuhan areal perairan yang luas.
Kini, pemecahan masalah oksigen terlarut semakin mudah dengan hadirnya perangkat pemecah aliran udara yang disebut dengan fine bubble diffuser (FBD). Aliran udara yang keluar dari mulut selang atau pipa dibagi-bagi menjadi gelembung-gelembung yang sangat halus. Lapisan air pun menjadi lebih banyak yang terpecah dan oksigen terlarut yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak. Prinsipnya hampir sama dengan batu aerasi yang digunakan pada akuarium. Namun, gelembung yang dihasilkan fine bubble defuser jauh lebih kecil sehingga tingkat efisiensi transfer oksigennya (oxygen transfer efficiency, OTE) jauh lebih tinggi.
Penggunaan FBD ini lazim diterapkan pada instalasi pengolah air. Cara kerjanya, udara yang dihasilkan oleh blower disalurkan lewat pipa yang pada bagian tertentu telah dipasang fine bubble defuser. Udara yang mengalir ini selanjutnya keluar lewat pori-pori yang berjumlah ribuan dan berukuran mikro. Hembusan udara pun dikeluarkan dalam bentuk gelembung-gelembung yang sangat halus.

Ragam bentuk fine bubble diffuser
Paling tidak, terdapat tiga model fine bubble diffuser yang beredar di pasaran, yaitu; (1) membrane disc diffuser, (2) dome diffuser, dan (3) tube diffuser.

Keuntungan dan kerugian menggunakan FBD
Tak ada yang sempurna, alat buatan manusia memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, termasuk FGD. Bicara keuntuntungan dan kerugian yang diperoleh dengan menggunakan FGD, berikut penilaian yang dibuat oleh National Small Flows Clearinghouse (NSFC), West Virginia University.
Keuntungan:
  • terbukti memiliki nilai OTEs tinggi;
  • terbukti menghasilkan efisiensi arerasi yang tinggi berdasarkan jumlah oksigen yang ditransfer per unit power per unit time;
  • dapat memenuhi tuntutan kebutuhan oksigen yang tinggi;
  • mudah ditempatkan di bagian-bagian cekungan; dan
  • hasil emisi senyawa organik yang mudah menguap lebih rendah dibandingkan penggunaan non-porous diffuser atau perangkat aerasi mekanik.
Kelemahan:
  • Pori-pori FBD bisa tersumbat akibat aktivitas kimia maupun biologi di dalam perairan. Penyumbatan ini tentu berpengaruh pada performa FBD dalam menyalurkan oksigen. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk membersihkan lempeng FBD secara berkala.
  • Pori-pori FBD juga rentan terhadap serangan kimia yang membuat pori-porinya rusak. Diperlukan kontrol dan perawatan rutin untuk mengoptimalkan kinerjanya.
Kinerja optimal FBD ditentukan oleh beberapa parameter di antaranya: pengerakan (fouling);  karakteristik perairan (limbah); tipe aliran air; kondisi pengisian udara; bentuk permukaan kolam; tipe diffuser, ukuran, bentuk, kerapatan, dan tingkat aliran udara; keahlian operator dalam menginstalasi; serta kualitas kegiatan pencegahan dan perawatan.
Mudahkah pengoperasian dan perawatannya? Tentu saja, jika dilakukan sesuai dengan prosedur. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah menjaga diffuser tetap bersih secara berkala sehingga bisa menghemat ongkos perawatan secara keseluruhan. Perawatan pencegahan ini juga berguna untuk mendeteksi adanya pengerakan pada pori FBD. Beberapa cara pembersihan yang dilakukan di antaranya dengan menggunakan metode acid washingalkaline washinggas injectionhigh pressure water jetting, dan air bumping.
Untuk budidaya ikan atau udang supra intensif, penggunaan fine bubble diffuser sangat direkomendasikan. Dengan kepadatan tinggi, kebutuhan oksigen yang juga tinggi dapat dipenuhi FBD dengan tingkat efisiensi transfer oksigen yang lebih baik.

Paddlewheel Aerator

 Related image
 
Jenis aerator ini lazim disebut dengan kincir, yang memiliki bilah dayung pada rodanya. Di satu badan pelampung, terdapat masing-masing satu impeller pada kedua sisinya. Bahkan jumlah impeller bisa ditambah lebih banyak sesuai dengan kekuatan gerak motornya.
Secara prinsip, aerator ini menggunakan permukaan air untuk mempercepat laju difusi udara, khususnya oksigen, ke dalam badan air. Pada aerasi permukaan, terjadi perusakan lapisan film yang dapat mempercepat difusi oksigen. Air yang terangkat ke atas akibat putaran bilah dayung kincir akan mendapat tambahan oksigen melalui difusi okigen pada saat berada di udara. Saat jatuh di permukaan, air menyebabkan lapisan film pada permukaan air menjadi rusak sehingga terjadi pula transfer oksigen dari udara lewat pecahan permukaan air.
Banyak ragam spesifikasi kincir kolam atau tambak. Hal utama yang menjadi perhatian para petambak adalah tenaga penggeraknya. Untuk tambak yang terjangkau aliran listrik dari PLN, kincir bertenaga listrik bisa menjadi pilihan. Salah satu pertimbangannya yaitu instalasinya yang relatif ringkas dan tidak ribet.
Di daerah tambak yang tidak terjangkau listrik atau suplai listriknya tidak stabil, kincir bertenaga solar menjadi pilihan. Namun, bagi petambak yang terkendala dengan pengadaan solar, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar-Sulawesi Selatan dan CP Prima telah berhasil membuat kincir rangkai bertenaga penggerak LPG.

Jet Aerator

 Image result for jet aerator 
Jenis aerator ini bekerja dengan cara memutar baling-baling atau propeler yang dihubungkan pipa berongga (hollow shaft) ke motor. Elektromotor yang berputar selanjutnya memutar propeler dan poros berongga dengan kecepatan tinggi sehingga menghasilkan suasana vakum di daerah depan propeler. Suasana vakum tersebut mengakibatkan tertariknya udara di permukaan ke dalam air melalui air intake port, mengalir dalam pipa berongga, dan selanjutnya dihembuskan lewat lubang pipa.
Secara prinsip, aerator ini termasuk dalam jenis aerasi diffuser aerator, yang memasukkan udara atau oksigen ke dalam badan air dalam bentuk gelembung. Selanjutnya, oksigen dalam gelembung ditransfer ke dalam air dalam bentuk oksigen terlarut. Ukuran gelembung dan lama waktu gelembung di dalam air berpengaruhpada efektivitas laju transfer oksigen.
Semakin kecil atau halus ukuran gelembung semakin memudahkan larutnya oksigen dalam air. Penempatan diffuser sebagai pemecah aliran udara sangat menentukan. Semakin kecil ukuran lubang diffuser, semakin halus gelembung yang dihasilkan.
Kecepatan hembusan udara juga ikut mempengaruhi ukuran gelembung. Semakin cepat aliran udara, tekanan air yang menghambat juga semakin besar. Dengan begitu, aliran udara menjadi memencar dan membentuk aliran yang lebih tipis dan ukuran gelembung yang lebih halus. Hal ini bisa dibayangkan seperti pada aliran air dalam selang semprot yang ditahan oleh ibu jari. Semakin cepat aliran air, air yang memecah pun semakin banyak.
Untuk kepentingan aerasi kolam atau tambak, saat ini telah beredar Turbo Jet Aerator dengan merk tertentu yang bisa dioperasikan selama 24 jam. Konsumsi energi yang dibutuhkan yaitu 1 HP; 0,75 KW; dan 1,7 A. Sementara power supply yang dibutuhkan 380 V, 3 phase, dan 500 Hz. Tipe ini mampu menyuplai oksigen untuk 7—15 meter kubik air dengan transfer oksigen sebesar 1,82 kg oksigen per jam.
Sama seperti kincir, penempatan Jet Aerator juga perlu diperhatikan menurut arah pergerakan air yang dihasilkan. Dengan begitu, pergerakan kotoran di dasar tambak bisa diarahkan ke saluran pembuangan.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar