Ikan ini memiliki bentuk tubuh silindris
memanjang menyerupai torpedo. Sirip punggung dan sirip dubur aligator terletak
pada bagian belakang tubuh pada posisi hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong
panjang mirip buaya. Oleh karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang
bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya
merupakan ganoid berbentuk intan yang saling bertaut.
Ikan
aligator umumnya berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya.
Bagian bawah tubuhnya yaitu didaerah perut berwarna agak terang. Warna daging
aligator kemerahan, sedangkan telur berwarna kehitaman. Menurut informasi
daging ikan aligator dapat dimakan sedangkan telurnya yang berbentuk bulat sangat
beracun bagi manusia, hewan dan unggas air.
Ikan
aligator jantan memiliki testis sedangkan ikan betina memiliki ovarium. Ikan
ini memiliki jantung, hati, ginjal dan saluran pencernaan. Pada ikan betina
hati sangat penting untuk pembentukan bakal kuning telur. Ikan aligator agak
sukar dibedakan antara jantan dan betina. Perbedaannya akan terlihat bila sudah
mencapai kematangan gonad. Ikan tersebur dibedakan berdasarkan pengamatan pada
morfologi tubuh. Induk betina perutnya menonjol, lebih lunak, dan besar.
Sementara induk jantan biasanya lebih ramping.
Ikan aligator sendiri merupakan ikan
purba yang memiliki ukuran lumayan besar dan masuk ke dalam golongan ikan
karnivora. Ikan alligator bukan ikan asli Indonesia, namun ikan ini berasal
dari benua Amerika.
Keunggulan, Memiliki bentuk tubuh yang unik dan menarik
Keunggulan, Memiliki bentuk tubuh yang unik dan menarik
Ikan ini tergolong ke dalam bentuk ikan yang memiliki tubuh silindris memanjang menyerupai torpedo. Sirip punggung serta sirip analnya terletak pada bagian belakang tubuh di posisi hampir berlawanan.
.Mulutnya bermoncong panjang mirip
buaya. Oleh karena itu ikan ini diberikan sandangan ikan buaya. Ikan bergigi
tajam ini dilindungi sisik yang berguna sebagai perisai.
Ikan alligator pada umumnya memiliki warna cokelat atau kehijauan di bagian atas tubuhnya. tapi beberapa jenis mempunyai totol berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya yakni pada daerah perut berwarna agak terang.
Warna dagingnya kemerahan sementara telurnya berwarna kehitaman. Saat ini ada 2 genus ikan aligator yang mampu bertahan hidup yaitu Atractosteus dan Lepisosteus. Tiga spesies yang merupakan anggota genus Atractosteus yakni alligator gar (Atractosteus spatula), cuban gar (Atractosteus tristoechus) serta tropical gar (Atractosteus tropicus).
Ikan alligator pada umumnya memiliki warna cokelat atau kehijauan di bagian atas tubuhnya. tapi beberapa jenis mempunyai totol berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya yakni pada daerah perut berwarna agak terang.
Warna dagingnya kemerahan sementara telurnya berwarna kehitaman. Saat ini ada 2 genus ikan aligator yang mampu bertahan hidup yaitu Atractosteus dan Lepisosteus. Tiga spesies yang merupakan anggota genus Atractosteus yakni alligator gar (Atractosteus spatula), cuban gar (Atractosteus tristoechus) serta tropical gar (Atractosteus tropicus).
Sementara itu, genus Lepisosteus mempunyai empat spesies, yakni shortnose gar (Lepisosteus platostomos), longnose gar (Lepisosteus osseus), spotted gar (Lepisosteus oculatus) dan florida spotted gar (Lepisosteus platyrhynchus).
Berikut adalah klasifikasi ikan alligator :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Lepisosteiformes
Famili : Lepisosteidae
Genus : Atractosteus (Lepisosteus)
Spesies : Atractosteus sp. (Lepisosteus sp.)
Ikan
yang memiliki nama ilmiah Lepiisosteus oculatus ini disebut
aligator karena memang bentuk badannya menyerupai aligator atau buaya, tetapi
tetap memiliki sisik kecil layaknya ikan lainnya. Mulutnya panjang, runcing,
dan warnanya hitam kehijauan. Pajangnya bisa mencapai 70-150 cm dengan berat
mencapai 1,5 - 2 kg. Aligator berasal dari perairan Taiwan sampai kedekat laut
di daerah Mexico dan beberapa tempat di Amerika Selatan. Meskipun ikan
ini pemangsa ikan kecil, tetapi tidak buas atau galak sehingga dapat dipelihara
dengan ikan lain yang juga tidak buas atau galak.
Aligator membutuhkan suhu sekitar 24
Deraja Celcius , pH 8, dan kesadahan 1 dH. Termasuk yang sangat toleran dengan
kondisi yang minim oksigen karena dapat menghisap oksigen dari udara dengan
organ tambahan seperti paru - paru. Dalam hal bertelur, dari satu induk
aligator dapat dihasilkan lebih dari 5.000 butir telur yang ukurannya cukup
besar dan berwarna agak hujau kehitaman.
PEMILIHAN
INDUK
Sampai saat ini, aligator belum dapat
dipijahkan secara alami (dengan sendirinya) baik di bak maupun Akuarium. Oleh
karena itu, harus ada stimulasi melalui penyuntikan hormon pada induk - induk
yang telah matang gonad. Antara induk jantan dan betina umumnya sulit
dibedakan, kecuali yang telah mulai bertelur. Untuk meningkatkan induk cepat
matang gonad, peternak biasanya memberi makan ikan kecil yang juga dalam
keadaan bertelur, misalnya ikan platy atau ikan seribu yang mengandung
telur. Dengan pakan seperti itu, aligator dapat bertelur setiap 3 - 4 bulan.
Induk betina perut nampak gendut dan
bila matang gonad kelaminya berubah menjadi lebih cerah. Untuk memastikan
kemantangan telur dapat dilakukan kanulasi atau keteterisasi seperti pada ikan
tiger catfish. Hanya saja, karena telur aligator cukup besar keteter yang
digunakan sebaiknya juga cukup besar. Pada jantan , pengurutan perut dapat
digunakan untuk memastikan keluarnya sperma. Seperti hanlnya warna telur,
sperma ikan aligator juga berwarna putih kehijauan.
PEMIJAHAN
INDUK
Pemijahan ikan aligator dilakukan
dengan menyuntikan ovaprim berkadar 0,8 ml per kg berat induknya. Penyuntikan
dilakukan dua kali dengan interval sekitar 6 - 7 jam. Ikan ini lebih tenang
bila diletakkan didaratan sehingga tidak membutuhkan bius saat pelakuan,
kecuali ikan yang berukuran besar. Untuk mengurangi ikan berontak, sebaiknya
matanya ditutup dengan kain dan mulutnya setengah diikat. Dalam melakukan
penyuntikan, harus hati-hati serta mengunakan jarum yang tajam karena kulit
aligator liat dan sisiknya rapat/keras. Cara lain yang dapat dilakukan adalah
melakukan sayatan pada kulit, tetapi umumnya agak susah.
Waktu antara ikan memijah dengan saat
suntikan terakhir amat panjang, yakni bisa sampai 20 - 22 jam. Persiapan
akuarium atau bak besar diperlukan karena saat bertelur dan pembuahan, ikan
membutuhkan tempat berenang dengan bebas.
Ikan betina akan mengeluarkan telur
yang dibuahi oleh jantan. Mereka akan berenang berkejaran dan berputar di
akuarium. Proses bertelur juga memakan waktu yang cukup lama, sekitar 2 jam.
Telur aligator sangat adhesive atau lekat didasar wadah
sehingga tidak dapat dipindahkan ketempat lain. Oleh karena itu , sebelum ikan
dipasangkan didalamnya diperlukan air yang bersih agar kondisinya mendukung
proses penetasan telur. Apabila telur sudah tidak keluar lagi, indukikan dapat
dipindahkan ketempat lain.
Inkubasi Dan Penetasan
Inkubasi
dan penetasan dilakukan didalam akuarium terpisah. Penetasan telur ikan buaya
berlangsung lama. Biasanya telur menetas dalam 6-8 hari
setelah pemijahan. Ujung ekor tempak mulai mencuat ke luar pada hari kedua,
tetapi penetasan yang sempurna baru terjadi pada 6-7 hari setelah penetasan.
Selanjutnya
telur yang telah menjadi larva menghabiskan kuning telur selama seminggu.
Setelah itu larva mulai memakan pakan yang berasal dari luar tubuhnya. Setelah
menetas, larva menempel ketanaman air dengan alat seperti cakram pada ujung
moncongnya sampai berukuran panjang tiga perempat inci. organ tersebut kemudian
menghilang ketika ikan tumbuh dewasa.
Untuk
mengurangi terjadinya serangan jamur, penetasan dilakukan pada kepadatan rendah.
Untuk dua substrat yang penuh berisi telur dapat digunakan sebuah akuarium
bervolume 100 liter. Untuk menekan petumbuhan jamur yang menyerang telur (Saprolegnia) ke
dalam air media penetasan dapat ditambahkan biru metilen (methylene blue) sebanyak
2 ppm. Pergantian air tidak perlu dilakukan selama penetasan karena
kepadatannya rendah.
Ikan
aligator merupakan ikan yang berkembang biak dengan cara substrat spawner (peletak
telur di substrat) dimana telur ikan aligator menempel pada rerumputan atau
juga dapat dibuat tali rafia yang dipotong
sepanjang 30 cm yang salah satu
ujungnya diikat hingga menyatu.
Perawatan Larva
Setelah
embrio menetas seluruhnya menjadi larva, dilakukan pergantian air. Pada saat
telur baru menetas larva ikan aligator masih memiliki kunig telur yang cukup
besar. Kunig telur ini berperan sebagai cadangan makanan. Walaupun ikan
aligator yang berukuran besar memiliki alat pernafasan tambahan, tetapi pada
ukuran larva sampai ukuran 3 inci belum berkembang sempurna sehingga masih
sangat tergantung pada oksigen yang tersedia di dalam air.
Pemberian
artemia dilakukan sampai larva berumur seminggu. Larva ikan
alligator berukuran besar sehingga harus diberi kutu air (Daphnia) dan larva
ikan lainnya. Larva ikan yang dapat diberikan berupa larva ikan mas.
Meskipun
ikan aligator tergolong ikan yang tahan terhadap lingkungan yang buruk,
pergantian air tetap harus dilakukan. Menurut data tingkat
kelangsungan hidup larva masih rendah yaitu sebesar 50%.
PEMELIHARAAN
PASCA PEMIJAHAN
Telur aligator akan menetas setelah dua
hari dan akan berenang 4 - 5 hari kemudian. Pakan diberi kutu air atau langsung
cacing sutera. Biasanya pada umur 10 hari larva dapat dijarangkan. Umur
kira-kira 2,5 bulan sudah mencapai ukuran 1 inchi atau 2,5 cm dan sudah mulai
ada yang mau membelinya. Namun, umumnya ukuran ekspor adalah sekitar 5 cm.
Sumber
:
3. http://dudulwardani.blogspot.co.id/2010/09/pembenihan-ikan-aligator-atractosteus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar