Jumat, 11 Mei 2018

BUDIDAYA IKAN ALIGATOR




                                        Image result for budidaya ikan buaya
Ikan ini memiliki bentuk tubuh silindris memanjang menyerupai torpedo. Sirip punggung dan sirip dubur aligator terletak pada bagian belakang tubuh pada posisi hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong panjang mirip buaya. Oleh karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya merupakan ganoid berbentuk intan yang saling bertaut.
               Ikan aligator umumnya berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya. Bagian bawah tubuhnya yaitu didaerah perut berwarna agak terang. Warna daging aligator kemerahan, sedangkan telur berwarna kehitaman. Menurut informasi daging ikan aligator dapat dimakan sedangkan telurnya yang berbentuk bulat sangat beracun bagi manusia, hewan dan unggas air.
               Ikan aligator jantan memiliki testis sedangkan ikan betina memiliki ovarium. Ikan ini memiliki jantung, hati, ginjal dan saluran pencernaan. Pada ikan betina hati sangat penting untuk pembentukan bakal kuning telur. Ikan aligator agak sukar dibedakan antara jantan dan betina. Perbedaannya akan terlihat bila sudah mencapai kematangan gonad. Ikan tersebur dibedakan berdasarkan pengamatan pada morfologi tubuh. Induk betina perutnya menonjol, lebih lunak, dan besar. Sementara induk jantan biasanya lebih ramping.

Ikan aligator sendiri merupakan ikan purba yang memiliki ukuran lumayan  besar dan masuk ke dalam golongan ikan karnivora. Ikan alligator bukan ikan asli Indonesia, namun ikan ini berasal dari benua Amerika.
Keunggulan, Memiliki bentuk tubuh yang unik dan menarik

Ikan ini tergolong ke dalam bentuk ikan yang memiliki tubuh silindris memanjang menyerupai torpedo. Sirip punggung serta sirip analnya terletak pada bagian belakang tubuh di posisi hampir berlawanan.

.Mulutnya bermoncong panjang mirip buaya. Oleh karena itu ikan ini diberikan sandangan ikan buaya. Ikan bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berguna sebagai perisai.

Ikan alligator pada umumnya memiliki warna cokelat atau kehijauan di bagian atas tubuhnya. tapi beberapa jenis mempunyai totol berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya yakni pada daerah perut berwarna agak terang.

Warna dagingnya kemerahan sementara telurnya berwarna kehitaman. Saat ini ada 2 genus ikan aligator yang mampu bertahan hidup yaitu Atractosteus dan Lepisosteus. Tiga spesies yang merupakan anggota genus Atractosteus yakni alligator gar (Atractosteus spatula), cuban gar (Atractosteus tristoechus) serta tropical gar (Atractosteus tropicus).

Sementara itu,  genus Lepisosteus mempunyai empat spesies, yakni shortnose gar (Lepisosteus platostomos), longnose gar (Lepisosteus osseus), spotted gar (Lepisosteus oculatus) dan florida spotted gar (Lepisosteus platyrhynchus).
                                        
Berikut adalah klasifikasi ikan alligator :

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Lepisosteiformes
Famili : Lepisosteidae
Genus : Atractosteus (Lepisosteus)
Spesies : Atractosteus sp. (Lepisosteus sp.)

Ikan yang memiliki nama ilmiah Lepiisosteus oculatus ini disebut aligator karena memang bentuk badannya menyerupai aligator atau buaya, tetapi tetap memiliki sisik kecil layaknya ikan lainnya. Mulutnya panjang, runcing, dan warnanya hitam kehijauan. Pajangnya bisa mencapai 70-150 cm dengan berat mencapai 1,5 - 2 kg. Aligator berasal dari perairan Taiwan sampai kedekat laut di daerah Mexico dan beberapa tempat di Amerika Selatan.  Meskipun ikan ini pemangsa ikan kecil, tetapi tidak buas atau galak sehingga dapat dipelihara dengan ikan lain yang juga tidak buas atau galak.

Aligator membutuhkan suhu sekitar 24 Deraja Celcius , pH 8, dan kesadahan 1 dH. Termasuk yang sangat toleran dengan kondisi yang minim oksigen karena dapat menghisap oksigen dari udara dengan organ tambahan seperti paru - paru. Dalam hal bertelur, dari satu induk aligator dapat dihasilkan lebih dari 5.000 butir telur yang ukurannya cukup besar dan berwarna agak hujau kehitaman.


PEMILIHAN INDUK

Image result for budidaya ikan buayaSampai saat ini, aligator belum dapat dipijahkan secara alami (dengan sendirinya) baik di bak maupun Akuarium. Oleh karena itu, harus ada stimulasi melalui penyuntikan hormon pada induk - induk yang telah matang gonad. Antara induk jantan dan betina umumnya sulit dibedakan, kecuali yang telah mulai bertelur. Untuk meningkatkan induk cepat matang gonad, peternak biasanya memberi makan ikan kecil yang juga dalam keadaan bertelur, misalnya ikan platy  atau ikan seribu yang mengandung telur. Dengan pakan seperti itu, aligator dapat bertelur setiap 3 - 4 bulan.

Meskipun terlihat seperti buaya, ikan aligator tidak buas dan dapat dipelihara di Akuarium


Induk betina perut nampak gendut dan bila matang gonad kelaminya berubah menjadi lebih cerah. Untuk memastikan kemantangan telur dapat dilakukan kanulasi atau keteterisasi seperti pada ikan tiger catfish. Hanya saja, karena telur aligator cukup besar keteter yang digunakan sebaiknya juga cukup besar. Pada jantan , pengurutan perut dapat digunakan untuk memastikan keluarnya  sperma. Seperti hanlnya warna telur, sperma ikan aligator juga berwarna putih kehijauan.


PEMIJAHAN INDUK

Pemijahan ikan aligator dilakukan dengan menyuntikan ovaprim berkadar 0,8 ml per kg berat induknya. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan interval sekitar 6 - 7 jam. Ikan ini lebih tenang bila diletakkan didaratan sehingga tidak membutuhkan bius saat pelakuan, kecuali ikan yang berukuran besar. Untuk mengurangi ikan berontak, sebaiknya matanya ditutup dengan kain dan mulutnya setengah diikat. Dalam melakukan penyuntikan, harus hati-hati serta mengunakan jarum yang tajam karena kulit aligator liat dan sisiknya rapat/keras. Cara lain yang dapat dilakukan adalah melakukan sayatan pada kulit, tetapi umumnya agak susah.

Waktu antara ikan memijah dengan saat suntikan terakhir amat panjang, yakni bisa sampai 20 - 22 jam. Persiapan akuarium atau bak besar diperlukan karena saat bertelur dan pembuahan, ikan membutuhkan tempat berenang dengan bebas.

Ikan betina akan mengeluarkan telur yang dibuahi oleh jantan. Mereka akan berenang berkejaran dan berputar di akuarium. Proses bertelur juga memakan waktu yang cukup lama, sekitar 2 jam. Telur aligator sangat adhesive atau lekat didasar wadah sehingga tidak dapat dipindahkan ketempat lain. Oleh karena itu , sebelum ikan dipasangkan didalamnya diperlukan air yang bersih agar kondisinya mendukung proses penetasan telur. Apabila telur sudah tidak keluar lagi, indukikan dapat dipindahkan ketempat lain.

Inkubasi Dan Penetasan
               Inkubasi dan penetasan dilakukan didalam akuarium terpisah. Penetasan telur ikan buaya berlangsung lama. Biasanya telur menetas dalam   6-8 hari setelah pemijahan. Ujung ekor tempak mulai mencuat ke luar pada hari kedua, tetapi penetasan yang sempurna baru terjadi pada 6-7 hari setelah penetasan.
               Selanjutnya telur yang telah menjadi larva menghabiskan kuning telur selama seminggu. Setelah itu larva mulai memakan pakan yang berasal dari luar tubuhnya. Setelah menetas, larva menempel ketanaman air dengan alat seperti cakram pada ujung moncongnya sampai berukuran panjang tiga perempat inci. organ tersebut kemudian menghilang ketika ikan tumbuh dewasa.
               Untuk mengurangi terjadinya serangan jamur, penetasan dilakukan pada kepadatan rendah. Untuk dua substrat yang penuh berisi telur dapat digunakan sebuah akuarium bervolume 100 liter. Untuk menekan petumbuhan jamur yang menyerang telur (Saprolegnia) ke dalam air media penetasan dapat ditambahkan biru metilen (methylene blue) sebanyak 2 ppm. Pergantian air tidak perlu dilakukan selama penetasan karena kepadatannya rendah. 
               Ikan aligator merupakan ikan yang berkembang biak dengan cara substrat spawner  (peletak telur di substrat) dimana telur ikan aligator menempel pada rerumputan atau juga dapat dibuat tali rafia yang dipotong sepanjang       30 cm yang salah satu ujungnya diikat hingga menyatu.

Perawatan Larva
               Setelah embrio menetas seluruhnya menjadi larva, dilakukan pergantian air. Pada saat telur baru menetas larva ikan aligator masih memiliki kunig telur yang cukup besar. Kunig telur ini berperan sebagai cadangan makanan. Walaupun ikan aligator yang berukuran besar memiliki alat pernafasan tambahan, tetapi pada ukuran larva sampai ukuran 3 inci belum berkembang sempurna sehingga masih sangat tergantung pada oksigen yang tersedia di dalam air.
               Pemberian artemia dilakukan sampai larva berumur seminggu.  Larva ikan alligator berukuran besar sehingga harus diberi kutu air (Daphnia) dan larva ikan lainnya.  Larva ikan yang dapat diberikan berupa larva ikan mas.
               Meskipun ikan aligator tergolong ikan yang tahan terhadap lingkungan yang buruk, pergantian air tetap harus dilakukan. Menurut data  tingkat kelangsungan hidup larva masih rendah yaitu sebesar 50%.


PEMELIHARAAN PASCA PEMIJAHAN

Telur aligator akan menetas setelah dua hari dan akan berenang 4 - 5 hari kemudian. Pakan diberi kutu air atau langsung cacing sutera. Biasanya pada umur 10 hari larva dapat dijarangkan. Umur kira-kira 2,5 bulan sudah mencapai ukuran 1 inchi atau 2,5 cm dan sudah mulai ada yang mau membelinya. Namun, umumnya ukuran ekspor adalah sekitar 5 cm.

Sumber :
3.      http://dudulwardani.blogspot.co.id/2010/09/pembenihan-ikan-aligator-atractosteus.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar