Jenis ikan
hias yang umumnya dipelihara orang-orang biasanya berasal ada yang berasal dari
luar negeri seperti jenis ikan tetra, discuss, mas koki, koi, dan lainnya. Hal
ini dikarenakan jenis ikan tersebut mempunyai bentuk dan corak warna yang indah
sehingga peminatnya pun cukup banyak dibandingkan ikan hias dalam negeri.
Padahal jenis ikan hias yang hidup di perairan tawar kita juga ada yang
mempunyai corak warna dan bentuk tubuh yang tak kalah menarik dibandingkan
dengan ikan hias asal luar negeri.
Ikan Sumatera
adalah salah jenis ikan hias air tawar yang habitat hidupnya banyak terdapat di
wilayah Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, ikan yang dipanggil dengan nama
Sumatra Barb juga terdapat di kawasan perairan tawar negara Malaysia dan
Thailand. Kehidupan ikan Sumatera di alam liar biasanya menghuni perairan
dangkal yang berarus sedang seperti sungai dan rawa-rawa. Kemampuan bertahan
hidup ikan mungil ini juga tergolong bagus dengan mampu beradaptasi pada
kondisi air yang tampak keruh.Ikan sumatra mempunyai
bentuk badan yang memanjang agak ke samping. Warna dasar tubuhnya adalah putih keperakan. Tubuh bagian atasnya cenderung
berwarna sawo matang dengan corak hijau. Sedangkan warna sisi tengah badannya
kemerah-merahan. Terdapat garis hitam kebiruan sebanyak empat buah yang
memotong sisi badannya. Biasanya semua sirip ikan sumatra berwarna
kehitam-hitaman sehingga memberikan kesan yang begitu tangguh.
Bagaimana
cara pemijahan ikan sumatra yang benar? Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah
ikan air tawar dari keluarga Cyprinidae di dalam genus Puntius. Dinamakan ikan
sumatra karena ikan ini merupakan ikan endemik Pulau Sumatera. Ikan sumatra
sering dijadikan sebagai ikan hias berkat kemolekan tubuh serta gerak-geriknya
yang begitu lincah. Orang-orang luar biasa menyebutnya dengan nama tiger barb
fish.
Ikan
sumatra hidup di sungai, danau, dan rawa-rawa yang mengandung air tawar. Ikan
ini cenderung lebih menyukai perairan yang berarus lambat hingga sedang dengan
kedalaman antara 2-3 meter. Ikan sumatra juga banyak menghuni lingkungan
perairan yang berlumpur, banyak ditumbuhi tanaman air, serta memiliki pH agak
asam. Selain di Pulau Sumatera, ternyata ikan sumatra pun sering ditemukan di
Pulau Kalimantan.
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Sumatra
Klasifikasi ikan sumatra sebagai berikut :
Fillum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Subkelas :
Actinopterygii
Ordo :
Cypriniformes
Famili :
Cyprinidae
Genus :
Puntius
Spesies :
Puntius tetrazona
Morfologi
Ikan Sumatra yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai
70 mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap, pita
yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak
sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor
dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang standar (tanpa
ekor). Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip
punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung
dibatasi oleh garis merah (Richo, 2010). 6 Ikan Sumatra memiliki bentuk tubuh
memanjang pipih ke samping. Pada tubuhnya yang berwarna kuning terdapat empat
buah garis berwarna hitam kebiruan memotong badannya. Keempat garis tersebut
berjejer satu buah di bagian kepala melewati mata dan tutup insang, dua buah di
bagian badan, dan satu buah lagi di pangkal ekor).
Habitat Ikan
Sumatra Ikan sumatra berasal dari beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) di
Sumatera dan Kalimantan. Penyebaran benih ikan sumatra di daerah banjiran
sepanjang sungai Batang Hari mulai dari terusan sampai ke londerang pada musim
penghujan. Penyebaran ikan sumatra mulai dari Muara Tembesi sampai Dusun Teluk
Kayu Putih Kabupaten Tebo. Habitat ikan ini banyak ditemukan berkumpul di
perairan yang tenang (tidak berarus deras). Suhu untuk pertumbuhan adalah 24-
28oC. Daerah sungai dengan kondisi air ber pH yang agak asam antara 5,0 - 7,0
suhu 24-300C merupakan habitat ikan sumatra. Perairan jernih dengan batu-batuan
dasar merupakan tempat sumatra tinggal. Anak-anak sumatra hidup di daerah yang
berarus lemah, dasar lumpur dan keruh dengan kedalaman 5-10 m. 7 Sementara
induknya berada di daerah dengan arus kuat (hulu) yang jernih dan kasar
berpasir dan bebatuan maximum kedalaman adalah sekitar 2 m.
Pakan dan
Kebiasaan Makan Ikan sumatra termasuk ikan omnivora atau pemakan apa saja
walaupun pakan hidup lebih disukai. Sebagai ikan sungai maka pakannya adalah
organisme dasar perairan seperti cacing rambut (Tubifex sp). Cacing rambut
merupakan salah satu pakan yang baik karna mengandung pigmen yang dapat
memperindah warna sumatra atau larva insekta dasar seperti cacing darah
(Chironomus sp.) dan pellet dengan kandungan protein 30%.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam memijahkan
ikan sumatra, yaitu :
Tahap I. Pemilihan Induk
Pastikan
ikan-ikan sumatra yang akan digunakan sebagai ikan indukan memiliki kualitas
yang benar-benar bagus. Ikan jantan harus bertubuh langsing dengan warna tajam
yang agak tua. Kalau bisa, pilihlah ikan jantan yang hidungnya berwarna merah
cherry. Berbeda dengan ikan betina yang warnanya tidak terlalu mencolok
sehingga perlu dipilih indukan yang bertubuh membulat. Tubuh induk betina yang
membulat menandakan adanya sel-sel telur yang begitu banyak di dalamnya.
Minimal kedua indukan ikan sumatra telah
berusia 5-6 bulan dan memiliki panjang tubuh antara
4-6 cm.
Tahap II. Persiapan Pemijahan
Proses
pemijahan ikan sumatra dapat dilakukan di kolam atau akuarium yang diisi air
setinggi 30 cm. Kemudian masukkan beberapa tanaman air yang sudah dicuci bersih
ke dalam tempat pemijahan tersebut. Selain untuk menciptakan suasana yang
tenang, tanaman air ini juga berguna sebagai tempat ikan untuk meletakkan
telurnya. Setelah dirasakan tempat pemijahan sudah siap, Anda bisa merilis
ikan-ikan indukan dengan perbandingan antara jantan dan betina yaitu 1:1. Kolam
seluas 2 m2 dapat digunakan untuk memijahkan 40 pasang ikan sumatra sekaligus.
Namun bila pemijahannya dilakukan di akuarium sebaiknya tidak lebih dari 4
pasang supaya berhasil.
Tahap III. Proses Pemijahan
Waktu
pemijahan pada ikan sumatra umumnya berlangsung pada siang hari. Jika setelah
Anda mengecek kondisi tempat pemijahan banyak terdapat telur-telur ikan artinya
ikan sumatra sudah berhasil melakukan pemijahan. Begitu pula apabila tidak ada
telur ikan sama sekali atau jumlah telur ikan masih sedikit, Anda harus menunggu
beberapa sesaat lagi sampai semua pasangan indukan ikan sumatra telah sukses
memijah. Sebagian telur ikan akan menempel di tanaman dan sisanya tampak
melayang di air. Anda harus segera mengeluarkan ikan yang sudah
memijah supaya tidak memakan telur-telur ikan. Barulah kemudian semua telur
ikan dipindahkan ke tempat penetasan telur khusus yang dilengkapi aerator.
Tahap IV. Penetasan Telur
Sebaiknya
penetasan telur dilakukan di akuarium yang minimal dilengkapi dengan aerator
untuk menjaga kondisi airnya. Dalam kurun waktu antara 2-3 hari, telur-telur
tersebut akan menetas menjadi larva ikan yang ukurannya sangat kecil. Tampak
kantong kuning telur yang masih menempel di badannya sebagai cadangan makanan.
Sedangkan telur ikan yang tidak berhasil dibuahi oleh sel sperma akan membusuk
sehingga harus disingkirkan. Ikan-ikan yang baru menetas tidak bisa mengonsumsi
pakan dari luar sebab mulutnya masih terlalu kecil dan gerakannya pun sangat
lemah. Setelah berumur 3 hari, Anda bisa memberikannya pakan berupa infusoria.
Sumber :
3.
4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar