Sabtu, 26 Mei 2018

BUDIDAYA IKAN SUMATERA (Puntius tetrazona)



                                       Image result for ikan sumatra

Jenis ikan hias yang umumnya dipelihara orang-orang biasanya berasal ada yang berasal dari luar negeri seperti jenis ikan tetra, discuss, mas koki, koi, dan lainnya. Hal ini dikarenakan jenis ikan tersebut mempunyai bentuk dan corak warna yang indah sehingga peminatnya pun cukup banyak dibandingkan ikan hias dalam negeri. Padahal jenis ikan hias yang hidup di perairan tawar kita juga ada yang mempunyai corak warna dan bentuk tubuh yang tak kalah menarik dibandingkan dengan ikan hias asal luar negeri. 

Ikan Sumatera adalah salah jenis ikan hias air tawar yang habitat hidupnya banyak terdapat di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, ikan yang dipanggil dengan nama Sumatra Barb juga terdapat di kawasan perairan tawar negara Malaysia dan Thailand. Kehidupan ikan Sumatera di alam liar biasanya menghuni perairan dangkal yang berarus sedang seperti sungai dan rawa-rawa. Kemampuan bertahan hidup ikan mungil ini juga tergolong bagus dengan mampu beradaptasi pada kondisi air yang tampak keruh.Ikan sumatra mempunyai bentuk badan yang memanjang agak ke samping. Warna dasar tubuhnya adalah putih keperakan. Tubuh bagian atasnya cenderung berwarna sawo matang dengan corak hijau. Sedangkan warna sisi tengah badannya kemerah-merahan. Terdapat garis hitam kebiruan sebanyak empat buah yang memotong sisi badannya. Biasanya semua sirip ikan sumatra berwarna kehitam-hitaman sehingga memberikan kesan yang begitu tangguh.
Bagaimana cara pemijahan ikan sumatra yang benar? Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah ikan air tawar dari keluarga Cyprinidae di dalam genus Puntius. Dinamakan ikan sumatra karena ikan ini merupakan ikan endemik Pulau Sumatera. Ikan sumatra sering dijadikan sebagai ikan hias berkat kemolekan tubuh serta gerak-geriknya yang begitu lincah. Orang-orang luar biasa menyebutnya dengan nama tiger barb fish.
Ikan sumatra hidup di sungai, danau, dan rawa-rawa yang mengandung air tawar. Ikan ini cenderung lebih menyukai perairan yang berarus lambat hingga sedang dengan kedalaman antara 2-3 meter. Ikan sumatra juga banyak menghuni lingkungan perairan yang berlumpur, banyak ditumbuhi tanaman air, serta memiliki pH agak asam. Selain di Pulau Sumatera, ternyata ikan sumatra pun sering ditemukan di Pulau Kalimantan.
                                     Image result for ikan sumatra
 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Sumatra Klasifikasi ikan sumatra sebagai berikut :
Fillum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Subkelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Puntius
Spesies : Puntius tetrazona
Morfologi Ikan Sumatra yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70 mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap, pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor). Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah (Richo, 2010). 6 Ikan Sumatra memiliki bentuk tubuh memanjang pipih ke samping. Pada tubuhnya yang berwarna kuning terdapat empat buah garis berwarna hitam kebiruan memotong badannya. Keempat garis tersebut berjejer satu buah di bagian kepala melewati mata dan tutup insang, dua buah di bagian badan, dan satu buah lagi di pangkal ekor).
Habitat Ikan Sumatra Ikan sumatra berasal dari beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sumatera dan Kalimantan. Penyebaran benih ikan sumatra di daerah banjiran sepanjang sungai Batang Hari mulai dari terusan sampai ke londerang pada musim penghujan. Penyebaran ikan sumatra mulai dari Muara Tembesi sampai Dusun Teluk Kayu Putih Kabupaten Tebo. Habitat ikan ini banyak ditemukan berkumpul di perairan yang tenang (tidak berarus deras). Suhu untuk pertumbuhan adalah 24- 28oC. Daerah sungai dengan kondisi air ber pH yang agak asam antara 5,0 - 7,0 suhu 24-300C merupakan habitat ikan sumatra. Perairan jernih dengan batu-batuan dasar merupakan tempat sumatra tinggal. Anak-anak sumatra hidup di daerah yang berarus lemah, dasar lumpur dan keruh dengan kedalaman 5-10 m. 7 Sementara induknya berada di daerah dengan arus kuat (hulu) yang jernih dan kasar berpasir dan bebatuan maximum kedalaman adalah sekitar 2 m.
Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan sumatra termasuk ikan omnivora atau pemakan apa saja walaupun pakan hidup lebih disukai. Sebagai ikan sungai maka pakannya adalah organisme dasar perairan seperti cacing rambut (Tubifex sp). Cacing rambut merupakan salah satu pakan yang baik karna mengandung pigmen yang dapat memperindah warna sumatra atau larva insekta dasar seperti cacing darah (Chironomus sp.) dan pellet dengan kandungan protein 30%.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam memijahkan ikan sumatra, yaitu :
Tahap I. Pemilihan Induk
Pastikan ikan-ikan sumatra yang akan digunakan sebagai ikan indukan memiliki kualitas yang benar-benar bagus. Ikan jantan harus bertubuh langsing dengan warna tajam yang agak tua. Kalau bisa, pilihlah ikan jantan yang hidungnya berwarna merah cherry. Berbeda dengan ikan betina yang warnanya tidak terlalu mencolok sehingga perlu dipilih indukan yang bertubuh membulat. Tubuh induk betina yang membulat menandakan adanya sel-sel telur yang begitu banyak di dalamnya. Minimal kedua indukan ikan sumatra telah berusia 5-6 bulan dan memiliki panjang tubuh antara 4-6 cm.
Tahap II. Persiapan Pemijahan
Proses pemijahan ikan sumatra dapat dilakukan di kolam atau akuarium yang diisi air setinggi 30 cm. Kemudian masukkan beberapa tanaman air yang sudah dicuci bersih ke dalam tempat pemijahan tersebut. Selain untuk menciptakan suasana yang tenang, tanaman air ini juga berguna sebagai tempat ikan untuk meletakkan telurnya. Setelah dirasakan tempat pemijahan sudah siap, Anda bisa merilis ikan-ikan indukan dengan perbandingan antara jantan dan betina yaitu 1:1. Kolam seluas 2 m2 dapat digunakan untuk memijahkan 40 pasang ikan sumatra sekaligus. Namun bila pemijahannya dilakukan di akuarium sebaiknya tidak lebih dari 4 pasang supaya berhasil.
Tahap III. Proses Pemijahan

Waktu pemijahan pada ikan sumatra umumnya berlangsung pada siang hari. Jika setelah Anda mengecek kondisi tempat pemijahan banyak terdapat telur-telur ikan artinya ikan sumatra sudah berhasil melakukan pemijahan. Begitu pula apabila tidak ada telur ikan sama sekali atau jumlah telur ikan masih sedikit, Anda harus menunggu beberapa sesaat lagi sampai semua pasangan indukan ikan sumatra telah sukses memijah. Sebagian telur ikan akan menempel di tanaman dan sisanya tampak melayang di air. Anda harus segera mengeluarkan ikan yang sudah memijah supaya tidak memakan telur-telur ikan. Barulah kemudian semua telur ikan dipindahkan ke tempat penetasan telur khusus yang dilengkapi aerator.

Tahap IV. Penetasan Telur
Sebaiknya penetasan telur dilakukan di akuarium yang minimal dilengkapi dengan aerator untuk menjaga kondisi airnya. Dalam kurun waktu antara 2-3 hari, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva ikan yang ukurannya sangat kecil. Tampak kantong kuning telur yang masih menempel di badannya sebagai cadangan makanan. Sedangkan telur ikan yang tidak berhasil dibuahi oleh sel sperma akan membusuk sehingga harus disingkirkan. Ikan-ikan yang baru menetas tidak bisa mengonsumsi pakan dari luar sebab mulutnya masih terlalu kecil dan gerakannya pun sangat lemah. Setelah berumur 3 hari, Anda bisa memberikannya pakan berupa infusoria.
Sumber :
3.       
4.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar