Jumat, 04 Mei 2018

PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS




                                                Hasil gambar untuk Corydoras

 Corydoras panda yang berasal dari Rio Ucayali mulai dikenal tahun 1995. Warna tubuhnya kekuningan atau coklat muda dengan tanda hitam menyilang di bagian mata, sirip punggung dan pangkal ekor. Paduan warna di tubuhnya tersebut menyebabkan penampilannya mirip seperti binatang panda, sehingga dinamakan corydoras panda. 
Sistematika corydoras menurut Hoedemen (1975)  sebagai berikut :
·         Filum             : Chordata
·         Kelas             : Osteichthyes
·         Subkelas      : Actinopterygii
·         Ordo               : Siluriformes
·         Subordo        : Siluroidei
·         Famili            : Callichthyidae
·         Genus           : Corydoras
Corydoras merupakan jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati hobiis ikan hias dan memiliki peluang ekspor yang baik. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju. Permintaan ikan corydoras dari beberapa negara Eropa dan Asia cukup tinggi yaitu sebanyak 10.000 – 20.000 ekor/bulan, akan tetapi permintaan tersebut belum mampu dipenuhi produksi dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas para pembudidaya yang masih menggunakan sistem tradisional dengan padat penebaran yang rendah, yaitu kurang dari 3 ekor/liter yang dipelihara pada bak-bak semen di luar ruangan. Upaya intensifikasi budidaya ikan corydoras dapat dilakukan dengan meningkatkan padat penebaran dan pengelolaan lingkungan perairan yang baik dengan sistem resirkulasi. Kepadatan yang optimal dapat memaksimalkan produksi. Penentuan kepadatan yang optimal merupakan langkah awal yang penting pada kegiatan budidaya. Ikan ini berasal dari sungai Amazon Brazil, Amerika Selatan.  Meskipun berasal dari sungai Amazon tetapi ikan ini sudah dapat dibudidayakan di Indonesia.

Hasil gambar untuk Corydoras

Gambar Ikan Corydoras Sterbae
Ciri Morfologi
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28oC.
Ciri-ciri morfologi dari genus Corydoras ini antara lain tubuhnya pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibanding perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, serta pada rahang atas dan bawah terdapat dua pasang kumis. Ukuran tubuh ikan ini berkisar 2,5-12 cm dengan ukuran mayoritas 5-7 cm. Corydoras ada sekitas 100 spesies atau jenis. Setiap jenisnya memiliki ciri khas yang membedakan satu dengan yang lainnya, terutama dari warna tubuhnya yang bervariasi. Namun dari sekian banyak jenisnya tersebut, hanya ada beberapa jenis saja yang terkenal. Umumnya jenis corydoras yang dikenal tersebut mudah berkembangbiak. Beberapa jenis yang sudah dikembangkan secara massal di Indonesia diantaranya :  Corydoras panda, Corydoras paleatus, Coridoras sterbai, Corydoras albino dan Corydoras bronze.

Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk, larva, dan pembesaran berupa cacing tubifex.

4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur 6 - 8 bulan. Pakan yang terbaik diberikan karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
            Pemeliharaan induk dilakukan dengan cara bersama antara jantan dan betina dalam satu akuarium, selama pemeliharaan induk diberi pakan berprotein tinggi untuk menjaga kualitas dan kuantitas telur, yang didapat dari pakan alami berupa tubifex (cacing sutera) atau larva chironomus (cacing darah).
            Penggantian air harus dilakukan setiap hari untuk menjaga kualitas induk dan kualitas air.

Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap 2-3 hari sekali sebanyak 1/5 dari volume air sebelumnya, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Tingkahlaku pemijahan yang dilakukan corydoras berbeda dengan ikan ovipar lainnya, ikan betina akan menelan sperma dari sang jantan sehingga pembuahan terjadi didalam perut betina. Setelah dibuahi telur kemudian dikeluarkan dan ditempelkan disubstrat atau tempat yang menurut induk betina aman.
Sifat telur corydoras adalah menempel sehingga dibutuhkan suatu substrat yang keras seperti : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium atau dibaskom bervolume 5 liter dengan ketinggian air 10 cm. Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa tubifex.
Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.
Kualitas Air
            Kualitas air selama pemeliharaan benih harus selalu dijaga kebersihannya sehingga perlu diadakan penggantian air secara rutin sehari atau dua hari sekali, jumlah air yang diganti adalah 2/3 bagian, karena benih corydoras menyukai air yang bening dan bersih maka sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar akuarium harus selalu dibersihkan/dibuang dengan cara menyipon. Parameter air yaitu suhu 28°C – 30°C, pH 4 – 6, Kesadahan 2 – 4, Oksigen 2 – 5.


Tinjauan Pustaka
1.      bbat-sukabumi.tripod.com/corydoras
2.     Kurniawan. 2009. Pembenihan Ikan Corydoras Sterbae. Bogor.
4.     http://dudulwardani.blogspot.co.id/2010/10/pembenihan-ikan-corydoras-panda.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar