Corydoras panda yang berasal dari Rio Ucayali mulai dikenal tahun
1995. Warna tubuhnya kekuningan atau coklat muda dengan tanda hitam menyilang di
bagian mata, sirip punggung dan pangkal ekor. Paduan warna di tubuhnya tersebut
menyebabkan penampilannya mirip seperti binatang panda, sehingga dinamakan
corydoras panda.
Sistematika corydoras
menurut Hoedemen (1975) sebagai berikut
:
·
Filum : Chordata
·
Kelas : Osteichthyes
·
Subkelas : Actinopterygii
·
Ordo : Siluriformes
·
Subordo : Siluroidei
·
Famili : Callichthyidae
·
Genus : Corydoras
Corydoras merupakan jenis ikan hias air tawar yang banyak
diminati hobiis ikan hias dan memiliki peluang ekspor yang baik. Selain
digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan kosmetik di negara maju. Permintaan ikan corydoras dari beberapa
negara Eropa dan Asia cukup tinggi yaitu sebanyak 10.000 – 20.000 ekor/bulan,
akan tetapi permintaan tersebut belum mampu dipenuhi produksi dalam negeri. Hal
ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas para pembudidaya yang masih menggunakan
sistem tradisional dengan padat penebaran yang rendah, yaitu kurang dari 3
ekor/liter yang dipelihara pada bak-bak semen di luar ruangan. Upaya
intensifikasi budidaya ikan corydoras dapat dilakukan dengan meningkatkan padat
penebaran dan pengelolaan lingkungan perairan yang baik dengan sistem
resirkulasi. Kepadatan yang optimal dapat memaksimalkan produksi. Penentuan
kepadatan yang optimal merupakan langkah awal yang penting pada kegiatan
budidaya. Ikan ini berasal dari sungai Amazon Brazil, Amerika Selatan.
Meskipun berasal dari sungai Amazon tetapi ikan ini sudah dapat
dibudidayakan di Indonesia.
Gambar
Ikan Corydoras Sterbae
Ciri Morfologi
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan
oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini
adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28oC.
Ciri-ciri
morfologi dari genus Corydoras ini
antara lain tubuhnya pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibanding
perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun
dalam dua baris, serta pada rahang atas dan bawah terdapat dua pasang kumis. Ukuran tubuh
ikan ini berkisar 2,5-12 cm dengan ukuran mayoritas 5-7 cm. Corydoras ada sekitas 100 spesies atau
jenis. Setiap jenisnya memiliki ciri khas yang membedakan satu dengan yang
lainnya, terutama dari warna tubuhnya yang bervariasi. Namun dari sekian banyak
jenisnya tersebut, hanya ada beberapa jenis saja yang terkenal. Umumnya jenis corydoras yang dikenal tersebut mudah
berkembangbiak. Beberapa jenis yang sudah dikembangkan secara massal
di Indonesia diantaranya : Corydoras panda, Corydoras
paleatus, Coridoras
sterbai, Corydoras albino dan Corydoras
bronze.
Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa
bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal,
sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk, larva, dan pembesaran berupa cacing tubifex.
4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur 6 -
8 bulan. Pakan yang terbaik diberikan karena Corydoras bersifat 'bottom feeder'
maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan
melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo,
bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan
ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat
lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan
jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
Pemeliharaan induk dilakukan dengan
cara bersama antara jantan dan betina dalam satu akuarium, selama pemeliharaan
induk diberi pakan berprotein tinggi untuk menjaga kualitas dan kuantitas
telur, yang didapat dari pakan alami berupa tubifex (cacing sutera) atau larva
chironomus (cacing darah).
Penggantian air harus dilakukan
setiap hari untuk menjaga kualitas induk dan kualitas air.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber
atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1.
Penggantian air dilakukan setiap 2-3 hari sekali sebanyak 1/5 dari volume air
sebelumnya, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Tingkahlaku pemijahan yang dilakukan corydoras berbeda
dengan ikan ovipar lainnya, ikan betina akan menelan sperma dari sang jantan
sehingga pembuahan terjadi didalam perut betina. Setelah dibuahi telur kemudian
dikeluarkan dan ditempelkan disubstrat atau tempat yang menurut induk betina
aman.
Sifat telur corydoras adalah menempel sehingga dibutuhkan
suatu substrat yang keras seperti : lempengan kaca, potongan paralon (PVC),
ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial,
sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap
induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang
dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di
dalam akuarium atau dibaskom bervolume 5 liter dengan ketinggian air 10 cm.
Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media
pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat
penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium
tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa tubifex.
Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau
bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30
ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan
padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon
induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung
menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L
adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap
dipasarkan berupa cacing tubifex.
Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras
ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella
sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder
yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang
mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas
hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah
menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial
menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.
Kualitas Air
Kualitas air selama pemeliharaan
benih harus selalu dijaga kebersihannya sehingga perlu diadakan penggantian air
secara rutin sehari atau dua hari sekali, jumlah air yang diganti adalah 2/3
bagian, karena benih corydoras menyukai air yang bening dan bersih maka sisa
pakan dan kotoran yang ada di dasar akuarium harus selalu dibersihkan/dibuang
dengan cara menyipon. Parameter air yaitu suhu 28°C – 30°C, pH 4 – 6, Kesadahan
2 – 4, Oksigen 2 – 5.
Tinjauan Pustaka
1. bbat-sukabumi.tripod.com/corydoras
2. Kurniawan. 2009. Pembenihan Ikan
Corydoras Sterbae. Bogor.
4. http://dudulwardani.blogspot.co.id/2010/10/pembenihan-ikan-corydoras-panda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar