Setelah berbagai bahan dan media untuk budidaya belut
disediakan dengan baik, hal selanjutnya yang hams Anda iakukan adalah memilih
bibit belut yang berkuaiitas baik. Pemilihan bibit belut ini menentukan
keberhasilan Anda dalam budidaya belut. Bibit yang ak4n ditangkap dengan cara
alami (menggunakan bubu) biasanya termasuk bibit baik karena tidak mengalami
perlakuan buruk yang mampu menurunkan kualitasnya. Sebaiknya, hindari
penggunaan bibit dengan cara disetrum karena akan roenghasilkan keturunan yang
tidak berkuaiitas dan pertumbuhannya terhambat (kuntet). Namun, akan lebih baik
lagi apabila Anda menggunakan biblt dari basil budidaya karena tidak mudah
terkena hama dan penyakit yang akan menghambat pertumbuhannya.
Pemilihan bibit untuk belut dapat dilakukan dengan] dua
cara, yaitu sebagai berikut.
- Bibit yang dihasilkan dari perkawinan antara belut sawah dan belut rawa.
- Bibit yang diperoleh dari basil tangkapan menggunakan bubu (tidak disetrum).
Namun,jenis bibit yang digunakan oleh
salah satu peternak belut di Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, adalah
bibit yang berasal dari hasil pemijahan sendiri dengan cara melakukan
perkawainan silang antara belut sawah dan belut rawa.
Jenis bibit belut yang bagus untuk diternakkan adalah bibit
yang memiliki warna rata di bagian punggung, yaitu warna kuning kecokelatan.
Pada bagian ekornya terdapat coretan atau garis seperti batik berwarna kuning
atau oranye. Apabila Anda memelihara bibit seperti ini, maka hasil yang akan
diperoieh adalah bibit dengan ukuran besar mencapai pergelangan tangan.
Agar memperoleh belut dengan kualitas baik dan tidak
menghasilkan keturunan yang abnormal, diperlukan syarat pemilihan yang tepat.
Secara garis besar, syarat pemilihan benih belut antara lain sebagai berikut:
- Memiliki ukuran tubuh kecil
- Memiliki warna kuning kecokelatan.H
- Usia bibit belut berkisar 2-4 bulan.
- Belut memiliki kelamin ganda (hermaprodit).
- Pada bagian tubuh terlihat tidak cacat (mulus), artinya tubuh harus utuh dan tidak ada bekas gigitan.
- Gerakan belut terlihat lincah dan agresif.
- Belut terlihat sehat. Hal ini terlihat dari tubuhnya keras dan tidak lemas saat dipegang.
Induk belut yang baik dapat dikenal
dari penampilannya. Untuk itu, Anda harus mengetahui ciri-ciri yang tampak dari
induk betina dan induk jantan belut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
bibit belut,antara lain sebagai berikut:
1.Umur Bibit
Belut yang berkualitas baik untuk dijadikan bibit adalah
bibit belut yang berumur 2-4 bulan. Sebab, pada usia 2-4 bulan, bibit belut
sudah cukup dewasa untuk melakukan pembesaran. Anda juga harus memerhatikan,
dalam budidaya belut tidak disarankan menebar belut dengan selisih usia yang
berbeda jauh. Hal ini akan mengakibatkan kanibalisme belut yang umurnya lebih
tua kepada belut yang umurnya lebih muda.
2. Ukuran Bibit
Disarankan dalam budidaya belut sebaiknya menggunakan bibit
belut dengan ukuran antara 5-8 cm. Hal ini karena jenis bibit dengan ukuran 5-8
cm akan lebih tahan terhadap serangan berbagai jenis penyakit. Selain itu,
bibit belut dengan ukuran ini tidak mudah stres dan perilakunya sudah mendekati
ukuran belut dewasa. Dengan begitu, penanganannya pun akan lebih mudah. Mungkin
sebagian dari Anda ada yang mengeluhkan betapa sulitnya melakukan pengukuran
belut dan akan banyak menyita waktu. Namun, sadarilah dengan melakukan
pengukuran ini, Anda akan memperoleh manfaat besar. Cara paling mudah dan tidak
menyita waktu saat mengukur belut adalah dengan menggunakan jari tangan
sendiri.
3.Penampilan Bibit Yang Baik
Perilaku ataci tingkah laku sesjaorang dapat dari penampila
Hal itu bukan hanya berlaku untuj manusia, ternyata pemilihan bibit belut juga
harus memerhatikan penampilan bibit belut itu sendiri.Anda dapat mengamati
penampilan bibit belut dari jenis belut yang akan digunakan untuk bibit.
Misalnya untuk jenis belui sawah, penamppilannya memiliki warn cokelat Itetapi
lebih gelap. Atau saat, Anda menggunakan bibitHasi persilangan belut sawah
(betina) dan belut rawa(jantan) akan memiliki penampilan seperti belut sawah
4. Ukuran Bibit untuk Kolam yang Sama Harus Seragam
Selain bibit yang berukuran 5-8 cm, ternyata jenis belut
yang akan digunakan untuk bibit juga harus memiliki ukuran yang sama dalam
setiap kolamnya. Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan kompetisi mencari
atau memperoleh makanan. Bibit belut yang berukuran besar akan banyak
memperoleh makanan dibandingkan dengan belut yang berukuran kecil. Selain itu,
apabila dalam satu kolam terdapat bibit dengan ukuran yang berbeda-beda,
kecenderungan untuk melakukan kanibalisme semakin besar.
5. Bibit Tidak Stres
Pemilihan bibit belut yang tidak mengalami stres sangat
perlu dilakukan oleh Anda. Bibit belut yang dibeli atau dipindahkan dari jarak
jauh akan mengalami stres karena mengalami perjalanan yang cukup jauh. Hal yang
dapat Anda lakukan adalah dengan penyeleksian bibit belut dalam sebuah ember
bersamaan dengan air bawaannya dan
ditambahkan air secukupnya. Berdasarkan
hal tersebut, Anda dapat mengetahui bahwa bibit belut yang berenang aktif
menandakan bibit tidak stres, sedangkan bibit yang mengambang dengan kepala di
atas menandakan bibit mengalami stres. Sebaiknya, bibit yang mengalami stres
tidak langsung ditebar, tetapi dimasukkan dalam kolam karantina. Setelah tidak
stres, boleh langsung ditebar.
6.Bibit Tidak Cacat atau Terkena Penyakit
Pemilihan bibit yang tidak cacat atau terkena penyakit juga
sangat penting dilakukan. Luka kecil yang ada pada tubuh belut akan menimbulkan
infeksi yang dapat mematikan belut. Selain itu, bibit yang terserang penyakit
akan menyebarkan penyakit pada belut-belut lain yang , satu kolam dengan belut
tersebut.
Dalam tahap pembesaran bibit belut dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu sebagai berikut:
1.Tahap Pembesaran
Pada tahap pembesaran tahap 1 ini Anda harus melakukan
proses pembesaran dari ukuran awal bibit belut 5-8 cm hingga menjadi belut
dengan ukuran 14-16 cm. Pembesaran pada tahap ini berlangsung selama 2 bulan.
Setelah itu, Anda harus mengurangi kepadatan belut dalam kolam. Ada beberapa
langkah yang harus Anda lakukan pada pembesaran belut tahap 1 ini, antara lain
sebagai berikut.
a. Penyeleksian bibit
Tahap penyeleksian bibit sangat penting dilakukan agar bibit
yang akan ditebar dapat berkembang dengan baik. Tahap penyeleksian ini harus
ditentukan berdasarkan ukurannya harus seragam. Misalnya, bibit dengan ukuran
0,5-0,6 cm, bibit dengan ukuran 6,1-7,0 cm, dan bibit dengan ukuran 7,1-8,0 cm.
Setiap bibit tersebut harus dimasukkan dalam kolam yang berbeda-beda. Hal ini
dilakukan agartidakterjadi perebutan makanan.
b. Menentukan kepadatan bibit
Jumlah bibit belut yang dimasukkan dalam pembesaran ftahap
1ini kepadatan populasi cukup tinggi. Biasanya, jumlah bibit yang ditebar pada
tahap 1 ini sebanyak 100-110 cm bibit per meter persegi atau kg bibit per meter
persegi
c. Penebaran bibit dengan baik
Proses penebaran bibit harus dilakukan dengan baik agar
bibit belut yang ditebar tidak mengalami stres yang dapat mengakibatkan
kematian. Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan saat menebarkan bibit,
antara lain sebagai berikut.
1) Pastikan media yang ada dalam kolam
sudah terfermentasi dengan sempurna.
2) Isi kolam dengan air yang cukup banyak,
yaitu 15 cm di atas media. Lalu, diamkan selama dua hari.
3) Masukkan bibit dalam kolam bersamaan
dengan air bawaannya.
4) Masukkan bibit menggunakan ember dengan
posisi miring, sehingga air kolam dapat bercampur dengan sempurna dengan air
yang terdapat dalam ember. Biarkan beberapa saat.
5) Dengan sendirinya, bibit belut yang ada
dalam ember akan beradaptasi dengan air yang ada dalam kolam. Sehingga, bibit
akan meninggalkan ember dan masuk dalam kolam.
2. Tahap Pembesaran 2
Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan paaa pembesaran
belut tahap 2 ini, antara lain sebagai benkut:
a. Penyeleksian bibit
Sama seperti penyeleksian bibit beluttahap 1, bibit harus
diseleksi berdasarkan ukuran agar seragam. Perbedaan Dengan melakukan seleksi
dan pengelompokkan ini akan mengurang, kanibalisme, sehingga peluang
keberhasilan usaha budidaya belut semakin besar.
b. Menentukan kepadatan bibit
Dalam pembesaran belut tahap 2 juga harus memerhatikan
kepadatan bibit belut. Populasi belut dalam pembesaran tahap 2 ini lebih
berkurang jumlahnya. Pada pembesaran tahap 2 ini, jumlah bibit yang digunakan
sebanyak 25-30 ekor per m2 luas kolam. Untuk itu, diperlukan bibit dengan bobot
1,5 kg per m2 (l,5kg=25-30 ekor).
TIPS
MELAKUKAN BUDIDAYA BELUT
Sebuah tips sangat berarti bagi Anda yang ingin memulai
usaha budidaya belut. Dengan mengikuti setiap tips yang diberikan dengan baik,
Anda akari berhasil dalam memulai usaha budidaya belut. Ada beberapa tips yang
dapat Anda lakukan saat budidaya belut, antara lain sebagai berikut.
- Perhatikan suhu udara yang baik untuk budidaya belut, yaitu antara 25°-28°C.
- Sediakan lahan yang cukup untuk pembenihan dan pemeliharaan belut.
- Perhatikan kualitas air. Jangan menggunakan air yang tercemar llmbah, racun, dan zat berbahaya lainnya.Selain itu, air juga harus memilik, kadar oksigen yang cukup
- Sediakan bibit yang berkualitas. Pilihlah bibit yang agresif, lincah, sehat, mulus (tidak ada bekass: gigitan), tidak lemas, dan tubuhnya padat.
- Gunakan pakan yang bermutu dan bergizi seperti cacing tanah, bekicot, serangga, ikan kecil, dan sebagainya
Sumber :
http://www.seputarikan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar