Garam (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita
kenal adalah bahan kimia yang paling mudah didapatkan dan sangat murah.
Pembuatanya pun dilakukan oleh orang-orang
dengan teknologi sangat sederhana dipinggir-pinggir pantai dan bahkan ada
dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.
Cuaca
yang tidak menentu menyebabkan sejumlah produsen garam mengalami gagal panen.
Dampaknya, kini garam menjadi barang langka, termasuk garam krosok (garam non
yodium) yang digunakan dalam proses budidaya. Bagaimana penambahan garam pada
air kolam dapat menjaga kualitas air dan kesehatan ikan?
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh ikan (osmoregulasi)
Ikan
dalam air tawar ibarat sekantung garam karena tubuh ikan mengandung larutan
garam. Dengan berada di air kolam tawar yang minim garam, secara alami larutan
garam akan banyak keluar dari tubuh ikan. Hal ini menyebabkan ikan stres dan
rentan penyakit. Penggaraman kolam bertujuan untuk menyeimbangkan kandungan
garam antara air dan tubuh ikan sehingga kesehatan ikan lebih terjaga.
- Menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya
Garam
dapat menghancurkan sel mikroorganisme yang sifatnya patogen (berbahaya) bagi
ikan, seperti parasit Argulus, Gyrodactylus, Trichodina, dan
jamur Saprolegnia. Biasanya, garam untuk pencegahan penyakit ini
dilakukan pada saat awal tebar karena benih belum memiliki daya tahan tubuh
yang kuat. Jika ikan sudah dewasa pun, garam dapat diberikan sewaktu-waktu jika
muncul gejala-gejala penyakit. Penggaraman untuk mencegah penyakit dapat
diberikan dengan dosis 2-3 gr/liter.
- Menstabilkan pH air kolam
Pada
kondisi tertentu, pH kolam dapat berubah secara drastis, baik menurun (asam)
atau meningkat (basa). Penurunan pH biasanya diakibatkan oleh air hujan
terus-menerus, sedangkan peningkatan pH diakibatkan tingginya kandungan amonia
dalam kolam. Garam bisa membantu menstabilkan pH untuk tetap berada di kisaran
yang diinginkan, yaitu 6-7.
- Mengikat nitrit
Nitrit
pada air kolam dapat terserap ke sistem peredaran darah ikan sehingga
mengurangi kemampuan ikan dalam mengikat oksigen. Akibatnya, ikan kekurangan
oksigen yang menjadikan darahnya berwarna coklat, bukan merah segar. Keracunan
nitrit ini dapat diatasi dengan garam sebanyak 1 gr/liter.
- Menjaga ikan agar tidak stres pada saat pemindahan
Seperti
yang telah disebutkan pada poin 1, larutan garam yang tidak seimbang antara
tubuh ikan dan media perairan menjadikan ikan mudah stres. Saat penanganan
(seperti pemindahan atau pemilahan), ikan lebih mudah stres karena harus
menghadapi situasi seperti dikejar jaring atau dibolak-balik. Garam dapat
diberikan di air kolam sebelum pemilahan (sorting) atau di media air selama
pemindahan (transporting). Dosis yang diberikan sekitar 1 gr/liter.
Selain itu garam juga berfungsi untuk :
1. Kendali
Parasit.
Perendaman ikan dalam air dengan kadar garam
2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada kolam atau bak karantina yang
disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2 kali per jam, sangat manjur dalam
menggendalikan parasit yang menyerang tubuh ikan .
Yang tergolong parasit antara lain adalah :
Gangguan fungsi insang karena Dactylogyrus;
serangan lernea semacam cacing yang menempel
ditubuh ikan ;
kutu ikan Argulus ; bintik-bintik bening atau
kecoklatan karena Placobdella sp atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan ikan
merasa gatal-gatal dan mengosokan badanya kedinding/dasar kolam.
Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang
berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak mulai perendaman harus
selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.
Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang,
segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian
kesengaran.
2. kendali kolmnaris
Penambahan garam dalam kolam sangat efektif
mencegah serangan bakteri fexibactercolumnaris, yang bila menginfeksi ikan akan
muncul tanda putih di mulut koi seperti terserang jamur.
Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali
sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca panas seharian yang rata-rata
diatas 300 C, perlakuan dapat dilakukan seminggu sekali.
Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni
ada semacam luka di ingsang bila sudah demikian garam saja tak akan cukup.
Segera beri pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram per 20kg berat
ikan )untuk 10 hari.
3.kendali jamur sprolegnia
Perawatan rutin dengan rutin dengan garam
akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur, termasuk saprolegnia yang tanda
seranganya berupa munculnya serabut mirip kapas berwarna kehijauan.
Perendaman kedalam air dengan air garam 2-3%
selama 15% hari sekali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan telur
saprolegnia.
Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman
lebih lama diperlukan.
4.Mengurangi keasaman hujan .
Penurunan pH secara mendadak akan menyebabkan
stress bagi ikan.biasanya ikan tampak resah dan mencoba untuk lari kesana
kemari,bahkan ada yang melompat-lompat.
Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah
air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam
meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.
Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman
tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan buffer untuk menurunkan
keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.
5. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh
Jika air menjadi keruh setelah hujan lebat
terjadi atau syndrom pasca pembersihan filter chamber yang menyebab kan banyak
padatan melayang-layang di kolam, penambahan garam akan membantu dalam
pelepasan partikel-partikel yang melekat pada ingsang ikan.
6.Mengurangi Stress Saat Handling &
Penyortiran
Pembilasan dengan air garam sesaat sebelum
memilih, menyortir atau penaganan lainya, akan membantu ikan menjadi lebih
tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang tak diduga seperti dikejar
kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dll.
Garam akan membebaskan ingsan dari kelebihan
air merangsang pelepasan amoiak dan nitrat dari dalam darah.Ini terutama
membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan jaringan tubuh lainya.
7.Mengurangi Stres Pengangkutan ikan
Pengunaan garam dalam bak pengangkutan adalah
perlakuan umum untuk mengurangi stres perjalanan.
Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan
secara aman dalam kurun waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam
juga masihdiperlukan untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relak
sasi bagi otot- otot tubuh ikan.
8.kendali problem ingsang
Salah satu masalah ikan di kolam adalah
adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian berlebihan) yang berakumulasi dan
menjadi `tamu`asing di jaringan ingsang.
Kondisi semacam inilah yang sering mengundang
problem kesehatan ingsang.Pemberian garam secara rutin, sedikitnya semingu
sekali akan membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari kelebihan lendir
yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain yang menempel.
9.Pertolongan Saat Kandumgan Oksingen Rendah
Ketika ikan tampak megap-megap di permukaan
air kolam karena oksigen rendah, pemberian garam1-3% akan dengan cepat
membebaskan stress dan bahkan mampu mengurangi resiko kematian
10 Kendali Alga
Garam akan menyatu di filamen alga yang licin
dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol pertumbuhan alga.
Tidak seperti perlakuan kimiawi garam dapat
dengan aman digunakan tanpa dipengaruhi suhu kolam.
Meskipun demikian, pengunaan garam tidak
dapat mengantikan peranan lain yang mesti kita perhatikan dalam pemeliharaan
kolam seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan dalam kolam dan juga
menghundari pemberian pakan berlebihan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar