Ketinggian
lokasi yang ideal untuk budidaya kodok yaitu 1600 dpl.
tanah
tidak sangat miring tetapi dan tidak sangat datar, kemiringan ideal 1-5%,
artinya didalam jarak 100 m jarak kemiringan pada ujung-ujungnya 1-5
m.
air yang jernih atau sedikit tercampur lumpur ada selama hidup. air yang jernih
akan memperlancar proses penetasan telur.
kodok
dapat hidup di air yang bersuhu 2–35 drajat c. suhu waktu penetasan telur
adalah anata 24–27 derajat c, dengan kelembapan 60–65%.
air
mengandung oksigen lebih kurang 5-6 ppm, atau minimum 3 ppm. karbondioksida
terlarut tidak kian lebih 25 ppm.
dekat
dengan sumber air dan diusahakan air dapat masuk dan keluar dengan lancar dan
bebas dari kekeringan dan kebanjiran.
Persiapan
fasilitas dan peralatankolam.
Didalam
proses pembuatan kolam menurut cara beternak katak lembu, tidak bisa cuma menggali atau
menimbun saja tetapi kudu memadukan keduanya hingga akan memperoleh wujud dan
konstruksi kolam yang ideal. buat memasukkan air ke didalam kolam dibutuhkan
saluran yang konstruksinya dibikin dari pasangan bata merah atau batako yang
diperkuat dengan semen dan pasir. wujud dari saluran ini umumnya trapesium
terbalik dan pada lebih dari satu area pemasukan air ke kolam dibikin kobakan
kecil untuk menjebak air supaya gampang masuk kedalam kolam-kolam. kolam yang
dibutuhkan diantaranya : kolam perawatan kodok, kolam penampungan induk sebelum
saat dikawinkan, kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam perawatan kecebong,
kolam pembesaran percil dan kolam pembesaran kodok remaja. keperluan kolam ini
masih ditambah dengan kolam pemeliharaan calon induk.
Kolam
perawatan kodok.
Luasnya
15 meter persegi dengan ukuran 3 x 5 m, yang terdiri dari dinding tembok 0, 40
m dan dinding kawat plastik setinggi 1 m, lantainya terbuat dari semen dan bata
yang terdiri dari 2/3 bagian kolam terisi air setinggi 10-15 cm dan 1/3 bagian
kering.
Kolam
pemijahan.
kolam
dibikin dari semen dan diatasnya dinding kawat plastik. kedalaman air di kolam
ini lebih kurang 0, 30–0, 40 m dan ditengahnya dibuatkan daratan. padat
pemeliharaan 15 ekor tiap-tiap meter perseginya, dengan perbandingan tiga
betina dan satu jantan. agar lebih nyaman, baiknya lantai daratan sedang tidak
berlumpur, dan kolam ditanami enceng gondok. siapkan makanan berbentuk ikan
kecil, ketam dan bekicot waktu kawin ditandai dengan nada merdu. tidak lama
lantas, telur mereka mengambang di air kolam dan selekasnya dipindahkan ke
kolam penetasan.
kolam
penetasan
kolam
penetasan dibikin lebih dari satu buah, dari tembok dengan air sedalam 30 cm
dan air mengalir atau diberi aerasi yang luas. luas kolam semuanya 10 m².
Kolam
kecebong.
Terdiri
dari lebih dari satu kolam yang masing-masing luasnya berkisar anta 5 m² – 6
m², dengan basic lantai terbuat dari semen.
kolam
kodok muda
di
kolam ini kodok yang dipelihara berusia kurang dari 2 bln.. dibikin lebih dari
satu buah dengan masing-masing luasnya 15 m², dengan dinding tembok dan kawat.
lantai miring dengan tempat air 1/3 bagian dengan kedalaman 15–35 cm.
Kolam
kodok dewasa.
Pada
kolam ini kodok telah berumur pada 2–6 bln.. kolam yang dibutuhkan terdiri dari
2, dengan masing masing luas kira–kira 20 m²,
dengan
konstruksi basic dan dinidng tembok dan kawat. kedalaman air yang dibutuhkan
pada 30–40 cm.
menyiapkan
kolam produksi
Sistem
pemijahandengan alami.
Induk
jantan dan betina yang sudah dipisah sepanjang 1-2 hari dikumpulkan di kolam
pemijahan. ikan liar bisa mengganggu hasil pemijahan. lihat supaya telur kodok
tidak turut terbuang air pembuangan. di sore atau pagi hari pada waktu suhu
mulai menurun, barulah kita butuh menolong kelancaran proses pemijahan, yakni
membuat hujan buatan.
Sistem
hipofisasi.
Langkah mutakhir buat memijahkan kodok yaitu dengan langkah sistem kawin suntik
memakai ekstrak kelenjar hipofisa untuk merangsang kodok supaya kawin cocok
waktu yang kita kehendaki. dengan sistem ini kita dapat mengintensifkan
pembenihan, kurangi kematian, merawat telur-telur kodok yang sudah dibuahi
didalam area tersendiri, berikan jaminan bahwa telur-telur akan terbuahi oleh
sperma semuanya dan tidak
membutuhkan
hujan buatan. penyuntikan pada tubuh betina lazimnya pada punggung, rongga
perut dan bagian kepala. langkah penyuntikan pada rongga perut banyak dipilih.
Reproduksi
dan perkawinan.
Kodok
yang akan disuntik ditampung pada akuarium yang diberi sedikit air dan ditutup
dengan kawat kasa buat memudahkan penangkapan. kodok-kodok tersebut sudah cukup umur dan didalam kondisi
masak telur. waktu penyuntikan kodok dibalut dengan kain hapa supaya tidak
meronta.
kodok
yang sudah disuntik lantas terlepas didalam akuarium lain dan dipantau
tiap-tiap jam. sesudah 12 jam, kodok tadi disuntik kembali supaya mereka dapat
bertelur semuanya. sesudah yang betina 2 kali disuntik dan tunjukkan akan
bertelur, jadi kita menyiapkan testis dari induk jantan. sperma dikeluarkan
dari testis dengan langkah memotongnya dengan jarum kecil yang tajam dan
dimasukkan ke cawan petri yang telah berisi air kolam yang bersih. sesudah air
didalam cawan jadi keruh dan testis telah kosong, jadi cairan testis dibiarkan
sepanjang 10 menit didalam suhu ruangan. bila sperma aktif ( dapat kita tengok
di bawah mikroskop ), jadi kodok betina bertelur diurut perutnya supaya
telurnya keluar. telur diusahakan jatuh diatas cairan sperma, lantas
digoyang-goyangkan dan biarlah sepanjang lebih dari satu menit. telur yang
alami pembuahan akan alami rotasi.
telur
lantas ditetaskan dan airnya diganti tiap-tiap hari dengan melindungi suhu pada
kisaran 24-27 derajat c dan ph air juga diamati. pada sistem dengan alamiah,
dipakai hujan buatan untuk merangsang proses perkawinan kodok, sebagaimana
diterangkan di atas.
Pemeliharaan.
Pemeliharaan
dikerjakan pada tiap-tiap step perkembangan kodok, perkembangan dan kesehatan
kodok terrgantung pada makanan dan kecocokan area tinggalnya. kodok diberi
makan 1 kali 1 hari, air di kolam diganti dan dibersihkan seminggu sekali.
sanitasi
dan tindakan preventif
telur
yang telah dibuahi, dipindahkan pada kolam penetasan. kolam dibersihkan dari
hama dan kotoran sebelum saat dipakai. telur kudu dipisahkan dari induknya
hingga telur tidak terganggu proses penetasannya dan tidak dimakan oleh
induknya. memindahkan telur jangan sempat pecah sarangnya atau lendirnya.
telur-telur akan menetas sesudah 48–72 jam pada suhu air 24–27 derajat c.
apabila telah menetas dipelihara pada kolam yang sama sepanjang 10 hari.
Perawatan
ternak.
Kodok muda yang sudah alami metamorphose diletakkan pada
kolam permanen. pemasukan dan pengeluaran air kudu diberi penyaring buat
menghindari hama dan menghindar kodok lepas ke peraiaran umum. padat penebaran
50-100 ekor/m². apabila kita memelihara type kodok banteng yang tidak senang
makanan yang tidak bergerak, makanan kudu ditempatkan di bawah aliran
air/pancuran. sesudah berusia 3 bln., kodok diseleksi menurut kaki belakang,
kulit dan ukuran badannya. jumlah yang di seleksi 20% dari total dan
dipindahkan ke kolam calon induk, namun sisanya terus dipelihara sampai waktu
panen pada umur 4-5 bln.. kodok dewasa ( masak gonada ) untuk bibit unggul,
baik jantan ataupun betina di suntik dengan kelenjar hiphopisa kodok sejumlah 1
dosis. penyuntikan dikerjakan 1 bln. sekali ( apabila menggunakan sistem
hiphopisa ) dan padat tanam sejumlah 20-25 ekor/m².
Pemberian
pakan.
Ada
beragam macam makanan yang bisa diberikan untuk kodok di kolam pembesaran
persil ataupun di kolam pembesaran kodok remaja. makanan percil sampai kodok
dewasa berbentuk cincangan daging bekicot, cincangan daging ikan, ulat,
belatung, serangga, mie, bakso dan beragam benih ikan dan ketam-ketaman kecil
dan yang lain. dapat juga diberikan makanan buatan, dengan meramu makanan
buatan kita dapat menyusun cocok dengan tingkat umur kodok, yang kadang-kadang
sukar dikerjakan seandainya kita memberinya makanan yang segera didapat dari
alam. karena jadi masalah yang kerap dialami layaknya ukuran makanan semakin
besar dari lebar bukaan mulut kodok tak perlu terjadi lagi.
Hama
dan penyakit.
Penyakit,
hama dan penyebabnya
penyakit
kodok biasanya dikarenakan oleh serangan jamur dan bakteri. paha kaki berwarna
merah, luka dan kulit melepuh yaitu penyakit yang menyerang kodok yang berusia
1-2 bln., menular dan menyerang sistem saraf, hingga akan mati didalam lebih
dari satu jam.
Pencegahan
serangan penyakit dan hama
bakteri
dapat menyerang kecebong, gejalanya ekor luka dan berwarna putih.
penanggulangannya memisahkan kecebong yang diserang, kolam dibersihkan dengan
pk, dosis 0, 05 gram/ liter 15 hari sekali, janganlah berikan makanan yang
kandungan proteinnya melebihi dosis 10–15% lantaran perut kodok akan jadi
kembung. penyembuhan dengan antibiotika streptomisin/tetrasiklin, obat luar
dengan pemakaian betadine, atau direndam didalam nacl 0, 15 gram/liter air
sepanjang 30 menit, diulang sampai 4 kali.
Pemberian
vaksinasi dan obat
Penyembuhan
kaki merah dan bisul pada kodok, memandikan kodok didalam larutan nifurene
50–100 gram/m² air, atau dengan suntikan teramisin 25 mg/kg, atau streptomycin
20 mg/kg berat kodok. penyakit dubur keluar diobati dengan langkah pisahkan dan
istirahatkan 2–3 hari dan tidak diberi makan. penyakit yang lain yaitu dubur
keluar ( ambaien ) pada percil ( kodok muda ). buat mengatasinya, populasi
tidak bisa sangat padat dan kolam kudu bersih dan pemberian kandungan kalori
didalam makanan tidak bisa melebihi dosis 3400 cl/kg makanan.
·
Panen.
·
Hasil
utama
·
Hasil
utama yang dihasilkan yaitu dagingnya
·
Hasil
tambahan
Namun
hasil tambahan yang bisa diperoleh yaitu mengolah limbah hasil pemotongan untuk
jadikan silase ; dengan penambahan propionat dan asam formiat dengan jalur
digiling berbarengan sama jadi makanan untuk ternak ini tahan sampai 2 bln.
pada suhu masih. hasil sampingan yang lain yaitu dengan jadikan tepung, di mana
kandungan mineral dan proteinnya masih cukup tinggi untuk jadikan bahan
tambahan pakan ternak. kodok yang tidak dijual/afkir bisa diambil hiphofisanya
untuk proses pemijahan selanjutnya.
penangkapan
sebelum
saat disiangi, umumnya kodok-kodok tersebut diletakkan pada penampungan. area
penampungan kodok dapat berbentuk kotak kayu atau bak semen yang drainasenya
lancar.
Pascapanen
Proses
penanganan pasca panen juga amatlah gampang. untuk melindungi supaya kodok
terus hidup dan segar, jadi kita dapat memakai karung goni atau tas kain yang
dibasahi. pengangkutan sangat aman dikerjakan pada pagi hari atau sore hari.
seandainya pengangkutan dikerjakan untuk jarak jauh jadi butuh dibuatkan kotak
kayu yang didesain dengan spesial, dan kapasitasnya sesuai dengan besarnya
kotak kayu tersebut.
Sumber : http://tipspetani.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar