Red Water System menjadi salah satu
cara baru dalam kegiatan budidaya ikan lele di Indonesia dengan memanfaatkan
bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dalam proses pembesaran benih
ikan lele tanpa ganti air kolam hingga panen dengan cara fermentasi Yakult,
Ragi Tape dan Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / GulaMerah).
Jika selama ini para pembudidaya lele
sangat khawatir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di
dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System
ini kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri
Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan utamanya.
Agar tidak terjadi booming kotoran ikan
yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan
Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang
berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri
Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.
Kolam Red Water System hanya ideal
untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500
ekor/m3 (dengan bantuan aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini
sangat cocok bagi Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang
malas berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.
Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang
1.
Bahan-Bahan :
- Air
Bersih = 18 liter.
- Yakult
= 4 botol.
- Ragi
Tape = 2 butir
- Molasses
(Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
- Air
Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
- Jerigen
20 liter = 1 unit
2. Cara
Mengolah Bahan :
Masukkan air bersih 18 liter ke dalam
Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4 botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir
Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus) dan Air Kelapa Murni ke dalam Jeringen
yang telah berisi air bersih. Kocok jerigen selama 1-2menit agar semua bahan2
terlarut merata.
Simpan jerigen beserta bahan-bahan
tersebut selama 6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang
akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan
berbau alkohol.
3. Cara
Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih
bebas kandungan logamberat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi
Yakult, Molasses, Ragi dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari
secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :
Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di
teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.
Sisa bahan fermentasi tetap di simpan
di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan
penetesan bahan fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga
sampai saat panen.
Letakkan Arang dipinggir-pinggir
dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa
kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri
Sakaromises di dalam air kolam lele.
Akibat penetesan bahan fermentasi
diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah
perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,
Anda jangan panik dengan air menjadi
berwarna Merah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat
sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri
Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda
letakkan di dasar kolam.
Disarankan untuk memasang 2 titik
selang aerasi udara, tujuan pemberian aerasi ini adalah untuk mengaduk bakteri
Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang berada di dasar kolam agar dapat
terus berada merata di semua area kolam.
4. Pemberian
Pakan Ikan Lele
Pemberian pakan pelet pada ikan lele
disarankan untuk dibibis dulu dengan air hangat dan di angin-anginkan sebelum
ditebar ke kolam. Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan
kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.
Kasus perut kembung pada benih lele
sering juga terjadi saat peralihan pelet misalnya dari FF 999 menuju ke 781
(-1) dan seterusnya.
----
GWS => BWS/Biofloc => RWS
GWS => BWS/Biofloc => RWS
KONSEP
BUDIDAYA:
Metode
kesetimbangan ekosistem perairan
Persiapan Media: Kolam Tanah:
Persiapan Media: Kolam Tanah:
- Lumpur
dasar kolam dibersihkan.
- keringkan
selama 3 hari
- kasih
kapur/dolomit/kaptan dgn dosis 200-250gr/m2
- isi
air di 100cm.
- tambakan
dolomit 100gr/m2
- tambahkan
probiotik 5ml/m3 +30gr dedak + 1 ragi tape/m3
- tunggu
5-7hari bibit masuk.
Kolam Beton/Terpal:
- isi
air 70cm
- tambahkan
dolomit/kapur/kaptan dosis 100-150 gr/m3
- tambahkan
probiotik 5ml/m3
- tambahkan
30gr dedak+ragi tape 1/m3
- tambahkan
air yg udah jadi 30cm
- tunggu
5-7 hari bibit tebar
APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG
Red Water System
(RWS) Instan
- 30gr/m3
dedak halus+1butir ragi tape/m3+5gr/m3 ragi tempe +air secukupnya, tutup
rapat selama 3 hari
- Isi
air 50cm dan + kan bahan di atas
- Masukkan
mill/dolomit 100-150gr/m3
- Masukkan
bakteri lacto 10ml/m3
- Molase
50gr/m3
- Aerasi
jalankan selama 3 hari
- Tinggikan
air sampai 100cm
- Tunggu
7 hari baru tebar
Jika Sudah ada Air Merah:
- Isi
50cm
- Aplikasi
semua seperti di atas
- Hidupkan
aerasi 24 jam
- Hari
ke 5 air naikkan di 70cm
- Hari
ke 7 naikkan ke 100cm
- Hari
ke 10 siap tebar
Catatan:
Kenapa tidak ada SOP BWS/Biofloc karena BWS merupakan masa transisi sehingga
media tidak stabil.
MANAGEMEN
PAKAN
- Pemberian
pakan setelah bibit normal
- Dosis
5% - 1,5% dari berat total
- Umur
3 - 15 hari 5% sehari 4x
- umur
15- 25 hari 4% sehari 3x
- umur
25 - 35 hari 3% sehari 3x
- umur
35 - 45 hari 3% sehari 2x
- umur
45-60 hari 2,5% sehari 2x
- umur
60 - panen 1,5% sehari 2x
- Pakan
harus dicampur probiotik [10 menit]
- Tebar
pakan dg merata,
- Dosis
pakan yg diberikan 80% dr jatah.
APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG
MANAGEMEN AIR
GWS
- Tiap
7 hari air diganti 30cm
- Penambahan
air harus diikuti penambahan -. Probiotik 5ml/m2 -.
Dolomit/kapur/kaptan.30-50gr/m3 Saat pergantian air ikan di puasakan 24
jam.
RWS
- Ganti
air jika terpaksa 30cm (air bawah)
- Aplikasi
bakteri lactobacilus 3ml/m3
- Aplikasi
mill/dolomit 30 -50gr/m3
- Dijalani
7 hr sekali
- Saat
aplikasi ikan puasa 24 jam
- Semua
aplikasi pagi hari
- Aplikasi
ragi tape 1butir/m3
- Aplikasi
ragi tempe 3gr/m3
PEMAKAIAN PROBIOTIK
- Dicampurkan
pakan dg dosis 10ml/kg
- Ditambahi
air/ tetes/gula merah baru dicampur pakan
- Diamkan
sekitar 5-10 menit
- Tiap
pemberian pakan wajib ditambahkan probiotik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar