Kamis, 29 November 2018

RED WATER SYSTEM ( RWS ) DALAM BUDIDAYA LELE..... APA ITU ?

                                  Hasil gambar untuk sistem rws lele

Red Water System menjadi salah satu cara baru dalam kegiatan budidaya ikan lele di Indonesia dengan memanfaatkan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dalam proses pembesaran benih ikan lele tanpa ganti air kolam hingga panen dengan cara fermentasi Yakult, Ragi Tape dan Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / GulaMerah).

Jika selama ini para pembudidaya lele sangat khawatir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System ini kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan utamanya.

Agar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.

Kolam Red Water System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500 ekor/m3 (dengan bantuan aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.

Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang
1. Bahan-Bahan :
  1. Air Bersih = 18 liter.
  2. Yakult = 4 botol.
  3. Ragi Tape = 2 butir
  4. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
  5. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
  6. Jerigen 20 liter = 1 unit

2. Cara Mengolah Bahan :
Masukkan air bersih 18 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4 botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus) dan Air Kelapa Murni ke dalam Jeringen yang telah berisi air bersih. Kocok jerigen selama 1-2menit agar semua bahan2 terlarut merata.

Simpan jerigen beserta bahan-bahan tersebut selama 6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan berbau alkohol.

3. Cara Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logamberat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi Yakult, Molasses, Ragi dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :

Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.

Sisa bahan fermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga sampai saat panen.

Letakkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.

Akibat penetesan bahan fermentasi diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,

Anda jangan panik dengan air menjadi berwarna Merah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda letakkan di dasar kolam.

Disarankan untuk memasang 2 titik selang aerasi udara, tujuan pemberian aerasi ini adalah untuk mengaduk bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang berada di dasar kolam agar dapat terus berada merata di semua area kolam.

4. Pemberian Pakan Ikan Lele
Pemberian pakan pelet pada ikan lele disarankan untuk dibibis dulu dengan air hangat dan di angin-anginkan sebelum ditebar ke kolam. Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.

Kasus perut kembung pada benih lele sering juga terjadi saat peralihan pelet misalnya dari FF 999 menuju ke 781 (-1) dan seterusnya.
----
GWS => BWS/Biofloc => RWS 


KONSEP BUDIDAYA: 
Metode kesetimbangan ekosistem perairan

Persiapan Media: Kolam Tanah:

  1. Lumpur dasar kolam dibersihkan.
  2. keringkan selama 3 hari
  3. kasih kapur/dolomit/kaptan dgn dosis 200-250gr/m2
  4. isi air di 100cm.
  5. tambakan dolomit 100gr/m2
  6. tambahkan probiotik 5ml/m3 +30gr dedak + 1 ragi tape/m3
  7. tunggu 5-7hari bibit masuk.

Kolam Beton/Terpal:


  1. isi air 70cm
  2. tambahkan dolomit/kapur/kaptan dosis 100-150 gr/m3
  3. tambahkan probiotik 5ml/m3
  4. tambahkan 30gr dedak+ragi tape 1/m3
  5. tambahkan air yg udah jadi 30cm
  6. tunggu 5-7 hari bibit tebar

APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG


Red Water System (RWS) Instan
  1. 30gr/m3 dedak halus+1butir ragi tape/m3+5gr/m3 ragi tempe +air secukupnya, tutup rapat selama 3 hari
  2. Isi air 50cm dan + kan bahan di atas 
  3. Masukkan mill/dolomit 100-150gr/m3
  4. Masukkan bakteri lacto 10ml/m3
  5. Molase 50gr/m3
  6. Aerasi jalankan selama 3 hari
  7. Tinggikan air sampai 100cm 
  8. Tunggu 7 hari baru tebar

 Jika Sudah ada Air Merah:

  1. Isi 50cm
  2. Aplikasi semua seperti di atas 
  3. Hidupkan aerasi 24 jam
  4. Hari ke 5 air naikkan di 70cm
  5. Hari ke 7 naikkan ke 100cm
  6. Hari ke 10 siap tebar 
Catatan: Kenapa tidak ada SOP BWS/Biofloc karena BWS merupakan masa transisi sehingga media tidak stabil.

MANAGEMEN PAKAN 
  • Pemberian pakan setelah bibit normal
  • Dosis 5% - 1,5% dari berat total
  • Umur 3 - 15 hari 5% sehari 4x 
  • umur 15- 25 hari 4% sehari 3x
  • umur 25 - 35 hari 3% sehari 3x
  • umur 35 - 45 hari 3% sehari 2x
  • umur 45-60 hari 2,5% sehari 2x
  • umur 60 - panen 1,5% sehari 2x
  • Pakan harus dicampur probiotik [10 menit]
  • Tebar pakan dg merata,
  • Dosis pakan yg diberikan 80% dr jatah.

APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG


MANAGEMEN AIR 
GWS

  • Tiap 7 hari air diganti 30cm
  • Penambahan air harus diikuti penambahan -. Probiotik 5ml/m2 -. Dolomit/kapur/kaptan.30-50gr/m3 Saat pergantian air ikan di puasakan 24 jam. 
RWS
  • Ganti air jika terpaksa 30cm (air bawah)
  • Aplikasi bakteri lactobacilus 3ml/m3 
  • Aplikasi mill/dolomit 30 -50gr/m3
  • Dijalani 7 hr sekali
  • Saat aplikasi ikan puasa 24 jam
  • Semua aplikasi pagi hari
  • Aplikasi ragi tape 1butir/m3
  • Aplikasi ragi tempe 3gr/m3

PEMAKAIAN PROBIOTIK 


  • Dicampurkan pakan dg dosis 10ml/kg 
  • Ditambahi air/ tetes/gula merah baru dicampur pakan
  • Diamkan sekitar 5-10 menit
  • Tiap pemberian pakan wajib ditambahkan probiotik













Tidak ada komentar:

Posting Komentar