Jumat, 29 Maret 2019

MENGENAL LEBIH DEKAT : IKAN SEBELAH

                                       Hasil gambar untuk evolusi ikan sebelah
Disebutnya flatfish atau orang Indonesia sering menyebut ikan sebelah masuk dalam ordo Pleuronectiform, ikan berbadan pipih, kedua mata yang berada pada satu sisi (atas), sementara sisi yang satunya tidak ada mata dan sedikit pigmen. Justru itulah yang menjadikan menjadikan ikan ini paling unik diantara ikan bertulang belakang yang berbentuk simetris.
Ikan sebelah atau dalam bahasa latinnya Pleuronectidae merupakan ikan yang bentuk tubuhnya pipih. Ikan ini hidup di dasar air baik air tawar maupun asin. Ikan ini banyak menghabiskan waktu di dasar air menunggu mangsanya. Begitu mangsa lewat, maka ia pun akan segera menangkap dan menelannya.

Ikan ini mempunyai kemampuan untuk menyamarkan tubuhnya dengan lingkungan sekitarnya sebagai penyamaran, sehingga mangsanya dapat dikelabui dan dapat dengan mudah untuk ditangkap.

Ikan ini dalam perkembangannya memiliki metamorfosa yang aneh karena pada saat ia masih larva hingga menjadi ikan sebelah yang dewasa, tubuhnya makin berbentuk pipih, sedangkan salah satu matanya bergerak kearah salah satu sisi tubuhnya. Setelah itu warna bagian tubuh bawah berubah menjadi putih.
Salah satu jenis ikan ini (ikan halibut) memiliki ukuran tubuh hingga 2,7 meter dengan berat 270 kilogram. Ikan halibut memakan mahluk laut seperti cumi-cumi, udang, dan kepiting. 
 
Metamorfosis ikan ini juga sangat aneh. Awalnya, ikan ini berbentuk simetris, persis seperti ikan-ikan lain pada umumnya. Namun, lama kelamaan bentuknya berubah menjadi pipih. Bahkan salah satu matanya bergerak ke arah sisi tubuhnya yang lain dan sisi satunya lagi, nggak memiliki mata.
Secara morfologi ikan ini mempunyai bentuk badan pipih, kedua mata berada pada salah satu sisi, sedang sisi yang lain tidak ada mata (karena itulah ikan ini disebut ikan sebelah) dan sedikit pigmen. Panjang ikan ini rata-rata sekitar 30 cm dan dapat mencapai 45 cm. Ikan ini banyak ditemukan di estuari dan air dangkal, di dasar pasir atau lumpur sampai kedalaman 200 m. Ikan Sebelah yang masih muda umumnya ditemukan di air payau. Makanan utama ikan ini adalah hewan-hewan benthic, umumnya yang berkulit keras dan tak bertulang punggung.
Bentuk asimetris yang ada pada Ikan Sebelah merupakan hasil evolusi tengkorak flatfish secara bertahap. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil ikan bermata aneh dari perairan Eropa Kuno. Fosil ini diperkirakan hidup 50 juta tahun lalu, dengan satu mata di atas kepalanya dan satunya berada di sebelahnya. Bentuk asimetris ini memungkinkan mereka untuk berbaring datar di dasar laut sambil menunggu mangsanya. Fosil ikan sebelah juga ditemukan di museum di Inggris, Perancis, Italia dan Austria. Ikan–ikan tersebut tinggal di perairan dangkal yang hangat di Eropa pada Zaman Eocene Epoch ketika dunia masih beriklim sedang, serta ikan paus dan burung-burung modern baru pertama kali berevolusi.
 Ikan Sebelah biasanya bertelur di daerah lepas pantai dan ada yang bertelur di muara sungai. Dalam sekali reproduksi betina mampu melepaskan beberapa ratus ribu telur sampai dua juta telur. Telur-telur tersebut akan menjadi larva berukuran 1,5 – 3 mm. Pada saat ia masih larva hingga menjadi ikan sebelah yang dewasa, tubuhnya makin berbentuk pipih, sedangkan salah satu matanya bergerak kearah salah satu sisi tubuhnya. Setelah itu warna bagian tubuh bawah berubah menjadi putih.
Kandungan nutrisi ikan ini cukup tinggi dan rasanya juga enak, daging ikan sebelah memang tidak terlalu tebal tetapi  rasanya sangat gurih. Ikan ini juga dipercaya dapat meningkatkan stamina. Ikan Sebelah biasanya dieksport dalam bentuk fillet dengan tujuan Uni Eropa. Jenis yang diminati dan mempunyai nilai jual yang tinggi  adalah Psetta maxima. Jenis lain yang juga mempunyai pasar eksport adalah Engyprosopon sp yang banyak ditemukan di perairan Semarang dan sekitarnya dengan tujuan eksport ke Jepang.

Ikan berbadan pipih ini suka sekali menyamar, menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya dengan cara memendamkan badannya ke dalam lumpur atau pasir di dasar taut, sementara hanya matanya yang muncul ke permukaan. Matanya dapat diangkat atau diturunkan dan digerakkan dengan bebas. lkan ini memakan terutama binatang berkulit keras, hewan tak bertulang punggung. Tanpa gerak,dengan sangat sabar ia menunggu mangsanya sampai mangsa benar-benar dekat dan lengah dengan gerakan yang sangat cepat dan mendadak menyergap, jarang sekali mangsa dapat lolos dari sergapannya. Sepertinya predator ini diciptakan demikian, pertama untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar, kedua untuk memudahkan ia memangsa.
Ordo ini terdiri dart berbagai variasi spesies. Berdasarkan temuan para peneliti dari UE telah terkumpul sebanyak 28 spesies ikan sebelah (flatfish), dan hanya ada 6 spesies yang memiliki nilai komersial tinggi, yanu Botidae, Cynoglossidae, Citaridae, Pleuronectidae, Scoftalmidae, dan Soleidae. Jenis produk ini dipasarkan dalam bentuk fillet, dengan pasar utama Eropa. Dari keenam spesies di atas masing-masing memiliki karakter plot yang berbeda-beda yang mungkin akan rnemuudahkan bagi kita untuk mengidentifikasi, karena yang ada di pasaran dalam bentuk fillet maka yang sering terjadi ketika produk yang lebih berkualitas tidak ada diganti dengan produk yang kualitasnya lebih rendah. Di antara produk flatfish yang paling unggul kualitasnya adalah jenis turbot (Psetta maxima) yang berasal dari Mediterania. Jenis inilah yang di pasaran Eropa sering diganti (dipalsukan) dengan jenis lain yang kualitasnya lebih rendah, yaitu jenis Scophtalmus rhombus, kenapa? karena tekstur dan warna dagingnya mirip dan sulit dibedakan.

Secara komersial ikan ini cukup penting karena disamping kandungan nutrisinya yang cukup tinggi rasanya juga nikmat, akan tetapi di alam stoknya terbatas. Ikan dalam spesies benthic ditemukan di perairan tropis dan hangat, biasanya bertelur di daerah lepas pantai, beberapa bertelur di muara sungai. Pada saat tingkat kesuburan tinggi, betina biasanya melepaskan sedikitnya beberapa ratus ribu telur. Untuk betina yang berukuran besar mampu bertelur hingga mencapai lebih dari 2 juta, dan dengan segera telur-telur itu menjadi larvae berukuran 1,5-3 mm.
Ikan berbadan pipih ini suka sekali menyamar, menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya dengan cara memendamkan badannya ke dalam lumpur atau pasir di dasar taut, sementara hanya matanya yang muncul ke permukaan. Matanya dapat diangkat atau diturunkan dan digerakkan dengan bebas. lkan ini memakan terutama binatang berkulit keras, hewan tak bertulang punggung. Tanpa gerak,dengan sangat sabar ia menunggu mangsanya sampai mangsa benar-benar dekat dan lengah dengan gerakan yang sangat cepat dan mendadak menyergap, jarang sekali mangsa dapat lolos dari sergapannya. Sepertinya predator ini diciptakan demikian, pertama untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar, kedua untuk memudahkan ia memangsa.
Ordo ini terdiri dart berbagai variasi spesies. Berdasarkan temuan para peneliti dari UE telah terkumpul sebanyak 28 spesies ikan sebelah (flatfish), dan hanya ada 6 spesies yang memiliki nilai komersial tinggi, yanu Botidae, Cynoglossidae, Citaridae, Pleuronectidae, Scoftalmidae, dan Soleidae. Jenis produk ini dipasarkan dalam bentuk fillet, dengan pasar utama Eropa. Dari keenam spesies di atas masing-masing memiliki karakter plot yang berbeda-beda yang mungkin akan rnemuudahkan bagi kita untuk mengidentifikasi, karena yang ada di pasaran dalam bentuk fillet maka yang sering terjadi ketika produk yang lebih berkualitas tidak ada diganti dengan produk yang kualitasnya lebih rendah. Di antara produk flatfish yang paling unggul kualitasnya adalah jenisturbot (Psetta maxima) yang berasal dari Mediterania. Jenis inilah yang di pasaran Eropa sering diganti (dipalsukan) dengan jenis lain yang kualitasnya lebih rendah, yaitu jenis Scophtalmus rhombus, kenapa? karena tekstur dan warna dagingnya mirip dan sulit dibedakan. Indonesia adalah salah satu negara pemasok flatfish ke Uni Eropa.

Hewan ini dikenal di Indonesia dengan nama ikan sebelah dan masuk dalam family pleuronectidae. Bentuknya pipih dan hidup di air tawar atau asin. Ikan sebelah banyak menghabiskan waktunya di dasar perairan sambil menunggu mangsa. Uniknya, ikan ini bisa menyamakan warna tubuhnya dengan keadaan sekitar, makanya selalu berhasil menangkap buruannya.
Ikan Sebelah Laut atau juga dikenali sebagai ikan sisa Nabi, merujuk kepada sekumpulan ikan dalam genus Pseudorhombus atau Achiroides. Ikan air masin dan tawar ini terdapat di kawasan tropika, termasuk di negara-negara ASEAN.
Ikan Sebelah Laut ini amat penting secara komersil. Ikan ini dikatakan mengandungi kandungan nutrisi yang cukup tinggi disamping memiliki rasa yang lazat. Bagaimanapun, stok ikan ini adalah terbatas. Ikan dalam spesies benthic ini banyak boleh ditemui di perairan tropika dan hangat, biasanya bertelur di kawasan lepas pantai dan muara sungai. Pada waktu kesuburan tinggi, ikan betina biasanya melepaskan sehingga beberapa ratus ribu telur. Untuk betina yang berukuran besar mampu bertelur sehingga mencapai lebih dari 2 juta. Telur-telur ikan dengan segera menjadi larvae berukuran 1.5-3 mm.
Sumber :

4.    http://kolampancingcs.blogspot.com/2012/02/ikan-sebelah-flatfish.html

Kamis, 21 Maret 2019

FUNGSI UTAMA PROTEIN DAN LEMAK PADA PAKAN IKAN


Gambar terkait

Kebutuhan nutrisi pada ikan secara alami sudah tersedia, baik di kolam maupun diperairan lain. Pada usaha agribisnis budidaya ikan yang dilakukan secara tradisional, kebutuhan pakan ikan dapat dipenuhi oleh pakan alami yang tumbuh di kolam. Akan tetapi pada skala usaha agribisnis budidaya ikan yang dilakukan secara intensif, ketersediaan pakan alami tersebut sudah tidak mampu lagi menopang pertumbuhan dan perkembangan ikan secara optimal, mengingat kepadatan populasi pemeliharaan ikan sangat tinggi. Oleh karena itu, kebuthan nutrisi pada ikan ini harus disediakan melalui pemberian pakan buatan.

Komponen Penghasil Energi.
Komponen yang termasuk dalam kelompok ini akan menghasilkan energi bila dicerna oleh ikan. Komponen penyusun pakan ikan yang berfungsi sebagai penghasil energi yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Ketiga komponen tersebut merupakan komponen utama dalam penyusunan ransum atau pakan ikan, karena dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah yang relatif besar untuk menopang pertumbuhannya. 

Dalam pembuatan pakan ikan, standar pemenuhan nilai energi untuk pertumbuhan ikan adalah 4,0 kkal/g untuk protein; 9,0 kkal/g untuk lemak; dan 4,0 kkal/g untuk karbohidrat. Dalam budidaya ikan secara intensif, efisiensi energi dalam pakan yang diberikan dapat dikatakan baik jika nilai efisiensi tersebut berkisar antara 25-40%. Nilai tersebut dapat dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan energi ikan sebesar 100 kkal maka dibutuhkan energi yang tersedia dalam pakan sebesar 250-400 kkal. Dengan pemberian energi dengan besaran tersebut, maka energi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kurang dari 50% total energi dalam pakan, selebihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup (cost of living).

Protein
Protein merupakan suatu polimer heterogen yang tersusun atas monomer asam amino dalam jumlah banyak, mencapai ribuan bahkan ratusan yang saling berhubungan satu sama lain melalui ikatan peptida dan ikatan silang antara ikatan hidrogen, ikatan sulfhidril, dan ikatan van der waal. Protein merupakan penyusun utama makhluk hidup, molekul protein ini mengandung unsur oksigen, nitrogen, hidrogen, karbon, sulfur, serta fosfor yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Pada makhluk hidup, protein memegang peranan penting, baik sebagai antibodi (sistem kekebalan tubuh), sistem kendali (hormon), sumber asam amino bagi organisme heterotof (tidak mampu membentuk asam amino), sumber gizi, maupun dalam fungsi struktural atau mekanis (pembentuk batang dan sendi sitoskeleton)
Pada ikan, protein memegang peranan penting karena material organik utama dalam jaringan dan organ tubuh ikan tersusun oleh protein berkisar antara 18-30 %. Bahkan bersama dengan komponen nitrogen lain, protein berperan dalam membentuk vitamin, enzim, asam nukleat, hormon dan lain-lain.

Fungsi Protein. Sebagai senyawa organik kompleks yang berbobot molekul tinggi, protein sangat dibutuhkan oleh ikan terutama sebagai sumber energi. Karena nilai energi produktif yang diberikan oleh protein kepada ikan lebih besar jika dibandingkan dengan hewan lainnya, dimana peningkatan panas akibat pemberian protein pada ikan lebih rendah. Selain itu, Sebagian besar energi yang dapat dicerna (digestible energy) dalam protein juga dapat dimetabolisme dengan lebih baik oleh tubuh ikan.
Selain sebagai sumber energi, protein pada ikan juga berfungsi memperbaiki jaringan yang rusak, serta membantu pertumbuhan ikan. Protein ini dibutuhkan oleh tubuh ikan secara kontinue karena asam amino dalam protein dibutuhkan secara terus menerus terutama untuk mengganti protein yang rusak selama masa pemeliharaan dan membentuk protein baru selama masa pertumbuhan dan masa reproduksi ikan.
Fungsi Utama Protein Pada Ikan:
1.      Berperan dalam pembentukan antibodi, hormon, enzim, vitamin.
2.      Berperan dalam pertumbuhan maupun pembentukan jaringan tubuh.
3.      Sebagai sumber gizi.
4.      Sebagai sumber energi utama, terutama apabila komponen lemak dan karbohidrat yang terdapat di dalam pakan tidak mampu memenuhi kebutuhan energi.
5.      Berperan dalam perbaikan jaringan tubuh yang rusak.
6.      Turut berperan dalam pembentukan gamet.
7.      Berperan dalam proses osmoregulasi di dalam tubuh.

Lemak (Lipids)
Lemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (0). Molekul-molekul penyusun lemak meliputi asam lemak, sterol, monogleserida, fosfolipida, glikolipida, digliserida, malam, terpenoida (getah dan steriod), vitamin larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K, dan lain-lain. Lemak pada ikan merupakan sumber energi yang paling tinggi. Secara khusus, lemak juga disebut minyak hewani pada suhu kamar yang terdapat pada jaringan tubuh adiposa. Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon sitokina, hormon leptin dan resistin. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa ini berperan penting dalam komunikasi antarsel, sedangkan hormon leptin dan resistin berperan penting dalam sistem kekebalan. Sebenarnya lemak dan minyak adalah senyawa organik yang tersusun oleh molekul yang sama, perbedaannya hanya terletak pada titik cair dan bobot molekul. Titik cair pada lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak, selain itu lemak juga memiliki bobot molekul yang lebih berat dengan rantai yang lebih panjang. 
Lemak dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak turunan.

1.      Lemak sederhana (simple lipids) terdiri atas lemak netral (trigliserida), ester gliserol, wax (ester kolesterol, ester vitamin A atau D), dan lain-lain. Wax merupakan ester asam lemak dari alkohol berantai panjang, berperan sebagai sumber energi dan memperbaiki karakteristik fisika dan kimia.
2.      Lemak campuran (compound lipids), misalnya fosfolipid yang merupakan ester asam lemak dan asam fosfatidik. Lemak ini merupakan komponen utama lemak pada membran sel.
3.      Lemak turunan (derived lipids), yaitu produk hidrolisis dari lemak sederhana dan lemak campuran. Komponen utama lemak turunan adalah asam lemak.
Berdasarkan kejenuhannya, lemak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lemak jenuh dan tidak jenuh. Kejenuhan lemak dapat diketahui berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap di antara atom karbon penyusunnya. Lemak tidak jenuh mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap, sedangkan lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap. Lemak jenuh relatif sulit bereaksi karena titik cairnya relatif tinggi dibandingkan dengan lemak tidak jenuh.

Fungsi Lemak. Secara umum fungsi lemak bagi makhluk hidup adalah :

1.      Sebagai cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
2.      Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal.
3.      Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berperan penting dalam proses biologis.
4.      Berfungsi sebagai penahan goncangan terutama dalam melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
5.      Sebagai sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.

Ikan memanfaatkan lemak sebagai sember energi utama untuk kelangsungan hidupnya disamping sebagai pembentuk struktur sel "prekursor" dan memelihara keutuhan biomembran. Biomemran berperan dalam pengangkutan antarsel seperti vitamin dan sterol dimana vitamin dan sterol ini merupakan nutrien yang larut dalam lemak. Sterol merupakan alkohol berantai panjang polisiklik yang berfungsi sebagai komponen pada sistem hormon dan fungsi fisiologis yang berkaitan dengan proses pemijahan. Fungsi utama sterol pada sistem hormon adalah pada proses pematangan gonad. Asam lemak yang terdapat dalam fosfolipid sangat mempengaruhi aktivitas biomembram. Biasanya terdapat pada pakan maupun daging ikan. Namun, dalam pakan maupun daging ikan, selain lemaknya terdapat dalam bentuk fosfolipid, juga dalam bentuk trigliserida, bahkan kadang-kadang terdapat dalam bentuk wax. Fosfolipida merupakan lemak yang dibentuk dari molekul gliserol dengan dua asam lemak, trigliserida merupakan lemak yang dibentuk dari molekul gliserol tetapi dengan tiga asam lemak, sedangkan wax merupakan ester yang terbuat dari asam lemak dan alkohol berantai panjang. Ketiga jenis lemak ini mempunyai peran yang berbeda. Fosfolipid berperan penting dalam pembentukan membran sel, trigliserida berperan dalam penyimpanan lemak, dan wax merupakan bentuk umum penyimpanan asam lemak pada beberapa zooplankton.

Lemak merupakan sumber energi utama, sehingga kemampuan lemak sebagai penghasil energi jauh lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Tetapi, karena kemampuan ikan dalam mengkonsumsi protein lebih baik dibanding dengan kemampuannya mengkonsumsi lemak dan karbohidrat, maka peranan lemak sebagai sumber energi lebih kecil dibandingkan peran protein. Ikan dari golongan karnivora memiliki ketersediaan yang rendah terhadap karbohidrat. Oleh karena itu, pada ikan golongan karnivora ini peranan lemak sebagai sumber energi sangat vital. Penambahan lemak sebagai sumber energi akan meningkatkan efektifitas penggunaan protein (protein sparing effect).
Sumber
:
http://ummpress.umm.ac.id/katalog/detail/nutrisiikan.html


CARA MEMBUAT PAKAN IKAN APUNG


                                    Hasil gambar untuk membuat pakan ikan
Bagi Anda yang hobi memancing atau memiliki usaha ternak ikan, pelet adalah sebuah hal yang harus diperhatikan. Pelet bukan hanya makanan untuk menarik ikan agar bisa terpancing oleh kail, tetapi juga makanan rutin bagi ikan-ikan ternak Anda. Untuk itu, penting bagi Anda mencari tahu cara membuat pelet ikan yang benar dan bisa mengapung.
Mengapa pelet ikan apung ini penting? Pasalnya, pelet ikan apung lebih disenangi oleh ikan, lebih mudah dicerna, dan tentunya tidak akan mencemari habitat ikan.
Habitat yang kotor akan pelet tidak membuat ikan-ikan menjadi nyaman, dan memengaruhi kesehatan mereka. Anda tentunya tidak mau bukan ikan-ikan ternak Anda menjadi sakit bahkan mati karena habitat yang kotor?
Apalagi, habitat ikan yang kotor juga akan merugikan. Pasalnya, Anda harus mengeluarkan biaya dan tenaga lebih untuk membersihkan habitat ikan ternak.

Sayangnya, pelet ikan apung memang cenderung lebih mahal daripada pelet ikan tenggelam. Selain itu, ada banyak rumor yang beredar bahwa pelet ikan apung sulit untuk dibuat sendiri. Untuk itu, terkadang banyak orang yang malas untuk membeli pelet ikan apung apalagi membuatnya.
Namun rumor itu tidak sepenuhnya tepat, karena Anda bisa membuat pelet ikan apung di rumah, lho! Hanya saja, berbeda dengan pelet ikan biasa, cara membuat pelet ikan apung memang lebih detil dan membutuhkan ketelitian. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat membuat pelet ikan apung. Apa sajakah itu?
Perhatikan Mutu Bahan Pelet
Ada beberapa kriteria yang dapat menentukan mutu bahan pelet ikan apung. Yang pertama, nilai gizi. Pelet bukanlah sekadar makanan untuk memancing ikan. Pelet haruslah bergizi tinggi karena apa yang dimakan oleh ikan, tentunya memengaruhi kualitas ikan.
Pelet tanpa kandungan gizi maksimal akan membuat ikan menjadi kurus dan sakit-sakitan. Bagi para peternak ikan, hal tersebut tentunya merugikan.
Yang kedua, pelet ikan apung haruslah bebas racun dan bukan makanan pokok manusia. Apa yang aman dimakan oleh manusia, belum tentu aman dimakan oleh ikan.
Untuk itu kita tidak boleh sembarangan menjadikan makanan sebagai pelet ikan apung. Yang ketiga, pelet haruslah memiliki tekstur yang lembut agar mudah dimakan oleh ikan, dan juga mudah untuk diolah dan diperoleh supaya tidak menyulitkan kita.
Yang terakhir dan tak kalah penting, pilihlah bahan-bahan dengan harga terjangkau. Terjangkau bukan berarti murahan. Lakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan berapa standar harga untuk bahan-bahan pelet ikan apung. Jangan terbuai dengan harga murah, tetapi jangan pula membeli bahan dengan harga yang terlalu mahal.
Banyak peternak amatir yang meremehkan mutu bahan pembuat pelet ikan apung dan asal-asalan dalam membeli bahan baku. Mereka berpikir bahwa makanan ikan tak perlu dipikirkan kandungan gizinya, karena pada akhirnya ikan-ikan tersebut akan dibersihkan juga setelah dipancing. Ini jelas pemikiran yang salah besar.

Pelet sebagai makanan ikan jelas memengaruhi kualitas ikan, seperti yang telah disinggung di atas. Pelet dengan bahan dasar berkualitas tinggi akan dapat menggemukkan ikan, dan juga meningkatkan gizi ikan-ikan yang bersangkutan.
Ikan dengan gizi tinggi tentunya akan menyehatkan para manusia yang mengonsumsinya. Jadi, siapa bilang pakan untuk hewan tak perlu diperhatikan dengan matang?
Mempersiapkan Bahan-Bahan dengan Cermat
Setelah membeli bahan-bahan bermutu tinggi, yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan dan menakar kuantitas bahan tersebut. Untuk membuat pelet yang dapat mengapung dengan sempurna, Anda tidak bisa mencampur semua bahan dengan takaran seenaknya. Untuk itu, berikut detil bahan-bahan dan takaran yang tepat dalam pembuatan pelet ikan apung yang berkualitas:
  • 10 gram garam mineral
  • 80 gram kaldu
  • 200 gram tepung kedelai
  • 100 gram tepung darah (tepung hasil limbah pemotongan hewan ternak)
  •  50 gram vitamin
  •  350 gram tepung daun turi
  •  350 gram dedak halus
  •  100 gram tepung terigu
  •  120 gram tepung ikan
  •  150-200 gram tepung tapioka
Mulai Membuat Pelet Ikan Apung
Setelah mempersiapkan bahan-bahan, kini kita bisa mulai untuk menyimak cara membuat pelet ikan apung. Langkah-langkahnya sangat mudah, bahkan bisa langsung dilakukan oleh Anda yang masih awam. Nah, bagaimanakah langkah-langkahnya? Ini dia:
1. Giling Bahan-Bahan Sampai Halus
Langkah ini penting dilakukan apabila bahan-bahan yang Anda beli belum dihaluskan. Namun bila Anda membeli bahan-bahan jadi yang memang sudah dihaluskan, Anda bisa melewati langkah ini.

Bagi Anda yang masih awam dalam proses pembuatan pelet ikan apung, disarankan bagi Anda untuk membeli bahan-bahan yang sudah dihaluskan. Hal ini bertujuan agar Anda tidak terlalu banyak membuang waktu dan tidak melakukan kesalahan saat menghaluskan bahan, yang nantinya akan membuat pelet ikan tidak mengapung sempurna.
2. Tambah Bahan Perekat
Usai mempersiapkan bahan-bahan dengan ukuran yang tepat, Anda tidak bisa serta merta mencampurkan semuanya sekaligus, di waktu yang sama. Untuk menghasilkan pelet ikan yang padat dan pulen, pertama-tama, tambah bahan yang mampu menjadi perekat, seperti tepung tapioka dengan takaran 10%-20% dari total campuran bahan pembuat pelet ikan apung.
Tepung kanji atau tapioka teksturnya akan berubah seperti lem setelah disiram air. Bahan ini harus dimasukkan terlebih dahulu supaya dapat merekatkan bahan-bahan lainnya ketika dicampur nanti.
Apabila Anda tidak memiliki tepung tapioka, Anda juga bisa menggunakan tepung gaplek atau tepung onggok. Keduanya sama-sama terbuat dari singkong dan akan lengket saat disiram dengan air.
3. Tambahkan Sumber Protein
Sumber protein dalam bahan-bahan pembuat pelet ikan apung sudah pasti adalah tepung ikan. Tepung ikan amat kaya akan DHA dan EPA, dan akan meningkatkan kualitas ikan yang Anda pancing. Kadar air rendah dalam proses penggilingan ikan membuat tepung ini memliki asam amino esensial lengkap.
Anda juga bisa mengganti tepung ikan dengan tepung jeroan atau kepala udang. Keduanya sama-sama memiliki kadar protein tinggi dan bermanfaat bagi ikan yang Anda pancing.
4. Masukkan Bahan-Bahan Pelengkap
Setelah itu, masukkan bahan-bahan pelengkap lainnya dimulai dari dedak, vitamin (disarankan vitamin B kompleks), dan disusul dengan bahan-bahan lain. Masukkan dengan hati-hati, jangan sampai ada yang tumpah dan merusak adonan.
Agar pelet ikan apung lebih sehat dan bergizi, Anda juga bisa menambahkan kalsium karbonat dengan jumlah sekitar 1% – 2 % dari total berat bahan keseluruhan. Namun hal ini sifatnya tentatif, karena bahan-bahan lain pun sudah cukup untuk menunjang gizi ikan.
5. Campur dengan Menggunakan Mesin Ekstruder
Untuk membuat pelet ikan apung yang berkualitas, tak dapat dimungkiri bahwa Anda membutuhkan mesin ekstruder. Apa itu mesin ekstruder? Mesin ekstruder adalah mesin yang dapat mencampur, mencetak, dan mengeringkan pelet ikan, sehingga Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk menguleni adonan pelet ikan apung dan mengeringkannya.

Ada beberapa langkah yang harus Anda lewati saat menggunakan mesin ekstruder untuk membuat pelet ikan. Berikut langkah-langkahnya:
  • Tahap pencampuran (blending): Dalam tahap ini, semua bahan dipersiapkan masuk ke dalam mesin ekstruder, seperti apa yang sudah dijelaskan di atas.
  • Tahap penambahan air: Tahap ini sekilas terlihat mudah, tetapi jangan dianggap remeh. Anda harus menyesuaikan air yang ditambahkan hingga kelembapan adonan menjadi merata dan cukup. Bila air kurang atau terlalu banyak, adonan tidak akan terekstrusi sempurna dan membuat pelet ikan tidak akan bisa mengapung dengan mudah.
  • Tahap cetak/ekstrusi: Usai memastikan bahwa adonan telah pulen dan juga cukup lembab, kini Anda akan memasuki tahap cetak alias ekstrusi. Adonan yang dimasukkan ke dalam mesin dicetak menjadi pelet-pelet ikan dengan bentuk dan kandungan yang seragam.
  • Tahap pasca-ekstrusi: Usai pelet ikan dicetak, maka pelet-pelet ikan tersebut harus dimasukkan ke dalam pengering yang tersedia pada mesin ekstruder. Proses pengeringan ini sangat berpengaruh terhadap pengapungan pelet ikan. Pelet ikan yang kering akan lebih ringan dan tentunya mudah mengapung.
6. Kemas dengan Baik
Anda bisa menjual kembali pelet-pelet ikan apung yang sudah Anda produksi. Mengingat usaha ternak ikan adalah usaha yang tak pernah mati, maka pelet ikan pun akan selalu diminati. Apalagi pelet ikan apung yang sudah jelas lebih ramah lingkungan dan lebih sehat bagi ikan.
Untuk itu, jangan lupa mengemas pelet ikan apung usai Anda membuatnya. Anda tak perlu membeli kemasan yang mahal. Plastik pun cukup untuk mengemasi pelet ikan apung yang sudah Anda produksi. Meski begitu, pastikan Anda merekatkan plastik pembungkus dengan baik, agar pelet ikan apung menjadi terlihat rapi dan juga tahan lama.

Bagi yang membuat pelet ikan apung untuk konsumsi pribadi (memberi makan ikan-ikan ternak Anda sendiri), proses pengemasan juga penting. Anda tentunya tidak mau pelet ikan apung yang sudah susah payah dibuat, kemudian terbuang karena mudah basi dan tidak tahan lama.
Maka dari itu, pastikan Anda telah mengemas pelet ikan apung yang diproduksi dengan baik. Jangan lupa untuk menyimpannya dalam suhu normal agar tidak mudah rusak.
Manfaat Membuat Pelet Ikan Apung Sendiri
Cara membuat pelet ikan apung memang tak sesulit yang dibayangkan, bukan? Dengan bantuan mesin ekstruder, pelet ikan apung pun dapat dengan mudah diproduksi di rumah Anda.
Masalahnya, masih ada banyak orang yang merasa jengah membuat pelet ikan apung sendiri. Sebagian orang ini menganggap kalau membeli pelet ikan apung yang sudah jadi akan lebih praktis dan tidak melelahkan.

Padahal, dibandingkan membeli pelet ikan apung yang sudah jadi, ada lebih banyak manfaat dari membuat pelet ikan apung sendiri. Apa sajakah manfaatnya? Ini dia:
  1. Anda bisa mengontrol gizi untuk ikan-ikan ternak.
  2. Anda tidak akan tertipu dengan kandungan yang berkualitas rendah atau bahkan berbahaya bagi ikan-ikan ternak.
  3. Anda bisa menjadikan pelet ikan apung ini sebagai bisnis pelet ikan dan memperoleh penghasilan tambahan.
  4. Anda bisa memproduksi pelet ikan apung sesuai dengan kebutuhan sendiri.
Jelas tidak ada ruginya mempelajari cara membuat pelet ikan apung dan mempraktikkannya di rumah Anda sendiri. Pelet ikan apung buatan sendiri jelas lebih terjamin mutunya dan dapat dikontrol keamanannya. Dengan demikian, ikan ternak Anda pun akan lebih sehat dan lebih berkualitas. Hal ini jelas akan menjadi nilai tambah bagi Anda selaku peternak ikan
Sumber :
2.    https://www.rumahmesin.com/cara-membuat-pelet-ikan-apung/

Minggu, 17 Maret 2019

MENGENAL LEBIH DEKAT PASANG SURUT AIR LAUT


                                    Hasil gambar untuk tipe pasang surut
Pasang surut air laut adalah suatu gejala fisik yang selalu berulang dengan periode tertentu dan pengaruhnya dapat dirasakan sampai jauh masuk kearah hulu dari muara sungai. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda angkasa yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran bulan mengelilingi matahari. Gerakan tersebut berlangsung dengan teratur mengikuti suatu garis edar dan periode yang tertentu. Pengaruh dari benda angkasa yang lainnya sangat kecil dan tidak perlu diperhitungkan .Gerakan dari benda angkasa tersebut di atas akan mengakibatkan terjadinya beberapa macam gaya pada setiap titik di bumi ini,yang disebut gaya pembangkit pasang surut. Masing masing gaya akan memberikan pengaruh pada pasang surut dan disebut komponen pasang surut, dan gaya tersebut berasal dari pengaruh matahari, bulan atau kombinasi keduanya.
Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi.

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Untuk menjelaskan terjadinya pasang surut maka mula-mula dianggap bahwa bumi benar-benar bulat serta seluruh permukaannya ditutupi oleh lapisan air laut yang sama tebalnya sehingga didalam hal ini dapat diterapkan teori keseimbangan. Pada setiap titik dimuka bumi akan terjadi pasang surut yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang mempunyai amplitudo dan kecepatan sudut yang tertentu sesuai dengan gaya pembangkitnya. Pada keadaan sebenarnya bumi tidak semuanya ditutupi oleh air laut melainkan sebagian merupakan daratan dan juga kedalaman laut berbeda beda. Sebagai konsekwensi dari teori keseimbangan maka pasang surut akan terdiri dari beberapa komponen yang mempunyai kecepatan amplitudo dan kecepatan sudut tertentu, sama besarnya seperti yang diuraikan pada teori keseimbangan.Kisaran pasang-surut (tidal range), yakni perbedaan tinggi muka air pada saat pasang maksimum dengan tinggi air pada saat surut minimum, rata-rata berkisar antara 1 m -3 m.
Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran condong harian ganda (Mixed Tide predominantly Semi-diurnal Tide) dan tipe campuran condong harian tunggal (Mixed Tide predominantly Diurnal Tide).


Pasang surut air laut adalah suatu gejala fisik yang selalu berulang dengan periode tertentu dan pengaruhnya dapat dirasakan sampai jauh masuk kearah hulu dari muara sungai. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda angkasa yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran bulan mengelilingi matahari. Gerakan tersebut berlangsung dengan teratur mengikuti suatu garis edar dan periode yang tertentu. Pengaruh dari benda angkasa yang lainnya sangat kecil dan tidak perlu diperhitungkan .Gerakan dari benda angkasa tersebut di atas akan mengakibatkan terjadinya beberapa macam gaya pada setiap titik di bumi ini,yang disebut gaya pembangkit pasang surut. Masing masing gaya akan memberikan pengaruh pada pasang surut dan disebut komponen pasang surut, dan gaya tersebut berasal dari pengaruh matahari, bulan atau kombinasi keduanya.
Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi.

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Untuk menjelaskan terjadinya pasang surut maka mula-mula dianggap bahwa bumi benar-benar bulat serta seluruh permukaannya ditutupi oleh lapisan air laut yang sama tebalnya sehingga didalam hal ini dapat diterapkan teori keseimbangan. Pada setiap titik dimuka bumi akan terjadi pasang surut yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang mempunyai amplitudo dan kecepatan sudut yang tertentu sesuai dengan gaya pembangkitnya. Pada keadaan sebenarnya bumi tidak semuanya ditutupi oleh air laut melainkan sebagian merupakan daratan dan juga kedalaman laut berbeda beda. Sebagai konsekwensi dari teori keseimbangan maka pasang surut akan terdiri dari beberapa komponen yang mempunyai kecepatan amplitudo dan kecepatan sudut tertentu, sama besarnya seperti yang diuraikan pada teori keseimbangan.Kisaran pasang-surut (tidal range), yakni perbedaan tinggi muka air pada saat pasang maksimum dengan tinggi air pada saat surut minimum, rata-rata berkisar antara 1 m -3 m.
Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran condong harian ganda (Mixed Tide predominantly Semi-diurnal Tide) dan tipe campuran condong harian tunggal (Mixed Tide predominantly Diurnal Tide).
Daftar Istilah pada pasang surut :
·         Mean Sea Level (MSL) atau Duduk Tengah adalah muka laut rata-rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama 18,6 tahun.
·         Mean Tide Level (MTL) adalah rata-rata antara air tinggi dan air rendah pada suatu periode waktu.
·         Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi.
·         Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah.
·         Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi terttinggi.
·         Mean Lower High Water (MLHW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak akan terjadi untuk pasut harian (diurnal).
·         Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak akan terdapat pada pasut diurnal.
·         Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah.
·         Mean High Water Springs (MHWS) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang (range) pasut itu tertinggi.
·         Mean Low Water Springs (MLWS) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.
·         Mean High Water Neaps (MHWN) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasut perbani (neap tides), yaitu jika tunggang (range) pasut paling kecil.
·         Mean Low Water Neaps (MLWN) adalah tinggi rata-rata yang dihitung dari dua air berturut-turut selama periode pasut perbani.
·         Highest Astronomical Tide (HAT)/Lowest Astronomical Tide (LAT) adalah permukaan laut tertinggi/terendah yang dapat diramalkan terjadi di bawah pengaruh keadaan meteorologis rata-rata dan kombinasi keadaan astronomi. Permukaan ini tidak akan dicapai pada setiap tahun. HAT dan LAT bukan permukaan laut yang ekstrim yang dapat terjadi, storm surges mungkin saja dapat menyebabkan muka laut yang lebih tinggi dan lebih rendah. Secara umum permukaan (level) di atas dapat dihitung dari peramalan satu tahun. Harga HAT dan LAT dihitung dari data beberapa tahun.
·         Mean Range (Tunggang Rata-rata) adalah perbedaan tinggi rata-rata antara MHW dan MLW.
·         Mean Spring Range adalah perbedaan tinggi antara MHWS dan MLWS.
·         Mean Neap Range adalah perbedaan tinggi antara MHWN dan MLWN.



2.4. Penyebab variasi pasang surut, antara lain:
1.Kedalaman Laut
      Agar tonjolan air laut dapat mengikuti gerakan bulan, haruslah dapat bergerak mengellingi bumi dalam 25 jam, namun kecepatan maksimum gelombang untuk bergerak dibatasi oleh kedalaman laut. Dibutuhkan kedalaman samudera rata-rata 22 km agar ketinggian pasut dapat orbit 25 jam, nyatanya kedalaman laut rata-rata hanya 4 km.
2.Massa Daratan dan Topografi Dasar Laut
     Adanya daratan menghalangi tonjolan untuk bergerak mengitari bumi. Bukit dan palung di laut menghalangi berkembangnya pasut.
3.Gesekan
      Teori pasut mengabaikan gesekan antara dasar laut dengan air maupun gesekan dalam air itu sendiri. Viskositas memperlambat reaksi air terhadap gaya penyebab pasut.
4.Pengaruh Gaya Coriolis
     Akibat putaran bumi pada porosnya, membelokkan gaya yang bekerja.
5.Resonansi
     Tiap bagian air mempunyai periode osilasi alami tergantung ukuran dan kedalaman. Jika gelombang terjadi dalam bagian air yang mempunyai frekuensi sama, maka gelombang tersebut cenderung diperbesar


Sumber :