
Kebutuhan nutrisi pada ikan
secara alami sudah tersedia, baik di kolam maupun diperairan lain. Pada usaha
agribisnis budidaya ikan yang dilakukan secara tradisional, kebutuhan pakan
ikan dapat dipenuhi oleh pakan alami yang tumbuh di kolam. Akan tetapi pada
skala usaha agribisnis budidaya ikan yang dilakukan secara intensif,
ketersediaan pakan alami tersebut sudah tidak mampu lagi menopang pertumbuhan
dan perkembangan ikan secara optimal, mengingat kepadatan populasi pemeliharaan
ikan sangat tinggi. Oleh karena itu, kebuthan nutrisi pada ikan ini harus disediakan
melalui pemberian pakan buatan.
Komponen Penghasil Energi.
Komponen yang termasuk dalam
kelompok ini akan menghasilkan energi bila dicerna oleh ikan. Komponen penyusun
pakan ikan yang berfungsi sebagai penghasil energi yaitu protein, lemak, dan
karbohidrat. Ketiga komponen tersebut merupakan komponen utama dalam penyusunan
ransum atau pakan ikan, karena dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah yang relatif
besar untuk menopang pertumbuhannya.
Dalam pembuatan pakan ikan, standar pemenuhan nilai energi untuk pertumbuhan ikan adalah 4,0 kkal/g untuk protein; 9,0 kkal/g untuk lemak; dan 4,0 kkal/g untuk karbohidrat. Dalam budidaya ikan secara intensif, efisiensi energi dalam pakan yang diberikan dapat dikatakan baik jika nilai efisiensi tersebut berkisar antara 25-40%. Nilai tersebut dapat dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan energi ikan sebesar 100 kkal maka dibutuhkan energi yang tersedia dalam pakan sebesar 250-400 kkal. Dengan pemberian energi dengan besaran tersebut, maka energi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kurang dari 50% total energi dalam pakan, selebihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup (cost of living).
Protein
Dalam pembuatan pakan ikan, standar pemenuhan nilai energi untuk pertumbuhan ikan adalah 4,0 kkal/g untuk protein; 9,0 kkal/g untuk lemak; dan 4,0 kkal/g untuk karbohidrat. Dalam budidaya ikan secara intensif, efisiensi energi dalam pakan yang diberikan dapat dikatakan baik jika nilai efisiensi tersebut berkisar antara 25-40%. Nilai tersebut dapat dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan energi ikan sebesar 100 kkal maka dibutuhkan energi yang tersedia dalam pakan sebesar 250-400 kkal. Dengan pemberian energi dengan besaran tersebut, maka energi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kurang dari 50% total energi dalam pakan, selebihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup (cost of living).
Protein
Protein
merupakan suatu polimer heterogen yang tersusun atas monomer asam amino dalam
jumlah banyak, mencapai ribuan bahkan ratusan yang saling berhubungan satu sama
lain melalui ikatan peptida dan ikatan silang antara ikatan hidrogen, ikatan
sulfhidril, dan ikatan van der waal. Protein merupakan penyusun utama makhluk
hidup, molekul protein ini mengandung unsur oksigen, nitrogen, hidrogen,
karbon, sulfur, serta fosfor yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Pada
makhluk hidup, protein memegang peranan penting, baik sebagai antibodi (sistem
kekebalan tubuh), sistem kendali (hormon), sumber asam amino bagi organisme
heterotof (tidak mampu membentuk asam amino), sumber gizi, maupun dalam fungsi
struktural atau mekanis (pembentuk batang dan sendi sitoskeleton)
Pada ikan, protein memegang peranan penting karena material organik utama dalam jaringan dan organ tubuh ikan tersusun oleh protein berkisar antara 18-30 %. Bahkan bersama dengan komponen nitrogen lain, protein berperan dalam membentuk vitamin, enzim, asam nukleat, hormon dan lain-lain.
Fungsi Protein. Sebagai senyawa organik kompleks yang berbobot molekul tinggi, protein sangat dibutuhkan oleh ikan terutama sebagai sumber energi. Karena nilai energi produktif yang diberikan oleh protein kepada ikan lebih besar jika dibandingkan dengan hewan lainnya, dimana peningkatan panas akibat pemberian protein pada ikan lebih rendah. Selain itu, Sebagian besar energi yang dapat dicerna (digestible energy) dalam protein juga dapat dimetabolisme dengan lebih baik oleh tubuh ikan.
Selain sebagai sumber energi, protein pada ikan juga berfungsi memperbaiki jaringan yang rusak, serta membantu pertumbuhan ikan. Protein ini dibutuhkan oleh tubuh ikan secara kontinue karena asam amino dalam protein dibutuhkan secara terus menerus terutama untuk mengganti protein yang rusak selama masa pemeliharaan dan membentuk protein baru selama masa pertumbuhan dan masa reproduksi ikan.
Fungsi Utama Protein Pada Ikan:
Pada ikan, protein memegang peranan penting karena material organik utama dalam jaringan dan organ tubuh ikan tersusun oleh protein berkisar antara 18-30 %. Bahkan bersama dengan komponen nitrogen lain, protein berperan dalam membentuk vitamin, enzim, asam nukleat, hormon dan lain-lain.
Fungsi Protein. Sebagai senyawa organik kompleks yang berbobot molekul tinggi, protein sangat dibutuhkan oleh ikan terutama sebagai sumber energi. Karena nilai energi produktif yang diberikan oleh protein kepada ikan lebih besar jika dibandingkan dengan hewan lainnya, dimana peningkatan panas akibat pemberian protein pada ikan lebih rendah. Selain itu, Sebagian besar energi yang dapat dicerna (digestible energy) dalam protein juga dapat dimetabolisme dengan lebih baik oleh tubuh ikan.
Selain sebagai sumber energi, protein pada ikan juga berfungsi memperbaiki jaringan yang rusak, serta membantu pertumbuhan ikan. Protein ini dibutuhkan oleh tubuh ikan secara kontinue karena asam amino dalam protein dibutuhkan secara terus menerus terutama untuk mengganti protein yang rusak selama masa pemeliharaan dan membentuk protein baru selama masa pertumbuhan dan masa reproduksi ikan.
Fungsi Utama Protein Pada Ikan:
1. Berperan dalam
pembentukan antibodi, hormon, enzim, vitamin.
2. Berperan dalam
pertumbuhan maupun pembentukan jaringan tubuh.
3. Sebagai sumber gizi.
4. Sebagai sumber energi
utama, terutama apabila komponen lemak dan karbohidrat yang terdapat di dalam
pakan tidak mampu memenuhi kebutuhan energi.
5. Berperan dalam
perbaikan jaringan tubuh yang rusak.
6. Turut berperan dalam
pembentukan gamet.
7. Berperan dalam proses
osmoregulasi di dalam tubuh.
Lemak
(Lipids)
Lemak
adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (0). Molekul-molekul penyusun lemak meliputi asam lemak, sterol,
monogleserida, fosfolipida, glikolipida, digliserida, malam, terpenoida (getah
dan steriod), vitamin larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K, dan
lain-lain. Lemak pada ikan merupakan sumber energi yang paling tinggi. Secara
khusus, lemak juga disebut minyak hewani pada suhu kamar yang terdapat pada
jaringan tubuh adiposa. Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon
sitokina, hormon leptin dan resistin. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh
jaringan adiposa ini berperan penting dalam komunikasi antarsel, sedangkan
hormon leptin dan resistin berperan penting dalam sistem kekebalan. Sebenarnya
lemak dan minyak adalah senyawa organik yang tersusun oleh molekul yang sama,
perbedaannya hanya terletak pada titik cair dan bobot molekul. Titik cair pada
lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak, selain itu lemak juga
memiliki bobot molekul yang lebih berat dengan rantai yang lebih panjang.
Lemak dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak turunan.
Lemak dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak turunan.
1. Lemak sederhana
(simple lipids) terdiri atas lemak netral (trigliserida), ester gliserol, wax
(ester kolesterol, ester vitamin A atau D), dan lain-lain. Wax merupakan ester
asam lemak dari alkohol berantai panjang, berperan sebagai sumber energi dan
memperbaiki karakteristik fisika dan kimia.
2. Lemak campuran
(compound lipids), misalnya fosfolipid yang merupakan ester asam lemak dan asam
fosfatidik. Lemak ini merupakan komponen utama lemak pada membran sel.
3. Lemak turunan (derived
lipids), yaitu produk hidrolisis dari lemak sederhana dan lemak campuran.
Komponen utama lemak turunan adalah asam lemak.
Berdasarkan
kejenuhannya, lemak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lemak jenuh dan tidak
jenuh. Kejenuhan lemak dapat diketahui berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap
di antara atom karbon penyusunnya. Lemak tidak jenuh mempunyai satu atau lebih
ikatan rangkap, sedangkan lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap. Lemak
jenuh relatif sulit bereaksi karena titik cairnya relatif tinggi dibandingkan
dengan lemak tidak jenuh.
Fungsi Lemak. Secara umum fungsi lemak bagi makhluk hidup adalah :
Fungsi Lemak. Secara umum fungsi lemak bagi makhluk hidup adalah :
1. Sebagai cadangan
energi dalam bentuk sel lemak.
2. Menopang fungsi
senyawa organik sebagai penghantar sinyal.
3. Menjadi suspensi bagi
vitamin A, D, E dan K yang berperan penting dalam proses biologis.
4. Berfungsi sebagai
penahan goncangan terutama dalam melindungi organ vital dan melindungi tubuh
dari suhu luar yang kurang bersahabat.
5. Sebagai sarana
sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua
jenis sel.
Ikan memanfaatkan lemak sebagai sember energi utama untuk kelangsungan hidupnya disamping sebagai pembentuk struktur sel "prekursor" dan memelihara keutuhan biomembran. Biomemran berperan dalam pengangkutan antarsel seperti vitamin dan sterol dimana vitamin dan sterol ini merupakan nutrien yang larut dalam lemak. Sterol merupakan alkohol berantai panjang polisiklik yang berfungsi sebagai komponen pada sistem hormon dan fungsi fisiologis yang berkaitan dengan proses pemijahan. Fungsi utama sterol pada sistem hormon adalah pada proses pematangan gonad. Asam lemak yang terdapat dalam fosfolipid sangat mempengaruhi aktivitas biomembram. Biasanya terdapat pada pakan maupun daging ikan. Namun, dalam pakan maupun daging ikan, selain lemaknya terdapat dalam bentuk fosfolipid, juga dalam bentuk trigliserida, bahkan kadang-kadang terdapat dalam bentuk wax. Fosfolipida merupakan lemak yang dibentuk dari molekul gliserol dengan dua asam lemak, trigliserida merupakan lemak yang dibentuk dari molekul gliserol tetapi dengan tiga asam lemak, sedangkan wax merupakan ester yang terbuat dari asam lemak dan alkohol berantai panjang. Ketiga jenis lemak ini mempunyai peran yang berbeda. Fosfolipid berperan penting dalam pembentukan membran sel, trigliserida berperan dalam penyimpanan lemak, dan wax merupakan bentuk umum penyimpanan asam lemak pada beberapa zooplankton.
Lemak merupakan sumber energi utama, sehingga kemampuan lemak sebagai penghasil energi jauh lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Tetapi, karena kemampuan ikan dalam mengkonsumsi protein lebih baik dibanding dengan kemampuannya mengkonsumsi lemak dan karbohidrat, maka peranan lemak sebagai sumber energi lebih kecil dibandingkan peran protein. Ikan dari golongan karnivora memiliki ketersediaan yang rendah terhadap karbohidrat. Oleh karena itu, pada ikan golongan karnivora ini peranan lemak sebagai sumber energi sangat vital. Penambahan lemak sebagai sumber energi akan meningkatkan efektifitas penggunaan protein (protein sparing effect).
Sumber :
http://ummpress.umm.ac.id/katalog/detail/nutrisiikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar