Rabu, 29 Mei 2019

MENGENAL IKAN BARAKUDA


                               Hasil gambar untuk ikan barakuda
Ikan barakuda atau Ikan Alu-alu dikenal dengan ikan yang berwujud menyeramkan dan bertubuh besar yang sampai panjang tubuh 6 kaki dan lebar tubuh sampai 1 kaki. Tubuhnya panjang dan ditutupi oleh sisik yang sangat halus. Ikan barakuda dapat ditemukan di perairan tropis dan sub tropis diseluruh dunia.
Ikan barakuda adalah salah satu predator yang paling sengit diperairan tropis. Mereka akan melingkari ikan-ikan kecil hingga ikan-ikan kecil tersebut membentuk sebuah kelompok dan membuat ikan-ikan kecil tersebut ketakutan, pada saat yang bersamaan ikan barakuda akan menyelam kedalam gerombolan ikan-ikan kecil lalu barakuda akan memangsa ikan-ikan kecil tersebut yang sedang berada dalam ketakutan.
Klasifikasi ikan barakuda
Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub-filum
: Vertebrata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Subordo
: Sphyraenoidei
Famili
: Sphyraenidae
Genus
: Sphyraena
Scientific name
: Sphyraena jello
Nama Inggris
: Banded Barracuda
Nama Lokal
: Ikan Barracuda

Morfologi ikan barakuda
Ikan barakuda memiliki mulut yang panjang dan mempunyai gigi yang besar dan tajam seperti pisau.tubuhnya yang kuat dan ramping membantu barakuda untuk memungkinkan memburu mangsanya dengan mudah.
·            Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang halus
·            Ikan barakuda memiliki tipe sisik ctenoid
·            Mulut barakuda berbentuk superior
·            Benuk ekor barakuda yaitu forked
·            tidak memiliki adipose
·            Dorsal fin : 2
·            total spines : 6 – 6
·            total soft-rays : 9 – 9
·            Anal fin : 1,
·            total spines : 2 – 2
·            total soft-rays : 7 – 9

Habitat Ikan Barakuda
Ikan barakuda biasa ditemukan di permukaan atau dekat permukaan air. Ikan-ikan muda biasanya sering membentuk sekumpulan kelompok kecil, yang berada di tepi karang dan diatas tempat-tempat dangkal. Ikan barakuda termasuk ikan carnivora yang dimana makanannya utamanya ialah ikan-ikan kecil, cumi- cumi dan udang.
Barakuda termasuk jenis ikan pelagis. Barakuda muda biasanya berada di daerah Bakau, dan terumbu karang bagian dalam. Barakuda dewasa tersebar luas dari leas pantai sampai kelaut lepas. Ikan ini bersifat Soliter namun bisa juga ditemukan dalam gerombolan kecil.

Terdapat dihampir semua lautan tropis kecuali Samudera Pasifik Timur. Banyak ditemukan pada lepas pantai dan perairan pantai sekitar karang, dermaga, bangkai kapal tenggelam, Gosong Pasir dan Padang Lamun. Terkadang anakan ikan barakuda suka terlihat mengumpul menjadi satu dengan kumpulan anakan ikan kecil yang laingnya, dimana ada kawanan ikan kecil berkumpul disitulah anakan ikan barakuda suka terlihat bergerombol. Ikan Barakuda yang besar hampir selalu menyendiri.
Sirip punggung pertama memiliki 5 duri, yang kedua 10 duri. Sirip pertama dari sirip dorsal dan anal kedua mencapai atau melampaui ujung sirip terakhir, ketika sirip mengalami depresi. Ada sekitar 75~90 sisik sepanjang garis lateral. Insang ikan barakuda hampir berbentuk bulatan. Rahang lebih pendek dari pada rahang bawah. Seekor ikan Barakuda besar dewasa memiliki bercak hitam yang tidak beraturan pada sisi bawah perutnya, terutama yang didekat ekor. Ini adalah satu-satunya spesies barakuda yang memiliki bercak-bercak hitam.
Ikan barakuda besar memiliki rahang yang kuat dengan didukung sederetan gigi-gigi yang panjang meruncing dan tajam, sanggup memutuskan jari-jari manusia, untuk itu berhati-hatilah dalam menangkap atau memegang ikan barakuda besar. Jauhkan tangan anda dari mulutnya, karena ikan barakuda besar sangatlah agresif atau suka menyerang manusia apabila ikan barakuda besar merasa terancam keselamatannya. Ikan barakuda besar juga termasuk dalam kategori ikan perenang cepat, terutama pada permukaan air laut.
Seekor ikan Barakuda besar memakan apapun yang tersedia dihabitatnya, seperti ikan tembang, ikan kembung, ikan selar, cumi-cumi, dan yang lainnya. Cumi-cumi adalah makanan favorit kesukaannya, karena ikan barakuda besar adalah predator yang bekerja siang dan malam hari. Pada malam hari ikan barakuda besar akan mencari titik cahaya penerangan untuk berburu mangsa untuk santapan malam harinya. Sehingga suka terlihat disekitar dermaga yang ada cahaya lampu penerangannya atau pada bagan tancap maupun bagan apung.
Metode penangkapan ikan barakuda besar bisa dengan cara dipancing, dijaring dan dengan perangkap ikan, penangkapan ikan barakuda besar dengan alat pancing bisa anda lakukan dengan cara mancing kasting maupun mancing trolling. Umpan mancing ikan barakuda besar bervariasi seperti memakai umpan tiruan jenis minnow, skirt cumi-cumi, spoon garpu atau yang lainnya. Sedangkan untuk umpan mancing hidup anda bisa memasang ikan kembung kecil, ikan selar kecil dan cumi-cumi ukuran sedang. Para pemancing tidak harus mendaratkan ikan barakuda besarnya terlalu dekat dengan kaki anda, tetapi harus agak jauhan sedikit dari posisi anda.

Terdapat dihampir semua lautan tropis kecuali Samudera Pasifik Timur. Banyak ditemukan pada lepas pantai dan perairan pantai sekitar karang, dermaga, bangkai kapal tenggelam, Gosong Pasir dan Padang Lamun. Terkadang anakan ikan barakuda suka terlihat mengumpul menjadi satu dengan kumpulan anakan ikan kecil yang laingnya, dimana ada kawanan ikan kecil berkumpul disitulah anakan ikan barakuda suka terlihat bergerombol. Ikan Barakuda yang besar hampir selalu menyendiri.
Sirip punggung pertama memiliki 5 duri, yang kedua 10 duri. Sirip pertama dari sirip dorsal dan anal kedua mencapai atau melampaui ujung sirip terakhir, ketika sirip mengalami depresi. Ada sekitar 75~90 sisik sepanjang garis lateral. Insang ikan barakuda hampir berbentuk bulatan. Rahang lebih pendek dari pada rahang bawah. Seekor ikan Barakuda besar dewasa memiliki bercak hitam yang tidak beraturan pada sisi bawah perutnya, terutama yang didekat ekor. Ini adalah satu-satunya spesies barakuda yang memiliki bercak-bercak hitam.
Ikan barakuda besar memiliki rahang yang kuat dengan didukung sederetan gigi-gigi yang panjang meruncing dan tajam, sanggup memutuskan jari-jari manusia, untuk itu berhati-hatilah dalam menangkap atau memegang ikan barakuda besar. Jauhkan tangan anda dari mulutnya, karena ikan barakuda besar sangatlah agresif atau suka menyerang manusia apabila ikan barakuda besar merasa terancam keselamatannya. Ikan barakuda besar juga termasuk dalam kategori ikan perenang cepat, terutama pada permukaan air laut.
Seekor ikan Barakuda besar memakan apapun yang tersedia dihabitatnya, seperti ikan tembang, ikan kembung, ikan selar, cumi-cumi, dan yang lainnya. Cumi-cumi adalah makanan favorit kesukaannya, karena ikan barakuda besar adalah predator yang bekerja siang dan malam hari. Pada malam hari ikan barakuda besar akan mencari titik cahaya penerangan untuk berburu mangsa untuk santapan malam harinya. Sehingga suka terlihat disekitar dermaga yang ada cahaya lampu penerangannya atau pada bagan tancap maupun bagan apung.
Metode penangkapan ikan barakuda besar bisa dengan cara dipancing, dijaring dan dengan perangkap ikan, penangkapan ikan barakuda besar dengan alat pancing bisa anda lakukan dengan cara mancing kasting maupun mancing trolling. Umpan mancing ikan barakuda besar bervariasi seperti memakai umpan tiruan jenis minnow, skirt cumi-cumi, spoon garpu atau yang lainnya. Sedangkan untuk umpan mancing hidup anda bisa memasang ikan kembung kecil, ikan selar kecil dan cumi-cumi ukuran sedang. Para pemancing tidak harus mendaratkan ikan barakuda besarnya terlalu dekat dengan kaki anda, tetapi harus agak jauhan sedikit dari posisi anda.

Sumber :


Minggu, 26 Mei 2019

MENGENAL IKAN HIAS NEON TETRA


                                    Hasil gambar untuk NEON TETRA
Banyak ikan hias berhasil dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya ikan neon tetra yang tak kalah cantik dari jenis koi. Keunggulan neon tetra, harganya relatif stabil. Asyiknya, permintaan dari pasar ekspor masih besar dan breeder yang ada masih kewalahan.
Ada beberapa jenis tetra yang beken di Tanah Air: green tetra, blue tetra, silver tetra, dan neon Tetra. Beragam spesies ikan tetra ini memang berpenampilan indah. Salah satu ikan yang paling terkenal dan banyak diminati adalah neon tetra.
Ikan hias yang berhabitat asli di Sungai Amazon, Amerika, ini memiliki garis neon biru dan merah di sepanjang tubuh. Alhasil, ikan ini terlihat sangat indah. Panjang tubuh neon tetra maksimal sekitar 4 cm.
Bentuk ikan jantan lebih panjang dan ramping daripada neon tetra betina. Adapun bentuk ikan betina bulat pendek dengan perut agak membesar. Pada ikan jantan, garis neonnya lurus, sedangkan garis neon betina agak bengkok.
Namun, pembudidaya (breeder) neon tetra di Tanah Air masih sangat terbatas. Saat ini baru ada beberapa peternak neon tetra di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Sedangkan untuk pembesaran neon tetra sudah ada di Jakarta, Bekasi, Bali, dan Yogyakarta.
Aditya Satya, salah satu breeder neon tetra di Sawangan, sudah 10 tahun membudidayakan neon tetra. Dia tertarik ikan ini karena permintaannya tak pernah surut. Sejak awal budidaya sampai sekarang, harga ikan ini juga stabil. "Kalau harga ikan kardinal tetra itu bisa naik turun berkali-kali lipat," ujarnya.
Anakan ikan berukuran 0,8 cm yang berusia 40 hari dihargai Rp 150 per ekor. Sedang harga neon tetra berukuran 3 cm mencapai Rp 600 per ekor. Kapasitas breeding neon tetra milik Aditya berkisar 120.000-200.000 ekor sebulan.
Aditya memasok hasil breeding ke koperasi peter-nak neon tetra di Sawangan. Koperasi melego sekitar 90% hasil budidaya neon tetra yang masuk ke para eksportir yang menjual ke pasar Singapura, Amerika Serikat, dan Eropa. Sisa pasokan untuk peternak pembesaran lokal.
Aditya mengatakan, selain sebagai ikan hias, di Eropa, ikan bernama latin Paracheirodon innesi ini diam-bil zat warnanya untuk bahan kosmetika. Kondisi ini membuat permintaan Neon Tetra semakin besar.
Peluang bisnis semakin manis lantaran baru Indone-sia dan China yang berhasil membenihkan neon tetra. Aditya dan breeder neon tetra di Sawangan kerap kewalahan memenuhi permintaan eksportir. "Mereka mau dua juta ekor per bulan, padahal produksi total koperasi maksimal itu satu juta ekor," katanya.

Menjadi Breeder Lebih Menguntungkan
Neon tetra termasuk spesies ikan yang paling kuat dan tidak gampang mati. Ikan ini pun paling cepat berkembang biak. Makanya, para peternak yang sudah berpengalaman lebih suka membudidayakannya.
Prospek usaha budidaya ikan neon tetra untuk pasar ekspor masih cerah. Pasar terbuka lebar dan pesaing di dunia hanya China. Itu pun, proses budidaya ikan ini di China tak bisa berlangsung sepanjang tahun karena ada perbedaan musim. Sedangkan budidaya ikan ini di Indonesia berlangsung sepanjang tahun.
Selain itu, ikan ini tergolong kuat dan tidak gampang mati. Hanya saja, neon tetra membutuhkan tempat hidup berupa air yang khusus. Pembudidaya neon tetra di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Aditya Satya mengatakan, ikan ini hidup di air dengan tingkat keasaman atau PH 5,0-7,0, dan tingkat kesadahan 1,0-2,0. Air ledeng di Jakarta tak cocok menjadi habitat neon tetra karena cenderung tidak murni.
Aditya menyebut budidaya ikan ini tidak bisa dilakukan di semua wilayah Indonesia. "Untuk Bogor dan Depok masih bisa cari air yang bagus," kata Aditya.
Ikan neon tetra dapat hidup dan berproduksi hingga usia lima tahun. Indukan jantan dan betina mulai berproduksi sejak usia 5-6 bulan. Sebelum proses perkawinan, Aditya memberi banyak makanan kepada indukan untuk merangsang bertelur.
Awalnya Aditya membeli indukan neon tetra dari rekannya sejumlah 150 pasang. Saat ini dia memiliki sekitar 1.300 pasang induk. Dia membudidayakan neon tetra dalam 400 akurium berbagai ukuran. Memang, modal terbesar usaha ini adalah akuarium.
Keberhasilan beternak neon tetra tak luput dari pengalaman dalam memperlakukan ikan. Dua hal inilah yang menjadi kendala bagi peternak pemula.
Terlepas dari berbagai ken-dala, Aditya menyebut beter-nak neon tetra cukup menguntungkan. Hanya dalam hitungan sehari sejak dikawinkan, ikan akan bertelur.
Tiap bulan, Aditya mengawinkan 1.300 pasang indukan neon tetra di dalam akuarium khusus. Akuarium ini tertu-tup plastik hitam dan berada di ruang gelap. Penerangan akuarium harus redup karena telur ikan sangat sensitif terhadap cahaya.
Setelah ikan bertelur, peternak memisahkan induk dari telur. Sepasang induk bisa menghasilkan sekitar 100 telur. Dalam hitungan 24 jam, telur akan menetas menjadi burayak (anakan).
Burayak dipindahkan ke akurium terpisah dan diberi pakan artemia atau telur udang laut yang diimpor dari AS dan Thailand. Aditya menghabiskan tiga kaleng artemia tiap bulan untuk pakan anak. Harga satu kaleng artemia ukuran 1 kg sekitar Rp 400.000.
Untuk pemeliharaan anakan, kotoran di akuarium perlu disedot dari bawah dua minggu sekali. Penyakit yang biasa menjangkiti neon tetra adalah karatan di tubuh.
Makanya, Aditya memberi larutan garam dapur ke dalam air akuarium. "Anakan yang hidup hingga ukuran 0,8 cm dari sepasang indukan hanya sekitar 20 ekor," katanya.
Untuk menghindari penge-luaran pakan dan risiko kematian yang tinggi, Aditya memilih menjual anakan dan tidak melakukan pembesaran. Dengan produksi 120.000-200.000 ekor sebulan dan harga jual Rp 150 seekor, omzet Aditya sekitar Rp 18 juta-Rp 30 juta saban bulan.

Neon Tetra (Paracheirodon innesi) merupakan ikan air tawar dari keluarga characin (keluarga Characidae) dari order Characiformes. Ikan ini adalah asli sungai blackwater atau clearwater di tenggara Kolombia, Peru timur, dan Brasil barat, termasuk anak sungai dari Solimões yang mana suhu air nya adalah antara 20 dan 26 ° C (68 ° F dan 79). 

 

Ikan ini adalah omnivora memakan pelet Kecil Dan Cacing Beku. Suhu Yang cocok utuk ikan inisial adalah 25 - 27 derajat celcius Artikel Baru pH 5,5 -7.5. JANGAN meletakan ikan Didalam akuarium Yang Berisi udara baru Negara, sebelum ANDA meletakan ikan Suami di Dalam, akuarium pastikan udara akuarium sudah matang.

Ikan ini tumbuh menjadi sekitar 3 cm (1,2 in) panjang keseluruhan tubuhnya. perbedaan seksual adalah sedikit, dengan perempuan yang memiliki perut yang sedikit lebih besar, dan garis warna-warni membungkuk daripada garis lurus laki-laki. baru-baru ini mulai tersedia ikan neon tetra dalam bentuk sirip yang panjang (slayer).

Sementara secara komersial, ikan neon tetra yang dibesarkan di penangkaran telah beradaptasi dengan baik untuk berbagai kondisi air, di alam liar mereka hidup di air yang sangat lembut (soft), air asam dan suhu 25 ° C (77 ° F). Mereka dapat memiliki umur hingga sepuluh tahun, atau biasanya sekitar lima tahun di akuarium.
Neon tetras bisa dipelihara dalam akuarium komunitas minimal berukuran 60 cm (24 inci) panjang, Dengan pH 6,0-7,8 dan KH dari 1,0-2,0. Namun, mereka akan stress dan bisa sampai menyebabkan kematian jika trauma dengan perubahan yang dramatis pada lingkungan mereka. Mereka cenderung pemalu dan karena ukurannya yang kecil disarankan agar tidak dipelihara dengan ikan besar atau ikan yang agresif yang dapat menggertak dan berebutan makan dengan mereka. Ikan yang cocok di akuarium adalah guppy, jenis lain dari tetra, seperti rummy nose tetra, cardinal tetra, dan ikan komunitas lain yang hidup dengan baik dalam kondisi air yang ideal bagi tetra.
 


Ikan neon tetra adalah perenang tengah, mereka akan lebih baik dipelihara lebih dari 10 ekor, untuk efek bergerombol ketika mereka bergerak di sekitar tangki. Warna dan garis warna-warni ikan ini dapat menjadi redup di malam hari, dan dapat hampir tak terlihat setelah periode kegelapan. Warna juga dapat memudar selama periode stres, seperti intervensi manusia ke dalam tangki. Neon tetra yang terbaik dipelihara dalam aquarium yang ditanami tanaman hidup dan kayu-kayu dengan moss menempel dengan cahaya tenang dan suhu ideal 21-27 ° C (70-81 ° F) menyerupai lingkungan Amazon asli mereka.

Neon tetras adalah omnivora dan akan menerima makanan serpihan sebagian besar, jika terlalu kecil, tetapi juga harus memiliki beberapa makanan kecil seperti artemia, daphnia, frozen bloodworm, tubifex, dan micropellet untuk melengkapi diet mereka. pelet tropis tenggelam sangat ideal untuk mereka, karena sebagian besar merek dagang yang tersedia di antaranya terdapat peningkat warna alami yang membuat keluar warna neon tetra
Sumber :


Kamis, 23 Mei 2019

MENGENAL PESUT MAHAKAM


                                          Hasil gambar untuk pesut mahakam termasuk hewan
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan keindahan alam dan hayatinya. Beraneka ragam flora dan fauna yang unik dan langka masih terdapat di negara ini. Dari timur di Pulau Sumatera terdapat Harimau Sumatera dan Gajah nya hingga bagian barat di Pulau Irian Jaya terdapat Burung Cendrawasih yang begitu indah. Dan dibagian tengah di Pulau Kalimantan terdapat hewan yang langka dan sangat sulit untuk ditemui, hewan mamalia ini bernama Ikan Pesut.
Pesut mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang berstatus terancam. Pesut ini dinamakan Pesut mahakam karena banyak ditemukan di perairan Sungai Mahakam, namun kalangan peneliti barat lebih mengenal hewan ini dengan nama Irrawaddy Dolphin. Berdasarkan data tahun 2018, populasi hewan ini tinggal 80 ekor saja di perairan sungai-sungai di Kalimantan dan menempati urutan tertinggi dari daftar satwa Indonesia yang terancam punah. Namun populasi hewan ini justru mengalami peningkatan di Kamboja. Hewan ini dibedakan dari sepupunya Pesut Australia menurut bentuk tengkorak dan siripnya.
Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan paus yang hidup di laut, pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi undang-undang ini terutama terdapat pada tiga sungai besar di Asia Tenggara yakni Sungai MahakamSungai Mekong, dan Sungai Irrawaddy.
Di Indonesia, hewan ini bisa ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Selain di Sungai Mahakam, pesut ditemukan pula ratusan kilometer dari lautan, yakni di wilayah Kecamatan Kota Bangun, Kutai KartanegaraKalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai pula di perairan Danau Jempang (15.000 ha), Danau Semayang (13.000 ha), dan Danau Melintang (11.000 ha).
Pesut mahakam mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah serta tidak memiliki pola khas. Sirip punggungnya kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahinya tinggi dan berbentuk bundar, tidak ada moncong seperti lumba-lumba lain. Sirip dadanya lebar membundar.
Pesut mahakam bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Kemungkinan hewan ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendapatkan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya lumba-lumba laut.
Di Kalimantan, populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.

Sungai Mahakam merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi habitat dari pesut (Orcaella brevirostris). Pesut mahakam juga dikenal dengan istilah ‘irrawaddy dolphin’. Tidak seperti mamalia air lain seperti lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis.
Populasi satwa yang berstatus ‘Rentan’ bahkan tergolong kritis ini hanya terdapat di tiga sungai besar, yakni Sungai Irrawaddy di Myanmar, Sungai Mekong di Kamboja dan Laos, dan area Delta Mahakam di Indonesia. Hingga saat ini masih banyak orang awam yang salah menafsirkan antara pesut mahakam dengan ikan. Terkadang satwa ini sering disebut ‘ikan pesut’ padahal pesut mahakam termasuk lumba-lumba, dan golongan lumba-lumba adalah mamalia, bukan ikan.
Pesut mahakam lebih menyukai perairan di dekat pesisir dan muara, termasuk perairan yang sangat berlumpur dan perairan keruh yang terdapat agak ke pedalaman di sungai-sungai besar, tenang dan tidak mencolok. Beberapa catatan menyebutkan bahwa habitat pesut mahakam pernah terlihat di Sungai Kapuas (Kalimantan Barat), Sungai Barito (Kalimantan Selatan), Sungai Kahayan (Kalimantan Tengah), Sungai Kumai (di sekitar Tanjung Puting), dan ada juga yang melaporkan bahwa pesut mahakam ditemukan di wilayah Jawa, Sumatera serta Papua.
Ketika membahas tentang lumba-lumba irrawaddy di Indonesia, terdapat dua kelompok besar yakni kelompok individu yang hidup di perairan laut pesisir pulau-pulau di Indonesia (pesut) dan kelompok lainnya yang hidup di perairan tawar Sungai Mahakam Kalimantan Timur (pesut mahakam).
Kelompok yang hidup di Sungai Mahakam adalah satu-satunya kelompok lumba-lumba air tawar yang ada di Indonesia hingga saat ini. Sementara yang ada di pesisir merupakan pesut laut dan bukan pesut air tawar. Oleh karena itu, jika ada lumba-lumba irrawaddy (pesut) di sungai-sungai lainnya, maka itu bukanlah lumba-lumba air tawar melainkan lumba-lumba laut pesisir yang menjelajah masuk ke perairan sungai dan tidak menetap di sungai-sungai tersebut.
Dari segi morfologinya, satwa dari ordo Cetacea ini mempunyai panjang tubuh maksimal 2,75 meter dengan berat 90-200 kg. Tubuh pesut mahakam mirip torpedo. Bagian sirip punggungnya rendah, triangular, sedikit berbentuk sabit. Pada kepalanya berbentuk melon (tumpul dan membulat), tidak bermoncong, memiliki lipatan leher yang khas dan jelas.
Garis mulut pesut yang naik ke atas membuat mamalia ini terlihat seperti sedang tersenyum. Tubuhnya berwarna abu-abu dan pada bagian bawahnya berwarna pucat. Ekornya memiliki median notch (tonjolan di batang ekor) yang dangkal dengan tepi yang meruncing, sebagai alat pertahanan utama pada tubuh yang berguna untuk memperdaya musuh.
Berdasarkan sumber yang didapat dari kajian ilmiah, pesut mahakam termasuk mamalia yang hidup berkelompok antara 3-7 ekor. Setiap satu atau dua menit mereka akan muncul ke permukaan untuk bernapas. Selain itu, aktivitasnya adalah bermain dan makan. Perilaku makan pesut mahakam adalah dengan menyemprotkan air dari dalam mulutnya, yang berguna untuk melemaskan ikan sebagai mangsanya.
Pesut mahakam ditetapkan sebagai Spesies Prioritas untuk kelompok mamalia di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 57 Tahun 2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018
Berkurangnya populasi pesut mahakam dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya akibat jaring insang yang dipasang oleh nelayan. Pesut mahakam memiliki kecenderungan untuk memangsa ikan-ikan yang terjerat di jaring insang . Nelayan sering menggunakan keberadaan pesut mahakam sebagai indikator waktu dan lokasi bagi mereka untuk menangkap ikan, sehingga banyak dari mamalia laut ini ikut terjebak atau terjaring oleh nelayan. Apabila terjerat dan tidak mampu melepaskan diri lagi maka satwa ini akan mati karena tidak bisa ke permukaan untuk bernafas.
Ditambah lagi, seperti yang diberitakan oleh Greeners edisi 12 Mei 2016, Sungai Kedaung Kepala yang merupakan sungai kedua habitat utama pesut mahakam diduga terganggu oleh aktivitas transpor ponton.
Menurut studi yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi RASI dari tahun 1999 hingga sekarang, populasi pesut telah diambang kepunahan dengan jumlah populasi kurang dari 90 ekor. Studi lain juga menunjukkan bahwa hanya tersisa tiga dari lima anak sungai yang dulunya dapat dipergunakan oleh pesut tanpa gangguan ponton batubara, namun saat ini hampir tidak ditemukan lagi populasinya di tiga anak sungai tersebut.
Sumber :
3. http://www.getborneo.com/ikan-pesut-lumba-lumba-air-tawar-indonesia/