Minggu, 26 Mei 2019

MENGENAL IKAN HIAS NEON TETRA


                                    Hasil gambar untuk NEON TETRA
Banyak ikan hias berhasil dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya ikan neon tetra yang tak kalah cantik dari jenis koi. Keunggulan neon tetra, harganya relatif stabil. Asyiknya, permintaan dari pasar ekspor masih besar dan breeder yang ada masih kewalahan.
Ada beberapa jenis tetra yang beken di Tanah Air: green tetra, blue tetra, silver tetra, dan neon Tetra. Beragam spesies ikan tetra ini memang berpenampilan indah. Salah satu ikan yang paling terkenal dan banyak diminati adalah neon tetra.
Ikan hias yang berhabitat asli di Sungai Amazon, Amerika, ini memiliki garis neon biru dan merah di sepanjang tubuh. Alhasil, ikan ini terlihat sangat indah. Panjang tubuh neon tetra maksimal sekitar 4 cm.
Bentuk ikan jantan lebih panjang dan ramping daripada neon tetra betina. Adapun bentuk ikan betina bulat pendek dengan perut agak membesar. Pada ikan jantan, garis neonnya lurus, sedangkan garis neon betina agak bengkok.
Namun, pembudidaya (breeder) neon tetra di Tanah Air masih sangat terbatas. Saat ini baru ada beberapa peternak neon tetra di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Sedangkan untuk pembesaran neon tetra sudah ada di Jakarta, Bekasi, Bali, dan Yogyakarta.
Aditya Satya, salah satu breeder neon tetra di Sawangan, sudah 10 tahun membudidayakan neon tetra. Dia tertarik ikan ini karena permintaannya tak pernah surut. Sejak awal budidaya sampai sekarang, harga ikan ini juga stabil. "Kalau harga ikan kardinal tetra itu bisa naik turun berkali-kali lipat," ujarnya.
Anakan ikan berukuran 0,8 cm yang berusia 40 hari dihargai Rp 150 per ekor. Sedang harga neon tetra berukuran 3 cm mencapai Rp 600 per ekor. Kapasitas breeding neon tetra milik Aditya berkisar 120.000-200.000 ekor sebulan.
Aditya memasok hasil breeding ke koperasi peter-nak neon tetra di Sawangan. Koperasi melego sekitar 90% hasil budidaya neon tetra yang masuk ke para eksportir yang menjual ke pasar Singapura, Amerika Serikat, dan Eropa. Sisa pasokan untuk peternak pembesaran lokal.
Aditya mengatakan, selain sebagai ikan hias, di Eropa, ikan bernama latin Paracheirodon innesi ini diam-bil zat warnanya untuk bahan kosmetika. Kondisi ini membuat permintaan Neon Tetra semakin besar.
Peluang bisnis semakin manis lantaran baru Indone-sia dan China yang berhasil membenihkan neon tetra. Aditya dan breeder neon tetra di Sawangan kerap kewalahan memenuhi permintaan eksportir. "Mereka mau dua juta ekor per bulan, padahal produksi total koperasi maksimal itu satu juta ekor," katanya.

Menjadi Breeder Lebih Menguntungkan
Neon tetra termasuk spesies ikan yang paling kuat dan tidak gampang mati. Ikan ini pun paling cepat berkembang biak. Makanya, para peternak yang sudah berpengalaman lebih suka membudidayakannya.
Prospek usaha budidaya ikan neon tetra untuk pasar ekspor masih cerah. Pasar terbuka lebar dan pesaing di dunia hanya China. Itu pun, proses budidaya ikan ini di China tak bisa berlangsung sepanjang tahun karena ada perbedaan musim. Sedangkan budidaya ikan ini di Indonesia berlangsung sepanjang tahun.
Selain itu, ikan ini tergolong kuat dan tidak gampang mati. Hanya saja, neon tetra membutuhkan tempat hidup berupa air yang khusus. Pembudidaya neon tetra di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Aditya Satya mengatakan, ikan ini hidup di air dengan tingkat keasaman atau PH 5,0-7,0, dan tingkat kesadahan 1,0-2,0. Air ledeng di Jakarta tak cocok menjadi habitat neon tetra karena cenderung tidak murni.
Aditya menyebut budidaya ikan ini tidak bisa dilakukan di semua wilayah Indonesia. "Untuk Bogor dan Depok masih bisa cari air yang bagus," kata Aditya.
Ikan neon tetra dapat hidup dan berproduksi hingga usia lima tahun. Indukan jantan dan betina mulai berproduksi sejak usia 5-6 bulan. Sebelum proses perkawinan, Aditya memberi banyak makanan kepada indukan untuk merangsang bertelur.
Awalnya Aditya membeli indukan neon tetra dari rekannya sejumlah 150 pasang. Saat ini dia memiliki sekitar 1.300 pasang induk. Dia membudidayakan neon tetra dalam 400 akurium berbagai ukuran. Memang, modal terbesar usaha ini adalah akuarium.
Keberhasilan beternak neon tetra tak luput dari pengalaman dalam memperlakukan ikan. Dua hal inilah yang menjadi kendala bagi peternak pemula.
Terlepas dari berbagai ken-dala, Aditya menyebut beter-nak neon tetra cukup menguntungkan. Hanya dalam hitungan sehari sejak dikawinkan, ikan akan bertelur.
Tiap bulan, Aditya mengawinkan 1.300 pasang indukan neon tetra di dalam akuarium khusus. Akuarium ini tertu-tup plastik hitam dan berada di ruang gelap. Penerangan akuarium harus redup karena telur ikan sangat sensitif terhadap cahaya.
Setelah ikan bertelur, peternak memisahkan induk dari telur. Sepasang induk bisa menghasilkan sekitar 100 telur. Dalam hitungan 24 jam, telur akan menetas menjadi burayak (anakan).
Burayak dipindahkan ke akurium terpisah dan diberi pakan artemia atau telur udang laut yang diimpor dari AS dan Thailand. Aditya menghabiskan tiga kaleng artemia tiap bulan untuk pakan anak. Harga satu kaleng artemia ukuran 1 kg sekitar Rp 400.000.
Untuk pemeliharaan anakan, kotoran di akuarium perlu disedot dari bawah dua minggu sekali. Penyakit yang biasa menjangkiti neon tetra adalah karatan di tubuh.
Makanya, Aditya memberi larutan garam dapur ke dalam air akuarium. "Anakan yang hidup hingga ukuran 0,8 cm dari sepasang indukan hanya sekitar 20 ekor," katanya.
Untuk menghindari penge-luaran pakan dan risiko kematian yang tinggi, Aditya memilih menjual anakan dan tidak melakukan pembesaran. Dengan produksi 120.000-200.000 ekor sebulan dan harga jual Rp 150 seekor, omzet Aditya sekitar Rp 18 juta-Rp 30 juta saban bulan.

Neon Tetra (Paracheirodon innesi) merupakan ikan air tawar dari keluarga characin (keluarga Characidae) dari order Characiformes. Ikan ini adalah asli sungai blackwater atau clearwater di tenggara Kolombia, Peru timur, dan Brasil barat, termasuk anak sungai dari Solimões yang mana suhu air nya adalah antara 20 dan 26 ° C (68 ° F dan 79). 

 

Ikan ini adalah omnivora memakan pelet Kecil Dan Cacing Beku. Suhu Yang cocok utuk ikan inisial adalah 25 - 27 derajat celcius Artikel Baru pH 5,5 -7.5. JANGAN meletakan ikan Didalam akuarium Yang Berisi udara baru Negara, sebelum ANDA meletakan ikan Suami di Dalam, akuarium pastikan udara akuarium sudah matang.

Ikan ini tumbuh menjadi sekitar 3 cm (1,2 in) panjang keseluruhan tubuhnya. perbedaan seksual adalah sedikit, dengan perempuan yang memiliki perut yang sedikit lebih besar, dan garis warna-warni membungkuk daripada garis lurus laki-laki. baru-baru ini mulai tersedia ikan neon tetra dalam bentuk sirip yang panjang (slayer).

Sementara secara komersial, ikan neon tetra yang dibesarkan di penangkaran telah beradaptasi dengan baik untuk berbagai kondisi air, di alam liar mereka hidup di air yang sangat lembut (soft), air asam dan suhu 25 ° C (77 ° F). Mereka dapat memiliki umur hingga sepuluh tahun, atau biasanya sekitar lima tahun di akuarium.
Neon tetras bisa dipelihara dalam akuarium komunitas minimal berukuran 60 cm (24 inci) panjang, Dengan pH 6,0-7,8 dan KH dari 1,0-2,0. Namun, mereka akan stress dan bisa sampai menyebabkan kematian jika trauma dengan perubahan yang dramatis pada lingkungan mereka. Mereka cenderung pemalu dan karena ukurannya yang kecil disarankan agar tidak dipelihara dengan ikan besar atau ikan yang agresif yang dapat menggertak dan berebutan makan dengan mereka. Ikan yang cocok di akuarium adalah guppy, jenis lain dari tetra, seperti rummy nose tetra, cardinal tetra, dan ikan komunitas lain yang hidup dengan baik dalam kondisi air yang ideal bagi tetra.
 


Ikan neon tetra adalah perenang tengah, mereka akan lebih baik dipelihara lebih dari 10 ekor, untuk efek bergerombol ketika mereka bergerak di sekitar tangki. Warna dan garis warna-warni ikan ini dapat menjadi redup di malam hari, dan dapat hampir tak terlihat setelah periode kegelapan. Warna juga dapat memudar selama periode stres, seperti intervensi manusia ke dalam tangki. Neon tetra yang terbaik dipelihara dalam aquarium yang ditanami tanaman hidup dan kayu-kayu dengan moss menempel dengan cahaya tenang dan suhu ideal 21-27 ° C (70-81 ° F) menyerupai lingkungan Amazon asli mereka.

Neon tetras adalah omnivora dan akan menerima makanan serpihan sebagian besar, jika terlalu kecil, tetapi juga harus memiliki beberapa makanan kecil seperti artemia, daphnia, frozen bloodworm, tubifex, dan micropellet untuk melengkapi diet mereka. pelet tropis tenggelam sangat ideal untuk mereka, karena sebagian besar merek dagang yang tersedia di antaranya terdapat peningkat warna alami yang membuat keluar warna neon tetra
Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar