Kamis, 16 Mei 2019

LEBIH DEKAT DENGAN IKAN LEPU AYAM


                                 Hasil gambar untuk lepu ayam
Banyak ragam biota laut yang tinggal di terumbu karang, dan hampir semuanya indah dan memiliki beragam warna. Salah satunya adalah Lion Fish atau disebut juga ikan lepu ayam, Corak tubuhnya bergaris merah, marun, coklat, oranye, hitam dan putih. Bentuk siripnya berduri seperti kipas atau rumbai-rumbai. Panjang tubuhnya sekitar 10-40 cm. Ikan ini juga merupakan Ikan yang berumur panjang. Usia Lion Fish bisa mencapai 15-16 tahun. Ikan ini juga dikenal dengan nama Turkey Fish, Dragon Fish, atau Scorpion Fish.

Walaupun cantik, jangan sampai terpukau oleh kecantikannya sehingga berani menyentuh ikan ini. sirip dan durinya yang indah sangat beracun bila menusuk kulit. Sebuah sengatan dari lionfish yang sangat menyakitkan bagi manusia dan dapat menyebabkan pening, demam, mual, muntah, kesulitan bernafas, kejang, walaupun tidak menyebabkan kematian. Area yang terkena bisa berwarna kemerahan dan terasa seperti ditusuk-tusuk.  Para penyelam jelas harus mewaspadai ikan ini. Biasanya lionfish berada di kedalaman laut sekitar 20-50m
Racun yang di hasilkan ikan ini merupakan racun heat-labile. Ini berarti racun ikan ini akan rusak bila terkena panas. Jadi jika manusia terkena racun ini, cara jitunya tentu saja dengan merendam bagian yang terkena dengan air hangat (suhunya kira-kira 45 derajat C), jangan terlalu panas karena kulit dapat melepuh. Lama perendaman kira-kira 30-90 menit. Bila masih terasa sakit maka perendaman ini dapat diulang. Bila sakit sekali, dokter dapat memberikan obat bius lokal. Patil ikan yang mungkin masih tertinggal harus dicari dan dikeluarkan. Dianjurkan juga untuk diberikan suntikan tetanus (luka sepele juga bisa kena tetanus). Bila luka meluas, bisa diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi kulit.
Beda dengan sebagian ikan lainnya, Lionfish bukanlah ikan yang hidup berkelompok, melainkan ikan penyendiri. Tetapi jika bertemu pasangannya, lionfish betina akan melepaskan 2000-15.000 telur untuk dibuahi si jantan. Setelah itu, pasangan ini  bersembunyi agar telur-telurnya bisa mengapung di lautan tanpa dimakan ikan lain. Hanya butuh waktu dua hari untuk telurnya menetas menjadi seekor ikan lionfish.

Meskipun memiliki warna yang cantik dan bentuk yang unik, ikan hias laut ini ternyata mempunyai bisa yang dapat menyebabkan kematian. Penyelam pun berusaha untuk menghindar karena takut tersentuh duri pada siripnya.
Ikan ini akrab disebut ikan lapu-lapu atau ikan lepu ayam (Pterois volitans). Ia berasal dari perairan tropis Samudera Hindia dan Pasifik. Ikan lepu dikenal dengan beberapa penamaan antara lain Turkey Fish, Dragon Fish, Scorpion Fish, Lionfish, Lionfish Scorpion, Ornate Butterfly-cod, Firefish, Red Lionfish, Volitan Lion, dan Zebrafish. Usia ikan ini bisa mencapai 15-16 tahun.
Berdasarkan sumber kajian ilmiah, ikan lepu hidup di daerah terumbu karang dengan kedalaman laut 20 – 50 meter. Ikan ini merupakan predator yang memakan Crustacea, Cephalopoda, dan ikan-ikan kecil yang hidup di karang menggunakan strategi menyamar kemudian menyergap mangsa yang mendekat. Mulut ikan lepu biasa untuk menghisap calon makanannya dengan kecepatan gerakan yang hampir tidak terlihat, yaitu 15 ms (milisekon).
Secara morfologinya, ikan lepu memiliki fisik yang unik. Satwa laut ini memiliki kepala berduri yang besar, duri berbisa yang berada pada punggung dan siripnya, dan kantung bisa. Bentuk siripnya berduri membentuk seperti kipas. Panjang tubuhnya sekitar 10 – 40 cm. Selain itu, ikan lepu memiliki warna yang identik yaitu bergaris merah, marun, coklat, oranye, hitam dan putih.
Ikan lepu mengeluarkan suara yang berasal dari gosokan dan gerakan rangka tubuh untuk menarik perhatian pasangannya. Menurut Stein (2006), ikan membuat suara untuk beberapa alasan yang berbeda, antara lain untuk tetap berhubungan dengan kawanan, memperingatkan bahaya, berkomunikasi dengan pasangan, menarik perhatian pasangan, menakut-nakuti penyusup agar menjauh dari telur, dan bahkan mungkin untuk echo location bagi beberapa spesies laut dalam. Verrapan, et al. (2009) mengatakan lebih dari 800 spesies ikan diketahui mengeluarkan suara. Pada umumnya, suara yang dihasilkan diproduksi pada saat makan atau berenang.

Ikan lapu-lapu atau ikan lepu ayam (Pterois volitans). Foto: wikimedia
Ikan Lepu cenderung tidak agresif, namun mereka memiliki tingkah laku pertahanan. Apabila mereka merasa terancam, mereka akan segera menegakkan sirip dorsalnya atau hanya bersembunyi dan diam.
Bisa yang ada pada ikan lepu merupakan racun heat-labile yang berarti racun ini akan rusak atau mengalami denaturasi bila terkena panas. Bila bisa sudah masuk ke dalam tubuh manusia, gejala yang timbul adalah hipertensi, takikardia (kenaikan denyut jantung), dan mati rasa. Dalam waktu tiga jam setelah terkena bisa, dapat menyebabkan kelumpuhan dan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
Segera lakukan pertolongan pertama dengan merendam atau membilas bagian yang terkena dengan air hangat (sekitar 40 – 60 derajat Celcius) selama lebih kurang 30 menit. Bila masih terasa sakit segera hubungi dokter terdekat untuk dilakukan penanganan. Patil ikan yang mungkin masih tertinggal harus dicari dan dikeluarkan. Dianjurkan juga untuk diberikan suntikan tetanus (luka sepele juga bisa mengakibatkan tetanus). Bila luka meluas, bisa diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi kulit.
Ikan lepu merupakan ikan yang beraktivitas pada malam hari (nokturnal). Di siang hari, mereka lebih banyak bersembunyi di tempat terlindung, misalnya di lubang terumbu karang. Saat ini pemangsa ikan lepu mulai berkurang karena banyak faktor, salah satunya akibat eksploitasi manusia.
 Ikan Lepu Ayam memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut :

Biota > Animalia (Kingdom) > Chordata (Filum) > Actinopterygii (Kelas) > Scorpaeniformes (Ordo) > Scorpaenidae (Famili) > Pterois (Genus) > P. volitans (Spesies)

     Ikan Lepu Ayam, secara alami dapat dijumpai di perairan tropis dengan terumbu karang hingga kedalaman 50 meter. Beberapa temuan juga menunjukkan bahwa ikan ini juga ditemukan di pantai berpasir, estuari, dan perairan pelabuhan. Habitat asli ikan ini menyebar di Samudera Pasifik Barat, mulai dari Indonesia, Australia Utara, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Pasifik (Micronesia, Polynesia, dll), hingga ke Jepang dan Selandia Baru. Namun, di pertengahan 1990 ikan ini juga diintroduksikan ke perairan Timur Amerika, tepatnya di Florida, dan sekarang penyebarannya meluas hingga ke Karibia termasuk Meksiko, Kuba, Puerto Rico, Bahama, dll. Namun timbul permasalahan setelah ikan ini diintroduksikan ke habitat barunya. Ikan Lepu Ayam ternyata menjadi spesies invasif di habitat barunya karena pertumbuhannya yang tidak terkontrol. Kurangnya predator alami di habitat barunya menjadi faktor ikan ini dapat berkembang biak dengan sangat pesat, sehingga mengancam kehidupan spesies asli atau endemik daerah tersebut.
     Ikan Lepu Ayam hidup sebagai pemangsa di habitatnya, ikan ini memangsa hewan yang lebih kecil seperti udang-udangan, kepiting, dan ikan. Ikan ini cenderung aktif memangsa di malam hari dan termasuk ikan yang rakus. Hanya sedikit yang diketahui tentang predator dari ikan ini, karena duri yang dimilikinya membuat ikan ini tidak dijadikan mangsa oleh ikan yang lebih besar. Duri ikan ini mengandung racun neurotoxin yang dapat mengganggu sistem saraf dan juga mengganggu kerja sistem kardiovaskuler. meskipun racun ikan ini tidak mematikan bagi manusia, namun racun ikan ini konon memberikan rasa sakit disekitar daerah yang terkena sengatan dan mengakibatkan korbannya merasa mual dan sesak nafas.
     Ikan ini memiliki pola reproduksi yang unik, dimana pada saat malam hari ikan ini akan beramai - ramai 'menari' di bawah air dan hewan betina akan mengeluarkan lendir yang berisi ribuan telur yang akan dibuahi oleh hewan jantan. Lendir yang mengikat telur ikan ini akan larut di dalam air beberapa hari kemudian, sehingga telur yang sudah dibuahi akan melayang - layang di perairan. Telur tersebut kemudian berkembang menjadi larva kecil yang nantinya akan berkembang menjadi ikan dewasa. Ikan Lepu Ayam sangat populer di kalanagan hobiis ikan hias sebagai ikan yang dapat mempercantik akuarium air laut mereka. Populasi ikan ini yang meledak di perairan timur Ameria juga menjadikan ikan ini seringkali diburu untuk dijual sebagai ikan hias. 

 Sumber :
https://savecoralindonesia.wordpress.com/tag/ikan-lepu/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar