Ikan Mas (Cyprinus carpio L) adalah salah satu jenis ikan
budidaya air tawar yang paling banyak dibudidayakan petani baik budidaya
pembenihan, pembesaran di kolam pekarangan ataupun air deras (Running Waer).
Produksi ikan mas dapat mencapai di atas rata-rata ikan konsumsi lainnya.
Dikalangan petani maupun masyarakat, ikan mas telah lama dikenal dan disukai
(dikonsumsi) sehingga pemasaranya tidaklah sulit. Selain itu sebagai ikan
budidaya ikan mas memiliki keunggulan yaitu dapat dikembangbiakan hanya dengan
perbaikan lingkungan atau menipulasi lingkungan dan kawin suntik (Hyphofisa).
Varietas majalaya merupakan ikan mas yang paling banyak dibudidayakan karena memiliki keunggulan-keunggulan baik secara fisik, fisiologis maupun genetik. Ikan ini pertama dikembangkan di daerah Majalaya, Bandung, merupakan hasil seleksi Bapak H. Ayub. Informasi pertama adanya varietas ini berasal dari Bapak H. Ajin sebagai petugas perikanan Kecamatan Majalaya. kemudian pada tahun 1974 varietas ini mulai diteliti oleh Lembaga Peneltian Perikanan Darat (kini Balai Penelitian Perikanan Air Tawar) dan dikembangkan oleh Pangkalan Budidaya Air Tawar (kini Balai Budidaya Air Tawar) serta Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.Ikan mas majalaya mulai dikenal luas oleh masyarakat pada tahun 1975 melalui budidaya intensif kolam air deras dan saat ini tersebar dihampir setiap seluruh wilayah Indonesia sebagai ikan konsumsi. Pelepasan varietas ikan ini diajukan berdasarkan hasil-hasil penelitian ke-tiga institusi tersebut di atas.
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut :
Kelas : Pisces
Sub kelas : Telesostei
Ordo : Ostariophysi
Sub ordo : Cyprinoidea
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio L.
Ciri-ciri ikas mas majalaya yang sering dijumpai di masyarakat dewasa ini adalah sisiknya berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap. Punggung tinggi dan badannya relative pendek. Baggian kuduk atas antara kepala dan punggung melekuk. Penampang melintang badan kian menipis kea rah punggung, lebih tipis dari ras lainnya. Gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang pada permukaan air. Perbandingan panjang badan dengan badan antara 3 : 2 : 1.
3. Kebiasaan Hidup dan Kebiasaan Makan
Kebiasaan hidup ikan mas, biasanya memijah pada perairan dangkal, setelah mengalami kekeringan musim kemarau dan menempelkan seluruh telurnya pada tanaman atau rerumputan di tepian perairan. Ikan dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150 – 1.000 meter diatas permukaan laut, suhu air 200 – 250C, pH air antara 7-8. Ikan mas sering mencari makanan (jasad-jasad renik) disekeliling pematang. Oleh karena itu pematang serig rusak dan longsor, ikan mas juga suka mengaduk-aduk dasar kolam untuk mencari makanan yang bias dimanfaatkan seperti larva insecta, cacing-caingan dan lain sebagainya.
Varietas majalaya merupakan galur murni yang potensial yang menghasilkan keturunan unggul, khususnya melalui persilangan dengan betina ikan mas varietas sinyonya.
Varietas majalaya merupakan ikan mas yang paling banyak dibudidayakan karena memiliki keunggulan-keunggulan baik secara fisik, fisiologis maupun genetik. Ikan ini pertama dikembangkan di daerah Majalaya, Bandung, merupakan hasil seleksi Bapak H. Ayub. Informasi pertama adanya varietas ini berasal dari Bapak H. Ajin sebagai petugas perikanan Kecamatan Majalaya. kemudian pada tahun 1974 varietas ini mulai diteliti oleh Lembaga Peneltian Perikanan Darat (kini Balai Penelitian Perikanan Air Tawar) dan dikembangkan oleh Pangkalan Budidaya Air Tawar (kini Balai Budidaya Air Tawar) serta Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.Ikan mas majalaya mulai dikenal luas oleh masyarakat pada tahun 1975 melalui budidaya intensif kolam air deras dan saat ini tersebar dihampir setiap seluruh wilayah Indonesia sebagai ikan konsumsi. Pelepasan varietas ikan ini diajukan berdasarkan hasil-hasil penelitian ke-tiga institusi tersebut di atas.
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut :
Kelas : Pisces
Sub kelas : Telesostei
Ordo : Ostariophysi
Sub ordo : Cyprinoidea
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio L.
Ciri-ciri ikas mas majalaya yang sering dijumpai di masyarakat dewasa ini adalah sisiknya berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap. Punggung tinggi dan badannya relative pendek. Baggian kuduk atas antara kepala dan punggung melekuk. Penampang melintang badan kian menipis kea rah punggung, lebih tipis dari ras lainnya. Gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang pada permukaan air. Perbandingan panjang badan dengan badan antara 3 : 2 : 1.
3. Kebiasaan Hidup dan Kebiasaan Makan
Kebiasaan hidup ikan mas, biasanya memijah pada perairan dangkal, setelah mengalami kekeringan musim kemarau dan menempelkan seluruh telurnya pada tanaman atau rerumputan di tepian perairan. Ikan dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150 – 1.000 meter diatas permukaan laut, suhu air 200 – 250C, pH air antara 7-8. Ikan mas sering mencari makanan (jasad-jasad renik) disekeliling pematang. Oleh karena itu pematang serig rusak dan longsor, ikan mas juga suka mengaduk-aduk dasar kolam untuk mencari makanan yang bias dimanfaatkan seperti larva insecta, cacing-caingan dan lain sebagainya.
Varietas majalaya merupakan galur murni yang potensial yang menghasilkan keturunan unggul, khususnya melalui persilangan dengan betina ikan mas varietas sinyonya.
Di Indonesia, ikan mas (Cyprinus carpio L.) sudah lama
dikenal dan dikembangkan oleh para petani. Beberapa strain ikan mas yang
dikenal oleh masyarakat antara lain Majalaya, Sinyonya, Punten, Mas Kaca,
Kancra Domas, Merah Cangkringan dan lain-lain.
Ikan
mas strain Majalaya yang sempat booming pada dekade 1970 – 1990-an saat ini
mulai kehilangan pamor. Ikan yang kini banyak dikembangkan petani ikan di Kab.
Bandung, khususnya Majalaya kini jarang yang benar-benar strain Majalaya.
Ikan
mas strain Majalaya merupakan jenis ikan hasil seleksi yang secara taksonomi
termasuk spesies Cyprinus carpio linneaus dan pertama kali ditemukan dari
daerah Majalaya. Ikan jenis ini berwarna hijau keabu-abuan, mulai dari kepala
bagian atas sampai pangkal ekor bagian atas, bersisik penuh, badan lebar, perut
besar, kepala kecil, mata menonjol, bentuk kuduk melengkung, dan kecepatan
tumbuh relatif tinggi.
Dibandingkan
ikan mas jenis lain, ikan mas strain Majalaya memiliki bentuk tubuh yang lebih
pendek. Namun memiliki duri yang lebih sedikit serta unggul dari segi rasa.
“Induk
ikan mas strain Majalaya tidak sebanyak pada dekade tahun 1970 sampai 1990-an.
Jumlah indukannya mulai berkurang, tinggal beberapa kelompok tani ikan yang
mempertahankan keaslian ikan mas asli Majalaya,” kata Kepala Bidang Perikanan
pada Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kab. Bandung, Diar Hadi Gusnidar
di SoreangPemkab Bandung berupaya mengembalikan kejayaan ikan mas straim
Majalaya, salah satunya dengan memberikan bantuan bibit yang asli. Tahun 2012
disalurkan bantuan sebanyak 600 kilogram benih ikan dan tahun ini 400 kg .
budi
daya ikan mas di Kab. Bandung tersebar di 98 unit pembenihan rakyat (UPR)
dengan tingkat produksi rata-rata mencapai 4.000 ton/tahun. Sentra pembenihan
dan pendederan ikan mas antara lain di Majalaya, Ibun, Pacet, dan Ciparay
Ciri ciri ikan Mas Majalaya
o Ukuran badannya relative pendek
o Bentuk punggung lebih membungkuk dan
lancip
o Sisiknya berwarna hijau keabuan dan
bagian tepinya berwarna lebih gelap, kecuali di bagian bawah insang dan di
bagian bawah sirip ekor berwarna kekuningan.
o Keunggulan mas majalaya diantaranya
adalah laju pertumbuhannya relatif cepat, tahan terhadap infeksi bakteri
Aeromonas hydrophila, rasanya lezat dan gurih, dan tersebar luas di Indonesia.
Fekunditas mas majalaya yakni 84.000-110.000 butir per kilogram induk.
o Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul
yg banyak dibudidayakan.
Varietas
majalaya merupakan ikan mas yang paling banyak dibudidayakan karena memiliki
keunggulan-keunggulan baik secara fisik, fisiologis maupun genetik. Ikan ini
pertama dikembangkan di daerah Majalaya, Bandung, merupakan hasil seleksi Bapak
H. Ayub. Informasi pertama adanya varietas ini berasal dari Bapak H. Ajin
sebagai petugas perikanan Kecamatan Majalaya. kemudian pada tahun 1974 varietas
ini mulai diteliti oleh Lembaga Peneltian Perikanan Darat (kini Balai
Penelitian Perikanan Air Tawar) dan dikembangkan oleh Pangkalan Budidaya
Air Tawar (kini Balai Budidaya Air Tawar) serta Fakultas Perikanan Institut
Pertanian Bogor.
Varietas
majalaya mulai dikenal luas oleh masyarakat pada tahun 1975 melalui budidaya
intensif kolam air deras dan saat ini tersebar dihampir setiap seluruh wilayah
Indonesia sebagai ikan konsumsi. Pelepasan varietas ikan ini diajukan
berdasarkan hasil-hasil penelitian ke-tiga institusi tersebut di atas.
Sifat Reproduksi Induk
o Indek Ovi Somatik : rata-rata
sekitar 17%
o Diameter telur : sekitar 1,4 – 1,6
mm
o Fekunditas : 84.000 – 110.000
butir/kg induk
o Panjang larva : 4 – 7 mm
Umur matang kelamin pertama :
o Jantan : 9 bulan
o Betina : 18 bulan
Sifat Benih
Laju pertumbuhan harian (%)
Laju
pertumbuhan harian pada berbagai tingkat ukuran dan teknik budidaya dengan
pemberian pakan komersial (protein 26-28%), sebanyak 3-5% dari bobot ikan per
hari dengan frekuensi 3 kali per hari adalah sebagai berikut:
Di kolam
o Pendederan (4,0 sampai 20 g) : 5,8%
o Pembesaran (20 sampai 120 g) : 1,95%
o Pembesaran (115 sampai 412 g) :
1,07%
Di kolam air deras
o Pembesaran (100 sampai 450 g) :
1,5-2,0%
DI keramba jaring apung
o Pembesaran (20 sampai 100 g) :
2,5-4,0%
Berdasarkan
keungggulan sifat-sifat genetis dan disukai oleh masyarakat luas, varietas
majalaya menjadi salah satu jenis ikan konsumsi penting bagi perikanan budidaya
air tawar. Pemeliharaan oleh petani dilakukan pada berbagai skala dan tingkat
teknologi, mulai dari yang bersifat ekstensif di kolam-kolam tanah sampai yang
bersifat intensif di kolam air deras maupun keramba jaring apung.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar