Aerasi merupakan suatu bentuk perlakuan yang diberikan untuk media
budidaya ikan terutama untuk wadah yang berupa bak dan akuarium yang berukuran
kecil hingga sedang.
Tujuan dari adanya aerasi ini yaitu sebagai alat untuk menambah
kandungan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) atau lebih dikenal dengan istilah
DO didalam air media budidaya ikan. Aerasi yang dapat dilakukan untuk media
budidaya ada dua yaitu aerasi atas dan aerasi bawah.
Perlakuan aerasi yang terbaik yaitu aerasi bawah karena kadar oksigen
yang menyebar kedalam air media budidaya lebih merata sehingga sangat baik
untuk pertumbuhan ikan. ikan sangat membutuhkan oksigen terlarut untuk proses
respirasinya, karena itu kandungan oksigen terlarut dalam air dapat menjadi
faktor pembatas untuk pertumbuhan ikan.
Semua
makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen sebagai faktor penting
bagi pernafasan. Ikan sebagai salah satu jenis organisme air juga membutuhkan
oksigen agar proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung. Oksigen yang
dibutuhkan oleh ikan disebut dengan oksigen terlarut.
Oksigen
terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut di dalam air karena ikan tidak
dapat mengambil oksigen dalam perairan dari difusi langsung dengan udara.
Satuan pengukuran oksigen terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah mg/l gas
oksigen yang terlarut dalam air atau dalam satuan internasional dinyatakan ppm
(part per million). Air mengandung oksigen dalam jumlah yang tertentu,
tergantung dari kondisi air itu sendiri, beberapa proses yang menyebabkan
masuknya oksigen ke dalam air yaitu:
1. Diffusi oksigen dari udara ke
dalam air melalui permukaannya, yang terjadi karena adanya gerakan
molekul-molekul udara yang tidak berurutan karena terjadi benturan dengan
molekul air sehingga O2 terikat di dalam air. Proses diffusi ini akan selalu
terjadi bila pergerakan air yang mampu mengguncang oksigen, karena kandungan O2
di dalam udara jauh lebih banyak.
Menurut penelitian, air murni
1000 cc pada suhu kamar mengandung 7 cc O2, sedangkan udara murni suhu pada
kamar mengundang 210 cc O2. Dari gambaran tersebut, maka air relatif mudah
melepaskan O2 ke udara. Dari imbangan tersebut di atas dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut.
• Tercapainya imbangan O2 di air
dan di udara, tergantung dari jumlah molekul-molekul zat (garam-garam) yang
larut didalam air (dalam satuan- satuan tertentu), sebab jumlah tersebut yang
menentukan kemungkinan terbentuknya molekul-molekul dan menentukan pula jumlah
banyaknya molekul-molekul gas yang meninggalkan air lagi. Air yang mengandung
garam-garam pada kadar O2 yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara
lebih cepat, bila di bandingkan dengan air suling.
• Kemungkinan bertubrukan molekul
air di tentukan oleh suhu air. Makin tinggi suhu air, makin rendah jumlah
oksigen yang dapat di kandung/di ikat oleh air. Artinya: jika suhu air tinggi,
maka air itu dengan kadar oksigen yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan
udara, sehingga penambahan oksigen lebih lanjut tidak akan meningkatkan oksigen
terlarut dalam air.
Dalam kegiatan budidaya ikan
sifat tersebut penting artinya, terutama dalam pengangkutan ikan hidup,
pemeliharaan ikan di akuarium, atau pemeliharaan ikan secara tertutup
pada Recyle Sistem. Pada pengangkutan ikan sebaiknya dilakukan pada pagi/ sore
hari waktu suhu udara masih relatif rendah, sehingga goncangan airnya yang
terjadi akan mampu meningkatkan difusi O2 ke dalam air. Pada pemeliharaan ikan
di akuarium atau pada tempat yang terbatas, pemberian lampu, yang mengakibatkan
suhu air meningkat, akan menurunkan kemampuan air mengikat.
2. Di perairan umum, pemasukan
oksigen ke dalam air terjadi karena air yang masuk sudah mengandung oksigen,
kecuali itu dengan aliran air, mengakibatkan gerakan air yang mampu mendorong
terjadinya proses difusi oksigen dari udara kedalam air.
3. Hujan yang jatuh, secara tidak
langsung akan meningkatkan O2 di dalam air, pertama suhu air akan turun,
sehingga kemampuan air mengikat oksigen meningkat, selanjutnya bila volume air
bertambah dari gerakan air, akibat jatuhnya air hujan akan mampu meningkatkan
O2 di dalam air.
4. Proses Asimilasi tumbuh-
tumbuhan. Tanaman air yang seluruh batangnya ada di dalam air di waktu siang
akan melakukan proses asimilasi, dan akan menambah O2 di dalam air. Sedangkan
pada malam hari tanaman tersebut menggunakan O2 yang ada di dalam air.
Pengambilan air O2 di dalam air disebabkan oleh:
• Proses pernafasan binatang dan
tanaman air.
• Proses pembongkaran
(menetralisasi) bahan-bahan organik.
• Dasar perairan yang bersifat
mereduksi, dasar demikian hanya dapat ditumbuhi bakteri yang anaerob saja, yang
dapat menimbulkan hasil pembakaran.
Peningkatan
suhu 1° C akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10%. Hubungan antara
oksigen terlarut dan suhu dapat dilihat bahwa semakin tinggi suhu, kelarutan
oksigen semakin berkurang.
Kadar
oksigen terlarut dalam suatu wadah budi daya ikan sebaiknya berkisar antara 7–9
ppm. Konsentrasi oksigen terlarut ini sangat menentukan dalam akuakultur. Kadar
oksigen terlarut dalam wadah budi daya ikan dapat ditentukan dengan dua cara
yaitu dengan cara titrasi atau dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan
DO meter (Dissolved Oxygen).
Pada tambak komersial, aerasi
umumnya dilakukan dengan tenaga aerator 1 hp sampai 2 hp per 0.4 hektar
untuk kincir air dengan RPM 1450. Atau sebagai contoh, dua tubro jet
aerator berkekuatan 10 hp dengan RPM 2850/3450 dapat menyebarkan oksigen
sebanyak 11.3 kg O2/h. Biasanya petambak akan menggunakan beberapa kincir untuk
situasi darurat di mana kecepatan transfer oksigen tinggi dan mobilitas aerator lebih penting dibandingkan efisiensi aerasi.
Sebenarnya penggunakan
aerator 1 hp sampai 2 hp hanya memenuhi sebagian kecil kebutuhan oksigen dari
keseluruhann total organisme yang ada di dalam kolam. Pada tambak lele
berukuran 5 ha - 6 ha, total oksigen yang digunakan untuk respirasi ikan dan
plankton berada pada rangke 100-200 pound oksigen per jam. Bahkan sebagian
besar kebutuhan oksigen tersebut lebih banyak digunakan oleh plankton dan
komponen sedimen dibandingkan ikan.
Ketika dioperasikan di air dengan
konsentrasi oksigen terlarut 2 mg/L, kincir air tambak yang baik harus
mentransfer 1,5-2 pon oksigen per jam. Dengan demikian masukan energi sebesar
40-130 hp (sekitar 2,5 hp-8,5 hp/04 hektar) telah memenuhi sayarat total
kebutuhan untuk respriasi ikan, plankton dan komponen sedimen lainnya. Aerasi
dengan hitungan tersebut juga dapat mempertahankan kadar konsentrasi oksigen
terlarutsebesar 2 mg/l. Bila kadar oksigen terlarut rendah, maka ikan akan
berkumpul di dekat aerator hingga oksigen meningkat.
Saat yang Baik untuk Melakukan
Aerasi
Kebutuhan untuk aerasi sebenarnya
bervariasi, tergantung pada tingkat respirasi dan fotosintetis. Masalah
kadar oksigen terlarut yang rendah jarang terjadi ketika temperatur secara
konsisten berada di bawah 15 derajat celcius. Sebaliknya, masalah kadar oksigen
terlarut akan sering Anda hadapi ketika temperatur air kolam/tambak berada di
atas 27 derajat Celcius. Iklim lokal dan suhu di tempat Anda melakukan budidaya
bagaimanapun akan mempengaruhi seberapa sering Anda akanmelakukan aerasi.
Konsentrasi oksigen terlarut
rendah biasanya terjadi pada saat malam hari di musim kemarau. Oleh karena itu,
petambak ikan dan udang harus secara interval melakukan aerasi. Dan, ketika
kaddar oksigen terlarut berada di titikkritis (3-5 mg/L), maka, perlu dilakukan
pemantauan secara terus menerus di kolam. Aerasi harus dilakukan sampai
subuh. Anda bisa mengindikasikan kadar oksigen terlarut akan berada di
angka standar, ketika fitoplankton melakukan fotosintesis.
Hitungannya, selama satu musim,
diperlukan aerasi intensif 500-1.000 jam. Atau dengan kata lain bisa dilakukan
aerasi 3 jam - 6 jam per hari untuk per kolam. Tapi, seperti yang disebutkan di
atas, durasi aerasi harus disesuaikan dengan kondisi kolam pada saat itu. Ada
kolam yang perlu diaerasi sepanjang hari, ada pula yang tak perlu. Begitu
juga dengan kondisi cuaca. Apakah pada saat itu cuaca panas atau berawan.
Sumber
:
Aerasi-Kolam- Lele-Dilakukan
2. 2. https://zonaikan.wordpress.com/2009/11/12/aerasi-untuk-budidaya-ikan
3. Gusrina,
2008. Budidaya Ikan Jilid I. PT. Macanan Jaya Cemerlang. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar