Jumat, 21 September 2018

PERANAN OKSIGEN BAGI BUDIDAYA IKAN



             Hasil gambar untuk fungsi aerasi pada kolam ikanHasil gambar untuk fungsi aerasi pada kolam ikan
Aerasi merupakan suatu bentuk perlakuan yang diberikan untuk media budidaya ikan terutama untuk wadah yang berupa bak dan akuarium yang berukuran kecil hingga sedang.
Tujuan dari adanya aerasi ini yaitu sebagai alat untuk menambah kandungan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) atau lebih dikenal dengan istilah DO didalam air media budidaya ikan. Aerasi yang dapat dilakukan untuk media budidaya ada dua yaitu aerasi atas dan aerasi bawah.
Perlakuan aerasi yang terbaik yaitu aerasi bawah karena kadar oksigen yang menyebar kedalam air media budidaya lebih merata sehingga sangat baik untuk pertumbuhan ikan. ikan sangat membutuhkan oksigen terlarut untuk proses respirasinya, karena itu kandungan oksigen terlarut dalam air dapat menjadi faktor pembatas untuk pertumbuhan ikan.
Semua makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen sebagai faktor penting bagi pernafasan. Ikan sebagai salah satu jenis organisme air juga membutuhkan oksigen agar proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan disebut dengan oksigen terlarut.
                                              Gambar terkait
Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut di dalam air karena ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam perairan dari difusi langsung dengan udara. Satuan pengukuran oksigen terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah mg/l gas oksigen yang terlarut dalam air atau dalam satuan internasional dinyatakan ppm (part per million). Air mengandung oksigen dalam jumlah yang tertentu, tergantung dari kondisi air itu sendiri, beberapa proses yang menyebabkan masuknya oksigen ke dalam air yaitu:
1. Diffusi oksigen dari udara ke dalam air melalui permukaannya, yang terjadi karena adanya gerakan molekul-molekul udara yang tidak berurutan karena terjadi benturan dengan molekul air sehingga O2 terikat di dalam air. Proses diffusi ini akan selalu terjadi bila pergerakan air yang mampu mengguncang oksigen, karena kandungan O2 di dalam udara jauh lebih banyak.
Menurut penelitian, air murni 1000 cc pada suhu kamar mengandung 7 cc O2, sedangkan udara murni suhu pada kamar mengundang 210 cc O2. Dari gambaran tersebut, maka air relatif mudah melepaskan O2 ke udara. Dari imbangan tersebut di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut.
• Tercapainya imbangan O2 di air dan di udara, tergantung dari jumlah molekul-molekul zat (garam-garam) yang larut didalam air (dalam satuan- satuan tertentu), sebab jumlah tersebut yang menentukan kemungkinan terbentuknya molekul-molekul dan menentukan pula jumlah banyaknya molekul-molekul gas yang meninggalkan air lagi. Air yang mengandung garam-garam pada kadar O2 yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara lebih cepat, bila di bandingkan dengan air suling.
• Kemungkinan bertubrukan molekul air di tentukan oleh suhu air. Makin tinggi suhu air, makin rendah jumlah oksigen yang dapat di kandung/di ikat oleh air. Artinya: jika suhu air tinggi, maka air itu dengan kadar oksigen yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara, sehingga penambahan oksigen lebih lanjut tidak akan meningkatkan oksigen terlarut dalam air.
Dalam kegiatan budidaya ikan sifat tersebut penting artinya, terutama dalam pengangkutan ikan hidup, pemeliharaan ikan di  akuarium, atau pemeliharaan ikan secara tertutup pada Recyle Sistem. Pada pengangkutan ikan sebaiknya dilakukan pada pagi/ sore hari waktu suhu udara masih relatif rendah, sehingga goncangan airnya yang terjadi akan mampu meningkatkan difusi O2 ke dalam air. Pada pemeliharaan ikan di akuarium atau pada tempat yang terbatas, pemberian lampu, yang mengakibatkan suhu air meningkat, akan menurunkan kemampuan air mengikat.
2. Di perairan umum, pemasukan oksigen ke dalam air terjadi karena air yang masuk sudah mengandung oksigen, kecuali itu dengan aliran air, mengakibatkan gerakan air yang mampu mendorong terjadinya proses difusi oksigen dari udara kedalam air.
3. Hujan yang jatuh, secara tidak langsung akan meningkatkan O2 di dalam air, pertama suhu air akan turun, sehingga kemampuan air mengikat oksigen meningkat, selanjutnya bila volume air bertambah dari gerakan air, akibat jatuhnya air hujan akan mampu meningkatkan O2 di dalam air.
4. Proses Asimilasi tumbuh- tumbuhan. Tanaman air yang seluruh batangnya ada di dalam air di waktu siang akan melakukan proses asimilasi, dan akan menambah O2 di dalam air. Sedangkan pada malam hari tanaman tersebut menggunakan O2 yang ada di dalam air. Pengambilan air O2 di dalam air disebabkan oleh:
• Proses pernafasan binatang dan tanaman air.
• Proses pembongkaran (menetralisasi) bahan-bahan organik.
• Dasar perairan yang bersifat mereduksi, dasar demikian hanya dapat ditumbuhi bakteri yang anaerob saja, yang dapat menimbulkan hasil pembakaran.
Peningkatan suhu 1° C akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10%. Hubungan antara oksigen terlarut dan suhu dapat dilihat bahwa semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen semakin berkurang.
Kadar oksigen terlarut dalam suatu wadah budi daya ikan sebaiknya berkisar antara 7–9 ppm. Konsentrasi oksigen terlarut ini sangat menentukan dalam akuakultur. Kadar oksigen terlarut dalam wadah budi daya ikan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara titrasi atau dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan DO meter (Dissolved Oxygen).
                               Gambar terkait
 Pada tambak komersial, aerasi umumnya dilakukan dengan tenaga aerator 1 hp sampai 2 hp per 0.4 hektar untuk kincir air dengan RPM 1450. Atau sebagai contoh, dua tubro jet aerator berkekuatan 10 hp dengan RPM 2850/3450 dapat menyebarkan oksigen sebanyak 11.3 kg O2/h. Biasanya petambak akan menggunakan beberapa kincir untuk situasi darurat di mana kecepatan transfer oksigen tinggi dan mobilitas aerator lebih penting dibandingkan efisiensi aerasi.
 Sebenarnya penggunakan aerator 1 hp sampai 2 hp hanya memenuhi sebagian kecil kebutuhan oksigen dari keseluruhann total organisme yang ada di dalam kolam. Pada tambak lele berukuran 5 ha - 6 ha, total oksigen yang digunakan untuk respirasi ikan dan plankton berada pada rangke 100-200 pound oksigen per jam. Bahkan sebagian besar kebutuhan oksigen tersebut lebih banyak digunakan oleh plankton dan komponen sedimen dibandingkan ikan.

Ketika dioperasikan di air dengan konsentrasi oksigen terlarut 2 mg/L, kincir air tambak yang baik harus mentransfer 1,5-2 pon oksigen per jam. Dengan demikian masukan energi sebesar 40-130 hp (sekitar 2,5 hp-8,5 hp/04 hektar) telah memenuhi sayarat total kebutuhan untuk respriasi ikan, plankton dan komponen sedimen lainnya. Aerasi dengan hitungan tersebut juga dapat mempertahankan kadar konsentrasi oksigen terlarutsebesar 2 mg/l. Bila kadar oksigen terlarut rendah, maka ikan akan berkumpul di dekat aerator hingga oksigen meningkat.

Saat yang Baik untuk Melakukan Aerasi
Kebutuhan untuk aerasi sebenarnya bervariasi, tergantung pada tingkat respirasi dan fotosintetis. Masalah kadar oksigen terlarut yang rendah jarang terjadi ketika temperatur secara konsisten berada di bawah 15 derajat celcius. Sebaliknya, masalah kadar oksigen terlarut akan sering Anda hadapi ketika temperatur air kolam/tambak berada di atas 27 derajat Celcius. Iklim lokal dan suhu di tempat Anda melakukan budidaya bagaimanapun akan mempengaruhi seberapa sering Anda akanmelakukan aerasi.

Konsentrasi oksigen terlarut rendah biasanya terjadi pada saat malam hari di musim kemarau. Oleh karena itu, petambak ikan dan udang harus secara interval melakukan aerasi. Dan, ketika kaddar oksigen terlarut berada di titikkritis (3-5 mg/L), maka, perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus di kolam. Aerasi harus dilakukan sampai subuh. Anda bisa mengindikasikan kadar oksigen terlarut akan berada di angka standar, ketika fitoplankton melakukan fotosintesis.

Hitungannya, selama satu musim, diperlukan aerasi intensif 500-1.000 jam. Atau dengan kata lain bisa dilakukan aerasi 3 jam - 6 jam per hari untuk per kolam. Tapi, seperti yang disebutkan di atas, durasi aerasi harus disesuaikan dengan kondisi kolam pada saat itu. Ada kolam yang perlu diaerasi sepanjang hari, ada pula yang tak perlu.  Begitu juga dengan kondisi cuaca. Apakah pada saat itu cuaca panas atau berawan.
Sumber :
                  Aerasi-Kolam-  Lele-Dilakukan
2.         2.    https://zonaikan.wordpress.com/2009/11/12/aerasi-untuk-budidaya-ikan
  3.   Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid I. PT. Macanan Jaya Cemerlang. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar