Rabu, 30 Desember 2015

TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA

I. PENDAHULUAN

Ikan Nila . (Tillapia sp) merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai keunggulan untuk dibudidayakan. Beberapa keunggulan tersebut diantaranya adalah:
a. Mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif besar
b. Mudah dipelihara dan dikembang-biakkan
c. Mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan kondisi lingkungan
d. Prospek pemasaran yang cukup bagus karena selain rasanya yang enak, juga disukai oleh konsumen luar negeri sehingga dapat menambah devisa negara.
e. Budidaya ikan nila  dapat dilaksanakan di berbagai wadah budidaya seperti sawah, karamba jaring apung, tambak maupun kolam.

II. PELAKSANAAN BUDIDAYA

Kolam Budidaya

Petakan kolam yang dipakai untuk budidaya ikan nila . dapat berupa kolam tanah, dapat pula kolam tembok atau kolam dengan dinding tembok dan dasar tanah. Bentuk petakan kolam dapat berupa empat persegi panjang atau bujur sangkar, bergantung pada tersedianya lahan. Petakan yang paling ideal adalah yang berbentuk empat persegi panjang. Kedalaman air kolam yang disarankan adalah 1-1,5 meter. Dasar kolam mempunyai kemiringan + 0,5 % dari arah pemasukan air kearah pembuangan, Hal ini berguna terutama pada saat pemanenan, untuk mempermudah panen diperlukan juga parit tengah yang dibangun dari arah pemasukan ke arah pengeluaran air.
Kolam yang akan dipergunakan, sebelumnya perlu dipersiapkan dulu yaitu dikeringkan, ditaburi kapur dan diperbaiki bagian-bagian kolam dan pematang yang bocor serta pemasangan saringan-saringan yang terbuat dari kawat atau anyaman bambu. Pemasangan saringan . berguna untuk mencegah lepasnya ikan budidaya dan mencegah


masuknya hewan liar dan hewan pemangsa.
Tahap selanjutnya adalah pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk kandang. Pupuk kandang yang baik untuk digunakan adalah kotoran ayam yang kering dengan dosis yang disarankan adalc 500 - 600 gram/m2. .Setelah seles pemupukan, kolam dibiarkan selama 3 - 4 hari untuk merangsang pertumbuhan makanan alami untuk nila . Selanjutnya kolam dii penuh (I -1,5 meter), dibiarkan selama satu hari, maka kolam siap digunakan
Sumber air
Sumber air dapat berasal dari sungai, danau, mata air atau sumber Air tersebut harus bebas dari bahan cemaran. Kondisi air yang baik adalah yang mempunyai pH 7 - 8 Temperatur 28 - 30°C, debit air yang diperlukan untuk budidaya ikan ini adalah ± 5 liter/detik/1000 M2.
Penebaran Benih
Benih yang ditebarkan sebaiknya yang berukuran relatif sama 5 - 7 cm, atau dengan berat lebih kurang 20 gram/ekor. Padat penebaran yang dianjurkan yaitu berkisar antara 5-10 ekor/m2.

Pemberian Pakan

Walaupun pemupukan sudah berlangsung terus menerus dari kotoran ayam untuk menumbuhkan makanan alami, namun pemberian makanan tambahan (pakan) masih diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk ) mempercepat pertumbuhan ikan. Frekuensi pemberian makanan adalah dua kali sehari.

Penangulangan ham a dan Penya kit
Hama dan penyakit ikan pakan salah satu faktor penghambat bagi usaha budidaya ikan lerah ini. Yang termasuk hama adalah wergul (lingsang, sero) burung, ikan buas dll. Untuk pemberantasannya yaitu dengan menangkap dan memusnahkannya. Pencegahan terhadap hama diantaranya dengan merawat kondisi perairan dan lingkungannya agar bersih, bebas dari rumput-rumput liar. Obat-obatan yang dapat dipergunakan apabila ikan terserang penyakit adalah PK (Kalium Perrnanganat), malachite green, methylene blue, tetracyline, dan terramycine. Peng gunaan obat-obatan tersebut tergantung pada jenis parasit menyerang dan tingkat Penyerangannya.


III. PEMANENAN

Untuk mendapatkan ikan nila ukuran konsumsi memerlukan waktu pemeliharaan yang bervariasi antara 3 - 6 bulan bergantung kepada kondisi kesuburan kolam, pengairan dan teknik pemeliharaan. Untuk mendapatkan ikan nila. dengan ukuran 200 - 300 gram/ekor, pemeliharaan dilakukan selama lebih kurang 6 bulan. Hasil panen ikan yang diperoleh sebanyak 1.500 kg. Pemanenan dilakukan dengan pengeringan total, sehingga ikan terkumpul diparit kolam yang terdalam. Sebaiknya penangkapan ikan dilakukan sangat hati-hati dengan menggunakan alat tangkap waring atau lambat, sehingga ikan dapat tertangkap dengan baik tanpa mengalami kerusakan, luka atau stres. Ikan kemudian diangkut dengan menggunakan ember dan ditampung pada kolam penampungan yang airnya mengalir bersih.