Pembudidayaan cacing mulai populer
di Indonesia sejak tahun 1990-an sebagai obat sakit perut dan pakan hewan kesayangan.
Cacing memiliki keunggula nnutrisi, asam lemak esensial
yang dikandungnya sangat baik untuk reproduksi.
Penggunaan cacing untuk pakan induk udang terbukti mempercepat pematangan
gonad induk disbanding pakan biasa. Selain itu cacing,
dapat berperan sebagai bioenkapsulator
yang berguna sebagai agen pembawa nutrisi tertentu
yang dibutuhkan oleh kultivan. Standar Operasional Prosedur ini menjelaskan metode produksi cacing tanah sebagai pakan hidup bagi induk komoditas budidaya.
A.
Persiapan Ruangan, Rak dan Wadah
Persiapan ruangan
1.
Buat rak kayu dengan susunan bertingkat. Atur penempatan rak disesuaikan dengan luas ruangan dan tidak berdekatan dengan dinding ruangan.
2.
Siapkan ruangan dan kondisikan agar tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari langsung.
3.
Bersihkan ruangan dan rak dari kotoran dan serangga.
4.
Tempatkan oli bekas pada wadah plastic kecil dan letakkan di bawah pada masing-masing kaki rak untuk menghindari hama serangga.
Persiapan wadah
Lapisi keranjang plastik
dengan kasa nyamuk/kain screen.
Tempatkan wadah pada rak
dengan jarak tertentu.
Pengaturan suhu ruangan
Lakukan penyiraman lantai
ruangan dengan air tawar setiap siang hari untuk menjaga kelembaban ruangan.
B. Persiapan
Media
1.
Pupuk kandang (kotoran sapi / kerbau) diambil
dengan bantuan sekop dan kereta sorong.
2.
Masukkan pupuk kandang (kotoran sapi / kerbau)
dan ampas tahu ke dalam ember kemudian direndam dengan air tawar.
3.
Setelah air meresap kemudian aduk campuran pupuk
kandang (kotoran sapi / kerbau) dengan ampas tahu dan air tawar sampai menjadi
bubur.
4.
Simpan campuran yang telah menjadi bubur ini
selama 1-5 hari untuk mengurangi bau busuk.
5.
Selama masa penyimpanan, lakukan pengadukan
campuran bubur setiap hari selama ±10 menit.
6.
Setelah selesai masa penyimpanan, masukkan
campuran bubur ke dalam wadah yang telah dipersiapkan.
C. Pemasukan
Bibit Cacing Tanah dan Pemeliharaan
Pemasukan bibit cacing tanah
1. Pilih cacing tanah berumur > 1 bulan dari
kultur. Pilih yang berukuran besar.
2. Timbang bibit cacing sebanyak 20 gram kemudian
masukkan ke dalam media dalam wadah yang telah disiapkan.
Pemberian Pakan
1. Pembuatan pakan sama seperti prosedur pembuatan media
pemeliharaan.
2. Pakan diberikan pada pagi hari dengan perbandingan 1:1
disesuaikan dengan jumlah cacing dalam wadah (missal dalam wadah ada 0,5 kg cacing maka jumlah pakan yang
diberikan sebanyak 0,5 kg).
3. Pemberian pakan 3x per minggu tergantung kondisi kelembaban media
(jika 3x seminggu dan jika udara cukup lembab maka pakan diberikan cukup 2x seminggu).
4. Sebelum pemberian pakan terlebih dahulu dilakukan pengambilan kascing (pupuk) di
atas media pemeliharaan kemudian baru diberikan pakan baru.
Pemeliharaan Media
1. Media pemeliharaan cacing dan ruangan dikontrol kelembabannya dengan pengamatan setiap sianghari.
2. Media pemeliharaan dijaga kelembabannya dengan penyemprotan air
pada permukaan media dengan bantuan sprayer.
D. Pemanenan
1. Pilih salah satu jenis panen yang akan dilakukan
yaitu panen pilih atau panen total.
2. Panen pilih dilakukan dengan memilih cacing tanah
berukuran besar dan mempunyai kokon untuk dijadikan induk kembali.
3. Panen total dilakukan dengan menyaring media
pemeliharaan pada kasa nyamuk / kain screen. Cacing yang tersaring diambil dan
media sisa dapat dijadikan sebagai pupuk kascing.
Sumber: Divisi Cacing BPBAP Ujung Batee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar