Sabtu, 19 Desember 2015

PRODUKSI NENER BANDENG


Faktor ketersediaan benih merupakan salahsatu kendala dalam menigkatkan teknologi budidaya bandeng. Peranan usaha pembenihan bandeng dalam upaya untuk mengatasi masalah kekurangan nener alam sangat penting. Leaflet ini akan menjelaskan Standar Operasional Prosedur produksi nener di hatchery untuk mengimbangi permintaan yang terus meningkat.
A.      Persiapan
·         Bak dicuci dengan menggunakan bahan deterjen dan air  tawar
·         Aerasi pada bak pemeliharaan larva menggunakan aerasi gantung dengan jarak antar titik 50 cm dan jarak dari dasar bak adalah 5 cm agar sisa pakan dan kotoran tidak teraduk.
·         Pengisian air laut kedalam bak pemeliharaan larva dilakukan dengan menggunakan filter bag sampai ketinggian air 70-100 cm.
B.      Seleksi Telur dan Penebaran Telur
·         Telur ditampung dan didiamkan selama ± 5-10 dalam wadah akuarium
·         Telur yang baik akan mengapung dan yang jelek akan mengendap, telur  yang mengendap disiphon.
·         Telur ditebar sebanyak 15 - 40 butir telur / liter
C.      Pemeliharaan LarvadanPemanenan
·         Hari pertama (D-1) saat larva baru menetas sampai larva berumur 10 hari (D-10), dilakukan pemberian minyak ikan/cumi pada permukaan air dengan dosis 0,1 ml/m2setiap pagi sebelum matahari terbit.
·         Kemudian diberikan phytoplankton jenis Nannochloropsis hingga panen pada pagihari setelah pergantian air (jika pergantian air sudah dilakukan).
·         Zooplankton jenis rotifer diberikan setelah larva berumur 2 hari sampai panen.
·         Pemberian pakan tambahan diberikan larva umur 8 hari sampai panen.
Tabel Manajemen Pemberian Pakan pada Pemeliharaan Larva Bandeng
Umur Larva
Nannochloropsis
Rotifer (ind/ml)
PakanTambahan
D0   s.d. D2 pagi
200 lt
-
-
D2 sore  
100 lt
1-3
-
D3 s.d. D5
300 lt
3-5

D6   s.d. D7
500 lt
5-10

D8 s.d. D 10
500 lt
5-10
0,8 ppm
D11 s.d. D 15
500 lt
10-15
1 ppm
D16 s.d. D panen
500 lt
15-20
1 ppm
·         Penyiponan dilakukan apabila dasar bak telah kotor penggantian air bak larva pemeliharaan setelah larva umur 10 hari sebanyak 5 %, dilakukan setiap hari dengan volume yang semakinmeningkat sampai dengan panen.
·         Pemanenan nener dilakukan jika larva masuk juvenil atau ukuran telah mencapai 1 – 2 cm yang biasanya berumur 21 – 24 hari dari tetasan. 

Sumber :Divisi Pembenihan Bandeng BPBAP Ujung Batee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar